tragis

Marie hanya mendengar Risa terus mengoceh pun dan membiarkan begitu saja

"Sudah?" Tanya Marie

Marie berjalan menuju Risa & the gangnya

"Mundur gak lo Jal*ng. Lu tuh wanita murahan yak. gak nyangka lu bisa sekolah disini karena bantuin om om" kata Risa Mencibir

Marie tidak menjawab apapun dn terus menuju Risa dengan mata tajamnya

GEP!

Marie berhasil mencekram Leher Risa dan menaikan tinggi seperti kemarin yang ia lakukan

"Apakah kamu akan membunuhnya? Makhluk Tua?" Tanya Raina

ternyata Raina sudah melihat hal tersebut

"oh pendeta Tua. ternyata sudah melihatnya? bagaiman Soal USD$ 15 juta nya tadi aku majuin tapi Syaratnya adalah aku harus membunuh anak ini?" Tawar Marie dengan santai

Kedua teman risa itu ketakutan dan mulai mendekat ke raina

"B----Bu Raina. tolong risa. bu. risa gak ada salah ama anak baru itu. bu. Risa hanya mengatakan fakta tentang Anak baru itu membawa Rangga Ke hotel dan bermain disana. Ibu harus mengeluarkan anak itu biar nama ini tidak tercemar" kata Kesya mencoba menghasut Raina & playing victim

"B--benar itu bu. Risa tidak salah. Tolong bu!" kata lusi mencoba membela perkataan Kesya

"B--Bu. Ba--bantuin saya. S--saya mohon. Ka---kalau saya ma---mati disini. Ay---ayah saya akan Menu---menutup sekolah ini" kata Risa terpatah-patah dalam ucapannya

Risa merasakan kesakitan dalam cekikkan dari marie yang tidak bisa ia lepaskan

"15 Juta Dollar ada di rekening itu sudah cukup membuktikan nya. Makhluk Tua" Kata Raina dan mengabaikan kedua teman Risa

Marie mengambil Handphone nya dan membuka mobile banking nya dan mengetik Nominal 15 juta dollar ke Rekening Raina

TING

Raina melihat handphonenya dan tersenyum mendengar hal tersebut

"Pendeta Bodoh. Uang bukan masalah bagi ku. tapi kenyamanan adalah penting bagi ku. aku belum melihat manusia sebodoh dirinya ini" kata Marie sambil mengkeraskan cekikkannya

"B---Bu harus tolongin Risa atau saya adukan ini ke ayah risa untuk menutup sekolah ini!" ancam Kesya

"Kamu MENGANCAM Saya? silahkan kamu adukan dan tutup sekolah ini tapi Ingat satu hal. Sekolah ini dibangun oleh investor lainnya dan kemungkinan investor lainnya akan berada diatas Ayahnya Risa. dan saya tidak bermasalahkan itu. Silahkan adukan dan saya perlu tegaskan. kamu adalah manusia yang manja di era semakin canggih ini. Dan Lihat lah lebih dalam tentang teman mu itu berada dalam genggaman yang tidak harus kamu temui atau ganggu. Bukan kah begitu Makhluk Tua?" Raina

Raina adalah tipe orang yang tidak menyukai dirinya diancam dan sejenisnya dan bisa aja dirinya membunuh kesya seperti orang terdahulu yang selalu mengancam dirinya untuk mengungkapkan fakta

"Aku suka pujian mu. Pendeta Bodoh" kata Marie

"Makhluk Tua. bisakah kamu tidak menebarkan darah kotor tersebut di sekolahku? sungguh menjijikan aku membersihkan hal tersebut" pinta Raina

"K---Kalian sakit! Kalian memang Sakit. anda seharusnya membela Kami. tanpa ayah kami anda bukan siapa-siapa! cepat bantu Risa atau kami minta ayah kami untuk menutup sekolah mu!" Kesya dengan sok memerintah

GEP!

Raina yang mendengar kesya. anak itu yang sudah mulai berani memerintah dirinya begitu saja dan tidak melihat derajat Mereka yang berbeda

"kamu bilang saya sakit? Kamu lah yang sakit. saya tidak peduli dengan kalian. bersyukur saya pertama kali membela kalian tapi membela kalian adalah kesalahan buruk. Kamu adalah rendah lebih rendah yang pernah saya taruhkan dalam hidup saya" kata Raina dengan mata yang Mata putih yang menyala.

Kesya sedikit tidak bernafas karena cekikkan yang sulit ia lepaskan

"Pendeta Bodoh. Lepaskan saja. Jangan Membuat tangan mu kotor karena nya. sungguh Kamu berkata jika darah mereka kotor kenapa kamu tetap melakukannya" kata Marie

Raina mendengar itu pun langsung melempar kesya menuju Marie

"aku sudah muak dengan manusia sepertinya. makhluk Tua" kata Raina

Raina kembali ke ruangannya dan tersisa Kesya yang batuk-batuk dan Risa yang masih digenggamannya marie

"Sudah Kah dirimu menyadari. untuk tidak bermain api bersama ku. kematian mu yang busuk sama seperti fitnah mu yang busuk" kata Marie dengan Mata tajam merah menyala

"Kamu adalah manusia bodoh mau diberdaya oleh obsesi dan Kebodohan mu itulah di rencakan oleh teman mu ini" kata Marie menunjuk Kesya

Kesya yang mendengar dirinya disalahkan pun hanya bisa menolak hal tersebut

"Kamu masuk kematian atas dorongan obsesi dan hasutan teman mu. sungguh menyedihkan bukan?" Tanya Marie

"Seharusnya kamu sadar. AKAN TEMPAT MU!" kata Marie berteriak dan lalu melempar Risa keatas langit

Risa berteriak tapi tidak ada siapapun yang mendengar teriakan hal tersebut

"S--Siapa itu? Ehh bukan kah itu Risa kenapa dia bunuh diri?" Tanya siswa lain

Buru Buru Siswa lain mencoba menolong risa yang mereka kira risa telah menjatuhkan dirinya dari lantai 4

BRUK

Risa menghantam tanah dengan kepala pertama kali terkena benturan

"Astaga" kata Siswi lain yang pertama kali melihat Risa

Kepala Risa hancur sehancurnya dan tubuhnya seperti orang terkena mutilasi. seluruh tubuhnya terlepas menjadi bagian bagian dan tubuh dalamnya terkeluar semua dan menyisakab risa yang bersimbah darah

"Cepat telepon Ambulan!" kata Siswa lain.

Siswa/i lain melihat itu hanya bisa bergidik ngeri melihat kematian risa yang loncat dari 4 dan berakhir tragis

"Tiiidaakkkkkkkk!" Kata Kesya

Kesya Melihat sahabatnya tersebut Dengan tragis

Marie mendekat dan mulai bicara di kuping milik Kesya

"Selanjutnya Dirimu. Tapi Anggap lah ini sebagai peringatan untuk mu" kata Marie dengan tersenyum

Marie meninggalkan tempat perkara & menuju mobil lamborghininya

Tiba dirinya masuk mobil. ponsel miliknya berbunyi dan sambungan tlpn itu berasal dari marie

"Oi oi Makhluk Tua. kamu ternyata akan menyusahkan ku" kata Raina disebrang sana

Marie menjalankan mobilnya dan menuju gerbang sekolah

"Hahaha. 15 Juta Dollar adalah harga yang cocok bukan? pendeta bodoh" kata Marie tertawa puas di tlpon

"Makhluk Tua. kamu tidak berubah sejak aku mengenal mu. betapa brengseknya dirimu" kata Raina dengan tenang melihat mobil lamborghini milik marie meninggalkan gerbang sekolah

"Baiklah. Aku sedang menyetir. Aku tidak mau terjadi kecelakaan. hubungi ku ketika semua selesai. Aku tidak tertarik akan kelanjutan hal ini" kata Marie mencoba menutup sambungan tlpon

"kamu meninggalkan ku dalam perkara hal yang tidak mau ku tangani. dasar bodoh. Kemana kamu mau pergi?" Tanya Raina ditlpn

"Tentunya ke tempat rumah rangga. aku ingin bertemu siapa orang itu" kata Marie di tlpn menjawab

"Kamu ingin membunuhnya dan mengambil kekuataannya?" Kata raina bertanya di tlpn

"Tentu tidak. aku sungguh jijik akan kekuataan tuhan ada berada dalam diriku" kata Marie di tlpn

"Oh? Jijik? apakah kamu jijik berteman ku yang dimana kamu ketahui aku sangat dekat dengan tuhan" kata Raina terkekeh setelah mendengar perkataan marie

"kamu berbeda. pendeta bodoh. adanya dirimu. aku bisa memanfaatkan mu. bukankah begitu juga kamu memanfaatkan ku?" kata Marie dengan jujur di tlpn

"Haha. Baiklah. aku akan menutup telepon. mungkin polisi akan tiba di sekolah ku dalam 1 jam kemudian. Jangan Sampai kamu meninggalkan jejak. teknologi mereka sungguh mengerikan. Makhluk tua" kata Raina

Marie tidak menjawab dan memutuskan sambungan dengan raina

'Dasar makhluk Tua. seenaknya memutuskan sambungan telepon!. mungkin harus aku ajarkan kesopanan lain kali' monolog raina sambil melihat nomor marie masi terpampang di handphonenya

...----------------...

...BYE...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!