Abimanyu Jaya Kusuma

Sandya bekerja seperti biasa, ibu Sri telah memasuki usia kandungan tua. Hari ini ia merasakan firasat tidak enak mencoba menahan Sandya untuk pergi bekerja hari ini.

"Temani ibuk dirumah ya hari ini, " ucap ibu Sri.

"Dewi harus kerja buk, usia kandungan ibuk sudah mendekati kelahiran. Biayaya kelahiran nanti gimana? "

"Hari ini saja," pinta ibu Sri.

Dewi menolak permintaan ibundanya sebaliknya ia berpamitan dan pergi dari rumah. Berada di ambang pintu, Dewi tersenyum aneh sedangkan ibu Sri merasakan anaknya akan pergi jauh sekali. Berbulan-bulan semenjak ibu Sri bermimpi aneh, ia mencoba membiasakan sikap anaknya yang cukup berbeda dari sebelumnya hingga hari ini ia merasakan akan ditinggal pergi.

Dewi pergi meninggalkan rumahnya berangkat untuk kerja. Siang hari biasanya hawa di rumah ibu Sri nyaman berubah menjadi gelisah serta cemas. Seseorang mengetuk pintu rumahnya.

"Tok, tok... "

Ibu Sri membuka pintu rumahnya melihat dua orang berjaket hitam laki-laki.

"Ibu Sri? " tanya salah satunya.

"Perkenalkan saya Arlan, saya ingin memberitahu bahwa anak ibu Dewi yang bekerja di cafe lily menghilang pada saat cafe kebakaran, " ucap Arlan.

"Apa!! " teriak ibu Sri.

Ibu Sri yang terkejut pingsan, darah keluar dari sela-sela kedua kakinya yang membuat Arlan terkejut. Arlan bersama dengan temannya membawa ibu Sri menuju rumah sakit terdekat. Ibu Sri mendapatkan perawatan dokter yang langsung dirujuk ruang oprasi darurat. Darah membanjiri stretcher yang membuat Arlan dan temannya panik.

"Han, gimana nih! " ucap Arlan.

"Gak tahu, " balas Arlan cemas.

Aldi keluar dari salah satu ruangan bersama dengan Sandya menarik perhatian mereka berdua.

"Al!" panggil Arlan.

Aldi menoleh melihat temannya memanggil lantas menghampiri bersama dengan Sandya.

"Ngapain kalian disini? " tanya Aldi.

"Aku niatnya ngomongin ibuk-ibuk yang anaknya hilang pada saat kebakaran cafe Lily dan dia lagi hamil tua dan ini akhirnya, " jawab Arlan.

"Ha! Cafe Lily? " ucal Sandya dan Aldi.

"Siapa yang hilang, karyawan disitu? " tanya Sandya.

"Iya, namanya Dewi, " jawab Arlan.

"Dewi! " ucap Sandya terkejut.

Tangan Sandya bergetar, perasaan cemas serta ketakutan mendera dirinya.

"Kenapa San? " tanya Aldi khawatir.

"Enggak, cuma pusing dikit, " jawab Sandya.

Aldi membawa Sandya duduk. Sandya terus merasa diawasi oleh sesuatu dan suara-suara aneh keluar dari ruang oprasi. Dokter keluar dari ruang oprasi mencaro keluarga ibu Sri.

"Gimana dok keadaanya? " tanya Arlan.

"Bayinya sehat, tapi ibunya sedikit lemah. Apa kalian semua keluarganya? " tanya dokter.

"Bukan dok, kami niatnya memberitahu ibu tersebut bahwa anaknya menghilang, tapi malah begini keadannya, " jawab Arlan.

"Yasudah, pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap setelah kondisi sedikit membaik, " ucap dokter.

"Aku mau ke administrasi dulu," jawab Arlan.

"Oke"balas semuanya.

" San! "panggil Aldi yang membuat Sandya terhenyak.

" Kenapa? "tanya Aldi.

" Aku diintimidasi sesuatu, "jawab Sandya.

" Siapa? "tanya Aldi.

" Musuhku, "balas Sandya.

Di pojok ruangan terdapat sosok mengerikan menatap Sandya memberikan intimidasi kuat hingga perasaan cemas dan gelisah menghantui Sandya. Ruangan oprasi, Ibu Sri tengah menggendong anaknya sendiri. Perasaan senang bercampur sedih ia rasakan.

" Nak, semoga kamu nanti kuat kayak ibumu ini ya,,, "ucap ibu Sri.

Suara aneh di dengar oleh Ibu Sri di dalam ruang oprasi, bisik-bisikan serta ucapan kutukan ia dengar di telinganya secata jelas. Suara Dewi memanggilnya bahkan ia sendiri dapat mendengarnya.

" Wi! "panggil Ibu Sri.

Perawat datang memberitahu ibu Sri bahwa ia harus segera dipindahkan ke ruang inap. Ibu Sri di tempatkan di graha sesuai dengan permintaan Arlan. Ibu Sri keluar dari ruangan melihat mereka berempat dan mengucapkan terimaksih sebanyak-banyaknya. Sandya melihat anak yanh dilahirkan Ibu Sri dengan pandangan yang tak biasa. Sandya seakan ingin membunuh bayi tersebut. Amarah di dalam tubuhnya seakan dipancing oleh sesuatu. Ibu Sri telah dipindahkan menuju graha. Arlan kembali setelah melakukan pembayaran.

"Kenapa San, kamu kayak diam aja dari tadi, " ucap Arlan.

"Bener, aku aja bingung sama sikapnya, " balas Hansel.

"Bayi itu yang mengintimidasimu? " tanya Aldi.

"Bukan, tapi sosok yang menjaganya, " balas Sandya.

Malam pun tiba, Arlan meminta perlakuan khusus kepada Ibu Sri bahwa apapun yang diminta harus dituruti. Masalah biaya ataupun lainnya pihak rumah sakit dapat menghubunginya. Ibu Sri menggendong bayinya sembari tersenyum penuh arti melampiaskan segala perasaan yang dia miliki kepadanya.

"Kamu punya kakak, perempuan dan cantik. Tapi hari ini, ibu nerima kabar bahwa kakakmu menghilang. Ibu berharap suatu saat nanti dapat berjumpa kembali, " ucap Ibu Sri.

Ibu Sri mengingat bahwa anak laki-lakinya yang belum diberinama lantas merangkai kata indah untuknya.

"Abimanyu Jaya Kusuma, " ucap Ibu Sri.

Perawat datang membuka pintu memberitahu bahwa bayinya harus segera di pindahkan ke ruangan khusus. Ibu Sri diminta untuk banyak-banyak beristirahat. Memejamkan matanya berniat untuk tidur. Suara-suara aneh terdengar kembali di telinganya hingga suara anaknya Dewu yang tengah memanggillnya terdengar dengan jelas.

"Buk! " panggilnya.

Ibu Sri membuka matanya namun ia sekarang bukan berada di rumah sakit, melainkan di suatu tempat pedesaan kuno.

"Dewi! " panggil Ibu Sri mendekat.

Mereka berpelukan dan Ibu Sri memberitahu bahwa adiknta telah lahir dengan selamat.

"Buk, yang selama ini menemani ibuk adalah iblis! Iblis buk! " ucap Dewi mengulangi kata iblis dengan raut wajah ketakutan.

"Aku bantu lindungi adek biar gak diganggu sama dia, tapi gantinya aku harus mati, " ucap Dewi.

"Diganggu siapa! Kamu gak boleh biacara gitu, " balas Ibu Sri.

"Gak ada waktu lagi buk, " ucap Dewi.

Dewi memeluk ibunya dengan erat kemudian cahaya keluar dari telapak tangannya masuk ke dalam tubuh ibu Sri. Tanah bergetar hebat dengan pepohonan bergoyang akibat angin besar. Sosok hitam menarik tubuh Dewi masuk ke dalam perkampungan kuno tersebut dan menghilang.

"Dewi! " teriak Ibu Sri.

Ibu Sri terbangun dengan nafas tersengal-sengal merasakan dadanya sesak. Ucapan Dewi yang ada di dalam mimpinya membuatnya tak bisa berkata apa-apa. Ibu Sri melihat telapak tangannya seperti ada bekas tanda sesuatu berbentuk bulat berwarna kecoklatan. Memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum ia tidur kembali.

"Rin, aku mau berangkat bareng Aldi. Kamu ikut gak? " tanya Sandya.

"Ikutlah mbak, aku juga pengen tahu keluarga mbak, " jawab Rini.

Aldi datang ke kosan Sandya membawa mobil. Sandya telah bersiap-siap begitupun dengan Rini. Pada saat Sandya membuka mobil, ia dikejutkan dengan Risti yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"Risti! " ucap Sandya.

"Ya, aku akan ikut bareng kalian, " balas Risti.

Sandya membiarkan Risti ikut dan menyuruhnya untuk pindah ke depan bareng Aldi. Sandya duduk berdampingan dengan Rini yang telah dikenalkan dengan teman-temannya sebelumnya.

"Kamu bilang kita ke kampumg halamanmu? Kamu gak bilang letak spesifiknya dimana, " ucap Aldi.

"Ibu Wati bilang letaknya di sebrang sungai kembar dan kalau kita jalan ini seharusnya dibelakang gunung yang aku bilang semalam. Tapi Bu Wati bilang kalau kita kesana berarti kita harus siap medannya dan sebelum masuk hutan ada perkampungan biasa dan itu perkampungan terakhir sebelum masuk hutan, " jawab Sandya.

Aldi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sedangkan yang lainnya asik mendengarkan musik yang diputar. Perjalanan mereka jauh dari kota dan Aldi telah menyiapkan peralatan camping ketika Sandya menjelaskan sebelumnya letak dimana kampung halamannya berada.

"Kenapa mbak? " tanya Rini.

"Perasaanku kayak beda gitu Rin, semalam aku gak bisa tidur dan hari ini kayak tenang gitu. Ancaman intimidasi yang aku rasakan kayak hilang menguap gitu aja, " jawab Sandya.

"Mungkin perjalanan kita akan aman untuk beberapa saat, " balas Rini.

"Mungkin," ucap Sandya ragu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!