Sesampainya di apartemen Keisya, Sisi membuka pintu sendiri tanpa perlu membangunkan Manda karena sudah malam. Sisi meminta Dave untuk membaringkan Keisya di ranjang kamarnya, sementara Sisi ke dapur untuk membuat kopi. David menunggu di ruang tamu.
“ Dia masih menyimpan bunga dari pengagum terang-terangannya.” gumam Dave melirik kearah meja dimana buket bunga itu tergeletak.
Dave kemudian keluar menuju ruang tamu, disana ada David dan Sisi yang sedang berbisik-bisik.
“ Ada apa dengan kalian?” Tanya Dave heran dengan tingkah keduanya.
“ Jangan sampai membangunkan Manda, lebih baik berbisik.” ujar Sisi lirih.
“ Lebih baik kita pulang saja Dave!” ajak David.
“ Baiklah.”
“ Kami pulang Nona Sisi, sampaikan salam kami pada Keisya saat bangun besuk.” ujar David sambil menghabiskan segelas kopinya.
“ Terimakasih Tuan sudah mengantar kami, hati-hati di jalan.”
Dave dan David kemudian berlalu meninggalkan rumah Keisya. Sementara Sisi ikut tidur di kamar Keisya.
Keesokan paginya Keisya bangun dengan kepala yang terasa berat, ia langsung beranjak ke dapur untuk mengambil minum. Sementara Sisi sudah di dapur membuat sup untuk mengobati mabuk Keisya semalam.
“ Duduklah, aku sudah membuat sup untukmu!” ucap Sisi.
“ Dimana Manda?” Tanya Keisya.
“ Dia sudah berangkat pagi-pagi sekali, Dosenya mengubah jam Kuliah.” jawab Sisi.
“ Maafkan aku merepotkanmu tadi malam, bagaimana kita pulang semalam?” Tanya Keisya.
“ Apa kamu lupa?Tuan Dave dan David yang mengantar kita semalam.” jawab Sisi menghampiri Keisya dan menyentuh kening Keisya lalu menempelkan tangannya pada kening sendiri. “ Tidak sakit, kenapa kamu pura-pura tidak kenal dengan mereka” Tanya Sisi.
“ Malas saja, aku akan mandi tunggulah sebentar.” ucap Keisya meninggalkan sisi.
Setelah mandi dan sarapan, Keisya bersiap untuk berangkat kerja. Mereka naik taksi bersama, berhenti di kantor Keisya lalu Sisi kembali ke rumahnya.
Seperti biasa Keisya mengerjakan pekerjaanya dengan serius, sesekali mengobrol dengan Efan. Saat jam makan siang Keisya lebih memilih makan di kantin.
Drttt..drttt.. ada pesan masuk di handphone Keisya .
📲 Raka:Aku sudah sampai kota S, apa aku bisa Menemuimu?
Melihat pesan masuk pada handphone, Keisya cemas.
Bagaimana ini, aku belum siap bertemu Raka. Tapi aku tidak bisa menghindar lagi, aku sendiri masih bingung apa aku masih mencintainya seperti saat kita di sekolah menengah.
Keisya sangat bingung, ia bersender pada tembok memikirkan apa yang akan dia lakukan.
📲 Keisya:Aku tidak bisa hari ini, bagaiman dengan besuk?
📲 Raka:Oke, aku akan menjemputmu sepulang kerja besuk.
📲 Keisya:Tidak perlu, kita bertemu di cafe biasa saja.
Akhirnya Keisya dan Raka janjian untuk bertemu besuk.
Bukankah Dave semalam mengantarku pulang, apa aku perlu berterimakasih?ah tidak perlu .
***Grub Wilson***
Kenapa perempuan itu tidak menghubungiku, apa dia tidak akan berterimakasih padaku yang sudah mengantarnya pulang.
Dave kesal Keisya tidak menghubunginya. Dave tidak bisa berkonsentrasi pada kerjaan nya.
Tok tok ...
“ Masuk..”
Terlihat Leo masuk, dengan membawa amplop coklat.
“ Ada apa?” Tanya Dave.
“ Ini data yang anda minta Tuan, latar belakang Nona Keisya.” Jawab Leo.
“ Taruh di situ!” Dave menunjuk ke meja di hadapannya.
“ Saya permisi Tuan.”
“ Hmm.”
Keluarga yang harmonis, Ayah dan ibunya memilik peternakan dan perkebunan yang cukup untuk memenuhi kehidupan sehari hari. Keluarga yang jujur.
Dave membaca data tentang latar belakang Keisya beserta informasi tentang keluarganya. Akhirnya Dave memilih untuk pergi ke apartemen Keisya saat pulang kerja.
***
Manda menemani Saya berbelanja di Mall, tidak sengaja dia bertemu dengan Raka. Raka bersama dengan ibunya.
“ Manda!” seru Raka.
“ Kak Raka?” Manda menoleh kearah sosok yang memanggilnya.
Gawat pasti Kak Raka akan menanyakan tentang kak Keisya.
“ Bagaimana kabar kamu Manda?” tanya Raka.
“ Baik kak, kakak sendiri bagaimana?” Tanya balik Manda.
“ Baik, siapa ini?” Tanya Raka melirik ke arah perempuan yang disamping Manda.
“ Ini teman baikku kak, namanya Sasya.” jawab Keisya memperkenalkan Sasya pada Raka.
“ Halo Sasya, Raka.” Raka menjabat tangan Sasya.
“ Sasya kak.” Sasya juga menjabat tangan Raka.
Tak lama kemudian ibu Raka menghampiri ketiganya, dari kejauhan sudah terlihat ibu Raka tidak menyukai Manda.
“ Raka ngapain kamu disini, dengan perempuan miskin ini.” ucap Ibu Raka menunjuk kearah Manda.
Mendengar ucapan itu Sasya sangat geram hendak bersuara, tapi ditahan Manda yang memegang erat tangannya.
“ Ibu apa-apaan, aku hanya menyapa Manda Bu.” ucap Raka.
“ Kami permisi ya kak.” ucap Manda ingin segera pergi dari tempat itu.
“ Oke Manda, hati hati di jalan!” seru Raka.
“ Tidak perlu terlalu ramah dengan perempuan itu, Ibu tidak mau kamu terlibat dengan perempuan miskin. Jauhi Manda, apalagi kakaknya. Ingat pesan ibu Raka, ini demi kebaikan kamu.” ucap ibu Raka dan menggandeng tangan Raka melanjutkan belanja.
Sementara Sasya sangat geram dengan sikap angkuh ibu Raka .
“ Kamu kenapa tadi diam aja sih?” gerutu Sasya.
“ Sudahlah, tidak perlu meladeni Ibu Vara, tidak ada untungnya.” jawab Manda.
“ Awas saja jika bertemu lagi aku akan menyiramnya dengan air kopi.” ucap Sasya
kesal.
“ Jangan, tidak sopan berbuat seperti itu pada orang yang lebih tua. Ayo pulang!kamu sudah selesai belanja atau belum?”
“ Kamu itu terlalu baik pada orang yang jahat, sebentar aku mau beli tas dulu.” jawab Sasya.
“ Tapi tasmu kan masih banyak.”
“ Yaa sudah deh, kita pulang saja.” akhirnya Sasya mengalah, karena Sasya tau Manda sedang tidak mood karena kejadian tadi.
“ Jangan beritahu kak Keisya kita tadi bertemu kak Raka!” tegas Manda.
“ Oke, baik.” jawab Sasya.
Keduanya akhirnya pulang dengan sopir Sasya, malaju apartemen Keisya untuk mengantar Manda .
***
Dave sedang dalam perjalan menuju apartemen Keisya.
Drtt.. pesan masuk di ponsel Dave.
📲 David:Beritahu nomor handphone Keisya.
📲 Dave:Untuk apa ?
📲 David:Aku ingin menanyakan nomor handphone sisi.
Dave mengernyitkan alisnya melihat balasan dari David, sepertinya David tertarik dengan Sisi.
📲 Dave:Cari saja sendiri, aku tidak punya.
📲 David:Dasar pelit.
Dave sampai di apartemen Keisya, hanya ada Keisya, mungkin Manda masih di perjalanan pulang.
“ Ada apa kemari?” tanya Keisya pas melihat tamunya adalah Dave, setelah di persilahkan masuk Dave langsung menuju sofa.
“ Tentu saja untuk Menemuimu!” jawab Dave.
Iya aku tau kamu datang untuk menemuiku, tapi untuk apa. Kita tidak seakrab itu sampai bisa saling mengunjungi.
“ Untuk apa menemuiku?” Tanya Keisya duduk disamping Dave.
“ Apa kau sudah mempertimbangkan ucapanku kamarin?” Tanya Dave menatap kearah Keisya.
Apa yang dimaksud saat dia memintaku untuk menikah dengannya?
“ Ucapan yang mana?” Tanya Keisya.
“ Menikahlah denganku!” ujar Dave.
Menikah menikah emang menikah itu mudah. Menikah sana dengan perempuan di Club kemarin.
“ Baiklah, Aku akan menikah denganmu.”ucap Keisya dengan yakin.
“ Itu baru keputusan yang tepat.” Dave puas mendengar jawaban Keisya.
“ Tapi, mungkin saat nanti aku dilahirkan kembali, bukan saat ini!” tegas Keisya pada Dave.
Ucapan Keisya membuat Dave marah.
Beraninya dia mempermainkanku, lihat saja Keisya cepat atau lambat kamu akan menjadi istriku.
Bersambung ...
***next Chapter
“ Buang buket bunga itu, aku tidak suka kamu menerima buket dari laki laki lain!” tegas Dave.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Mira Dedipj
hahahaha tertipu
2021-09-20
0
Mawar berduri
wowww gua suka gaya elo kesya... wanita terhormat tdk mengemis cinta😂👍
2021-09-16
0
Nana
😄😄😄😄 Keysa jwban'y bikin ngakak
2021-09-09
0