Naira mondar mandir di kamarnya dengan gelisah. Dia pengambil ponselnya dan memencet nomor Darren.
"Tuttttt ...tuttttttt .... tuttttttt" tidak diangakat
"Tuttttt ...tuttttttt .... tuttttttt" tidak diangkat lagi.
"Tuttttt ...tuttttttt .... tuttttttt" dan lagi lagi tidak diangkat.
Naira kembali mondar mandir dengan cemas, akhirnya dia duduk dam meletakkan ponselnya di kasur.
Pikiran Naira jadi tak tenang. Kira- kira bagaimana ya keadaan kak Darren. Apakah kak Darren baik-baik saja atau lukanya parah.
Naira berusaha merebahkan badannya di kasur dan memejamkan matanya berusaha untuk rilex tapi tetap tidak bisa. Pikirannya entah kemana mana memikirkan kondisi Darren saat ini.
"Naira menunggu lama sekali sampai akhirnya ponsel di sampingnya berdering.
Naira melihat nama Darren yang muncul langsung dia angkat dan di jawab.
Halo ... hallo ... kak Darren apa kamu baik-baik saja, kata Naira dengan lembut."
"Ya ... Naira ... jagoanmu ini masih baik-baik aja, jawab Darren sambil tertawa walaupun sakit."
"Kak Darren ini ... sudah sakit ... masih aja melawak, kata Naira dengan manja."
"La ... aku kan emang gatotkaca ... otot kawat tulang besi ... wuahahahahaaaaa. Kata Darren masih dengan ketawa. Padahal dia sambil menahan pipinya yang sakit dan perih hasil kreasi Angga kemarin sore.
Darren sebenarnya tidak mau membuat Naira kuatir atau bersedih atas kejadian kemarin.
Apalagi membuatnya merasa bersalah.
"Nairapun ikut tertawa ... mendengarkan perkataan Darren."
"Bagaimana dengan muka kakak, apakah sudah putih eeeee pulih maksudnya, tanya Naira sambil tersenyum."
"Ye .... hore ... muka kakak masih putih dan sudah pulih .... jawab Darren sambil tertawa.
Padahal mukanya masih bengkak dan memar-memar akibat pukulan Angga itu.
Darren tahu ketiga kakak-kakaknya akan menjaga Naira dengan over protektive. Karena mereka sayang pada Naira.
"Ya sudah kak ... kakak istirahat ya ... moga cepat sembuh ya."
"Naira cuma bisa bantu doa dari sini."
Semoga kak Darren cepat pulih dan bisa beraktifitas kembali.
"Terima kasih ya ra, balas Darren
"Sampai jumpa lagi, kak Darren.
"Sampai jumpa Naira sayanggggggg muach... muach ... kata Darren diseberang sana dan langsung mematikan ponselnya.
Nairapun terduduk di tepian tempat tidurnya sambil memegangi dadanya yang berdegup kencang.
"Ada apa dengan dadaku ini ... kenapa jantungku berdebar debar ya, batin Naira dalam hati."
Nairapun tersenyum-senyum sendiri merasa bahagia.
Tiba-tiba tanpa disadari ... kak Angga sudah duduk disampingnya dan mengagetkannya dengan memencet hidungnya kuat.
" ceile .... ye ... yang sedang kasmaran."
Sampaii g nyadar kakaknya sudah duduk dari tadi disini.
Nairapun teriak dan mengejar kak Angga di dalam kamarnya.
Bukan Angga yang di kejar dan ditangkap malah Naira pula yang balik ditangkap Angga dan dipeluknya dari belakang sambil mengacak-acak rambutnya.
"Lepasin .... lepasin ... kak Angga ... lepasin....
Naira cuma bisa teriak-teriak minta dilepasin kakaknya itu.
Angga senang mengerjai adiknya itu.
Sambil memeluk Naira Angapun bilang tunggu lulus dulu ... baru pacaran. "Anak kecil comel."
"Anggapun mengacak-acak rambut Naira dan keluar menuju kamarnya sambil tertawa-tawa senang.
"Nairapun membetulkan rambutnya sambil mendengus kesal.
Di tempat yang lain Darrenpun merasa jantungnya berdebar dengan cepat. Dia reflek spontan mengucapkannya dari dalam hatinya.
"Apakah aku jatuh cinta dengan Naira, tanya Darren pada dirinya sendiri.
Dia belum pernah tertarik kepada perempuan seperti rasa tertariknya pada Naira.
Darren selalu merasa kangen selalu ingin bertemu Naira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yani
Naira berutung banget punya kakak" yang sayang banget.walau tau sodara angkat
2022-07-16
0
TIUW AL AZIZA
angga itu kakak angkat apa kakak kandung sih setelah diadopsi. jangan jangan yg duda angga lagi hmm
2020-10-31
0
Maya Aulia
gemes deh liat ara
2020-09-20
0