Darah Keturunan

"Makhluk Tua. Lebih baik selesaikan Sekolah mu. dan sepulang sekolah. kita akan bertemu. Dan Aku yakin tanpa memberitahu dimana itu. kamu sudah mengetahuinya" kata Raina lalu pergi

Marie yang mendengar dari sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala

'Pendeta bodoh ini selalu mencoba menjadi sesosok misterius. Aneh" kata Marie

"Marie. apakah Kamu mengenal Ibu Raina?" Tanya Rangga Penasaran

Marie menatap pria itu dengan intens

"Aku mengenal nya atau tidak itu bukan urusan mu. Lebih baik kita kembali. sebelum dia kembali dan mengajar ku" kata Marie

Marie & Rangga Pun kembali Kelasnya Menggunakan Lift

dan tanpa disadari keduanya. Risa melihat tersebut dengan Wajah yang kesal

"Apa lo yakin biarin gitu aja?" Tanya Kesya dengan nada Memanasi Risa

"Gua gak biarin Cowo yang gua suka direbut ama Anak Baru yang sok kecentilan & cantikan tersebut. Gua bakal Hancurin hidup dia" kata Risa dengan wajah Ber urat.

Raina Yang tidak jauh dari itu masih mendengar ocehan Risa dan Raina pun hanya menggeleng Kepala

'Kali ini Aku tidak bisa menyelamatkan mu. Risa. semoga Tuhan aja menyelamatkan mu' Monolog Raina.

2 jam Kemudian

Krriiiiingggg

Bel Sekolah Telah usai dan banyak anak-anak dari penjuru kelas gedung sekolah telah berhamburan.

"Ahhh sungguh lelah" Rizal mengeluh

"Benar Zal. Mana Jam terakhir IPA Pula. Aduh pusing" kata Teman Rizal

Banyak siswa/i yang mengeluh tentang Jam Terakhir adalah Mata pelajaran IPA yang membuat pikiran mereka sakit dalam mengerjakan soal sebelumnya.

Dan Marie? Dia hanya bisa tersenyum disaat ia mendengar banyak keluhan di sekitarnya.

Marie mengambil buku nya dan memasukkan kembali tas miliknya dan Pulang.

dan Marie Telah keluar dari kelas dan melihat antrian panjang yang dimana mereka semua ingin menggunakan Lift saja.

Di sekolah ini Memiliki 4 lift. Dari Tempatnya berdiri terdapat 2 left. dari kanan & Kiri Tangga. dan seterusnya

daripada menunggu Marie pun memilih Tangga yang terlihat sangat sepi dan tidak ada yang Menggunakan tangga.

Tangga Sekolah hanya dipakai mungkin saat keadaan darurat atau hanya beberapa orang menggunakan tangga agar lebih hemat waktu. contohnya Marie & Rangga. dan siswa lainnya.

Marie ingat untuk bertemu sahabat lamanya dan akhirnya menuju Ruang sahabat nya tersebut.

Ruang Direktur atau Ruangan sahabatnya itu tidak jauh karena hanya melewati 3 kelas saja dan dirinya telah sampai..

Tok Tok Tok

"Masuklah. Makhluk Tua" kata Raina

Marie hanya tersenyum dan membuka pintu

"Bagaimana kamu tahu jika itu aku? Pendeta bodoh." Tanya Marie

"Aku siapa mu? Hah? kita sudah kenal selama 240 Tahun lebih. Aku telah mengenal mu dari sejak kecil. disaat itu aku berumur 10 Tahun dan kamu berumur 8 Tahun. Dan apa yang tidak ku kenal tentang mu? dari Bau mu yang khas Haus akan darah dan Perempuan Tua yang Mudah marah & Tidak suka akan candaan" Kata Raina sambil Mengeluarkan sekotak Merah dan memberikan kepada Marie

Marie hanya tersenyum dan mengambil Kotak tersebut dan Meminumnya

"lalu Apa Yang membuat mu harus memanggil ku?" kata Marie sambil minum kotak pemberian Raina

Raina menyerahkan selembaran Kertas

"oh? Rangga. salah satu pelajar sekolah mu ternyata Adalah Keturunan orang besar pada zaman foedal?" Tanya Marie

"lebih tepatnya. Rangga Memiliki Darah & kekuataan karena berkat keturunan dari Salah satu Kerajaan Di indonesia. Tepatnya Kerajaan Pajajaran Pasundan" Kata Raina

Marie yang mendengar itu tidak terkejut.

"Tapi Kenapa? Kenapa dirinya tidak menyadari akan kekuataan" Kata Marie Bertanya

"disetiap Keturunan yang memiliki Kekuataan & Darah tersebut tidak akan menyadarinya hingga berumur 20 tahun dan Membukannya adalah mereka yang memiliki harus bisa benar-benar menyatu dalam kesatuan bersama Alam & Tuhan" kata Raina

"dan Ini data umum miliknya. saat ini dirinya berumur 19 Tahun dan telah memiliki kartu identitas(KTP) negara ini. berarti di tahun depan tepatnya. Rangga mungkin akan menyadari & paham cara membuka segel tersebut" kata Raina sambil menyerahkan selembar lain

"Lalu Kamu mau bagaimanakan Rangga? kekuataan yang dia miliki Adalah kegilaan bagi ku yang dimana Rangga sendiri adalah Manusia yang biasa dan terbantu oleh Darah Keturunan yang mungkin dia bisa gunakan dalam kebaikan atau kejahatan" Tanya Raina kepada Marie

"Bagaimana? Tentu kita akan melawan Jika dia mempengaruh Dunia dengan kekuataan untuk yang lebih buruk. Jika dia berhasil mengontrol penuh akan kekuataan dan membuat dunia lebih berwarna. Mungkin kita perlu percayainya. Bukan berarti kita menwaspadainya" kata Marie

"Apa Kekuataan Darah Ini Memiliki kelemahan?" Kata Marie Bertanya

Raina Menggeleng kepala sebanyak 2x

"belum ada. Tapi bukan berarti tidak ada. Aku akan memanggil mu saat waktu itu tiba. Simpanlah selembar ini karena aku juga punya. maka kamu harus punya juga. untuk berjaga-jaga agar Otak tua mu tidak melupakan informasi ini" kata Raina sedikit mengejek Marie

Marie mengambil kertas tersebut tanpa memperdulikan ejekkan sahabatnya tersebut

"Pendeta Bodoh. Bukan kah kamu tertarik untuk menikah dengan orang lebih kuat dari pada mu? mengapa kamu tidak menikah saja dengannya?" Tanya Marie

Raina yang mendengar itu pun sontak melempar pedang besi logamnya menuju Marie

Akan tetapi bukan Marie namanya yang tidak bisa menghindar.

"Keluar kau. Makhluk tua!" Usir Raina dengan jengah.

Marie hanya bisa tertawa mendengar hal tersebut

"Baiklah Baiklah. Ini Nomor ku. Pendeta Bodoh. Gunakan Tlpon daripada Telepati. kamu menganggu ku di 3 jam yang lalu" kata Marie lalu pergi

Raina yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan entah kenapa Raina melihat Marie yang lebih Tampak Hidup daripada 100 tahun yang lalu karena ditinggal oleh Orang Tuanya

'Semoga kehadiran ku. sebagai sahabatnya dapat membuat hidupnya berwarna' monolog Raina sambil melihat nomor telepon Marie

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***