Sepuluh

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Hallo bang"

Senyum langsung merekah di sudut bibir Keanu saat ia mendengar suara Embun.

Tak banyak basa basi, Keanu langsung mengatakan maksudnya menelepon yang tak lain dan tak bukan hanya untuk mengajak gadis itu keluar malam nanti.

"Ya sudah, Abang jemput kamu dirumah kalau gitu"

"Siap Abang ganteng"

Sambungan telepon terputus, tak banyak yang mereka obrolkan karna Keanu tak pandai berbasa basi pada perempuan.

Tok.. tok.. tok..

"Nu, sayapnya udah mateng" teriak Cheryl dari balik pintu kamar sang Putra.

"Iya, Umma"

Keanu meletakkan ponselnya, ia bergegas keluar karna perutnya langsung terasa lapar.

#Rumah utama.

"Cantik gak?" tanya Embun yang berdiri di depan cermin besar.

"Cantik, kak Buy itu paling cantik" sahut XyRa.

XyRa adalah saudara perempuan Embun, jarak usia yang tak terlalu jauh membuat keduanya sangat dekat padahal orang tua mereka sering sekali berdebat hal yang tak penting.

"XyRa juga cantik"

"Semua keluarga Rahardian itu cantik loh, jangan salah" timpal Biru yang tiba-tiba datang. Wanita itu pun langsung mendapat pelukan hangat dari Embun dan XyRa.

"Bul-Bul mau kemana?"

"Buy mau pergi sama abang paket, boleh kan?" jawab Embun yang belum sempat meminta izin pada orangtuanya.

"Kemana?"

"Entah, paling jalan jalan aja. Kadang bingung mau kemana bosen banget. Shoping lagi, nonton lagi, makan lagi. Mhiu bisa bayangin Buy selalu lakuin hal itu sama ketujuh pacar Buy" ujar Embun.

"Kok tujuh? bukannya sembilan" sahut XyRa.

"Emang nambah ya?" tanya Embun dan Biru Berbarengan yang di jawab anggukan kepala oleh XyRa.

Waktu yang di nanti tiba, Satu notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel mahal Embun. Tebakan gadis itu benar jika Keanu lah yang mengirim pesan padanya.

*CalonPacar😍.

[ Buy, aku di depan pagar rumahmu ]

*Embun

[ Siap Abang ganteng, Buy keluar ya ]

Embun memasukkan lagi ponselnya ke dalam tas, ia yang memang sedang berada di ruang tamu tentu langsung bergegas ke pintu utama. Jarak yang lumayan jauh jika harus berjalan kaki menuju gerbang, tapi rasa cinta mematahkan semua itu terbukti sang Ratu Rahardian mau melangkah menemui sang kurir paket incarannya.

"Nona, nona mau kemana?" tanya pak Karim, penjaga pos dekat gerbang utama.

"Mau kedepan, di kunci gak gerbang kecilnya? tolong bukain ya" pinta Embun saat pak Karim menganggukan kepala.

"Iya, Non. Saya bukakan pintunya dulu"

Embun mengekor di belakang pria hampir baya tersebut, senyum tak lepas saat membayangkan Keanu ada di luar sana.

"Makasih ya, Pak" ujar sopan Embun seperti biasa.

"Sama-sama, Nona. Silahkan."

Keanu langsung turun dari motornya, ia membuka helm dan terlihat lah wajah tampan yang begitu teduh di pandang mata. Senyumnya begitu manis dan membuat candu yang melihat.

"Mau pergi sekarang?"

"Iya, tapi pamit dulu ya sama orang tua kamu" ucap Keanu.

"Aku udah bilang kok"

"Tapi aku harus tetep izin, Buy"

"Ya sudah, ayo masuk" sahut Embun yang pasrah karna sebenarnya ia malas berjalan kaki lagi ke dalam.

Pak Karim yang melihat Nona mudanya kembali masuk tentu bingung, apalagi si anak manja baik hati itu masuk dengan seorang pria yang hanya mengendarai sepeda motor biasa, bukan Moge atau motor sport lainnya.