Bab. 4 Maukah menjadi putriku?

Sepuluh hari sebelum Lisa bertemu dengan pria itu.

Kata banyak orang, di dunia ini ada orang yang berwajah mirip dengan kita yang tidak sedarah. Terdengar seperti mustahil, tapi memang kenyataannya iya. Kita pasti pernah melihat orang lain yang mirip dengan teman atau saudara kita.

Nyonya Anne yang sedang duduk di cafe sendirian tanpa di temani siapa-siapa terperanjat kaget melihat gadis yang melintas barusan. Dengan tergesa-gesa Nyonya Anne keluar dari cafe. Kemudian mengikuti gadis yang memakai hoodie warna putih dengan strip hijau army di lengannya.

Nyonya Anne memperhatikan tubuh itu. Dari belakang gadis itu terlihat tangguh dan kuat. Rambut panjangnya terlihat indah. Mungkin tidak terlalu di rawat, tapi memang mempunyai jenis rambut yang sudah lurus dan tebal dari lahir.

Setelah beberapa menit mengikuti, gadis itu berhenti. Nyonya Anne terhenyak melihat gadis itu menghentikan langkahnya. Akhirnya beliau juga ikut menghentikan langkah kakinya

Setelah membuat nyonya Anne tersentak kaget karena dia berhenti. Sekarang justru tidak ada pergerakan penting dari gadis itu. Gadis itu hanya terdiam sejenak di tempat dia berdiri.

Menggerakkan kepalanya. Sepertinya berusaha memfokuskan indra pendengaran untuk mendengarkan suara-suara di sekitarnya. Lalu membalikkan tubuhnya dan melihat Nyonya Anne dengan tatapan penuh tanya.

"Maaf Nyonya. Anda mengikuti saya?" tanya gadis itu berani. Kedua retina Nyonya Anne melebar.

Beliau hanya diam mematung. Memandang wajah itu dengan takjub. Raut wajahnya menunjukkan rasa senang, rindu, dan juga sedih. Mengamati dengan seksama wajah gadis muda yang masih menatapnya bingung.

"Nyonya. Saya sedang bertanya pada Anda," kata gadis itu berusaha mengajak berbicara.

Tangan nyonya Anne tergerak perlahan kedepan. Seperti ingin menyentuh pipi gadis itu dan mengelus lembut rambutnya. Gadis itu mengerjapkan matanya karena respon nyonya Anne.

"Anda tidak apa-apa?" tanya gadis itu lagi. Kali ini dengan raut wajah lebih serius. Gadis itu masih disana mempertanyakan ada apa gerangan dengan nyonya cantik yang ada di depannya.

Nyonya Anne tersentak kaget. Dia seperti baru bangun dari alam mimpinya. Mengerjapkan mata lalu menggelengkan kepala. Menarik tangannya kembali karena sadar gadis di depannya ini tidak mengenalnya.

"Bisakah kamu ikut dengan ku?" pintanya dengan penuh keibuan. Kening gadis tersebut mengerut. Nyonya ini adalah orang asing yang baru di temuinya. Memberikan pertanyaan seperti itu jelas membuat otak gadis itu bertanya-tanya di penuhi banyak kecurigaan.

"Tidak. Saya tidak mengenal Anda. Jadi maaf, saya tidak mau ikut dengan Anda," jawabnya tegas tapi tetap sopan.

"Tapi ..." Nyonya Anne berusaha mencegah.

"Maaf, saya ada keperluan lain. Saya permisi." Pamit gadis itu ingin segera pergi.

"Maukah kamu menjadi puteriku?" tanya nyonya Anne membuat langkah gadis berambut panjang itu terhenti. Setiap orang asing yang di temui di tengah jalan kemungkinan besar akan bertanya arah dan alamat seseorang. Bukan pertanyaan sangat aneh seperti itu. Gadis itu meneruskan jalannya, tidak menghiraukan.

"Aku bersungguh-sungguh," pinta beliau membuat gadis itu terpaksa berhenti dan membalikkan tubuhnya lagi.

"Ini pertama kalinya saya bertemu dengan Anda, Nyonya. Dan saya yakin ini juga pertama kali bagi Anda bertemu dengan saya. Lalu, dengan tiba-tiba Anda mengatakan hal aneh barusan. Tentu saja dan jelas sekali membuat saya merasa bingung. Sebenarnya ada perlu apa Anda dengan saya?" tanya gadis itu masih dengan keberanian yang menyala hebat. Meskipun begitu, dia tetap sopan karena di ajak bicara oleh orang yang lebih tua.

"Ini memang pertama kali kita bertemu. Tapi aku sangat mengenal wajah itu," tunjuk nyonya Anne lemah ke arah wajah gadis itu.

"Saya tidak paham." Kening gadis itu berkerut lagi.

"Wajahmu sama dengan putriku," ujarnya membuat gadis itu mengangkat alisnya. Sedikit terpana dengan penuturan nyonya di depannya. Otaknya berpikir, apa benar wajah ini sama dengan puteri nyonya ini? "Bisakah kita berbicara sebentar?" pinta Nyonya Anne lagi.

"Maaf saya tidak bisa. Saya harus pulang sekarang." Nyonya itu tak bisa lagi menahan langkah gadis itu yang sudah pergi meninggalkannya. Nyonya Anne masih menatap punggung gadis itu dari belakang. Merasa tidak ingin melepaskan gadis itu pergi.

**

Di banding gadis-gadis yang lain, Lisa memang lebih kuat. Dia cukup tangkas dalam menggerakkan tangan, kaki, dan tubuhnya. Namun dia bukan preman atau berandalan. Dia hanya gadis biasa yang suka bermain dengan para berandalan di sekolahnya. Dia juga bukan petarung yang suka berkelahi untuk menunjukkan dia kuat.

Setelah berjalan kaki agak lama, akhirnya Lisa tiba di rumah. Sebuah rumah kecil bergaya kuno, tapi tetap kokoh. Mungkin kalau untuk rumah di perumahan seperti sekarang, rumah ini tipe 36. Dengan lebihan tanah belakang yang di jadikan dapur tentunya. Sepertinya bangunan dulu memang banyak yang kokoh di bandingkan bangunan sekarang. Rapuh dan mudah retak.

Inilah rumah keluarga Lisa. Dimana seorang ibu sekitar umur lima puluh tahun dan bapak berumur yang sama tinggal. Juga ada adik laki-lakinya yang setahun tepat berada di bawahnya.

Saat ini Ibu sedang duduk di ruang tamu. Ada seorang lagi sedang duduk disana. Seorang ibu-ibu dengan gelang emas melingkar di pergelangan tangannya lebih dari satu buah. Dan kalung emas besar menjuntai di lehernya. Riasan menor dan norak menghiasi wajah tuanya.

"Aku datang," ucap Lisa saat masuk ke dalam rumah. Ibu mendongak dan tersenyum. Dan wanita menor tadi juga ikut melihat ke arah Lisa. Karena di lihat, Lisa menganggukkan kepala sopan.

"Bagaimana?" tanya ibu menor itu. Lisa mendengarkan perbincangan tadi yang mulai terdengar samar-samar karena dia memasuki dapur. Walaupun samar, Lisa tahu itu pasti soal uang. Lisa hapal wanita tadi adalah rentenir terkenal di kampungnya. Dada Lisa berdetak kencang karena cemas.

Apa ibu punya masalah dengan rentenir itu?

.......

.......

........

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ika Ratna🌼

Ika Ratna🌼

Apakah Bu Anne punya anak kembar?

2022-11-22

0

🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢYᵃ🇭⃝⃟♡ᶜᶠ¹³

🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢYᵃ🇭⃝⃟♡ᶜᶠ¹³

masih setia

2022-10-14

2

.

.

slalu menunggu

2022-10-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Perjanjian
2 Bab. 2 Memulai misi
3 Bab. 3 Tunangan pria
4 Bab. 4 Maukah menjadi putriku?
5 Bab. 5 Lisa dan Giri
6 Bab. 6 Nyonya itu lagi
7 Bab. 7 Aris, Sabo, Nero
8 Bab. 8 Kecelakaan
9 Bab. 9 Kebetulan
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab 13 Aksa dan perempuannya
14 Bab. 14
15 Bab. 15 Meja makan
16 Bab. 16 Main basket
17 Bab. 17 Romeo dan Juliet
18 Bab. 18 Motor mati
19 Bab. 19 Tidak sengaja bertemu
20 Bab. 20 Drama komedi
21 Bab. 21 Teman kecil Sera
22 Bab. 22 Sepupu
23 Bab. 23 Teman Noah
24 Bab. 24 Arka dan Lisa
25 Bab. 25 Tamu untuk Yora
26 Bab. 26 Wanita itu datang
27 Bab. 27 Menghadapi Tiara
28 Bab. 28 Arka muncul
29 Bab. 29 Mereka bertemu
30 Bab. 30 Menghindar
31 Bab. 31 Mengaku
32 Bab. 32 Rumah keluarga Candika
33 Bab. 33 Keadaan yang sama
34 Bab. 34 Panik
35 Bab. 35 Menjenguk kakek
36 Bab. 36 Salah bicara
37 Bab. 37 Bertamu
38 Bab. 38 Aneh
39 Bab. 39 Menggali informasi
40 Bab. 40 Nonton basket
41 Bab. 41 Ruang pemain
42 Bab 42 Alasan Arka
43 Bab. 43 Sikap yang lembut
44 Bab. 44 Bertemu denganmu
45 Bab. 45 Warung ramai
46 Bab. 46 Penasihat
47 Bab. 47 Pemikiran Aksa
48 Bab. 48 Gadis itu!
49 Bab. 49 Hanya ada satu
50 Bab. 50 Lisa sakit
51 Bab. 51 Aksa yang lupa
52 Bab. 52 Perjanjian tetap perjanjian
53 Bab. 53 Interogasi
54 Bab. 54 Curhat Allen
55 Bab. 55 Permintaan Allen
56 Bab. 56 Ungkapan hati
57 Bab. 57 Mengancam
58 Bab. 58 Ikut denganku
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Menjelaskan
62 Bab. 62 Tamu tidak di undang
63 Bab. 63 Menjemput Lisa
64 Bab. 64 Jumpa lawan
65 Bab. 65 Dalam satu ruangan
66 Bab. 66 Aku bukan bocah biasa
67 Bab. 67 Tamu Aksa
68 Bab. 68 Soal menikah
69 Bab. 69
70 Bab. 70 AKsa dan ARka
71 Bab. 71 Berharga
72 Bab. 72
73 Bab. 73 Perintah
74 Bab. 74 Mesum
75 Bab. 75 Salah paham
76 Bab. 76 Meluruskan
77 Bab. 77 Dunia Lisa
78 Bab. 78 Bocah yang baik
79 Bab. 79 Kejutan untuk Arka
80 Bab. 80 Penolakan Arka
81 Bab. 81 Di sini menunggu
82 Bab. 82 Dengan Aksa
83 Bab. 83 Makan malam
84 Bab.84 Kita pernah bertemu
85 Bab. 85 Posisi kita sama
86 Bab. 86 Kemunculan Yora
87 Bab. 87 Kerja Sama
88 Bab. 88 Rival
89 Bab. 89 Nyonya bos
90 Bab. 90 Menguping
91 Bab. 91 Keputusan Lisa
92 Bab. 92 Setelah putus
93 Bab. 93 Pengakuan Arka
94 Bab.94 Menemukan Lisa
95 Bab. 95 Akhirnya bertemu
96 Bab. 96 Mereka bertiga
97 Bab. 97 Ulang tahun perusahaan
98 Bab. 98 Pengganti
99 Bab. 99 Aksa yang baik
100 Bab. 100 Lisa tetaplah mirip Yora
101 Bab. 101 Ingin berterima kasih
102 Bab. 102 Ternyata ini ulah Noah
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Aku harus bersembunyi
106 Bab. 106 Lisa bersembunyi
107 Bab. 107 Bimbang
108 Bab. 108 Ingin menyerah
109 Bab. 109 Kenapa harus dia?
110 Bab. 110 Terserah
111 Bab. 111 Awasi dia
112 Bab. 112 Dia Lisa
113 Bab. 113 Curahan hati
114 Bab. 114 Enggak butuh menjadi baik
115 Bab. 115 Mereka balikan?
116 Bab. 116 Kejutan
117 Bab. 117 Bapak bertanya
118 Bab. 118 Berbincang dengan Bapak Lisa
119 Bab. 119 Jujur
120 Bab. 120 Ada hubungan apa?
121 Bab. 121 Masih di interogasi
122 Bab. 122 Repot, Ribet, Rumit
123 Bab. 123 Urutan-urutan
124 Bab. 124 Kalimat playboy pasti manis
125 Bab. 125 Nikmati saja
126 Bab. 126 Masih terasa
127 Bab. 127 Mengejutkan
128 Bab. 128 Suasana bahagia hancur
129 Bab. 129 Mereka berdua
130 Bab. 130 Ternyata aku jatuh cinta pada bocah
131 Bab. 131 Undangan kakek
132 Bab. 132 Menambah personil
133 Bab. 133 Inilah ceritanya
134 Bab. 134 Bertemu Nyonya Anne
135 Bab. 135 Bersama Kakek
136 Bab. 136 Dia adalah ...
137 Bab. 137 Pertemuan menegangkan
138 Bab. 138 Kabar yang mengejutkan
139 Bab. 139 Aksa mulai mengambil langkah
140 Bab. 140 Penjelasan yang panjang
141 Bab. 141 Munculnya mereka
142 Bab. 142 Ternyata
143 Bab. 143 Aku sudah berjuang
144 Bab. 144 Perbincangan di pagi hari
145 Bab. 145 Terungkap
146 Bab. 146 Sebuah alasan
147 Bab. 147 Nona cinderella
148 Bab. 148 Damai
149 Bab. 149 Tentang Lisa
150 Bab. 150 Kakek ke rumah Lisa
151 Bab. 151 Harus tetap tenang
152 Bab. 152 Bincang dengan ibu
153 Bab. 153 Informasi soal Lisa
154 Bab. 154 Berjuang
155 Bab. 155 Titik lemah Aksa
156 Bab. 156 Bicaralah ...
157 Bab. 157 Gadis pilihan Aksa
158 Bab. 158 Bersama keluarga Candika
159 Bab. 159 Damai
160 Bab. 160 Benarkah?!
161 Bab. 161 Akhirnya
162 Bab. 162 Lisa dan Aksa
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab. 1 Perjanjian
2
Bab. 2 Memulai misi
3
Bab. 3 Tunangan pria
4
Bab. 4 Maukah menjadi putriku?
5
Bab. 5 Lisa dan Giri
6
Bab. 6 Nyonya itu lagi
7
Bab. 7 Aris, Sabo, Nero
8
Bab. 8 Kecelakaan
9
Bab. 9 Kebetulan
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab 13 Aksa dan perempuannya
14
Bab. 14
15
Bab. 15 Meja makan
16
Bab. 16 Main basket
17
Bab. 17 Romeo dan Juliet
18
Bab. 18 Motor mati
19
Bab. 19 Tidak sengaja bertemu
20
Bab. 20 Drama komedi
21
Bab. 21 Teman kecil Sera
22
Bab. 22 Sepupu
23
Bab. 23 Teman Noah
24
Bab. 24 Arka dan Lisa
25
Bab. 25 Tamu untuk Yora
26
Bab. 26 Wanita itu datang
27
Bab. 27 Menghadapi Tiara
28
Bab. 28 Arka muncul
29
Bab. 29 Mereka bertemu
30
Bab. 30 Menghindar
31
Bab. 31 Mengaku
32
Bab. 32 Rumah keluarga Candika
33
Bab. 33 Keadaan yang sama
34
Bab. 34 Panik
35
Bab. 35 Menjenguk kakek
36
Bab. 36 Salah bicara
37
Bab. 37 Bertamu
38
Bab. 38 Aneh
39
Bab. 39 Menggali informasi
40
Bab. 40 Nonton basket
41
Bab. 41 Ruang pemain
42
Bab 42 Alasan Arka
43
Bab. 43 Sikap yang lembut
44
Bab. 44 Bertemu denganmu
45
Bab. 45 Warung ramai
46
Bab. 46 Penasihat
47
Bab. 47 Pemikiran Aksa
48
Bab. 48 Gadis itu!
49
Bab. 49 Hanya ada satu
50
Bab. 50 Lisa sakit
51
Bab. 51 Aksa yang lupa
52
Bab. 52 Perjanjian tetap perjanjian
53
Bab. 53 Interogasi
54
Bab. 54 Curhat Allen
55
Bab. 55 Permintaan Allen
56
Bab. 56 Ungkapan hati
57
Bab. 57 Mengancam
58
Bab. 58 Ikut denganku
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Menjelaskan
62
Bab. 62 Tamu tidak di undang
63
Bab. 63 Menjemput Lisa
64
Bab. 64 Jumpa lawan
65
Bab. 65 Dalam satu ruangan
66
Bab. 66 Aku bukan bocah biasa
67
Bab. 67 Tamu Aksa
68
Bab. 68 Soal menikah
69
Bab. 69
70
Bab. 70 AKsa dan ARka
71
Bab. 71 Berharga
72
Bab. 72
73
Bab. 73 Perintah
74
Bab. 74 Mesum
75
Bab. 75 Salah paham
76
Bab. 76 Meluruskan
77
Bab. 77 Dunia Lisa
78
Bab. 78 Bocah yang baik
79
Bab. 79 Kejutan untuk Arka
80
Bab. 80 Penolakan Arka
81
Bab. 81 Di sini menunggu
82
Bab. 82 Dengan Aksa
83
Bab. 83 Makan malam
84
Bab.84 Kita pernah bertemu
85
Bab. 85 Posisi kita sama
86
Bab. 86 Kemunculan Yora
87
Bab. 87 Kerja Sama
88
Bab. 88 Rival
89
Bab. 89 Nyonya bos
90
Bab. 90 Menguping
91
Bab. 91 Keputusan Lisa
92
Bab. 92 Setelah putus
93
Bab. 93 Pengakuan Arka
94
Bab.94 Menemukan Lisa
95
Bab. 95 Akhirnya bertemu
96
Bab. 96 Mereka bertiga
97
Bab. 97 Ulang tahun perusahaan
98
Bab. 98 Pengganti
99
Bab. 99 Aksa yang baik
100
Bab. 100 Lisa tetaplah mirip Yora
101
Bab. 101 Ingin berterima kasih
102
Bab. 102 Ternyata ini ulah Noah
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Aku harus bersembunyi
106
Bab. 106 Lisa bersembunyi
107
Bab. 107 Bimbang
108
Bab. 108 Ingin menyerah
109
Bab. 109 Kenapa harus dia?
110
Bab. 110 Terserah
111
Bab. 111 Awasi dia
112
Bab. 112 Dia Lisa
113
Bab. 113 Curahan hati
114
Bab. 114 Enggak butuh menjadi baik
115
Bab. 115 Mereka balikan?
116
Bab. 116 Kejutan
117
Bab. 117 Bapak bertanya
118
Bab. 118 Berbincang dengan Bapak Lisa
119
Bab. 119 Jujur
120
Bab. 120 Ada hubungan apa?
121
Bab. 121 Masih di interogasi
122
Bab. 122 Repot, Ribet, Rumit
123
Bab. 123 Urutan-urutan
124
Bab. 124 Kalimat playboy pasti manis
125
Bab. 125 Nikmati saja
126
Bab. 126 Masih terasa
127
Bab. 127 Mengejutkan
128
Bab. 128 Suasana bahagia hancur
129
Bab. 129 Mereka berdua
130
Bab. 130 Ternyata aku jatuh cinta pada bocah
131
Bab. 131 Undangan kakek
132
Bab. 132 Menambah personil
133
Bab. 133 Inilah ceritanya
134
Bab. 134 Bertemu Nyonya Anne
135
Bab. 135 Bersama Kakek
136
Bab. 136 Dia adalah ...
137
Bab. 137 Pertemuan menegangkan
138
Bab. 138 Kabar yang mengejutkan
139
Bab. 139 Aksa mulai mengambil langkah
140
Bab. 140 Penjelasan yang panjang
141
Bab. 141 Munculnya mereka
142
Bab. 142 Ternyata
143
Bab. 143 Aku sudah berjuang
144
Bab. 144 Perbincangan di pagi hari
145
Bab. 145 Terungkap
146
Bab. 146 Sebuah alasan
147
Bab. 147 Nona cinderella
148
Bab. 148 Damai
149
Bab. 149 Tentang Lisa
150
Bab. 150 Kakek ke rumah Lisa
151
Bab. 151 Harus tetap tenang
152
Bab. 152 Bincang dengan ibu
153
Bab. 153 Informasi soal Lisa
154
Bab. 154 Berjuang
155
Bab. 155 Titik lemah Aksa
156
Bab. 156 Bicaralah ...
157
Bab. 157 Gadis pilihan Aksa
158
Bab. 158 Bersama keluarga Candika
159
Bab. 159 Damai
160
Bab. 160 Benarkah?!
161
Bab. 161 Akhirnya
162
Bab. 162 Lisa dan Aksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!