PRANGG...
suara piring pecah dari arah dapur. Hal itu membuat Pak Mamat yang berada di ruang tamu langsung berjalan mendekati dapur.
"Apa yang kau lakukan, Niken?" tanya Andini kepada madunya.
"Tadi aku tidak sengaja menyenggolnya." jawab Niken. padahal dalam hati wanita itu tertawa karena kebodohan Andini yang mudah di bohongi. sebenarnya Niken secara sengaja menyenggol piring yang habis dicuci Andini agar piring itu pecah semuanya.
Pak Mamat yang baru sampai di dapur pria itu melihat beberapa piring porselen yang dia miliki pecah. "Kamu ini bodoh sekali, kamu tidak bisa ya melakukan sesuatu sama sekali!" teriak pak mamat kepada Andini. padahal pria itu tidak tahu menahu mengenai kejadian yang sebenarnya.
"Aku tidak melakukannya Pak, tapi Niken yang tidak sengaja menyenggol piring-piring ini." ucap Andini yang terlihat membersihkan pecahan piring tersebut.
Pak Mamat menatap Niken, terlihat Niken mengangkat kedua tangannya tanda kalau Andini berbohong.
"Kamu ini bisa kerja tidak sih, kau terus menerus merusak barang-barangku!" seru pak Mamat.
"Aku tidak merusak piring-piring itu Pak, tadi Niken tidak sengaja memecahkan piringnya." jawab Andini yang malah membuat Pak Mamat semakin marah.
"Dasar wanita tidak tahu diri, berani sekali kau menuduh Niken melakukan hal itu." ucap pak Mamat yang membuat Andini menatap pria tua itu.
"Demi Allah Pak aku tidak melakukannya." jawab Andini.
"Jangan mengikutkan nama Allah di dalam kebohonganmu, dasar wanita tidak tahu diri!" bentak Pak Mamat.
Seketika Andini terdiam, wanita itu menatap Ayah mertuanya yang memang tidak pernah menyukai kehadirannya.
"Ada apa sih Pak, Kenapa kau memarahi Andini!" seru Bu Yuli yang baru pulang dari pasar.
"Lihatlah menantu kesayanganmu itu, dia selalu saja merusak barang-barangku!" seru Pak Mamat yang kemudian pergi meninggalkan dapur dan mengajak Andini dari dapur.
"Sabar ya Andin, semuanya akan indah pada waktunya. Ibu yakin kesabaranmu akan membuahkan hasil." Bu Yuli yang selalu menenangkan hati Andien.
"Bagaimana bisa aku sabar bu, dari hari ke hari perlakuan Mas Desta dan ayah semakin menyakitiku." guman Andin dalam hati.
Hari ini Desta berangkat pagi bersama Niken. pria itu berpamitan kepada Andin kalau dia mungkin pulang malam ataupun tidak karena dia akan pergi keluar kota untuk melakukan meeting bersama dengan beberapa client.
"Oh ya Andin, nanti mas tidak akan pulang. kalau bisa mas pulang malam." ucap Desta.
"Iya mas, hati-hati ya. apakah Mas sudah membawa pakaian ganti?" tanya Andin dengan suara yang begitu lembut.
"Sudah, apa nanti kamu mau Mas belikan oleh-oleh? "tanya Desta.
"Apa saja yang Mas belikan pasti Andin suka." jawab Andin.
"Ya udah kalau gitu Mas, ayo kita berangkat." ucap Niken yang kemudian mengajak Desta.
Andin mencium tangan suaminya, dia menatap pria itu dan memintanya selalu berhati-hati di jalan. "Niken jaga Mas Desta ya." pinta Andin kepada Niken.
"Tentu saja aku akan menjaga Mas Desta, tidak akan ada wanita yang mampu menyaingiku dalam segala hal." Niken yang kemudian pergi tanpa berpamitan kepada Ibu mertuanya.
Bu Yuli selalu mengelus dada saat melihat istri kedua putranya itu, Niken tidak pernah menganggap Bu Yuli sama sekali. bahkan wanita itu selalu bersikap acuh kepada Ibu mertuanya itu.
"Oh ya Andin, nanti bantu ibu bersih-bersih ya." pinta Bu Yuli.
"Iya Bu." jawab Andin.
Pak Mamat sudah pergi ke kantornya pria itu selalu senang saat putranya pergi bersama dengan istri keduanya.
Sebenarnya Desta tidak pernah menginginkan Niken namun setiap hari Pak Mamat selalu mendesak Desta untuk menikahi Niken agar dia segera mendapatkan keturunan. pada dasarnya pria tua itu tidak menyukai kehadiran Andin, jadi dengan segala cara dia akan membuat Andin pergi dari kehidupan Desta. lambat laun Desta sedikit terenyuh dengan semua kebaikan istrinya itu, memang dari dulu sampai sekarang Andini selalu bersikap patuh kepada suaminya.
Di salah satu tempat yang ada di wilayah Bandung Desta bersama dengan beberapa kliennya akan melihat proyek pembangunan.
"Mas kita di sini untuk beberapa waktu ya, Aku ingin berlibur." rengek Niken kepada Desta. wanita itu selalu mencari cara untuk membuat Desta selalu tergoda dengannya.
"Kenapa kau tidak bilang ingin tinggal di sini dalam waktu yang cukup lama, kan aku bisa mengajak Andin. kasihan dia tidak pernah aku ajak ke mana-mana." ucap Desta yang terlihat memegang tangan Niken.
"Ngapain juga sih Mas ngajak Andin, nanti dia mengganggu kita." jawab Niken.
"Seperti apapun dia Itu dia tetap istriku, Niken. terkadang aku berpikir kalau aku salah jika aku terus memperlakukannya seperti itu. Aku menikahinya Karena Cinta aku mencintainya dan dengan semua ketulusanku." jawab Desta yang membuat Niken langsung menghempaskan tangan sang suami.
"Kalau begitu pun pulang sana jemput istrimu, Aku mau di sini dan bersenang-senang." Niken yang terlihat ngambek dan berusaha membuat Desta menurut badannya.
"Kenapa kau selalu melakukan hal ini, kau selalu merengek terlalu manja bahkan kau selalu membuatku tidak bisa menjalankan kewajibanku sebagai seorang suami." ucap Desta yang membuat Niken langsung ngambek.
"Kau menikahi wanita itu karena cinta, lalu kau menikahiku karena apa?" tanya Niken yang akan membuat Desta luluh padanya.
"Pertama Karena desakan Ayahku, lambat laun kau selalu menggodaku dan membuatku terjebak pada semua rayuanmu." jawab Desta.
Tentu saja jawaban yang dikeluarkan oleh Desta membuat Niken sedikit terkejut, karena Niken sadar kalau pengaruh dari pelet yang diberikan oleh salah satu dukun yang dia datangi kemungkinan sudah luntur.
"Aku yakin guna-guna dari Mbah dukun sudah luntur, kelihatannya Mas Desta memikirkan istrinya kembali." guman Niken dalam hati yang terlihat menatap wajah Desta yang sudah sedikit berubah.
"Kenapa Mas mengatakan hal itu, kalau begitu Mas tinggalin aku aja. nanti biar aku cari suami lagi." ucap Niken yang kemudian meninggalkan Desta. sedangkan Desta sendiri terlihat tidak menghiraukan sikap Niken yang selalu mau menang sendiri, bahkan 2 bulan ini Desta tidak pernah sekalipun bersama dengan Andin.
Niken yang berada di dalam kamar nampak dia mengambil ponselnya, dia menelpon salah satu dukun yang sudah membuat Desta tergila-gila padanya.
"Ada apa?"tanya Mbah dukun.
"Mbah dukun ini bagaimana sih, masak cuma 2 bulan suamiku sudah mulai memikirkan istrinya kembali. apa jampi-jampi Mbah dukun itu tidak mujarab!" seru Niken yang marah-marah kepada dukun yang dia bayar untuk memelet Desta.
"Kamu itu tenang saja, kemungkinan besar karena istri pertama dari suamimu itu selalu sholat jadi mungkin pelet yang Mbah kirim itu sedikit memudar." jawab Mbah dukun.
"Pokoknya aku tidak mau tahu ya mbah, mbah harus bisa membuat pria itu bertekuk lutut padaku kembali. jika tidak aku tidak akan memberikanmu uang lagi!" seru Niken yang kemudian mematikan ponselnya.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
- jangan sakiti aku
- pembalasan dendam Dahlia
- Permaisuri kesayangan kaisar
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nady Henio Usry
semangat Andini, trs berjuang jgn kalah dg pelakot
2022-07-24
0
Kod Driyah
Andini jngn tingglkan shalat dan byk2 berzikir
2022-07-19
0