Dalam waktu singkat, Venix telah membersihkan sekelompok Warewolf yang datang sebelumnya.
Sebelum menjelang malam, Venix menunggangi Harimau hitam dan berjalan menuju desa sederhana yang di huni oleh sekitar 500 Manusia.
Angka 500 manusia cukup besar. Itu tidak terlihat seperti desa sama sekali jika di lihat dari angka manusia yang tinggal di tempat itu.
Namun, kebanyakan orang berada di luar untuk menjaga wilayah desa ini. Sama seperti Venix sebelumnya.
Desa ini cukup luas dan besar. Oleh karena itu semakin banyak sudut yang perlu di jaga.
Kurang lebih, 300 orang menetap di desa ini dalam waktu bersamaan. Sisanya berada di luar untuk menjaga wilayah desa secara bergantian.
Membawa tas kulit besar di punggungnya, Venix berjalan ke gerbang pintu desa sederhana yang terbuat dari kayu.
"Apakah semuanya berjalan lancar, nak Venix?" Tanya penjaga gerbang dengan senyum hangat.
"Semuanya berjalan dengan lancar. Ada beberapa kelompok yang melewati wilayah desa, namun semuanya aman terkendali untuk saat ini." Kata Venix dengan santai.
"Memang. Hari-hari kita di benua kegelapan memang sangat tidak tenang. Serangan demi serangan terjadi setiap hari." Kata Penjaga gerbang sambil menghela nafas : "Ngomong-ngomong, kapten memberitahu kita untuk bersiap. Menurut kapten, beberapa wilayah sisi selatan kita di serang oleh sekelompok ras lain dan menjarah mereka. Kapten mengatakan bahwa kekuatan kelompok itu cukup kuat. Jadi kapten tidak bisa melawan mereka secara langsung, dan hanya bisa dengan patuh mundur dan mempersiapkan perlawanan untuk menyambut musuh jika mereka datang ke desa."
"Apakah kekuatan kelompok ras lain lebih kuat dari serangan tragis tahun lalu?" Tanya Venix.
Penjaga gerbang menggelengkan kepalanya dan berkata : "Kapten mengatakan bahwa level ancaman berada dalam level sulit. Bukan level mimpi buruk. Walaupun hanya ada perbedaan satu level antara level sulit dan mimpi buruk, namun perbedaan kekuatan ancaman itu seperti langit dan bumi."
"Baiklah. Terima kasih paman Nan." Kata Venix kepada penjaga gerbang.
Penjaga gerbang yang bernama Paman Nan membuka gerbang desa dan membiarkan Venix masuk.
Seluruh desa di kelilingi oleh dinding batu tinggi dan beberapa pintu masuk desa.
Kenapa dinding batu, dan bukan dinding besi?
Itu karena bijih besi sulit di dapatkan di benua kegelapan. Untuk mendapatkan bijih besi, mereka harus menambang bijih besi itu sendiri. Dan desa ini kekurangan tambang bijih besi.
Tidak ada perdagangan di benua tengah ini. Setidaknya desa ini tidak memiliki kemampuan seperti itu.
Bijih besi yang mereka dapatkan hanya cukup untuk memasok senjata dan armor untuk para pejuang untuk melawan serangan musuh.
Konsumsi besi untuk membuat dinding mengelilingi desa sangat besar. Dan stok penyimpanan desa tidak memiliki jumlah itu.
Namun, walaupun hanya dinding batu, semua sisi dinding batu di dukung oleh formasi rune dan memperkuat mereka. Bisa di katakan bahwa kekuatan dinding batu saat ini melebihi kekuatan besi normal.
Tentu saja jika dinding batu ini di ganti dengan besi, ketahanannya akan jauh lebih besar.
Memasuki desa, Venix melihat beberapa warga desa yang berjalan ke sana dan kemari. Bisa di katakan bahwa berada di desa ini, Venix merasa seperti berada di kota kecil.
Menunggangi Harimau Hitam, Venix menuju ke sebuah gudang besar untuk menyerahkan rampasan perangnya.
"Ini rampasan hari ini. Ada banyak hal yang bisa di ambil, namun aku tidak membawa banyak tas dan hanya mengumpulkan bahan-bahan terpenting." Kata Venix sambil menyerahkan tas kulit besar ke pengurus gudang.
"Memang sangat di sayangkan. Namun barang-barang yang kamu bawa sudah lebih dari cukup. Oh? Apakah ini kulit Warewolf? Beberapa organ dalamnya juga kamu bawa? Kamu membawa kembali barang yang sangat bagus! Dengan ini, kita bisa merawat dan membantu lebih banyak orang di desa ini. Dan tentu saja untuk merawat kamu juga." Kata penjaga gudang dengan senyum sambil melihat-lihat isi tas kulit yang di bawa Venix kembali.
"Itu bagus jika itu bisa membantu warga desa. Ngomong-ngomong, aku akan pulang dan beristirahat dulu." Kata Venix.
"Istirahat yang baik. Skor kredit akan di tambahkan nanti ke dalam akun kamu setelah aku selesai menghitung semuanya." Kata penjaga gudang.
Venix mengangguk dan berjalan ke tempat tinggalnya bersama Harimau Hitam.
Skor kredit yang di katakan penjaga gudang sebelumnya adalah untuk menukar beberapa sumberdaya kultivasi penting untuk para pejuang.
Walaupun hidup di Benua Kegelapan sangat buruk, namun harta langit dan bumi sangat melimpah di sini. Bisa di katakan bahwa jika Venix masih tinggal di kota manusia, sangat sulit untuk mencari berbagai bahan dan obat yang berkualitas tinggi.
Namun di sini berbeda. Banyak bahan dan obat berkualitas di sini. Bahkan Venix sangat terkejut saat pertama kali bergabung dengan desa ini 2 tahun yang lalu. Hanya bisa di katakan bahwa sumber daya di desa ini tidak kalah dengan sumber daya yang di berikan oleh keluarga kaya kepada anak mereka untuk berlatih.
Kembali ke rumah gubuk kecilnya, Venix melihat bahwa di samping rumahnya, terlihat sosok pria dan wanita yang saat ini sedang duduk di luar rumah mereka dan mengobati beberapa luka di tubuh pria itu.
Venix menghampiri mereka berdua dan bertanya : "Senior Fena, apakah sesuatu yang buruk terjadi?"
Seorang wanita bernama Fena mengangkat kepalanya dan melihat Venix. Fena menggelengkan kepalanya dan berkata : "Rayen di serang oleh seekor ular berbisa saat bertarung melawan kelompok musuh. Karena ular itu, Rayen berada di posisi yang di rugikan dan menerima banyak luka. Tapi semuanya baik-baik saja sekarang."
Pria yang bernama Rayen tertawa mengejek dirinya sendiri : "Aku tidak menyangka bahwa binatang lemah bisa membuat situasi menjadi lebih sulit."
"Memang, jarang binatang normal bisa menyakiti kita para pejuang, namun bukan tidak mungkin. Terima kasih Senior Rayen, aku akan berhati-hati di masa depan." Kata Venix dengan serius.
Mulut Rayen berkedut dan berkata : "Baiklah, hati-hati di masa depan."
Selain mengatakan itu, Rayen tidak tahu harus mengatakan apa. Memang bagus memberitahu orang lain tentang bahaya lain di luar sana. Namun menjadikannya sebagai contoh, apalagi dengan kejadian yang menurutnya agak memalukan, entah kenapa Rayen merasa tidak nyaman dengan hal itu.
Fena menampar kepala Rayen dan berkata : "Sudah aku bilang itu bukan hal yang memalukan. Apakah kamu pikir hal itu akan di tertawakan oleh pejuang lain di desa ini?"
Rayen terbatuk dengan malu seolah-olah Vena bisa membaca pikirannya.
Venix tersenyum, dan tidak ingin mengganggu lebih jauh pasangan muda ini : "Baiklah. Senior Fena, Kakak Rayen, aku akan beristirahat dulu."
Rayen dan Fena mengangguk, dan mengobrol beberapa kata lagi sebelum Venix kembali ke dalam rumahnya.
Fena adalah seniornya. Lebih tepatnya, Fena adalah senior Venix di sekolah Azure Bull.
Setelah di teleportasi ke benua ini, Venix perlahan bertemu dengan beberapa teman sekolahnya dan orang-orang dari sekolah lainnya.
Dari sekolah Azure Bull, awalnya terdapat 13 murid yang berkumpul di sini. Namun tahun lalu, karena serangan musuh, banyak yang meninggal termasuk para murid Azure Bull.
Saat ini, hanya tersisa 6 orang dari sekolah Azure Bull. Termasuk Venix dan Fena.
Ada orang lain dari sekolah lainnya yang bergabung di desa ini. Namun situasi mereka lebih menyedihkan daripada murid dari sekolah Azure Bull. Hanya satu sampai tiga murid yang selamat dari bencana tahun lalu. Dan bahkan ada beberapa yang di musnahkan tanpa tersisa satupun murid dari sekolah itu.
Fena dan Rayen adalah pasangan baru. Venix ingat saat masih di wilayah manusia, Fena berasal dari keluarga yang cukup kaya. Dengan latar belakangnya, akan sangat sulit mencari pasangan yang cocok untuknya.
Di sisi lain, Rayen adalah warga asli yang lahir di desa ini.
Namun setelah tragedi tahun lalu, Fena dan Rayen memiliki hubungan yang lebih dekat. Venix tidak tahu apa yang terjadi antara keduanya, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan Fena dan Rayen bukan sekedar teman biasa.
Memasuki rumahnya, Venix langsung duduk bersila di tempat tidur kayu sederhana di dalam rumahnya.
Menutup matanya, Venix memasuki kondisi bermeditasi.
Di dalam jiwanya, energi secara perlahan menyembur keluar dari sebuah inti yang berbentuk bulat. Energi secara perlahan menyebar di seluruh jiwanya sampai akhirnya, energi itu meluas mengisi organ dalam tubuhnya.
Pejuang di dunia ini di sebut Martial Master.
Level Martial Master terdiri dari : Magang, Perunggu, Perak, Ungu, Emas, Emas Hitam, Crimson dan Legenda.
Di kota kelahiran Venix, setiap siswa baru sekolah yang berusia 17 tahun setidaknya mencapai level Magang.
Level Perunggu akan di capai setidaknya di tahun kedua sekolah. Level Perak akan di capai setelah lulus sekolah.
Informasi di atas adalah perkembangan normal siswa sekolah. Tentu saja itu berbeda dengan level yang di capai oleh para jenius muda.
Setiap sekolah Martial Master menghabiskan waktu 5 tahun sebelum sepenuhnya lulus. Venix berusia 21 tahun di tahun ini, ini berarti dia setara dengan tahun keempat di sekolah.
Hal yang cukup mengejutkan adalah level Venix telah mencapai puncak level Perak. Perkembangan ini sangat cepat, dan menjadikan Venix salah satu Martial Master terbaik di desa ini, jika di bandingkan dengan teman-teman sekolah lainnya yang tinggal di desa ini.
Orang-orang pribumi yang lahir di benua kegelapan, atau warga desa pada umumnya jauh lebih kuat daripada orang luar.
Itu karena lingkungan hidup mereka berbeda. Berbagai serangan monster datang setiap tahun, dan banyak yang meninggal. Oleh karena itu anak-anak di desa ini memiliki tekad dan keinginan yang lebih kuat untuk membuat diri mereka menjadi lebih kuat. Tidak seperti Venix dan teman-temannya yang datang dari luar, yang hidup di wilayah kekuasaan manusia dan sangat nyaman. Tidak memiliki banyak keinginan untuk menjadi kuat seperti warga asli desa ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Mr STeeL
bagus
2022-08-25
0