🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Semenjak pertemuan kedua di panti asuhan, entah kenapa membuat hubungan Keanu dan Embun jauh lebih dekat. Sering bertukat pesan meski hanya bertukar kabar kini sudah mereka lakukan setiap hari. Rasa nyaman pun mulai keduanya rasakan saat saling bebicara lewat sambungan telepon meski hanya lima atau sepuluh menit lamanya.
"Ya sudah, tidur lagi ya, aku mau sarapan dan langsung berangkat kuliah" ujar Keanu pada Embun di sebrang sana, ia memegang ponsel dengan tangan kiri sedang tangan kanannya sibuk memasukkan beberapa buku kedalam tas warna hitamnya.
"Hem, tapi kenyataan ku sekarang jauh lebih indah dibanding mimpi, Bang Ganteng" jawab Embun dengan suara serak khas bangun tidur.
"Mulai, butuh berapa recehnya, Buy?" kekeh Keanu.
Panggilan sehari-hari pun sudah melekat pada keduanya, Embun sudah membiasakan diri memanggil Keanu dengan sebutan Abang karna pekerjaannya. Sedangkan ia juga meminta Keanu untuk memanggilnya Bul-Bul atau Buy sepeti orang-orang terdekatnya selama ini.
"Gak usah receh, satu hatimu sudah cukup"
Entah sadar atau tidak, yang jelas Embun berucap dengan kedua mata terpejam.
"Ya sudah, lanjut tidur ya. Aku tutup teleponnya"
"Hem, iya."
"Assalamu'alaikum, Buy" ucap Keanu dengan senyum di ujung bibirnya seolah gadis itu kini ada di hadapannya.
"Walbillahi taufik wal hidayah wassalamu alaikum Warahmatullah wabarakatuh" sahut Embun dengan nada yang semakin pelan.
Tuuuut.
Telepon pun di akhir, kini saatnya Keanu sarapan sebelum ia pergi menimba ilmu di salah satu universitas negeri ibu kota.
"Huft, pagi-pagi udah di suguhin drama mesum" sindir Keanu saat melihat abinya sedang memeluk sang istri di depan meja kompor yang menyala, di atasnya ada sayur sop baso ayam yang hampir matang dan siap di nikmati.
"Nah, kan. Anaknya protes lagi, Bi" sahut Cheryl sambil meronta, tapi sepertinya tak di indahkan oleh Rendra yang memang baru subuh tadi pulang kerumah. Tiga malam kebagian jatah menjaga dan berkeliling kampung tentu membuat pria tampan itu menjadi uring-uringan menahan gejolak rindu menyentuh istri kecilnya dulu yang ia nikahi di kantor kepala desa.
"Nunu itu belom tahu rasanya pelukan, makanya selama ini bisanya cuma protes" ledek Rendra, ia begitu senang menggoda putranya yang ia percaya tak pernah bersentuhan dengan wanita manapun.
"Awas aja kalau berani! ini sodet panas bekas goreng tempe siap siap nempel di jidat kamu, Nu" ancam Cheryl tak main main.
Keanu hanya tertawa kecil, kedua orang-tuanya memang selalu menanti wanti agar ia tak terlalu bebas dalam bergaul, Jangan sampai merugikan diri sendiri apalagi orang lain.
Pesan itu pun selalu di ingat oleh Keanu, terbukti sampai detik ini tak satupun wanita pernah menyandang sebagai kekasihnya meski tak terhitung berapa kaum hawa yang cukup dekat dengannya selama ini.
Belum ada satupun nama yang tersimpan dalam hatinya meski ada seulas senyum gadis cantik yang selalu terbayang di benakknya akhir akhir ini.
"Iya, Umma. Tenang aja. Nunu gak akan kecewain kalian. Nunu tahu mana yang baik dan enggak" sahutnya satu sudah duduk di kursi meja makan
"Bagus, jangan pernah macam macam." tegas Rendra dengan sorot mata tajam kearah putra semata wayangnya meski bukan anak kandungnya sendiri.
.
.
.
.
Iya, Abi. Nunu macem-macemnya nunggu Halal, ok..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Nur fadillah
Oceeee....🤣🤣
2023-08-24
0
uchiek hiday
novelnya judulnya apa ya?
2023-05-24
1
Susan Handayani
duh makin dekat ja tuh s buy ma nu"cowok 1d sukai 2 cewek 😋😋😋
2023-01-19
0