Keisya bekerja hingga larut malam. “Sudah jam segini tidak ada bus lagi, mau tidak mau naik taksi.” ucapnya sembari berjalan melangkah keluar Gedung Kantor. Ia menghentikan Taksi dan masuk ke dalam taksi.
“ Ke jalan xxx Pak!” ucapnya pada sopir taksi.
“ Baik, Nona.” Jawab sopir taksi lalu mengemudikan taksinya menuju alamat yang telah diberitahukan Keisya .
Drtt drtt drtttt
📲 Manda: Jangan lupa makan setelah pulang kantor kak .
Handphone Keisya berdering. Ada pesan masuk dari Manda yang tidak lain adalah adik kesayangan Keisya. Melihat pesan masuk tersebut Keisya tersenyum.
📲 Keisya: Kakak baru pulang kerja ini, masih di taksi. Bagaimana kabar Ayah ibu? Apakah mereka merindukan kakak?
📲 Manda: Tentu saja, Ayah dan ibu sangat merindukan kakak. Bahkan saat Manda pulang tanpa kakak, Ayah sempat kecewa. Tapi keisha beritahu karena bukan hari libur dan kakak harus bekerja jadi kakak tidak bisa ikut pulang. .
📲 Keisya: Baiklah. Besuk pagi sebelum bekerja kakak akan menghubungi ayah. Agar ayah tidak khawatir, mungkin pekan depan kakak bisa pulang. Sampaikan salam ke Ayah dan ibu ❤️.
📲 Manda: Siap bos :-)
“ Ayah ibu..” ucap Keisya lirih . Karena perjalanan kantor dan rumah memakan waktu cukup lama, Keisya memejamkan mata untuk beristirahat sejenak, betapa lelahnya hari ini kerjaan di kantor sangat menumpuk, apalagi mengharuskannya untuk lembur.
Sopir taksi tiba tiba menghentikan laju mobilnya .
“ Ada apa pak ?” tanya Keisya pada sopir taksi.
“ Sepertinya ada kecelakaan nona, karena macet panjang.” jawab sopir taksi dengan melihat kedepan. Antrean mobil yang berhenti sangat panjang .
“ Bagaimana ini Nona ?” Tanya sopir taksi.
“ Saya turun di sini saja pak, rumah saya sudah agak dekat cukup berjalan kaki 10 menitan.” sambil menyodorkan ongkos taksi, Keisya turun dari taksi. “ Terimakasih Pak.” ucapnya sembari tersenyum kepada sopir taksi yang berusia sudah cukup tua.
“ Sama sama Nona.” balas sopir taksi.
“ Sungguh nona yang sopan, jarang jarang ada nona sesopan ini, yang lain mungkin akan marah marah karena macet.” guman sopir taksi .
Keisya lalu berjalan menepi ke trotoar khusus pejalan kaki, ia melihat mobil mewah menabrak pohon dan banyak kerumunan masyarakat. Keisya sedikit kaget dengan keadaan mobil yang menabrak pohon itu. Kaca mobil pecah seperti di pukul oleh besi dan ada juga bekas tembakan di kaca mobil, ada sedikit darah . Melihat itu keisha merasa ngeri, seperti perampokan. Masih berjalan sampai di depan sebuah gang kecil yang gelap. Dari kejauhan Keisya melihat sesosok laki-laki sempoyongan memegang lengan kiri yang terluka dan masuk ke gang yang jaraknya sekitar 10 meter di depan Keisya. Melihat itu Keisya lari menghampiri, benar saja laki-laki tersebut bersembunyi di gang terduduk dengan lemah dan darah yang menetes di lengan kiri.
“ Cepat cari lagi!!pasti belum jauh dari sini.” suara seorang laki-laki memerintah dari kejauhan terdengar.
“ Jangan sampai lolos, bisa bahaya kalau lolos.” seorang laki-laki lain menimpali perkataan teman yang satunya. Terlihat beberapa orang berpakaian hitam ala Bodyguard berlarian sambil memperhatikan sekeliling . Menengok kanan kiri mengecek tempat sampah dan gang-gang yang ada di depan Keisya. Sontak Keisya sedikit memahami situasi, kemudian melirik laki-laki asing yang juga menatap Keisya dengan menahan kesakitan. Keisya mengeluarkan Handphone nya. Keisya berdiri di depan gang menutupi si laki-laki asing yang sedang bersembunyi menahan kesakitan.
“ Halo sayang, kamu dimana sih? Jadi jemput aku kan?” Sambil memegang handphone di dekat telinga Keisya pura – pura sedang telefonan. Beberapa laki-laki yang sedang berlarian mencari sesuatu tersebut menghampiri Keisya tapi tidak sampai depan gang, karena di depan gang kecil yang hanya bisa dilewati satu orang Keisya berdiri.
“ Nona, apakah melihat laki -laki tampan yang sedang terluka di sekitar sini ?” Tanya salah satu gerombolan orang seperti Bodyguard kepada Keisya .
“ Apakah laki-laki yang tampan dan tinggi lalu terluka di lengan kiri Tuan?” Tanya balik Keisha.
“ Iya, nona benar sekali.” Laki laki yang menyeramkan itu kembali bertanya. “Apakah nona melihatnya ?”
“ Sepertinya saya lihat kesana tuan, berlari sedikit sempoyongan.” jawab Keisya sambil menunjuk arah yang berlawanan dari rumah Keisya. Tanpa mengucap terimakasih rombongan itu pergi meninggalkan Keisya menuju arah yang diberitahukan Keisya.
“ Ayo cepat kejar!” perintah salah satu laki-laki berbadan penuh tato kepada yang lain. Setelah para gerombolan itu menjauh dari pandangan Keisya, ia tersadar akan laki-laki terluka di dalam gang yang tidak lain adalah Dave . Keisha menghampiri Dave yang sedari tadi menatap Keisya.
“ Tuan tidak apa apa? Mari saya bantu ke rumah sakit.” Keisya menoleh pada Dave.Keisya membantu berdiri Dave.
“ Jangan ke rumah sakit, saya tidak bisa ke rumah sakit!” jawab Dave tegas.
“ Lalu bagaimana Tuan?Luka Tuan cukup lumayan, apalagi ada luka tembak di lengan Tuan jika tidak segera di obati bisa infeksi.” ucap Keisha dengan sopan . Belum sampai mendapat jawaban kesadaran Dave sudah menurun, Keisya sedikit panik tanpa berpikir panjang Keisya menopang Dave dan membawa Dave ke apartemen kecil yang merupakan rumah Keisha. Masuk ke dalam rumah Keisya membantu Dave duduk di sofa. “ Bagaimana ini?” gumam Keisya dalam hati. Pendarahan di lengan Dave akibat luka tembak sudah berhenti, luka lengan Dave di balut dengan kain hasil dari sobekan rok bagian bawah Keisya. Dave sedikit sadar. Menarik tangan Keisya yang hendak meninggalkan Dave ke kamar mengambil kotak obat .
“ Nona, bisakah saya meminjam Handphone Anda ?” Tanyanya. Keisya hanya diam tanpa menjawab dengan segera memberikan ponselnya pada Dave .
“ Bisakah saya meminjam untuk menelepon bawahan saya?” Tanyanya lagi ke Keisya. Keisya menjawab dengan anggukan kepala.
📞 “ Alex, kirim berberapa orang dan dokter ke alamat yang aku kirim. Jangan sampai ada yang tahu!Beri tahu Leo untuk mengurus kecelakaan mobil saya juga!” ucap Dave kepada orang yang sedang di telepon. Tanpa menunggu jawaban, Dave mematikan telepon dan mengembalikan ke Keisya . Keisya masih berdiri di depan Dave dengan bingung harus berbuat apa, Keisya membantu membersihkan dan mengobati luka di kepala Dave. Dave hanya diam dan memperhatikan, padahal Dave paling tidak suka ada yang menyentuh wajahnya apalagi perempuan . Dave merintih menahan sakit pada luka tembak di lengan kanan.
“ Bagaimana ini Tuan, peluru yang bersarang di lengan Tuan harus segera dikeluarkan!” Seru Keisya menatap lengan Dave.
“ Sebentar lagi bawahan saya akan datang Nona, saya bisa tahan sampai bawahan saya datang.” jawab Dave lirih
“ Saya ambilkan air minum sebentar Tuan.” Keisya berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih.
Tok tok suara berasal dari arah pintu ...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Casnialovly Purple
nyimak dulu
2021-11-05
1
Mira Dedipj
seruuuuuu
2021-09-20
0
Siti Dewi Mutmainah
ayok lanjut thor
2021-09-15
0