Di dalam mobil Angga menelpon mamanya.
"Halo ma, Naira sudah aku temukan."
"Syukurlah ... kata bu Herlina diseberang telepon."
"Sekarang dia bersamaku menuju rumah.
"Mama ga usah kuatir lagi sekarang."
Anggapun menutup teleponnya setelah mengabari mamanya.
Angga diam selama perjalanan pulang, sedangkan Naira menangis terisak-isak dengan rasa takut dan kekuatirannya kepada Darren.
Setelah mobil sampai di depan rumah, Richard langsung berlari tergesa-gesa membukakan pintu untuk bosnya.
"Naira masih terisak-isak di dalam mobil."
"Masuk ... cepat ... teriak Angga dengan marah ke arah Naira."
"Naira keluar dan lari masuk ke dalam rumah.
Pak Anugrah dan Bu Herlina sudah menunggu di ruang tamu dengan rasa kuatir.
Melihat Bu Herlina mamanya ada di sana, Naira lari dan memeluknya dengan erat sambil menangis kuat.
"Ma ....... maafin Ara ma .... Ara salah."
"Naira sudah berbohong sama mama."
Bu Herlina membelai-belai rambut Naira dan menenangkannya.
Bu Herlina menyuruh semuanya pergi dari ruangan itu kecuali suaminya.
Angga langsung menuju kamarnya untuk mandi ... badannya sudah lengket dan dia butuh menenangkan diri agar emosinya mereda.
Richard pun pamit pulang dari kediaman Sukma Wijaya.
Setelah tangis Naira mereda, bu Herlina dan pak Anugrah membawa Naira ke kamarnya.
"Sekarang mandi dan beristirahatlah, kata pak Anugrah dengan tenang dan sabar. Kemudian keluar dari kamar Naira menuju kamarnya di lantsi dasar.
Bu Herlina masih duduk di sofa sambil menunggu Naira mandi.
Naira selesai mandi dan berganti pakaian.
Dia melihat mamanya masih duduk di sofa dan terdiam.
Naira menghampiri mamanya memeluknya dan mencium tanganya dan berkata ...
"Maafkan Ara mama.
"Aku sudah membuatmu kuatir."
Bu Herlina memeluknya membelai rambut Naira dan berkata ...
"Jangan kamu ulangi lagi ya ra ... kamu hampir membuat mama mati."
Nairapun menangis dalam dekapan mamanya.
Naira dan mamanya tidur bersama-sama di kamar Naira.
Sudah lama sekali Naira tidak tidur dan dipeluk seperti ini oleh mamanya semenjak dia sembuh dari traumanya paska bencana alam yang pernah dilauinya.
Naira dan bu Herlina akhirnya tertidur bersama-sama.
Pagi hari Naira terbangun sendirian. Mamanya sudah tidak ada disisinya.
Naira bergegas mandi berganti pakaian dan pergi ke meja makan untuk sarapan.
Hari ini hari Sabtu dan sekolah libur.
Naira turun ke lantai dasar dan berpapasan dengan kakaknya. Dia masih takut tetapi marah juga dengan kakaknya itu atas perlakuannya kepada Darren.
Naira dengan tergesa-gesa turun ke bawah meninggalkan kakaknya tanpa berbicara.
"Pagi ma ... pa ... sapa Naira sambil mencium pipi mama dan papanya kemudian seperti biasa duduk disamping mamanya dengan manja.
Tak lama berselang Anggapun duduk di kursinya sambil menyapa mama papanya. Mereka diam dan menikmati sarapan yang sudah dihidangkan dengan nikmat.
Setelah sarapan ... papa menatap Naira dan berkata dengan tenang
"Ara ... sayang, pagi ini papa minta penjelasan dan kejujurannya dari Naira."
Naira pun akhirnya menjelaskan dengan rinci dan detail apa yang dialaminya kemarin termasuk pemukulan yang dilakukan Angga terhadap Darren.
Bu Herlina dan pak Anugrah geleng-geleng kepala mendengarkan cerita Naira yang polos dan lugu itu. Termasuk kelakuan anak tertuanya yang temperamen itu.
"Ma ... pa boleh ya aku telepon kak Darren," tanya Naira meminta ijin ke papa dan mamanya."
"Aku kuatir sama keadaannya ... akibat ... tu ... itu ma ... sambil menunjuk Angga yang tersenyum mengejek ke arah Naira."
" Apa ... apa ... berkata Angga sambil melotot pura pura marah pada Naira."
"Kecil ... kecil sudah pacaran ... makanya belajar yang bener. Biar pinter ..... mengejek ke arah adiknya sambil tersenyum."
"Ye .... siapa juga yang pacaran ... sambil balas melotot marah ke arah kakaknya Angga."
"Sudah ... sudah ... kata mamanya."
"Pagi ... pagi ... sudah ribut."
"Mana yang besar ... mana yang kecil, sama saja."
"Nairapun pamit ke kamarnya untuk menelepon Darren.
"Anggapun mengikuti Naira di belakangnya menuju kamarnya."
Sampai dilantai atas Angga memeluk adiknya dan memutar tubuhnya seperti terbang.
" Nairapun menjerit kuat ..... kak Anggaaaaaa."
Anggapun menurunkan Naira sambil tertawa dan mengacak-acak rambutnya sambil berkata ... "kecil-kecil ... pacaran" ... awasssss!!! 👊(Tangan mengepal seperti mengancam) dan masuk ke dalam kamarnya sambil tertawa senang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yani
Keluarga yang harmonis dan kompak 👍
2022-07-16
0
mama yogi
nikah terus jadi duda Angga nya
2021-08-21
0
Enisensi Klara
Katanya Angga anak ke dua disini Angga anak pertama yg benar yg mana sih
2021-03-30
1