Hari berlalu dengan cepat.
Menghabiskan beberapa hari berlibur, Venix akhirnya menyelesaikan liburannya. Walaupun hidup di Benua Kegelapan tidak seperti berlibur, Venix tetap menghargai hal itu.
Hari ini, Venix berjalan menuju kamp pejuang desa yang berada di pusat desa.
Dalam perjalanannya, Venix membeli jajanan ringan yang di jual di dalam desa.
Di desa ini, tidak ada mata uang asli. Semua transaksi menggunakan poin kredit.
Bagi para Martial Master yang melakukan tugas dari desa, mereka akan mendapatkan makanan gratis tiga kali sehari. Sedangkan untuk orang biasa, mereka harus bekerja untuk desa, atau berjualan di dalam desa.
Orang biasa pada umumnya bertani atau mengolah tanah. Pemimpin desa akan memberikan mereka makanan setiap harinya selama mereka bekerja. Tentu saja tidak sedikit orang yang berjualan untuk mendapatkan poin kredit lebih banyak. Dan para Martial Master juga suka berbelanja untuk menghibur diri mereka sendiri.
Venix berjalan menuju kamp pejuang desa bersama dengan Nero yang berjalan di sampingnya dalam bentuk kucing hitam.
Situasi tubuh Nero saat ini cukup menyedihkan. Beberapa bagian tubuhnya babak belur akibat melakukan sparring dengan Venix selama beberapa hari terakhir.
Walaupun Venix tahu Nero sedang dalam kondisi tidak prima, itu tidak akan mengurangi efisiensi kecepatan penyembuhan Nero. Lagipula tubuh utama Nero yang paling utama, tubuhnya di dunia ini seperti sebuah klon, dan tidak berdampak langsung pada tubuh utama Nero kecuali tubuhnya di dunia ini mati.
Oleh karena itu Venix tidak segan menggunakan seluruh kemampuannya untuk membully Nero.
Harus di ketahui bahwa tubuh utama Nero lebih kuat daripada Venix.
Mereka berdua sering berlatih tanding di antara mereka sendiri di masa lalu. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kelemahan masing-masing dan meningkatkan kerja sama di antara mereka berdua.
Sebagian besar, saat keduanya berlatih tanding, hasilnya imbang. Dan Nero mengambil kemenangan lebih banyak daripada Venix, dan Venix hanya menang beberapa kali di masa lalu.
Berjalan mendekati Kamp Pejuang Desa, Venix datang ke pintu masuk Kamp Pejuang Desa. Memberi salam kepada petugas yang berada di sekitar Kamp Pejuang Desa.
Masuk lebih dalam, Venix akhirnya sampai di suatu rumah kecil sederhana.
Memasukinya, Venix melihat sosok pria paruh baya yang sedang duduk di sebuah meja kerja sederhana.
Membungkukkan tubuhnya sedikit, Venix memberi hormat kepada orang yang ada di depannya. Nero di sisi lain hanya berdiri diam dengan keempat kaki kucingnya di samping Venix.
"Venix kan? Aku sudah mendengar tentangmu selama satu tahun terakhir ini. Mencapai Level Ungu dalam usia yang begitu muda cukup membuktikan bahwa kamu adalah salah satu yang terbaik. Bahkan di Benua Kegelapan, hasil yang kamu capai masuk dalam jajaran jenius di Benua ini." Pria paruh baya duduk di depan meja tersenyum saat memuji Venix.
"Silahkan duduk." Kata Pria paruh baya itu.
Venix dengan patuh duduk di sebrang meja pria paruh baya itu.
Pria paruh baya ini bernama Boro. Dia adalah salah satu Martial Master terkuat di desa ini dan juga Kapten Kamp Tentara Desa. Di kabarkan bahwa level Boro berada di puncak Level Ungu. Namun tidak ada yang tahu pasti level sejatinya.
Mendengar pujian Boro sebelumnya, Venix tersenyum rendah hati : "Itu wajar karena sumberdaya di desa ini sangat berlimpah. Bahkan aku akan sangat sulit mendapatkan benda-benda ini di Benua kekuasaan manusia."
"Sumberdaya memang penting, namun orang lain yang datang ke sini bersamamu tidak mampu mengikuti kecepatan perkembangan yang kamu miliki bukan?" Kata Boro sambil menggelengkan kepalanya dan menambahkan : "Warga asli di desa ini sudah menghadapi penderitaan sejak mereka lahir. Jadi pikiran dan tekad mereka jauh lebih kuat daripada orang luar. Sedangkan kamu berasal dari wilayah kekuasaan manusia, hidup dengan nyaman. Setelah kamu datang ke Benua Kegelapan, tidak hanya itu menghentikan perkembangan kamu, tapi kamu berkembang dengan cepat di sini. Walaupun sumberdaya memang penting, faktanya dirimu sendiri sangat berpengaruh untuk mencapai hasil ini."
Venix mendengarkan dan hanya bisa mengangguk. Apa yang Boro katakan memang benar. Namun Venix tidak ingin pamer.
Sejak dia masih muda, dia fokus berlatih dengan Nero. Bahkan dia hampir tidak bisa menyusul level teman-temannya. Karena itu sejak dia muda, Venix memiliki kepribadian yang rendah hati. Bahkan saat dia terpilih sebagai 100 besar murid berprestasi di sekolah Azure Bull sebelumnya, banyak teman-temannya dan orang lain yang tidak menyangka Venix bisa mencapai prestasi seperti itu.
Keheningan berlalu secara singkat karena Venix tidak menjawab, Boro langsung mengganti topik pembicaraan : "Ngomong-ngomong, karena kamu telah mencapai level Ungu, apakah kamu bertujuan untuk mendaftar ke tim penjelajah?"
Bagi Boro, untuk orang seperti Venix yang berasal dari dunia luar dan terjebak di Benua Kegelapan, sudah menjadi hal yang wajar jika dia ingin pergi keluar untuk menemukan jalan pulang.
Sayangnya peta dan informasi di desa ini sangat sedikit. Mereka tidak tahu berada di sudut mana, dan ke arah mana untuk menuju benua lain.
Faktanya, desa ini adalah sisa dari desa yang di hancurkan 20 tahun sebelumnya.
Karena desa di masa lalu hancur, banyak orang yang melarikan diri jauh ke daerah lain.
Setelah mengumpulkan banyak orang yang selamat, akhirnya mereka membentuk desa baru lagi, yaitu desa yang di tinggali Venix saat ini.
"Tentu saja aku memiliki tujuan seperti itu. Namun jejak musuh yang berpotensi menyerang desa telah di temukan beberapa bulan yang lalu. Jadi aku memutuskan untuk mengatasi serangan musuh terlebih dahulu. Jika aku selamat, aku akan mendaftar ke tim penjelajah pada saat semuanya selesai." Kata Venix dengan rendah hati.
Mendengar kata-kata Venix, Boro menunjukkan pandangan penghargaan dengan matanya pada Venix.
Di Benua Kegelapan, sangat sulit menemukan manusia yang benar-benar ingin saling membantu dan bersatu. Lagipula lingkungan hidup di sini sangat keras. Bukan tidak mungkin jika ada orang egois yang hanya ingin memanfaatkan desa ini tanpa mau bersatu dan membantu desa ini.
Jika bukan karena keadaan hidup yang sulit di Desa ini, Boro tidak ingin membawa semua orang luar masuk ke dalam desa. Namun itu tidak mungkin, Desa ini kekurangan pejuang dan manusia. Jadi Boro menerima semua orang luar masuk. Tentu saja Boro dan petinggi desa lain mengawasi semuanya dalam diam.
Sumberdaya di desa ini sangat kaya bagi orang luar. Tidak apa-apa jika mereka menukar sumber daya itu dengan poin kredit, namun mencuri sumberdaya adalah suatu pelanggaran keras.
Sayang sekali Venix tidak tahu. Faktanya ada beberapa orang yang mencuri rampasan perang dari sesama warga desa di luar lingkungan desa. Bahkan ada beberapa orang yang memiliki asal yang sama dengan Venix yang melakukan hal itu.
Setelah mengetahui hal itu, Boro dan petinggi desa tentu saja langsung menghukum mati orang itu. Para petinggi desa memberikan semua sumber daya asalkan dengan cara yang sah dan adil. Jika itu merugikan pihak lain, sampai melukai sesama warga desa, orang itu hanya akan membuat semuanya lebih kacau jika terus hidup di dalam desa. Oleh karena itu hukum kematian sudah di pastikan jika hal itu terjadi.
Venix tidak tahu bahwa beberapa temannya yang di jebak oleh Ras Beast Goblin di Benua Kegelapan ini, beberapa dari mereka terbunuh oleh penegak keamanan desa.
Bahkan jika Venix tahu, itu tidak akan mengubah apapun.
Bagi Venix, itu sangat masuk akal. Mencuri dan menyerang sesama rekan manusia sangat melanggar hukum di wilayah kekuasaan manusia. Apalagi di Benua Kegelapan, semuanya adalah hal yang normal.
Apalagi Boro dan petinggi desa lainnya sudah sangat baik untuk membiarkan orang luar seperti mereka untuk bergabung dengan desa.
Memikirkan semuanya dalam sekejap, Boro tersenyum dan berkata : "Bagus jika kamu mau membantu desa ini lagi sebelum kamu pergi menjelajahi Benua Kegelapan. Karena kamu telah mencapai level Ungu, bagaimana jika aku memindahkan tugasmu ke tempat lain? Tugas ini cukup berbahaya. Jika kamu gagal, kamu mungkin bisa mati karena tugas ini."
Venix mengerutkan keningnya dan berpikir dalam diam.
"Ambil tugas itu." Kata Nero di dalam benak Venix secara tiba-tiba.
"Apakah kamu yakin?" Tanya Venix kepada Nero di dalam benaknya.
"Anggap saja tugas ini seperti sebuah latihan untuk kita." Kata Nero dengan santai : "Menjelajahi Benua Kegelapan, Level Ungu hanyalah standar terbawah untuk memiliki kesempatan menjelajahi Benua Kegelapan."
Venix diam, dan terus mendengarkan Nero.
"Apakah kamu pikir bahaya yang akan kita hadapi di luar sana tidak akan melebihi tugas ini? Jika kita mengambil tugas ini, jika kita berhasil, itu akan meningkatkan sedikit peluang kita di masa depan untuk bertahan hidup. Namun jika kita gagal dan mati, itu berarti hal yang sama akan terjadi saat kita menjelajahi Benua Kegelapan." Kata Nero menjelaskan semuanya dan menambahkan : "Bukankah kamu pernah berpikir lebih baik mati untuk memperjuangkan sesuatu?"
Venix terdiam dan memikirkan semuanya.
Dalam waktu singkat, mata Venix tegas. Dia mengangkat kepalanya dan menangkupkan tinjunya ke arah Boro sambil berkata : "Aku akan menerima tugas ini."
"Bagus." Kata Nero dengan senyum kecil.
Memang seperti yang di analisis oleh Nero. Boro memberikan tugas ini pada Venix untuk melatihnya sebelum pergi menjelajahi Benua Kegelapan. Jika Venix berhasil melewati tugas ini, kesempatan bertahan hidupnya akan sangat meningkat saat menjelajahi Benua Kegelapan.
Tentu saja jika Venix gagal, itu sama halnya dengan apa yang Nero katakan pada Venix sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments