Bersamaan saat Venix mengaktifkan Rune yang berada di dalam inti jiwanya, tubuh Nero bergetar tidak terkendali.
"Apa yang terjadi?" Gumam Nero dengan rasa takut.
Segera getaran di tubuhnya berlanjut. Tubuhnya bergetar secara ringan, keempat kakinya bergetar pelan seolah-olah Nero sedang menahan kencing.
"Sial! Apakah musuh yang sangat kuat akan datang!?" Nero segera menebak kenapa tubuhnya bergetar, itu pasti karena insting alaminya. Nero percaya insting alaminya sangat kuat.
"Tunggu... Getaran ini berasal dari jiwa! Sial! Kita harus lari! Venix tidak akan selamat jika melawan orang ini!" Kata Nero dan dengan cepat mencoba mengirim telepati melalui koneksi jiwa antara dia dan Venix.
Namun, mungkin karena Nero panik atau sesuatu, getaran yang terjadi di dalam jiwanya membuatnya tidak bisa memfokuskan energi jiwanya untuk mengirim telepati ke Venix.
"Sial!" Tanpa banyak berpikir, Nero segera melompat dan berlari dengan cepat ke arah Venix berada.
"Kita harus lari! Semua orang di desa juga harus lari!" Pikir Nero sambil berlari menuju ke tempat Venix.
Karena di pengaruhi getaran jiwa dan Nero sangat panik, kecepatannya sangat berkurang.
Bahkan akibat jiwanya yang tidak stabil, Nero beberapa kali tersandung oleh batu dan membuat tubuhnya jatuh terseret ke tanah.
Tanpa memikirkan hal yang lain, Nero mencoba yang terbaik untuk mencapai lokasi Venix dengan cepat.
Seiring berjalannya waktu, Nero tidak jauh dari lokasi Venix berada.
Waktu yang di butuhkan untuk sampai ke tempat ini sangat lama bagi Nero. Itu karena getaran di jiwanya semakin kuat, dan membuat Nero kehilangan arah dan tersesat beberapa kali.
Saat ini, getaran di jiwanya tiba-tiba berhenti.
Karena Nero panik, dia tidak sadar bahwa getaran jiwa yang dia miliki sebelumnya membawa manfaat untuknya, tidak merugikannya. Namun Nero telah menemani Venix di Benua kegelapan selama tiga tahun.
Setiap bahaya kecil atau besar akan di perlakukan secara serius oleh Nero. Lagipula jika Venix mati, semuanya berakhir.
Venix tidak tahu bahwa Nero telah memutuskan bahwa Venix hanya akan menjadi satu-satunya master baginya. Bahkan jika Venix mati, Nero tidak akan lagi membuat kontrak dengan orang lain di masa depan.
Getaran jiwa yang di rasakan Nero benar-benar baru dan unik. Ini adalah level bahaya tertinggi bagi Nero yang menjalani kehidupan di dua dunia!
Beberapa saat kemudian, Nero berada dalam jarak 200 meter dari Venix. Saat ini sosok Venix terlihat di mata Nero yang baru saja membuka matanya di dalam lubang pohon.
Karena Nero dan Venix bisa di katakan sekutu atau satu, jadi Nero bisa mengabaikan efek ilusi yang di ciptakan oleh Venix.
Venix yang baru saja membuka matanya menunjukkan wajah linglung dan penuh kebingungan. Bahkan Venix tidak sadar dengan kedatangan Nero yang tidak jauh di depannya.
Setelah jiwanya normal, Nero dengan cepat sampai di depan Venix dalam sekejap mata.
"Kita harus lari! Semua orang yang ada di desa harus lari! Semakin jauh kita berlari, semakin baik!" Setelah sampai di hadapan Venix, Nero berteriak dengan panik dengan rasa takut yang masih tersisa.
"…" Venix.
Melihat tingkah laku Nero, Venix tidak bisa berkata-kata.
Sejak kapan kucing bodoh ini menjadi penakut? Apakah seekor keledai menendang kepalanya? Pikir Venix di dalam benaknya.
"Kenapa kamu diam? Cepat, lari!" Nero membujuk Venix untuk segera lari.
"Tunggu tunggu tunggu! Ceritakan apa yang terjadi!" Kata Venix dengan agak jengkel. Kucing bodoh ini menyuruhnya lari tanpa menceritakan situasi dengan jelas.
Nero agak kesal karena Venix bertanya. Karena keadaannya mendesak, Nero menjawab : "Jiwaku bergetar!"
"Hah?" Venix menonjolkan matanya dan melihat kucing bodoh itu mengatakan sesuatu yang tidak bisa dia pahami sama sekali.
Ya, aku yakin seekor keledai legendaris lahir dan menendang kucing bodoh ini. Pikir Venix di dalam benaknya.
Dengan wajah yang panik, Nero menjelaskannya secara singkat : "Jiwaku bergetar! Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya! Aku yakin bahwa musuh yang sangat kuat akan datang ke sini!"
Mendengar hal itu, wajah Venix langsung berubah serius.
"Apakah hal itu benar-benar terjadi?" Tanya Venix dengan serius.
"Apakah aku pernah berbohong kepadamu!?" Nero bertanya balik kepada Venix.
Mendengar jawaban Nero, Venix mengerutkan kening.
Untuk jawaban sekaligus pertanyaan Nero, Venix hanya menilainya sebagai omong kosong.
Apakah Nero tidak pernah berbohong kepadanya? Omong kosong! Venix tahu hubungannya dengan Nero sudah seperti saudara hidup dan mati.
Tentu saja Nero sering berbohong, namun Venix juga sering berbohong kepada Nero. Namun itu untuk hal-hal yang kecil, bukan hal yang serius.
Melihat wajah Nero yang panik dan mereka berada di Benua Kegelapan, Venix hanya bisa mempercayai Nero secara buta saat ini.
"Aku percaya padamu. Namun, apa maksudmu untuk memberitahu semua warga desa untuk lari sejauh mungkin? Bagaimana aku bisa melakukan itu? Apakah mereka akan mempercayaiku?" Tanya Venix.
Mendengar hal itu, Nero sadar akan sesuatu : "Yang penting bagi kita saat adalah pergi terlebih dahulu dari sini."
Venix menggelengkan kepalanya dan berkata : "Pergi? Kemana kita akan pergi?"
Nero membuka mulutnya dan tidak bisa menjawab.
Pulang ke desa? Lalu apa? Pergi ke luar jauh dari desa? Itu lebih berbahaya.
"Tenangkan pikiranmu. Sekarang kita harus memastikan terlebih dahulu tingkat bahaya. Setidaknya kita harus membuktikan beberapa hal sebelum memverifikasi firasatmu." Kata Venix, mencoba menenangkan Nero.
Mendengar hal itu, Nero mencoba menenangkan hatinya yang panik. Walaupun perasaan takutnya masih tersisa, keadaan Nero sudah jauh lebih baik saat ini.
"Ceritakan semuanya, apa yang terjadi padamu?" Tanya Venix.
Segera Nero menceritakan semuanya. Dari saat getaran jiwa datang secara tiba-tiba padanya dan hilang di tengah perjalanannya untuk menuju ke sini.
Memegang dagunya, Venix berpikir : "Aneh. Situasi yang kamu miliki sangat aneh. Apakah kamu pernah memiliki perasaan seperti ini di masa lalu?"
Nero menggelengkan kepalanya dan berkata : "Tidak. Ada hal yang serupa terjadi di masa lalu. Namun saat itu aku menemui musuh yang kuat seperti tragedi di tahun lalu. Aku merasa takut dan ingin berlari untuk menyelamatkan hidupku. Namun, perasaan yang aku rasakan saat ini datang secara tiba-tiba. Tidak ada sebab yang jelas kenapa aku merasakan hal seperti itu."
Memikirkannya sejenak, Venix menjawab : "Karena kamu tidak bisa memverifikasi perasaanmu dengan pengalamanmu di masa lalu, kemungkinan firasat bahaya yang kamu miliki hanya memiliki 50% kredibilitas. Mungkin kamu benar, dan mungkin juga kamu salah."
Nero menghela nafas, dan segera memikirkan semuanya kembali.
"Bisa saja karena jiwamu berada dalam kondisi yang tidak sempurna, kamu mengalami efek ini. Lagipula, ini pertama kalinya kamu mati di dunia ini." Kata Venix.
Nero tidak pernah mati semenjak dia di kontrak oleh Venix dan menjalani hidup di dunia ini. Kematian pertamanya adalah saat dia membantu Venix saat itu.
"Mungkin." Kata Nero sambil mendesah dan melanjutkan : "Namun sepertinya kita harus pergi sedikit lebih jauh dari wilayah yang kita jaga untuk melihat apakah firasat bahaya yang aku rasakan benar."
"Tentu." Kata Venix, tidak menolak saran Nero.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments