Naira pergi menuju ke mobil yang menjemputnya. Pak Jamal adalah supir keluarganya yang selalu setia mengantar dan menjemputnya pulang pergi ke sekolah setelah kakak kakaknya lulus dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Akhirnya Nairapun pulang ke rumah langsung.
Sampai di kamar tiba-tiba ponsel Naira berbunyi. Naira segera mengambil ponselnya dan melihat penelpon itu ....."mama"
"Halo ... iya ma."
"Siap-siap ya sayang ... jam 7 ... supir jemput."
"Mau kemana ma ..., tanya Naira."
"Ikut mama ke acara amal... ya."
"Ok sayang ... see you.
"OK"
Naira meletakkan tasnya di atas kasurnya kemudian berganti baju dan dia berbaring dan tertidur.
Tok ... tok ... tok ... suara ketukan pintu membangunkan Naira dari tidurnya.
Dia berjalan dan membuka pintu kamarnya.
"Maaf non ... tadi nyonya telepon saya suruh kemari non, kata bi Sarmi pelayan rumah.
"Ada apa ya bi?"
" Nyonya bilang non disuruh siap-siap sebentar lagi sopir jemput.
"O ... iya bi, saya lupa tadi ketiduran. Terima kasih.
Setelah menutup pintu Naira langsung ke kamar mandi dan berganti pakaiannya.
Naira memutuskan memakai dres brokat warna pink soft berlengan pendek dengan rok yang mengembang semata kaki yang kemudian dia tarik sedikit keatas dengan pin yang cantik. Rambutnya yg panjang sepinggang dibiarkan tergerai tak lupa dia memakai sepatu high heel 5cm abu-abunya dan tas tangan yang senada dengan sepatunya. Naira pun berdandan natural.
Walaupun sederhana tapi yang dipakai Naira semuanya branded.
Naira tampak cantik dan anggun dengan dandanannya. Setelah selesai Naira turun kelantai dasar dan duduk di sofa ruang tamu menunggu jemputan.
Tepat pukul 7 malam pak Jamal datang dan mengantarnya ke gedung HC tempat acara amal diadakan. Naira turun dari mobil dan masuk ke gedung untuk menemui mamanya. Akhirnya Naira mendekati dan menemui mamanya.
"Mama ... kata Naira sambil mencium tangan mamanya."
"Eeee .... kamu sudah datang ra, kata mamanya lembut."
Mama lalu memperkenalkan Naira ke teman- temannya.
"Wahhh ... putri jeng cantik ya, kata mereka."
"Terima kasih lo ... kata mama dengan tersenyum.
Akupun ikutan tersenyum melihat teman-teman mama yang super energik.
"Ayo kita duduk disana (sambil menunjuk bangku dideretan paling depan)."
Naira mengikuti mamanya dan duduk.
Tak lama acara dimulai. Acara diadakan untuk menggalang dana untuk korban bencara banjir di kota-kota yang terkena dinegara ini.
Mama Naira yaitu ibu Herlina adalah ketua dari acara ini. Dia maju ke panggung untuk memberikan sambutannya. Acara penggalangan dana ini dihadiri kalangan elit di kota M dengan meriah.
Masing-masing ingin terlihat hebat dengan besarnya uang yang disumbangkan. Setelah acara penggalangan dana selesai dilanjutkan dengan acara santai yaitu menikmati sajian makanan yang disediakan serta diiringi acara hiburan oleh para penyanyi lokal yang terkenal di kota M.
Naira berjalan sendirian menuju meja hidangan karena mamanya sibuk dengan ibu-ibu aktivis yang lainnya. Dia berjalan menuju ke tempat kue-kue dan minuman yang disediakan. Setelah mengambil beberapa kue dan minuman, Naira berencana akan duduk kembali tetapi dia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.
"Ara ... Ara .... kamu Ara kan?
Naira melihat seorang lelaki gagah dan tampan berkulit putih memanggil namanya.
Naira merasa bingung karena tidak mengenal laki-laki itu.
"Naira hanya menjawab iya."
" Kamu siapa y? ? ? 🤔🤔🤔
"Mosok kamu lupa sihhhhhh." (Sambil tersenyum simpul)
"Maaf." Kata Naira.
"Aku Darren .... teman kakakmu Mahes."
Yang dulu cubby dan nduttttt ( sambil bercanda membuat pipinya seolah-olah gendut)
Berpikir sejenak lalu .... sedikit berteriak.
"Kak Darren yang endut .... yang suka gangguin aku kan."
"Yang suka tarik-tarik kuncir aku ya.
Mencoba mengingat ingat sambil tersenyum.
"Hahahaaaaa 😃😃😃😃😃 Darren tertawa terpingkal-pingkal.
"iiiiihhhhhh g lucu ya kata Naira sambil memukul bahu Darren.
"Habisnya mukamu sunguh terlihat lucu kalau kebingungan gitu deh."
" Kak Darren bener-bener berubah."
Beneran lo kak ... aku jadi pangling.
"Wow ... bisa keren begini sekarang kak."
(Sambil tersenyum malu-malu)
"Awas ... ntar naksir pula hahahahaaa."
"Apalah kakak ini ... (sambil memukul bahu Darren dengan lembut)
"Kakak kesini sama siapa?"
"Itu ... sama mama aku ( sambil menunjuk seorang perempuan berbaju biru di dekat bu Herlina."
Akhirnya keduanyapun ngobrol dengan santai.
Tak terasa acara amalpun selesai setelah pembawa acara menutup acara.
Bu Herlina menghampiri Naira dan mengajak pulang.
Darren mendatangi bu Herlina dan menyalaminya.
"Kak Ara pulang dulu ya."
"Ok ... sampai jumpa ra."
Naira dan Bu Herlina meninggalkan tempat itu dan pulang menuju rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Maura
visualnya dong penasaran
2022-02-25
0
Enisensi Klara
cantik.
2021-03-30
0
Khuriyatun Khasannah
untuk usia 18th terlalu tua thoor kurang imut,, itu pantesnya sudah dewasa
2021-03-13
1