Akhirnya terbagi dua kelompok yaitu Aris, Giri dan Arka. Lalu Lisa sama Nero dan Sabo. Karena sering main sama mereka, Lisa jadi pinter main basket juga. Apalagi Giri juga jagoan basket.
Pertandingan di mulai.
Duk! Duk! Lisa mendribble bola. Passing ke Sabo. Karena di hadang Aris, Sabo passing balik ke Lisa. Di depan Lisa sudah muncul Arka. Untuk kategori cewek, dia memang terlihat seimbang lawan cowok-cowok itu. Tapi ... karena lawannya juga bukan abal-abal, bola yang di pegang Lisa berhasil di rebut oleh Arka.
"Maaf ...," ujar Arka sambil senyum saat berhasil merebut bola. Tuing! Sesaat Lisa membeku. Lisa takjub dapat senyuman dan kalimat permintaan maaf yang tidak di perlukan di tengah pertandingan seperti itu.
"Sa! Rebut lagi bolanya dari Arka. Jangan biarkan dia memasukkan bola!" teriak Nero mirip pelatih.
Lisa yang sempat terpesona sama senyuman cowok itu pun sadar. Ia segera mengejar Arka yang tidak jauh darinya. Bukannya menghindar, Arka justru memperlambat larinya. Lisa heran. Itu membuat ia urung mengejar. Akhirnya Arka berhasil memasukkan bola. Ada skor untuk grup mereka.
"Arka kan memang jago," kata Sabo mengacungkan jempol ke Arka yang melintas.
Aris dan Giri menghambur ke arah Arka dan tos! Mereka sudah kayak menang pertandingan NBA aja. Padahal juga baru satu bola yang berhasil masuk ke keranjang. Pertandingan kan baru beberapa menit mulai. Sebenarnya Arka enggan, tapi dia coba mengikuti gayanya Aris dan Giri yang jadi kayak bayik kembar.
"Sa! Jangan kendorin penjagaan si Arka! Pepet terus biar gak bisa shoot!" Si bule berteriak ke Lisa yang berlari menghadang Arka. Entah kenapa itu cowok larinya di sekitar Lisa terus.
Masih terngiang-ngiang kata maaf dan senyuman Arka yang jadi terasa aneh. Walaupun seandainya ini bukan pertandingan bohongan, kalau Lisa kalah telak sekalipun enggak perlu bilang maaf kan.. Apalagi ini cuma pertandingan bohongan. Lisa jadi tersenyum sendiri di dalam hati.
"Sa! Denger gak?!" Nero sudah gak sabar. Lisa melihat Nero dengan raut wajah kesal.
"Iya, bule kampung! Telingaku masih bekerja dengan baik!" jawab Lisa sambil menipiskan bibir geram denger Nero kayak pelatih. Telinga Lisa bekerja sangat baik makanya saat Arka bilang maaf dengan pelan seperti itu, dia bisa mendengar dengan baik.
"Ka!" teriak Aris yang mau lempar ke Arka. Tak sengaja lengannya mendorong Lisa. Dan tubuh Lisa goyah ke kanan Dan... Bruk! Lisa yang hampir jatuh langsung di tangkap Arka. Dan ini membuat Lisa mendadak jadi meluk lengan Arka. Semua mata lihat mereka berdua. Karna bola di biarkan bergulir tanpa tuan di terima Nero dan...masuk!!
Keberhasilan Nero menambah poin terabaikan, karena Lisa dan Arka. Jadi hanya dia sendiri yang sedang merayakan masuknya bola ke keranjang.
"Woi! Kenapa pada main drama sih! Ini basket man! Basket! Aku sudah nambah poin nih. Mana suaranya? Lisa kebanyakan nonton drama nih ..." Nero berteriak membuat Lisa tersadar, mukanya merebak merah. Arka melepaskan tangannya yang menahan pinggang Lisa. Dan dengan sekuat tenaga Lisa langsung melempari Nero dengan bola basket yang bergulir ke arahnya. Duk! Hampir mengenai sasaran.
"Tutup mulutmu. Berisik!" teriak Lisa kesal. Nero tertawa terbahak-bahak. Sabo senyum. Aris berseru kecewa lihat Arka mengabaikan bola. Giri tidak peduli soal Lisa, dia malah lihat ke Arka yang masih melihat ke arah Lisa yang mulai menepi.
"Sa, gak main lagi?" tanya Sabo. Lisa mengoyangkan ke lima jarinya pertanda tidak.
Kenapa jadi aku yang diteriaki sama Nero. Kan yang bikin adegan drama korea si Arka, bukan aku. Aargghh ... Dasar si Nero bego!Arka juga gak punya kerjaan amat sih, pakai nangkap tubuhku segala. Aku jadi melukk... What? Meluk cowok?!
"Selesai nih?" tanya Aris.
"Ya berhenti dah. Lisa capek," kata Giri sambil ikutan duduk di sebelah Lisa. Aris mau duduk sama Giri tidak jadi karena di tarik sama Sabo.
"Sa, jangan berhenti. Kita bisa kalahin mereka lagi." Nero masih semangat.
"Udah! Aku capek!" kata Lisa. Nero menipiskan bibir kecewa.
"Nih," Tiba-tiba Arka muncul menyodorkan botol air ke Lisa.
"Oh ... terima kasih," kata Lisa sambil menyambut botol air.
"Tadi enggak apa-apa?" tanya Arka. Lisa mendongak.
"Enggak apa-apa cuma gitu aja ...." Lisa langsung meneguk air dengan cepat. Karena masih malu karena tadi. Setelah itu Arka nyamperin Sabo. Lisa mengambil ponsel dari tasnya.
"Arka itu satu kelas sama kamu?" tanya Giri tiba-tiba saat yang lain rebahan di lantai agak jauh dari tempat duduk Lisa.
"Enggak. Kenapa jadi nanya dia?"
"Kamu suka sama dia?"
"Enggak," jawab Lisa cepat pakai mendelik pula.
"Kalau gitu, kayaknya dia yang suka sama kamu. Kalian kayak romeo dan juliet," kata Giri pelan. Bahkan semut pun tidak bisa mendengar. Namun ini bikin Lisa tersedak dan batuk-batuk.
"Minta hotspot," kata Giri tanpa melihat raut wajah kakaknya. Pas masuk browser jaringan lelot gak nyambung-nyambung. Muter-muter terus. "Sa, udah di nyalain belom hot spotnya? Kok gak bisa browsing?!" Giri melihat ke arah kakaknya yang ternyata sedang memandangnya tegang. "Kenapa?" Giri heran.
"Jangan bahas soal itu, aku merinding..." Giri terkekeh. Bahkan terbahak-bahak dengar kata-kata saudarinya itu. Arka memandang ke arah tempat duduk Lisa dan adiknya.
______
TUNANGAN PALSU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Raflesia
arka adik nya Aksa bukan neh????klo iya waduuuhhhh......mana tim Aksa ma tim arka neh......aku aja binggung....😄😄😄😄
2023-02-05
0
Akha Masrokha Rezpectha
sll ada basket... pasti kak Lady jago bgt nih main basket🥰
2022-10-22
0
🥚⃟♡ɪɪ𝖘▵꙰ᵃⁱˢ𝖄ᵃ¹⁰🇭⃝⃟♡
up dong
2022-10-15
4