Naira berangkat ke sekolah masih diantar pak Jamal. Seminggu ini anak-anak kelas XII akan menghadapi ujian kelulusan.
Naira turun dari mobil langsung disambut celotehan 2 sahabatnya itu.
"Ginana ra ... sudah siap menghadapi ujian ini? tanya keduanya dengan antusias."
"Siap grak , kata Naira dengan tertawa."
(Sambil tangannya diletakkan di samping pelipisnya tanda hormat)
"Sahabatnya itupun tertawa mengikutin
Naira."
"Imbas penyakit kak Darren nih ... konyol, batin Naira sambil tersenyum."
"Woiiiii ... masih pagi sudah senyum-senyum sendiri."
" Kesambet ya kamu ra, kata Sekar sambil tertawa."
"Udah yuk becandaannya, kata Ajeng sambil mengajak temannya itu segera masuk ke dalam kelas.
Sebelum memulai ujian, anak-anak kelas XII di kumpulkan dulu di lapangan untuk diberikan wejangan dan informasi tata cara dan hal-hal yang berkaitan dengan ujian kelulusan ini.
Setelah semuanya jelas. Anak-anak disuruh masuk kelas dengan rapi dan tertib serta duduk seperti yang sudah di informasikan.
Nairapun duduk di tempatnya dan mengerjakan ujiannya dengan baik dan lancar.
Akhirnya ujian kelulusan selesai di laksanakan. Semua merasa lega. Tinggal menunggu hasilnya sebulan lagi.
Hari Sabtu, Naira bangun pagi lalu mandi dan berganti pakaian. Hari ini akan di umumkannya kelulusan anak-anak kelas XII di patai DGS.
Naira memakai celana kulot warna kream dengan kemeja bunga warna coklat oranye lengan pendek bertali didepan perutnya. Dan memakai sepatu snikers warna krem juga dan tas ransel kremnya senada sengan sepatu dan celananya. Dengan dandanan yg natural dan rambut kuncir kuda ciri khasnya. Tidak lupa dia membawa topi yang senada dengan tasnya.
Naira turun untuk sarapan dan duduk manja di samping mamanya.
Angga turun kebawah dengan celana pendek di bawah lututnya warna krem dengan paduan kemeja lengan pendek motif corak abstrak warna coklatnya dan sepatu kets coklatnya. Rambutnya masih basah di biarkan saja. Tak lupa tas selempang kulit warna hitam bermerek dan jam tangan rolex miliknya.
"Wow ... kompak anak papa, kata pak Anugrah melihat warna pakaian kedua anak-anaknya."
Angga dan Ara pun terkejut menyadarinya.
"Ye ... itu Ara ... pasti yang ikut-ikutan pa sambil tertawa mengejek ke arah Naira."
"Mana ada ya .... solot Naira."
"Kan aku dulu yang turun ke bawah, timpal Naira tak mau kalah."
"Pasti kak Angga yang intip, sambil memanyunkan bibirnya ke arah kakaknya."
"Awas tu bibir jatuh ke piring kata Angga sambil tertawa."
"Sudah ... sudah ... kamupun Angga ... Angga."
" Ga capek apa gangguin adikmu melulu, kata mama sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala."
"Ntar lagi mau nikahpun masih aja gangguin Ara."
"Hu .... kata Naira tersenyum sambil meledek kakaknya."
"Sudah Naira ... kata mamanya."
"Sekarang waktunya sarapan."
"Iya ma ... jawab Naira sambil menikmati sarapannya."
"Ini ra ... mama sudah siapin bekal untukmu nanti dipantai."
"Sekalian buat kak Angga ya."
"Ma .... kok Ara yang bawain, berat ma," protes Ara ( sambil bersandar-sandar manja di badan mamanya).
"Sudah ... sudah ... dengerin mama."
"Angga jaga adikmu baik-baik. Jangan sampai kenapa-kenapa."
"Iya ... ma, jawan Angga."
"Kenapa sih ga papa aja yang ikut, kata Naira kesel."
"Protes aja ... bawel, kata Angga sambil menoel pipi Ara."
"Ma ... ini nih ... kak Angga sambil teriak manja ke mamanya."
"Sudah ... sudah ... sana berangkat ... pak Jamal dah tungguin tu didepan , kata bu Herlina sambil mendorong ke dua anaknya ke depan rumah.
Angga dan Ara pun pamit kepada kedua orangtuanya.
Keduanya pun masuk mobil dan mobil melaju ke sekolah Ara.
Mobil masuk ke parkiran sekolah dan Nairapun turun duluan mejinggaljan kakaknya. Dia berlari menuju kedua sahabatnya dan berbaris dilap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yani
Naira ternyata di kawal kakaknya 😊
2022-07-16
0
Enisensi Klara
Kayaknya Angga nikah sama Naira
2021-03-30
0
danish Danis
ceritanya bagus thor .tapi tolong tanda bacanya diperbaiki ,bingung bacanya
2021-02-16
1