Setelah selesai memeriksa Andini dokter George langsung pergi ke salah satu ruangan di rumah itu. "Bi tolong persiapkan kamarku ya, bersihkan dahulu karena aku akan tinggal di sini untuk beberapa bulan." ucap dokter George.
"Benarkah tuan? tuan akan tinggal di sini?" tanya salah satu pembantu.
"Tentu saja aku akan tinggal di sini, aku harus membantu Nyonya kalian untuk beberapa minggu ini hingga otot kakinya sedikit lebih baik." jawab dokter George.
"Terima kasih ya tuan karena tuan mau membantu Nyonya, terkadang saya kasihan sekali dengan nyonya. tuan Arya selalu mengekangnya memberikan dia begitu banyak kesulitan hingga membuat Nyonya Tiara terkadang menangis tanpa ada yang mengetahuinya." ucap salah satu pembantu.
Dokter George yang mendengar perkataan wanita itu tentu saja pria itu juga merasa miris, dulu dia mempunyai seorang istri yang begitu dia cintai. setelah beberapa tahun pernikahan dokter George selalu sibuk dengan semua kegiatan di rumah sakit, Hal itu membuat istrinya kekurangan perhatian dari dokter George. suatu ketika istri dari Dokter George kabur bersama kekasihnya namun Malang sekali istri dari Dokter George mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.
Apa yang dirasakan oleh Andin pastilah dirasakan oleh dokter George, Hal itu membuat dokter George selalu memberikan perhatian istimewa kepada Andin.
** Keesokan hari **
"Selamat pagi dokter." sapa Andien yang sudah berada di dapur rumah.
"Lho kok kamu sudah ada di sini, Siapa yang membantumu berdiri, Tiara?" tanya Dokter George kepada Andien.
"Tadi dua pembantu ini yang membantu saya, dokter." jawab Andin sambil tersenyum.
"Lalu apa yang kau lakukan?" tanya Dokter George yang melihat Andin membawa beberapa peralatan dapur.
"Aku tidak mempunyai pekerjaan karena Dokter bilang aku harus cuti untuk satu minggu ini, jadi aku benar-benar sangat tidak nyaman." jawab Andin.
"Kenapa kamu harus tidak nyaman, kamu kan sedang sakit kalau kamu tidak sakit kan kamu bisa bekerja lagi." jawab dokter George yang kemudian membantu Andin untuk duduk di kursi.
Kebetulan sekali Arya baru turun dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan, tatapan matanya menatap kakaknya yang sedang menggendong Andin.
"Apa yang kau lakukan di sini, bang?" tanya Arya kepada kakaknya.
"Oh ya, aku lupa bilang padamu Arya Kalau Abang akan tinggal di sini untuk beberapa bulan. aku harus mengawasi gadis nakal ini agar dia tidak melakukan sesuatu yang bodoh." jawab dokter George.
Tatapan penuh ketidaksukaan dapat dilihat dari Arya, pria itu nampak menatap Andin dengan tatapan mata yang benar-benar sangat kesal. begitu pula dengan Andin, perkataan Arya tadi malam membuatnya benar-benar begitu sakit hati, tidak pernah sekalipun Andin memikirkan mengenai sesuatu untuk membuatnya malu, Namun nyatanya Arya selalu saja membuatnya seperti seorang wanita yang tidak berguna sama sekali.
"Hebat banget kamu menyuruh kakakku untuk menjadi pembantumu." ucap Arya.
Tak ada perkataan yang keluar dari mulut Andien, Wanita itu benar-benar sangat enggan untuk membalas semua perkataan menyakitkan dari Arya.
"Dokter, Ayo kita makan nanti makanannya dingin loh." ucap Andin yang kemudian melahap makanannya, terlihat dokter George duduk di samping Andin.
Leticia yang baru turun dari kamarnya dia langsung duduk di samping Arya, pemandangan seperti ini bagaikan pemandangan sepasang suami istri yang saling membawa kekasih mereka masing-masing.
"Andin Apa kamu mau masakan ini?" tanya dokter George kepada Andin.
"Boleh dokter." jawab Andin sembari melempar senyum kepada sang dokter.
Arya yang melihat hal itu hatinya benar-benar sangat kesal, dia tidak pernah berpikir kalau kakaknya terang-terangan mendekati istrinya. walaupun dia tahu kalau mereka hanyalah menikah sebatas pernikahan kontrak saja, walaupun pernikahan kontrak mereka menikah di catatan sipil secara sah.
"Tiara, Apa benar kalau beberapa bulan lagi kamu mau ke Indonesia?" tanya Dokter George.
"Iya dokter, karena saya harus melihat beberapa proyek di sana. lagi pulang di sini kan proyeknya sudah selesai semuanya mungkin untuk jangka waktu yang lumayan lama saya akan disana." jawab Andin.
"Apakah kedua orang tuamu sudah tahu?" tanya dokter George.
"Sudah dokter, ibu juga sudah memberikan saya nasihat agar hati-hati saat kembali ke Indonesia." jawab Andin.
DEG...
Arya benar-benar sangat terkejut saat mendengar kalau Andin akan kembali ke Indonesia untuk beberapa lama. pria itu tidak tahu menahu dan tidak pernah mencari tahu mengenai bisnis yang digeluti oleh istrinya.
"Lalu apakah kamu akan pergi sendiri ke sana?" tanya dokter George.
"Tentu saja dokter, Memangnya saya akan pergi sama siapa? Saya tidak mungkin membawa kedua Ibu saya kembali ke Indonesia, kasihan suami mereka kalau saya membawa kedua Ibu saya." jawab Andin sambil tersenyum. beberapa kalimat yang keluar dari mulut Andin seolah mengatakan kalau wanita itu adalah wanita yang tidak mempunyai keluarga. Hal itu membuat Arya terus menatap istri kontraknya itu.
"Apa kamu sudah yakin akan kembali ke sana?" tanya dokter George kembali.
"Tentu saja saya yakin dokter, memangnya Kenapa?" tanya Andin.
Tak Ada jawaban yang dikeluarkan oleh dokter George, pria itu takut kalau Andin akan ketemu masa lalunya.
"Lalu kapan kau akan kembali ke sana?" tanya dokter George kembali.
"Menunggu kaki saya sembuh dulu, dokter." jawab Andin.
BRAKKK...
seketika Arya menggebrak meja dengan sangat keras, pria itu menatap istrinya dan kakaknya yang terlihat begitu akrab dari hari ke hari.
"Bisakah kalian tidak membicarakan hal lain di ruang makan ataukah kalian ingin bermesraan di sini?" tanya Arya.
Andin tidak menghiraukan perkataan suaminya itu, sesaat kemudian dia meminta salah satu pembantunya untuk mengambil kursi roda.
"Kau mau ke mana?!" teriak Arya kepada Andin.
"Tentu saja aku mau pergi dari sini, memangnya mau ke mana." jawab Andin yang kemudian mengulurkan tangannya kepada salah satu pembantu.
Dokter George yang melihat hal itu tentu saja langsung berdiri, dengan segera pria itu menggendong Andin dan meletakkannya di kursi roda. pandangan mata Arya menatap kakaknya yang langsung menggendong Andin, ada rasa kekesalan yang sangat luar biasa salahnya sendiri kenapa dia harus melakukan hal itu.
Seketika Arya langsung meminum segelas air putih hanya sekali tekuk saja, hatinya benar-benar sangat panas, panas karena melihat istri dan kakaknya begitu mesra.
"Sayang, ada apa denganmu? kenapa kau terus marah-marah?" tanya Leticia kepada Arya.
"Tutup mulutmu, kok ini wanita menyebalkan." jawab Arya yang kemudian pergi meninggalkan ruang makan. sedangkan Leticia nampak wanita itu menatap Andin yang sedang bersama dengan dokter George.
"Bagus sekali kalau begitu, kalau wanita itu bersama dokter George maka dia tidak akan bisa mendekati Arya kembali. aku akan memenangkan seluruh permainan ini dan menjadi satu-satunya wanita atau nyonya besar di rumah ini," ucap Leticia yang kemudian makan dengan begitu santai.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Mantan terindah
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- pembalasan dendam Dahlia
- Permaisuri kesayangan kaisar
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
entahlaa
2025-01-29
0