Bab. 3 Tunangan pria

Laki-laki ini mungkin tidak ada rasa spesial yang tulus. Namun melihat sikapnya yang tetap memperlakukan Yora sopan, kemungkinan dia orang baik. Pria tinggi, tampan dan berbadan bagus. Bahunya lebar selebar samudra paling lebar sedunia.

Pria itu mengulurkan tangan. Lisa menerima tangan itu. Ini pertama kalinya dia bersirobok dengan pria tampan yang tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Kalian berdua saja dulu, kami akan membicarakan sesuatu," kata Nyonya Anne. Lisa paham, pasti itu soal pertunangan. Selain pesta soal kesembuhan gadis bernama Nayora, ini juga pesta pertunangan mereka.

Kini tinggal mereka berdua. Lisa terdiam sambil berpikir siapa nama lelaki ini? Kenapa aku tidak di beritahu siapa namanya. Bukankah aneh kalau aku bertanya siapa namanya? Lisa memilih diam sambil melihat beberapa orang datang.

"Selamat, kamu bisa sembuh," ucapnya dengan nada datar. Ucapan selamat itu terasa hambar. Seperti kamu sembuh atau tidak, terserah.

"Ya," jawab Lisa singkat.

"Ternyata bisa sembuh juga ya, setelah lama koma ..." Lisa menoleh dengan cepat. Itu senang atau kecewa? Matanya melihat ke arah lelaki di sampingnya dengan heran. "Kamu bukan gadis biasa yang tidak bisa mencari laki-laki yang lebih baik, tapi mengapa harus dengan perjodohan seperti ini, kamu mencari pasangan?" tanya dia lagi seraya melihat Lisa dengan tatapan iba.

Ternyata di tatap iba dengan seorang laki-laki yang tampan sekalipun tetap tidak menyenangkan. Lisa tidak suka tatapan yang menganggap dirinya sangat mengenaskan.

Lisa hanya menatap, tidak mengeluarkan sepatah katapun. Masih bingung dengan keadaan barunya ini. Lisa berdecih kesal karena dia harus mempelajari banyak hal lagi. Padahal dia malas saat belajar di sekolah. Tapi ini demi sebuah perjanjian dengan sang penolong.

"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?" tanya Lisa polos ada akhirnya.

Apalah arti sebuah nama ... tapi tanpa tahu nama, kita juga pasti bingung mau memanggil apa pada seseorang.

Pertanyaan Lisa tentang nama calon tunangannya itu sungguh sangat mengejutkan. Lelaki yang katanya adalah CEO sebuah perusahaan itu syok. Mendengar itu dia diam. Lisa mengerjapkan mata dengan polosnya.

Menanyakan namaku? Sungguh gadis yang aneh atau bodoh? Bukankah dia sendiri yang setuju saat kakek ingin menjodohkanku dengannya.

Aksa mulai terganggu dengan pertanyaan itu. Pertanyaan paling aneh yang dia dengar dari gadis yang masih sekolah itu. Setelah sekian lama tidak muncul karena koma, pertanyaan pertama yang dia lontarkan adalah nama? Apakah saat koma semua ingatannya menjadi samar?

"Maaf kalau pertanyaan ini membingungkan," Lisa mulai tersadar saat lelaki di depannya diam sangat lama. Pasti dia masih mencoba mencerna pertanyaan itu. Jadi Lisa mencoba kembali menjadi Yora dengan tersenyum. Lelaki itu memandangnya dengan tatapan heran.

Lalu perlahan Lisa memalingkan wajah ke arah lain sambil meringis panik. Gawaaatttt!! Eits, aku harus minum sesuatu nih.. Aku butuh minuman. Lisa menemukan jus lemon. Lalu tangannya mengambil jus yang berada pada jus dispenser di meja. Glek, glek! menghilangkan kepanikan dengan meminum sesuatu itu lebih menenangkan.

"Kau tidak hilang ingatan bukan?" tanya lelaki itu masih belum menyebut nama. Lisa memutar kepalanya dan menghadap lelaki itu lagi. Kemudian memasang wajah dengan ekspresi sewajar mungkin.

Hilang ingatan ya. Hmmm ... bagus. Kamu memberiku ide, bung. Terima kasih atas partisipasinya dalam sandiwara ini.

"Mungkin." Lisa menjawabnya terdengar sangat asal sekali. Tidak. Sepertinya dia sengaja.

Bukankah itu lebih masuk akal kalau di jadikan alasan. Bilamana lelaki di hadapannya ini mempertanyakan kenapa Lisa menanyakan nama. Daripada bilang aku tidak tahu namamu. Bagaimana mungkin. Alasan ini lebih baik. Tangan lelaki itu mengambil minuman di meja yang tersedia untuk tamu. Menyeruputnya pelan.

"Dari sekian banyak kemunginan kau hilang ingatan, kenapa hanya namaku saja yang tidak kau ingat? Bukankah lebih baik kalau kau tidak mengingatku sekalian," ucapnya lambat-lambat tapi dengan nada kesal yang kentara.

Sepertinya ingin menegaskan lagi kalau dia tidak ingin pertunangan ini terjadi. Lisa sudah merasa gerah melihat lelaki di depannya berbicara seperti itu. Dia tidak menolak pertunangan ini tapi terus saja mengintimidasi Lisa dengan kalimat-kalimatnya.

Namun dia cukup lihai. Mengatakan semuanya itu dengan ucapan yang terdengar lebih baik. Tanpa emosi, tanpa sorot mata jengah atau pun tidak suka. Lisa sedang berhadapan dengan seorang CEO yang berjiwa aktor rupanya. Rasa persaingan Lisa muncul. Hmmm ... wajah polos palsu Lisa juga mulai memainkan perannya.

"Aku juga heran. Kenapa aku masih saja ingat tentang pertunangan ini. Mungkin saja karena aku lebih sayang kakekmu daripada seorang cucunya sendiri," balas Lisa puas dengan senyum menghiasi bibirnya.

Hahahaha ... Itu memang Lisa yang suka ceplas ceplos. Kalau enggak ya dia bakal cuek dan asli enggak dengerin orang sama sekali.

Dia dengar itu dari Maya tadi.

Terima kasih sudah memberi seklumit info yang berguna, Maya. Kamu memang TOP! I love you..

CEO itu tertegun. Tak disangka kalimatnya akan dibalas dengan sempurna oleh gadis ingusan ini. Wajahnya seperti di lempari telur.

Sejenak dia merasa panas. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya seorang Puteri keluarga Wijaya ini membalas perkataannya. Kening CEO muda ini berkerut. Merasa ada yang aneh dengan gadis yang biasa di kenalnya itu sebagai sosok pendiam dan penakut. Tapi dia mencoba menguasai keadaan.

"Aksa." Tiba-tiba dia menyebut sesuatu. Lisa yang sedang menyapa dan menyalami tamu akhirnya memandang ke arahnya. "Namaku Aksa," ucapnya lagi karena Lisa tidak terlalu mendengarkan.

"Oh, Aksa," balas Lisa dengan cara aneh lagi. Bagaimanapun miripnya dia dengan puteri keluarga Wijaya, dia tetap seorang Lisa Anugerah, bukan Nayora Wijaya. Siapa Lisa?

.......

.......

.......

...****************...

Terpopuler

Comments

.

.

lanjut

2022-10-07

3

🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢYᵃ🇭⃝⃟♡ ¹⁷​᭄

🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢYᵃ🇭⃝⃟♡ ¹⁷​᭄

my lady😘 semangat

2022-10-06

4

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

bahagiaselalu

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Perjanjian
2 Bab. 2 Memulai misi
3 Bab. 3 Tunangan pria
4 Bab. 4 Maukah menjadi putriku?
5 Bab. 5 Lisa dan Giri
6 Bab. 6 Nyonya itu lagi
7 Bab. 7 Aris, Sabo, Nero
8 Bab. 8 Kecelakaan
9 Bab. 9 Kebetulan
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab 13 Aksa dan perempuannya
14 Bab. 14
15 Bab. 15 Meja makan
16 Bab. 16 Main basket
17 Bab. 17 Romeo dan Juliet
18 Bab. 18 Motor mati
19 Bab. 19 Tidak sengaja bertemu
20 Bab. 20 Drama komedi
21 Bab. 21 Teman kecil Sera
22 Bab. 22 Sepupu
23 Bab. 23 Teman Noah
24 Bab. 24 Arka dan Lisa
25 Bab. 25 Tamu untuk Yora
26 Bab. 26 Wanita itu datang
27 Bab. 27 Menghadapi Tiara
28 Bab. 28 Arka muncul
29 Bab. 29 Mereka bertemu
30 Bab. 30 Menghindar
31 Bab. 31 Mengaku
32 Bab. 32 Rumah keluarga Candika
33 Bab. 33 Keadaan yang sama
34 Bab. 34 Panik
35 Bab. 35 Menjenguk kakek
36 Bab. 36 Salah bicara
37 Bab. 37 Bertamu
38 Bab. 38 Aneh
39 Bab. 39 Menggali informasi
40 Bab. 40 Nonton basket
41 Bab. 41 Ruang pemain
42 Bab 42 Alasan Arka
43 Bab. 43 Sikap yang lembut
44 Bab. 44 Bertemu denganmu
45 Bab. 45 Warung ramai
46 Bab. 46 Penasihat
47 Bab. 47 Pemikiran Aksa
48 Bab. 48 Gadis itu!
49 Bab. 49 Hanya ada satu
50 Bab. 50 Lisa sakit
51 Bab. 51 Aksa yang lupa
52 Bab. 52 Perjanjian tetap perjanjian
53 Bab. 53 Interogasi
54 Bab. 54 Curhat Allen
55 Bab. 55 Permintaan Allen
56 Bab. 56 Ungkapan hati
57 Bab. 57 Mengancam
58 Bab. 58 Ikut denganku
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Menjelaskan
62 Bab. 62 Tamu tidak di undang
63 Bab. 63 Menjemput Lisa
64 Bab. 64 Jumpa lawan
65 Bab. 65 Dalam satu ruangan
66 Bab. 66 Aku bukan bocah biasa
67 Bab. 67 Tamu Aksa
68 Bab. 68 Soal menikah
69 Bab. 69
70 Bab. 70 AKsa dan ARka
71 Bab. 71 Berharga
72 Bab. 72
73 Bab. 73 Perintah
74 Bab. 74 Mesum
75 Bab. 75 Salah paham
76 Bab. 76 Meluruskan
77 Bab. 77 Dunia Lisa
78 Bab. 78 Bocah yang baik
79 Bab. 79 Kejutan untuk Arka
80 Bab. 80 Penolakan Arka
81 Bab. 81 Di sini menunggu
82 Bab. 82 Dengan Aksa
83 Bab. 83 Makan malam
84 Bab.84 Kita pernah bertemu
85 Bab. 85 Posisi kita sama
86 Bab. 86 Kemunculan Yora
87 Bab. 87 Kerja Sama
88 Bab. 88 Rival
89 Bab. 89 Nyonya bos
90 Bab. 90 Menguping
91 Bab. 91 Keputusan Lisa
92 Bab. 92 Setelah putus
93 Bab. 93 Pengakuan Arka
94 Bab.94 Menemukan Lisa
95 Bab. 95 Akhirnya bertemu
96 Bab. 96 Mereka bertiga
97 Bab. 97 Ulang tahun perusahaan
98 Bab. 98 Pengganti
99 Bab. 99 Aksa yang baik
100 Bab. 100 Lisa tetaplah mirip Yora
101 Bab. 101 Ingin berterima kasih
102 Bab. 102 Ternyata ini ulah Noah
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Aku harus bersembunyi
106 Bab. 106 Lisa bersembunyi
107 Bab. 107 Bimbang
108 Bab. 108 Ingin menyerah
109 Bab. 109 Kenapa harus dia?
110 Bab. 110 Terserah
111 Bab. 111 Awasi dia
112 Bab. 112 Dia Lisa
113 Bab. 113 Curahan hati
114 Bab. 114 Enggak butuh menjadi baik
115 Bab. 115 Mereka balikan?
116 Bab. 116 Kejutan
117 Bab. 117 Bapak bertanya
118 Bab. 118 Berbincang dengan Bapak Lisa
119 Bab. 119 Jujur
120 Bab. 120 Ada hubungan apa?
121 Bab. 121 Masih di interogasi
122 Bab. 122 Repot, Ribet, Rumit
123 Bab. 123 Urutan-urutan
124 Bab. 124 Kalimat playboy pasti manis
125 Bab. 125 Nikmati saja
126 Bab. 126 Masih terasa
127 Bab. 127 Mengejutkan
128 Bab. 128 Suasana bahagia hancur
129 Bab. 129 Mereka berdua
130 Bab. 130 Ternyata aku jatuh cinta pada bocah
131 Bab. 131 Undangan kakek
132 Bab. 132 Menambah personil
133 Bab. 133 Inilah ceritanya
134 Bab. 134 Bertemu Nyonya Anne
135 Bab. 135 Bersama Kakek
136 Bab. 136 Dia adalah ...
137 Bab. 137 Pertemuan menegangkan
138 Bab. 138 Kabar yang mengejutkan
139 Bab. 139 Aksa mulai mengambil langkah
140 Bab. 140 Penjelasan yang panjang
141 Bab. 141 Munculnya mereka
142 Bab. 142 Ternyata
143 Bab. 143 Aku sudah berjuang
144 Bab. 144 Perbincangan di pagi hari
145 Bab. 145 Terungkap
146 Bab. 146 Sebuah alasan
147 Bab. 147 Nona cinderella
148 Bab. 148 Damai
149 Bab. 149 Tentang Lisa
150 Bab. 150 Kakek ke rumah Lisa
151 Bab. 151 Harus tetap tenang
152 Bab. 152 Bincang dengan ibu
153 Bab. 153 Informasi soal Lisa
154 Bab. 154 Berjuang
155 Bab. 155 Titik lemah Aksa
156 Bab. 156 Bicaralah ...
157 Bab. 157 Gadis pilihan Aksa
158 Bab. 158 Bersama keluarga Candika
159 Bab. 159 Damai
160 Bab. 160 Benarkah?!
161 Bab. 161 Akhirnya
162 Bab. 162 Lisa dan Aksa
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab. 1 Perjanjian
2
Bab. 2 Memulai misi
3
Bab. 3 Tunangan pria
4
Bab. 4 Maukah menjadi putriku?
5
Bab. 5 Lisa dan Giri
6
Bab. 6 Nyonya itu lagi
7
Bab. 7 Aris, Sabo, Nero
8
Bab. 8 Kecelakaan
9
Bab. 9 Kebetulan
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab 13 Aksa dan perempuannya
14
Bab. 14
15
Bab. 15 Meja makan
16
Bab. 16 Main basket
17
Bab. 17 Romeo dan Juliet
18
Bab. 18 Motor mati
19
Bab. 19 Tidak sengaja bertemu
20
Bab. 20 Drama komedi
21
Bab. 21 Teman kecil Sera
22
Bab. 22 Sepupu
23
Bab. 23 Teman Noah
24
Bab. 24 Arka dan Lisa
25
Bab. 25 Tamu untuk Yora
26
Bab. 26 Wanita itu datang
27
Bab. 27 Menghadapi Tiara
28
Bab. 28 Arka muncul
29
Bab. 29 Mereka bertemu
30
Bab. 30 Menghindar
31
Bab. 31 Mengaku
32
Bab. 32 Rumah keluarga Candika
33
Bab. 33 Keadaan yang sama
34
Bab. 34 Panik
35
Bab. 35 Menjenguk kakek
36
Bab. 36 Salah bicara
37
Bab. 37 Bertamu
38
Bab. 38 Aneh
39
Bab. 39 Menggali informasi
40
Bab. 40 Nonton basket
41
Bab. 41 Ruang pemain
42
Bab 42 Alasan Arka
43
Bab. 43 Sikap yang lembut
44
Bab. 44 Bertemu denganmu
45
Bab. 45 Warung ramai
46
Bab. 46 Penasihat
47
Bab. 47 Pemikiran Aksa
48
Bab. 48 Gadis itu!
49
Bab. 49 Hanya ada satu
50
Bab. 50 Lisa sakit
51
Bab. 51 Aksa yang lupa
52
Bab. 52 Perjanjian tetap perjanjian
53
Bab. 53 Interogasi
54
Bab. 54 Curhat Allen
55
Bab. 55 Permintaan Allen
56
Bab. 56 Ungkapan hati
57
Bab. 57 Mengancam
58
Bab. 58 Ikut denganku
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Menjelaskan
62
Bab. 62 Tamu tidak di undang
63
Bab. 63 Menjemput Lisa
64
Bab. 64 Jumpa lawan
65
Bab. 65 Dalam satu ruangan
66
Bab. 66 Aku bukan bocah biasa
67
Bab. 67 Tamu Aksa
68
Bab. 68 Soal menikah
69
Bab. 69
70
Bab. 70 AKsa dan ARka
71
Bab. 71 Berharga
72
Bab. 72
73
Bab. 73 Perintah
74
Bab. 74 Mesum
75
Bab. 75 Salah paham
76
Bab. 76 Meluruskan
77
Bab. 77 Dunia Lisa
78
Bab. 78 Bocah yang baik
79
Bab. 79 Kejutan untuk Arka
80
Bab. 80 Penolakan Arka
81
Bab. 81 Di sini menunggu
82
Bab. 82 Dengan Aksa
83
Bab. 83 Makan malam
84
Bab.84 Kita pernah bertemu
85
Bab. 85 Posisi kita sama
86
Bab. 86 Kemunculan Yora
87
Bab. 87 Kerja Sama
88
Bab. 88 Rival
89
Bab. 89 Nyonya bos
90
Bab. 90 Menguping
91
Bab. 91 Keputusan Lisa
92
Bab. 92 Setelah putus
93
Bab. 93 Pengakuan Arka
94
Bab.94 Menemukan Lisa
95
Bab. 95 Akhirnya bertemu
96
Bab. 96 Mereka bertiga
97
Bab. 97 Ulang tahun perusahaan
98
Bab. 98 Pengganti
99
Bab. 99 Aksa yang baik
100
Bab. 100 Lisa tetaplah mirip Yora
101
Bab. 101 Ingin berterima kasih
102
Bab. 102 Ternyata ini ulah Noah
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Aku harus bersembunyi
106
Bab. 106 Lisa bersembunyi
107
Bab. 107 Bimbang
108
Bab. 108 Ingin menyerah
109
Bab. 109 Kenapa harus dia?
110
Bab. 110 Terserah
111
Bab. 111 Awasi dia
112
Bab. 112 Dia Lisa
113
Bab. 113 Curahan hati
114
Bab. 114 Enggak butuh menjadi baik
115
Bab. 115 Mereka balikan?
116
Bab. 116 Kejutan
117
Bab. 117 Bapak bertanya
118
Bab. 118 Berbincang dengan Bapak Lisa
119
Bab. 119 Jujur
120
Bab. 120 Ada hubungan apa?
121
Bab. 121 Masih di interogasi
122
Bab. 122 Repot, Ribet, Rumit
123
Bab. 123 Urutan-urutan
124
Bab. 124 Kalimat playboy pasti manis
125
Bab. 125 Nikmati saja
126
Bab. 126 Masih terasa
127
Bab. 127 Mengejutkan
128
Bab. 128 Suasana bahagia hancur
129
Bab. 129 Mereka berdua
130
Bab. 130 Ternyata aku jatuh cinta pada bocah
131
Bab. 131 Undangan kakek
132
Bab. 132 Menambah personil
133
Bab. 133 Inilah ceritanya
134
Bab. 134 Bertemu Nyonya Anne
135
Bab. 135 Bersama Kakek
136
Bab. 136 Dia adalah ...
137
Bab. 137 Pertemuan menegangkan
138
Bab. 138 Kabar yang mengejutkan
139
Bab. 139 Aksa mulai mengambil langkah
140
Bab. 140 Penjelasan yang panjang
141
Bab. 141 Munculnya mereka
142
Bab. 142 Ternyata
143
Bab. 143 Aku sudah berjuang
144
Bab. 144 Perbincangan di pagi hari
145
Bab. 145 Terungkap
146
Bab. 146 Sebuah alasan
147
Bab. 147 Nona cinderella
148
Bab. 148 Damai
149
Bab. 149 Tentang Lisa
150
Bab. 150 Kakek ke rumah Lisa
151
Bab. 151 Harus tetap tenang
152
Bab. 152 Bincang dengan ibu
153
Bab. 153 Informasi soal Lisa
154
Bab. 154 Berjuang
155
Bab. 155 Titik lemah Aksa
156
Bab. 156 Bicaralah ...
157
Bab. 157 Gadis pilihan Aksa
158
Bab. 158 Bersama keluarga Candika
159
Bab. 159 Damai
160
Bab. 160 Benarkah?!
161
Bab. 161 Akhirnya
162
Bab. 162 Lisa dan Aksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!