Berburu Mangsa

Di sebuah hutan, sosok manusia berkepala kambing sedang berjalan menyusuri hutan untuk mencari mangsa mereka selanjutnya.

Dengan perlengkapan armor yang lengkap, tim yang berjumlah 5 orang itu datang ke hutan ini untuk mencari jejak mangsa.

"Apakah mangsa itu berlari ke arah sini?" Tanya salah satu pejuang Ras Goat Beast yang berjalan di barisan paling belakang.

"Ya. Satu minggu yang lalu, salah satu tim menemukan Ras Manusia yang sedang mengintai. Karena kejadian ini bukan pertama kalinya, Kapten khawatir bahwa orang itu berasal dari sebuah tempat tinggal Ras Manusia dan memiliki sebuah penampungan di belakangnya. Oleh karena itu, Kapten menyuruh semua tim untuk membiarkan orang itu lari dan menentukan arah orang itu lari dan mencari tempat tinggal orang itu. Namun sayang sekali bahwa manusia itu pandai melarikan diri dan kita tidak bisa mengikutinya dan kehilangan jejaknya." Kata salah satu Pejuang Ras Goat Beast yang berada di barisan paling depan.

"Sudah lima hari kita mencari, namun tidak ada hasil. Menurut perkiraan Kapten, orang itu sengaja lari ke arah jalan pulang yang salah dan menyesatkan kita. Jadi kita mengubah arah kita beberapa kali sampai menemukan tim pengintai yang lain dari sisi manusia." Kata pejuang Goat Beast yang berada di sisi kiri.

"Bagaimanapun mereka berlari dan menyesatkan kita, ini hanyalah masalah waktu sampai tempat tinggal mereka di temukan." Kata salah satu pejuang Goat Beast dengan seringai yang mengerikan di wajahnya.

"Apa itu?" Tiba-tiba, salah satu pejuang Goat Beast mengatakan sesuatu sambil menunjuk ke arah tertentu dengan jarinya.

"Seekor kucing?" Jawab pejuang Goat Beast lain.

"Tidak, itu bukan kucing biasa." Kata pemimpin tim yang terdiri dari lima orang ini : "Itu bukan kucing yang berasal dari dunia ini. Lihatlah pada permukaan kulit kucing itu memiliki garis-garis ungu yang samar. Sepertinya kucing ini berasal dari dunia Heavenly Beast."

Mendengar analisis pemimpin, mata orang lain bersinar terang!

Bukankah itu berarti kucing yang ada di depannya memiliki seorang Master yang tidak jauh dari sini?

"Pengetahuan pemimpin memang yang terbaik di antara kita semua." Salah satu Goat Beast memuji kapten karena bisa melihat detail itu dari jarak jauh.

Binatang yang berasal dari dunia ini dan dunia Heavenly Beast memang agak berbeda. Pada umumnya, Binatang yang berasal dari Dunia Heavenly Beast memiliki garis warna lain pada kulitnya.

Kucing hitam di depan juga memiliki garis yang sama. Walaupun hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, namun pandangan pemimpin Goat Beast sangat tajam daripada Martial Master normal lainnya.

Di pandang oleh banyak mata, kucing hitam itu merasakan sesuatu. Mengangkat kepalanya dan melihat Ras Goat Beast yang tidak jauh darinya, wajah kucing hitam langsung panik, dan segera berlari ke arah yang berlawanan.

"Hei, kucing itu lari." Kata salah satu Goat Beast.

"Ikuti kucing itu." Kata Pemimpin.

"Baik!" Semua orang menjawab secara bersamaan.

Segera setelah itu tim yang terdiri dari 5 orang mengikuti kucing hitam yang berlari saat ini.

Sebenarnya bisa saja tim ini langsung melumpuhkan kucing hitam itu sekarang. Namun tujuan mereka saat ini untuk menemukan master kucing hitam itu.

Saat Ras Goat Beast sedang mengejar dengan gembira di belakang kucing hitam, sosok manusia diam-diam mengamati tindakan mereka semua dari kejauhan.

"Untungnya tipuan kecil ini berhasil." Venix menggelengkan kepalanya saat melihat Nero yang dengan mudah berhasil menarik musuh.

Venix telah menyiapkan banyak rencana jika Nero gagal pada rencana pertama. Namun Venix tidak menyangka rencana terburuknya akan berhasil dalam sekali coba.

Mungkin karena Ras Goat Beast telah menjarah banyak sarang ras lain yang membuat mereka merasa kuat dan tidak terkalahkan.

Dalam prespektif normal, setidaknya mereka akan mempertanyakan kenapa Nero berada di sana saat itu. Apalagi mereka mengetahui identitas sejati Nero. Sangat mudah untuk merasakan kecurigaan tentang hal ini.

Tapi tim 5 orang itu terlalu percaya diri pada kekuatan mereka saat ini, dan mengabaikan banyak hal penting.

Menggelengkan kepalanya, Venix bersiap untuk menyambut musuh.

Melihat tingkah laku tim Goat Beast membuat Venix tersadar untuk berhati-hati di masa depan. Semakin kuat dirinya, dia secara tidak sadar akan mengabaikan banyak hal kecil yang bisa mengancam nyawanya.

Saat ini Venix berada dalam jarak 1 kilometer dari Nero yang sedang berlari ke sini. Dan di belakang Venix, formasi jebakan berada dalam jarak 1 kilometer.

Jarak ini cukup bagus untuk bertarung dan mengulur waktu sampai semua tim Goat Beast yang lain tiba.

Menyiapkan beberapa hal, Venix segera berjongkok di sebuah tanaman seolah sedang mengambil sesuatu.

Hari ini, dia harus berakting untuk membawa musuh ke dalam jebakannya.

Walaupun Venix percaya diri dengan kekuatannya, itu tidak mudah untuk membunuh semuanya.

Dan Venix juga tidak yakin dengan seluruh kekuatan 10 tim gabungan musuh. Agar lebih aman, Venix tetap akan menggunakan formasi jebakan untuk menghadapi mereka.

"Hei lihat, ada sosok manusia di sana!" Kata pejuang Goat Beast saat berlari mengikuti di belakang Nero.

"Itu benar-benar Ras manusia. Ayo kita tangkap orang itu dan mengintrogasi manusia itu nanti." Kata Pemimpin tim.

Segera salah satu pejuang Goat Beast dalam sekejap menambah kecepatannya dan datang tepat di belakang Nero.

"Mati!" Berada dalam jarak dekat dengan Nero, pejuang Goat Beast itu melemparkan tinjunya untuk menyerang bagian belakang Nero.

Di sisi lain, merasakan serangan musuh, Nero membalikkan badannya dan menahan serangan tinju itu dengan dua tangan kucing kecilnya dan membuat tubuhnya terlempar jauh ke depan.

Saat ini, mereka semua tidak sadar bahwa kecepatan Nero sangat tidak wajar saat tubuhnya terlempar ke belakang akibat menahan serangan itu.

Tubuh Nero terlempar ke belakang dan membuat jarak yang lebih jauh dari tim pengejar daripada sebelumnya.

"Sudah datang?" Gumam Venix saat berpura-pura menoleh dan melihat Nero yang di kejar oleh tim Ras Goat Beast.

Memasang ekspresi terkejut, Venix segera berlari dan datang untuk menyelamatkan Nero.

"Manusia itu datang. Bodoh sekali untuk mempertaruhkan nyawanya demi seekor Binatang Kontrak? Ckckck. Cepat, selesaikan semuanya dengan cepat." Kata pemimpin tim Goat Beast.

Setelah itu, Venix dengan cepat berpapasan dengan Nero. Venix mengulurkan tangannya dan mengambil Nero dalam pelukannya.

"Mati!"

Sebuah serangan energi datang ke arah Venix dan Nero saat ini.

Venix mengerutkan kening dan melambaikan tangannya saat energi biru kental muncul dari kehampaan dan membentuk sebuah pelindung di depan tubuhnya.

Ledakan!

Serangan musuh menabrak pelindung yang di ciptakan oleh Venix dengan energinya. Percikan api memercik di udara saat tabrakan itu terjadi.

"Seorang Wave Controller?" Kata Pemimpin tim Goat Beast sambil mengerutkan kening.

"Apa itu?" Tanya salah satu bawahannya.

"Wave Controller adalah salah satu tipe petarung yang menyebarkan energi mereka di sekitarnya dan mengontrolnya secara bersamaan. Dengan kontrol yang sangat tinggi, seorang Wave Controller bisa menciptakan pelindung dan senjata dalam jarak energi yang dia kendalikan. Salah satu hal yang merepotkan adalah serangan mereka yang sulit untuk di tebak." Pemimpin tim menjelaskannya pada bawahannya.

Dengan penjelasan pemimpin tim, semua orang mengangguk mengerti.

Setelah menahan serangan musuh, Venix berdiam diri di tempatnya. Memandang tim Goat Beast, Venix berkata dengan acuh : "Apakah Binatang Kontrakku menyinggung kalian atau sesuatu? Jika tidak ada masalah yang serius, bagaimana jika kita mengakhirinya di sini?"

Venix mengatakan itu tanpa rasa takut dan tenang.

"Jika kamu seorang Wave Controller yang sudah memiliki domain, mungkin kami akan membiarkan semuanya berakhir di sini. Namun kamu hanya berada di level Perak. Apakah kamu pikir seorang Wave Controller benar-benar sangat kuat dan tidak terkalahkan?" Jawab pemimpin tim Goat Beast dengan nada mengejek.

Mendengar hal itu, Venix mengerutkan keningnya seolah-olah dia tidak senang dengan jawaban pemimpin Goat Beast.

"Apa gunanya bertarung di antara kita. Bahkan jika kita bertarung, dan aku tidak bisa membunuh salah satu dari kalian, apakah kalian pikir bisa membunuhku?" Jawab Venix.

"Tentu saja aku yakin bahwa akan sangat sulit membunuhmu. Namun, siapa bilang bahwa hanya ada kita berlima di sini?" Kata pemimpin tim sambil tersenyum.

Setelah itu, salah satu bawahannya mengambil sebuah bola kecil dari tasnya. Mengisi bola kecil dengan energinya, bola kecil itu terbang ke atas langit dan meledak seperti sebuah petasan api.

Melihat hal itu, wajah Venix berubah jelek.

"Jika kita bisa menahan kamu di sini, siapa yang tahu apakah kamu bisa selamat?" Kata pemimpin tim dengan senyum kejam.

Episodes
1 Terjebak Di Benua Kegelapan
2 Memasuki Desa
3 Perkembangan Kultivasi
4 Menerobos
5 Mencapai Level Baru
6 Menganalisis Masalah
7 Bertemu Yenta
8 Tugas Baru
9 Menjalani Tugas Baru
10 Sebuah Kelainan Terjadi
11 Kita Harus Lari!
12 Kemampuan Inti Jiwa Venix
13 Efek Skill Inti Jiwa
14 Musuh Terdeteksi
15 Berburu Mangsa
16 Martial Master Level Ungu Bergabung Dalam Pertempuran
17 Akhir Pertempuran
18 Kembali Ke Desa
19 Nasib Buruk Rutz
20 Rampasan Perang
21 Harapan
22 Arah Kultivasi Di Masa Depan
23 Wok Agir
24 Kesepakatan
25 Kekuatan Wok Agir
26 Aku Tidak Berencana Untuk Bunuh Diri!!!
27 Berlatih
28 Membuat Tangan Di Punggung
29 Menguasai Dasar Royal Sword
30 Informasi Summoner (1)
31 Informasi Summoner (2)
32 Mengukir Rune Kemampuan
33 Hasil Yang Memuaskan
34 Gagal Mendeteksi
35 Perjalanan Baru, Menjelajahi Benua Kegelapan
36 Bertemu Tim Manusia
37 Muak
38 Pilihan Lain
39 Rencana Yenta
40 Tertarik?
41 Pergi ke Kota
42 Kota Logoria
43 Benua Kegelapan Asli
44 Reruntuhan
45 Menerobos
46 Bodoh Sebagai Satu Kesatuan
47 Kemampuan Baru
48 Menuju Reruntuhan Summoner
49 Dipandang Rendah
50 Reruntuhan Dunia Kecil Dibuka
51 Ujian (1)
52 Ujian (2)
53 Langkah Terakhir
54 Penampilan Keren adalah suatu keharusan!
55 Ujian Ketiga
56 Aku Tahu Rahasia Reruntuhan Dunia Kecil!
57 Leluhur Dunia
58 Identitas
59 Semakin menderita kalian, semakin aku senang!
60 Tranquil Soul
61 Menganalisis
62 Kaisar Manusia dan Kaisar Rubah
63 Jalan yang benar
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Terjebak Di Benua Kegelapan
2
Memasuki Desa
3
Perkembangan Kultivasi
4
Menerobos
5
Mencapai Level Baru
6
Menganalisis Masalah
7
Bertemu Yenta
8
Tugas Baru
9
Menjalani Tugas Baru
10
Sebuah Kelainan Terjadi
11
Kita Harus Lari!
12
Kemampuan Inti Jiwa Venix
13
Efek Skill Inti Jiwa
14
Musuh Terdeteksi
15
Berburu Mangsa
16
Martial Master Level Ungu Bergabung Dalam Pertempuran
17
Akhir Pertempuran
18
Kembali Ke Desa
19
Nasib Buruk Rutz
20
Rampasan Perang
21
Harapan
22
Arah Kultivasi Di Masa Depan
23
Wok Agir
24
Kesepakatan
25
Kekuatan Wok Agir
26
Aku Tidak Berencana Untuk Bunuh Diri!!!
27
Berlatih
28
Membuat Tangan Di Punggung
29
Menguasai Dasar Royal Sword
30
Informasi Summoner (1)
31
Informasi Summoner (2)
32
Mengukir Rune Kemampuan
33
Hasil Yang Memuaskan
34
Gagal Mendeteksi
35
Perjalanan Baru, Menjelajahi Benua Kegelapan
36
Bertemu Tim Manusia
37
Muak
38
Pilihan Lain
39
Rencana Yenta
40
Tertarik?
41
Pergi ke Kota
42
Kota Logoria
43
Benua Kegelapan Asli
44
Reruntuhan
45
Menerobos
46
Bodoh Sebagai Satu Kesatuan
47
Kemampuan Baru
48
Menuju Reruntuhan Summoner
49
Dipandang Rendah
50
Reruntuhan Dunia Kecil Dibuka
51
Ujian (1)
52
Ujian (2)
53
Langkah Terakhir
54
Penampilan Keren adalah suatu keharusan!
55
Ujian Ketiga
56
Aku Tahu Rahasia Reruntuhan Dunia Kecil!
57
Leluhur Dunia
58
Identitas
59
Semakin menderita kalian, semakin aku senang!
60
Tranquil Soul
61
Menganalisis
62
Kaisar Manusia dan Kaisar Rubah
63
Jalan yang benar
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!