🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Ada yang bisa ku bantu?" suara seorang pria terdengar begitu jelas di belakang dua orang yang berada di bagasi mobil.
Embun dan Rain tentu langsung menoleh dan sama-sama mengernyitkan dahi.
"Malaikat!" gumam Embun.
"Pencabut nyawa, atau pencatat amal buruk?" tanya Rain sambil berbisik.
"Bukan keduanya, Bum" sahut Embun tanpa menoleh pada sang adik yang menyenggol bahunya.
"Apa dong?"
"Malaikat penghuni hati ini sih!" jawabnya lagi yang langsung membuat pria di depannya itu tersenyum kecil.
"Ngaco! mana ada malaikat bertugas seperti itu" kekeh Keanu.
Ya, pria yang menawarkan bantuan itu memang Keanu, orang yang di tunggu kedatangannya selama seminggu ini oleh Embun di rumah utama. Banyak barang yang ia beli, tapi tak sekalipun Keanu yang mengantarnya sebagai kurir.
Embun mundur satu langkah, ia biarkan Rain dan Keanu yang membawa banyak jajanan untuk semua adik asuhnya itu. Mata lentik Embun tak lepas memandang punggung yang berjalan di depannya saat ini.
Mereka yang baru saja masuk langsung di sambut oleh Ibu Halimah, pengurus serta penanggung jawab Panti asuhan. Wanita baya itu cukup lumayan terkejut dengan kedatangan Embun dan Rain yang tanpa konfirmasi lebih dulu.
"Ya sudah, nanti di bantu Fathin bagi baginya ya, Ibu lagi nunggu tamu. Doakan salah satu adik kalian mendapat keluarga baru hari ini" ucap Bu Halimah.
"Aamiin, Bu" sahut ketiganya berbarengan.
"Biar saya saja yang membantu, Bu" sambung Keanu.
"Oh, tentu silahkan. Ibu permisi"
Keanu, Embun dan Rain hanya mengangguk paham sambil mempersilahkan Bu Halimah pergi. Merekapun akhirnya ikut keluar dari ruang tamu menuju tempat berkumpulnya anak-anak.
Satu persatu, makanan selesai di bagikan. Rain mengajak beberapa adiknya yang sudah cukup besar untuk bermain bola di halaman samping panti asuhan. Sedangkan Keanu dan Embun masih di tempat yang sama bersama para balita menggemaskan.
"Terimakasih kasih, Abang malaikat ganteng" bisik Embun, jika saja Keanu menoleh mungkin keduanya akan bersentuhan.
"Memang sudah lihat malaikat?"
"Kamu! kamu jelmaannya" sahut Embun lagi yang kini sedikit terkekeh.
Keanu tersenyum kecil, sudah banyak wanita seperti Embun yang datang mendekat tapi gadis yang satu ini seakan berbeda.
"Hem, terserah padamu saja"
"Satu minggu ini kenapa bukan kamu yang mengantar paket kerumahku? padahal hampir setiap detik aku meninggumu" tanya Embun yang akhirnya mengungkapkan rasa penasarannya.
"Rumahmu?" Keanu nampak berpikir sejenak.
"Ah, iya. Maaf itu sebenarnya bukan wilayahku. Ada satu temanku yang tak bisa mengantarnya kerumahmu saat itu. Area pengiranku daerah barat" jawab Keanu sambil sedikit menjelaskan.
"Oh, pantas berbeda" gumam Embun.
Keduanya sedikit banyak terus mengobrol, saling bertanya seolah terus menggali banyak keingintahuan tentang pribadi masing-masing. Keanu yang ramah selalu menjawab dengan senyuman di ujung bibirnya sampai membuat Embun seolah tak bisa berkutik, ia benar jatuh sejatuh-jatuhnya pada Keanu.
"Jadi kamu kuliah sambil bekerja?"
"Ya, baru hari ini ada sedikit waktu lengang, dan langsung ku gunakan untuk bermain dengan mereka" jawab Keanu, matanya tak lepas menata satu persatu para penghuni panti yang bak malaikat tak bersayap.
"Aku juga kuliah sambil kerja" ujar Embun sambil terkekeh geli membuat Keanu menoleh sambil menautkan kedua alisnya.
"Bekerja? kerja apa?" tanya pria itu sedikit tak percaya.
.
.
.
Kerja abisin duit papAy sama phiu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
saya cantikkj
😃
2023-05-09
0
Susan Handayani
duh senang y s bun ketemu ma pujaan hati eh blm deh he, he, he 😅😅😅
2023-01-19
0
Dezy Dwi Hafiani
kerja banget ya buy, otaknya yg kerja gmn crnya ngabisin duit papaY sm Phiu haha
2022-11-13
0