"Kau dari mana saja!" seru seorang pria yang membuat Andin langsung menatap ke asal suara. wanita itu menatap Arya Bayu yang berada di rumahnya, Andin benar-benar sangat terkejut karena tiba-tiba Arya Bayu mau pulang ke rumahnya, padahal pria itu selalu bilang tidak akan mau tinggal seatap dengan Andin.
Tak berselang lama kekasih Arya Bayu atau Leticia juga keluar dari salah satu kamar yang ada di rumah itu, tentu saja Andin langsung tersenyum, tersenyum begitu kecut dan penuh kehampaan.
"Tentu saja pria ini akan pulang ke rumah jika bersama kekasihnya, mana mungkin dia akan pulang ke rumah hanya karena ingin menemuiku ku." guman Andin dalam hati yang kemudian berjalan menggunakan tongkatnya.
"Apa mau aku bantu, Nyonya?" tanya si pembantu.
"Tidak apa-apa Bi, aku kan masih bisa berjalan walaupun cuma satu kaki. aku ini tidak kehilangan kakiku loh." ucap Andin.
Tatapan mata Arya Bayu terus menatap Andin, sesaat kemudian wanita itu masuk ke dalam salah satu kamar yang ada di lantai 1.
"Ternyata sakitmu itu membuat otakmu sedikit lengser ya?" Arya Bayu yang terus mencibir Andin.
"Tentu saja lengser tuan besar, bagaimana tidak satu kakiku ini tidak akan bisa dibuat untuk berjalan ke atas jadi aku harus mencari kamar di lantai 1. Apa mungkin kau ingin aku jatuh kemudian mati ya." jawab Andin yang kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Perkataan area Bayu seolah menjadi momok bagi mulutnya sendiri, mencari bahan pembicaraan untuk dibicarakan kepada Andin malah pria itu mendapatkan jawaban yang begitu menohok.
Sekitar satu jam kemudian Andin berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur, tatapan matanya menatap suaminya bersama kekasihnya. benar-benar pemandangan itu seperti pemandangan beberapa tahun yang lalu, pemandangan Desta bersama dengan Niken.
DEG..
seketika jantung Andin sedikit terenyuh, terasa sakit saat mengingat masa lalunya. Andin yang hendak duduk pun seketika kembali ke kamarnya, berjalan sedikit cepat untuk segera sampai kamarnya.
"Kau mau ke mana?!" seru Arya Bayu.
"Tidak mau kemana-mana." jawab Andin.
"Cepat kembali, makanlah!" seru Arya Bayu.
Bagaimana Andin harus melihat pemandangan seperti itu lagi, masa lalunya belum sepenuhnya hilang dari ingatan Andin malah sekarang pemandangan itu terulang kembali.
"Bi tolong ambilkan aku makanan ya Bawa ke kamar." pinta Andin.
"Apa Nyonya tidak enak badan ya?" tanya pembantu.
"Iya Bi, kakiku sakit sekali tolong Nanti bawakan aku makanan ya dan tolong nanti telepon dokter George untuk memeriksa kakiku." jawab Andin yang kemudian berjalan kembali ke kamarnya.
Arya Bayu menatap istrinya yang sudah meninggalkan ruang makan, langkah kakinya yang begitu pelan membuat hati Arya Bayu sedikit kesal.
PRANGG...
salah satu piring yang ada di meja makan langsung dibanting oleh Arya Bayu, entah apa yang ada di hatinya pria itu tiba-tiba ingin marah saat melihat wajah pucat Andin dan salah satu kakinya yang tidak bisa berjalan seperti biasanya.
"Ada apa Tuan?" tanya salah satu pembantu.
"Singkirkan seluruh makanan ini, jangan ada yang boleh memakannya!" seru Arya Bayu yang meminta pembantunya untuk menyingkirkan makanannya.
"Tapi sayang, aku belum makan." ucap Leticia.
"Kalau kau mau makan Jangan sampai memakan makanan ini, masak sendiri!" seru Arya Bayu.
Makanan yang tersaji di atas meja sebenarnya adalah makanan kesukaan dari Andin, secara sembunyi-sembunyi Arya Bayu meminta pembantunya untuk memasakkan makanan kesukaan Andin. berapa masakan dari Indonesia yang selalu dimasak oleh Andin.
"Tapi sayang, aku masih lapar. kau sudah dengarkan apa kata- kataku tadi, Kalau kau makan masak sendiri jangan sampai kau menyentuh makanan itu!" area Bayu yang kemudian mencengkram dagu Leticia.
"Lalu, bagaimana dengan Nona Nyonya Tiara, Tuan?" tanya si pembantu.
"Bawakan makanan itu ke kamarnya, makanan yang tadi aku katakan." jawab Arya Bayu yang kemudian masuk ke dalam kamarnya. hati pria itu benar-benar sangat kesal ingin sekali dia membunuh Leticia namun ada sesuatu yang membuat Arya Bayu tidak melakukan hal itu.
Satu jam kemudian dokter George sudah sampai di rumah keluarganya. "Selamat malam Tuan." sapa salah satu pembantu.
"Di mana Nyonya Tiara?" tanya Dokter George.
"Di kamarnya Tuan." jawab si pembantu.
Sesaat kemudian area Bayu yang melihat kakaknya dia langsung bergegas turun. "Ada apa Kakak kemari!" tanya Arya Bayu kepada kakaknya.
"Aku tadi sudah memperingatkan Tiara untuk tidak banyak berjalan, salah satu kakinya retak dan satu kakinya itu ototnya cedera. Jika dia menggunakan kakinya untuk berjalan kemungkinan besar kakinya akan sering kram." jawab dokter George yang kemudian masuk ke dalam kamar Tiara. setelah mendengar jawaban dari kakaknya Arya langsung mengikuti sang kakak.
"Selamat malam, Tiara." dokter George yang sudah masuk ke dalam kamar Andin.
"Selamat malam dokter George." jawab Andin yang terlihat tersenyum. sesaat kemudian senyumnya seketika hilang saat menatap pria yang berada di belakang punggung dokter George.
"Kau mau memeriksa dia?" tanya Arya.
"Tentu saja Arya, aku harus memeriksanya. tadi aku sudah memeriksanya Tapi kelihatannya dia tidak menghiraukan perkataanku, jadi Lihatlah salah satu kakinya membengkak." jawab dokter George yang kemudian membuka perban di salah satu kaki Andin.
"Aku harus memakai gif ini untuk Berapa lama?" tanya Andin.
"Mungkin satu atau dua bulan." jawab dokter George yang membuat Andin menghela nafasnya dengan sangat kasar.
"Dua bulan ya, Kok lama banget dokter?" tanya Andin kembali.
"Itu untuk kesembuhan mu, lagi pula kau harus beristirahat total selama satu minggu ini. karena salah satu kakimu ini kan ototnya cedera jadi perlu waktu untuk menyembuhkannya." jawab dokter George.
"Kalau begitu aku harus mencari seorang pria untuk aku bayar dong." canda Andin.
"Buat apa?" tanya dokter George dan Arya secara bersamaan.
"Tidak mungkin kan kalau para pembantu wanita yang akan menggendongku." jawab Andin Sambil tertawa terbahak-bahak. perkataan yang keluar dari mulut Andin membuat Arya langsung mengerutkan keningnya.
"Jadi kau ingin mencari seorang pria untuk kau ajak tidur di sini?" tanya Arya yang membuat Andin langsung menatap suami kontraknya itu.
"Maksudmu apa?" tanya Andin yang sedikit kesal.
"Kalau aku dengar tadi kau bilang ingin mencari pria untuk menggendongmu? jangan-jangan kau mulai berpikir untuk mencari pria agar bisa kau ajak tidur di sini agar kau bisa bersenang-senang dengannya." jawab Arya yang membuat Andin begitu tidak terima dengan perkataan suaminya itu.
"Kau kira aku ini pelacur, Kau kira aku sepertimu sudah mempunyai pasangan masih mencari pasangan lain. dengarkan aku Tuan Arya Bayu prawira walaupun aku pernah menikah dan dilukai aku mempunyai harga diri. aku tidak akan berbuat hina seperti itu." jawab Andin yang terlihat matanya sudah memerah. sakit hatinya terasa terulang kembali sedangkan Arya yang melihat Andin Dia sedikit kesal dia langsung keluar dari kamar Andin dengan begitu marah.
"Kamu tidak usah mendengarkan perkataan pria itu, Andin." ucap dokter George.
"Aku masih mempunyai hati dokter, aku masih mempunyai pikiran walaupun aku dan dia menikah hanya sebatas pernikahan kontrak. Aku masih menghargai dia aku tidak akan menghianati pernikahan ini, tapi jika pernikahan ini sudah selesai mungkin aku baru memikirkan mengenai mencari pasangan hidupku, aku tidak ingin terus menerus seperti ini, seperti seorang wanita yang tidak pernah di cintai." jawab Andin.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Mantan terindah
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- pembalasan dendam Dahlia
- Permaisuri kesayangan kaisar
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
berdenyut otakku
2025-01-29
0
ALNAZTRA ILMU
terlalu sedih
2025-01-29
0
abu😻acii
sedih nya
2022-07-24
0