** Dua bulan kemudian **
"Bagaimana, apakah kau sudah sampai di Indonesia?" tanya dokter George.
"Sudah mas, aku sudah sampai di Indonesia." jawab Andin yang sekarang bertambah dekat dengan George, bahkan Andin memanggil George dengan panggilan mas.
"Ya sudah kalau begitu, nanti aku akan menemuimu saat aku ke Indonesia." ucap dokter George.
"Terima kasih ya Mas, karena Mas mau selalu mendukungku. ucap Andin.
"Tenang saja aku pasti akan selalu mendukungmu, kau tidak boleh terlalu khawatir mengenai semuanya." jawab dokter George.
Arya yang masih berada di Korea terlihat pria itu harus segera menyelesaikan seluruh urusannya agar segera bisa pergi ke Indonesia. Arya sangat yakin Andin kembali ke negaranya untuk dua alasan, satu melarikan diri darinya kedua untuk alasan pekerjaannya.
"Tuan." panggil anak buah Arya.
"Ada apa?" jawab Arya.
"Tuan Saya sudah mendapatkan informasi mengenai Nyonya Andin, katanya Nyonya Andin sudah berada di Indonesia." jawab anak buah Arya.
"Ya sudah kalau begitu, lebih baik kau lakukan seperti yang aku minta. suruh salah satu anak buahmu untuk selalu memantau Istriku. jangan sampai mereka membiarkan istriku dekat dengan pria lain." Arya yang meminta anak buahnya yang ada di Indonesia untuk selalu memantau Andin. karena dia juga sudah mendapat informasi kalau mantan suami dari Andin adalah seorang pengusaha sukses.
Di salah satu perusahaan Andin yang ada di Indonesia wanita itu berada di butik yang sudah menjadi langganan para orang kaya dan beberapa pengusaha. langkah kaki Andin memasuki sebuah pusat perbelanjaan dari brand brand terkenal sudah dibuka, Andin benar-benar sangat bersyukur karena dia kembali ke negara kelahirannya.
"Nyonya Tiara." Panggil salah satu pekerja yang ada di tempat itu.
"Ada apa." jawab Andin.
"Nyonya Tiara, salah satu rekan bisnis sekaligus desainer dari tempat ini sudah datang." ucap salah satu pekerja Andin.
"Suruh saja dia masuk, aku akan menemuinya." jawab Andin.
Sesaat kemudian salah satu pekerja mengajak seorang wanita masuk ke tempat itu, ternyata di sana ada Laras teman Andin dahulu.
"Halo Sayang!" seru Laras yang sudah memasuki ruangan Andin.
"Hai beb, gimana kabarmu?!" seru Andin yang kemudian memeluk temannya itu. seorang teman dari SMA yang memang mempunyai cita-cita untuk menjadi desainer.
"Sudah lama banget ya, kita tidak bertemu." ucap Laras kepada Andin.
"Tentu saja aku benar-benar sangat senang kita bertemu lagi. entah Sudah berapa tahun kita tidak bertemu lagi?" tanya Andin yang kemudian memeluk sahabatnya.
"Aku pernah ke tempatmu, Andin. waktu aku dengar kau diceraikan oleh suamimu dan Ibumu masuk ke penjara, aku ke tempat mertuamu mencari tahu mengenai kondisimu namun sayangnya mertuamu malah mengusirku dengan sangat kasar." ucap Laras.
"Sudahlah Laras, kamu tidak usah mengingat masa lalu, biarkanlah semuanya berlalu aku pasti akan memberikan mereka hukuman karena membuat ibuku harus kehilangan nyawa." ucap Andin yang terlihat matanya mempunyai kilatan kebencian yang sangat luar biasa.
"Kamu benar Andin, kau harus bersemangat. kau harus berjuang dan kau harus mempunyai cita-cita yang luar biasa, kau tunjukkan kepada mantan suamimu itu kalau kau adalah wanita yang berharga lebih berharga daripada sampah yang dipungut oleh suamimu itu." Laras yang benar-benar juga sangat kesal karena mengingat masa lalu yang sudah membuat sahabatnya itu hancur.
"aku pasti akan membalaskan semua dendamku kepada orang-orang yang sudah membuat ibuku meninggal Laras lihat saja aku pasti akan memberikan mereka pelajaran dan balasan yang lebih kejam dari mereka saat menyakitiku." ucap Andin.
Laras menatap sahabatnya itu, wanita itu memeluknya kemudian memberikan semangat yang luar biasa.
"Apakah kau sudah menikah lagi Andin?" tanya Laras kepada Andin.
Sebenarnya Andin enggan sekali untuk menceritakan mengenai pernikahan kontraknya, tapi kepada siapa lagi dia akan mengeluarkan seluruh ketidaknyamanan yang ada di hatinya. sedikit demi sedikit Andin menceritakan mengenai pernikahan kontraknya. Laras benar-benar sangat terkejut wanita itu tidak akan pernah mengira kalau Andin akan terperangkap untuk yang kedua kalinya.
"Kenapa kau melakukan hal itu, Andin?" tanya Laras kepada Andin.
"Aku tidak tahu, lagi apa yang harus aku lakukan. aku tidak mau kehilangan salah satu wanita yang sudah mendukung ku, aku harus mengambil tanggung ini." jawab Andin yang terlihat hanya bisa berusaha untuk mempertahankan dirinya.
"Lalu, pernahkah pria itu menghargaimu?" tanya Laras kepada Andin.
Andin menggelengkan kepalanya, raut wajah yang begitu sedih dapat dilihat oleh Laras.
"Sudahlah Andin, lupakan semua yang harus kau lupakan. kau harus melanjutkan hidupmu." ucap Laras.
"Aku tidak tahu Laras, aku menggunakan kesempatan kerja ini untuk melarikan diri dari pria itu. hatiku benar-benar terluka saat melihat dia bersama kekasihnya, sama seperti ketika aku harus melihat Mas Desta bersama dengan istri keduanya." Andin yang terlihat belum sepenuhnya melupakan kesakitan di masa lalunya.
"Dengarkan aku sobat, kamu harus melupakan semuanya, kau harus melupakan semua kesakitanmu itu. kau harus menjadi wanita tegar sepertiku aku sudah mempunyai keluarga yang bahagia, mempunyai seorang putri yang berusia 2 tahun. dulu aku tersakiti disiksa mertuaku suamiku dan selingkuhan suamiku, sekarang Lihatlah aku menjadi wanita yang lebih hebat. aku mempunyai suami yang sangat hebat pria itu selalu mendukungku, memberikan aku segalanya. Tuhan begitu baik kan denganku?" Laras yang membuat Andin tersenyum.
"Semoga Tuhan juga memberikanku kesempatan sepertimu, Laras. mendapatkan kebahagiaan dari seorang pria yang benar-benar mencintaiku." jawab Andin.
"Oh ya, Katanya kamu tadi baru datang dari bandara, Apa benar?" tanya Laras yang membuat Andin menganggukkan kepalanya.
"Lalu?" tanya Laras kembali.
"Aku akan pulang ke rumah orang tuaku, aku akan berziarah ke makam ibuku setelah itu Mungkin aku akan tinggal di dekat sini saja." ucap Andin.
"Yang aku dengar kamu mempunyai perusahaan tekstil dan perusahaan benang yang sangat bermutu, Apa benar?" tanya Laras yang membuat Andin menganggukkan kepalanya.
"Aku sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikanku kesempatan padaku." ucap Andin.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan mengantarkanmu pulang ke rumah ibumu. setelah itu besok kita akan cari rumah kontrakan atau apartemen atau apa?" tanya Laras yang membuat Andin tersenyum.
"Tentu saja kita cari rumah sederhana saja, tidak perlu mewah tapi nyaman untuk ditempati, Bagaimana?" jawab Andin yang membuat Laras malah tersenyum seolah mengejek Andien.
"Kenapa kamu tersenyum, Apa ada yang salah?" tanya Andin kepada sahabatnya itu.
"Tentu saja ada yang salah, sekarang kamu itu orang kaya seorang pengusaha. Lalu kenapa kau harus membeli rumah sederhana, Kenapa tidak membeli rumah mewah saja?" tanya Laras yang membuat Andin menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak butuh rumah mewah, tapi aku butuh rumah dengan kenyamanan." jawab Andin.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Mantan terindah
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- pembalasan dendam Dahlia
- Permaisuri kesayangan kaisar
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
bodoh.. kau celup2 dengan leticia boleh lak
2025-01-29
0