BAB 16

" Ampun! Tolong ampuni aku, aku tidak tahu dimana salahku kenapa kau tiba-tiba memukulku?! " Protes Ayah angkatnya Lora yang kini sudah mendapatkan beberapa kali tinjuan dari Hanzel tapi sudah terlihat tak berdaya. Hidungnya mengeluarkan darah, bibirnya pecah dan berarah, pelipisnya juga berdarah. Tapi Hanzel yang seperti orang kerasukan itu tak ingin menghiraukan Ayah angkatnya Lora yang terus memohon agar Hanzel berhenti.

" Tidak tahu dimana salahmu? Kau pikir aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan kepada Lora?! "

Ayah angkat Lora mengangkat kedua telapak tangannya, menjadikan satu untuk memohon agar Hanzel berhenti memukulinya.

" Aku tidak melakukan apapun, aku tidak kenal siapa kau, wanita itu adalah, adalah istriku, jadi kau tidak berhak memukulku begini. "

Hanzel yang kini tengah mengangkat kerah Ayah angkat Lora hingga ia berjinjit karena tinggi badannya sangat jauh dari Hanzel. semakin tak tahan mendengarnya, Hanzel menghempaskan tubuh Ayah angkatnya Lora ke lantai dan membuat dia semakin mengaduh kesakitan.

" Ah! Brengsek! " Pekiknya tapi tak sanggup untuk bangkit dan melawan Hanzel.

" Brengsek? " Hanzel berjalan mendekati Ayah angkat yang masih belum bisa bangkit, menginjak kakinya dan semakin membuat Ayah angkat menjerit kesakitan.

" Ah! lepaskan aku! Sakit! "

Lora, gadis itu menatap tajam Ayah angkatnya dengan tatapan jahat, marah, dan dia juga bahagia karena melihat Ayah angkatnya terlihat kesakitan sama persis seperti dirinya dua tahun lalu yang menangis kesakitan, memohon ampun dan mengemis untuk dilepaskan. Lora terus tersenyum jahat seolah dia lupa bahwa Lora yang seharusnya tidak boleh seperti itu.

Matilah! Mati aja kau brengsek!

" Kau bilang dia adalah istrimu? Heh! Wanita itu setiap malam tidur di ranjang yang sama denganku, memelukku setiap malam, tapi kau mengakuinya sebagai istri? Apa kau bodoh hingga menjadi gila dan memiliki fantasi berlebihan? "

Ayah angkat menatap tak percaya ke arah Hanzel lalu Lora, tentu saja dia merasa kaget karena awalnya Lora kan akan dinikahkan dengan Tuan Haris yang sudah tua itu? Kenapa suami Lora jadi pria muda, tinggi besar dan memiliki wajah tampan?

" Ti tidak mungkin! "

Hanzel tersenyum tipis, dia mengarahkan kakinya ke wajah Ayah angkat dan mendorongnya agar kuat.

Bruk!

" Ah! " Kembali dia memekik kesakitan, tapi kini dia terlihat sangat marah karena perlakuan Hanzel yang sangat tidak manusiawi itu.

" Kau binatang, hah?! "

" Bukan, aku manusia arogan, itulah kenapa aku memperlakukan binatang sepertimu layaknya sampah. "

Ayah angkat mulai bangkit dari posisinya, dia mendongak melihat Hanzel dengan tatapan menantang seolah dia tidak takut menghadapi Hanzel, tapi belum juga melakukan apapun, beberapa tetangga yang mendengar teriakan dari rumah Ayah angkat segera datang untuk melihat apa yang sedang terjadi.

" Ada apa ini? " Tanya beberapa tetangga yang kaget melihat rumah berantakan, ditambah lagi Ayah angkat babak belur di bagian wajah.

Lora kini nampak kecewa karena harus membiarkan Ayah angkatnya kembali selamat, tidak tahu dari mana sifat jahat itu muncul, yang pasti hingga detik ini Lora belum menyadari akan hatinya yang sempat menginginkan kematian Ayah angkatnya.

" Dia, pria itu tiba-tiba datang menghajar ku, dia juga sudah menuduh macam-macam tanpa bukti! "

Hanzel menghela nafas, dia berbalik ke arah Lora yang masih duduk di lantai memegangi pelipisnya yang berdarah. Perlahan Hanzel membantu Lora untuk bangkit mengabaikan ucapan para tetangga yang tidak enak di dengar. Mulai dari mengatai Lora adalah perayu laki-laki, murahan, jangan membela dan percaya kepada Lora. Bukan salah mereka juga, itu semua pasti karena mulut Ibu angkatnya yang sangat suka bergosip tidak jelas dan menyebarkan kepada tetangga-tetangga nya.

" Lora, terakhir kali kau datang kan untuk menggoda Ayahmu, sekarang kau juga masih ingin menggodanya? Heh! Kau ingin menggantikan Ibu mu dan menguasai rumah ini ya?! " Ucap tetangga yang tidak tahu siapa namanya, masa bodoh saja.

" Aku kesini untuk mengambil ijazah ku. " Jawab Lora yang sudah bisa bangkit dan berada di dalam rangkulan Hanzel.

" Bohong! "

Hanzel yang muak akhirnya mengambil barang yang ia masukkan ke saku baju Lora sebelum berangkat tadi, dan itu adalah alat untuk merekam suara. Hanzel mematikan perekam suara itu, lalu memutarnya di bagian penting agar orang-orang berganti menyalahkan Lora.

" Sudah dengar? Masih ingin membela binatang itu? Memang apa yang akan kalian para suami saat istri kalian akan dilecehkan? Diam saja? Begitu? Maaf, aku adalah seorang suami, Lora adalah istriku jadi tanggung jawabku untuk melindungi Lora apapun yang terjadi. Jika ingin menuntut ku, lakukan saja, Karen aku juga akan melaporkan binatang itu ke kantor polisi. "

Semua orang terdiam dengan tatapan marah ke arah Ayah angkat Lora. Sementara pria itu hanya bisa menggeleng dengan mimik ketakutan kalau-kalau para tetangga akan menghakiminya.

" Tidak, bukan begitu! Itu bukan aku yang bicara! "

" Iya atau bukan, kita bahas di kantor polisi saja. " Ucap Hanzel yang semakin membuat Ayah angkat ketakutan.

" Ada apa ini? Kok ramai-ramai di depan rumah? " Ibu angkat Lora, Arzum dan anak pertama mereka yang bernama Resa baru saja tiba. Resa yang biasanya tinggal dikota untuk kuliah, entah kenapa juga pulang di saat seperti ini.

" Lihat Bu! Ternyata suami Ibu bohong selama ini, dia sudah melecehkan Lora! " Ucap salah satu tetangga orang tua angkat Lora.

Dengan dahi mengeryit, Ibu angkat dan Resa segera masuk ke dalam rumah untuk memastikan.

" Lora? Kenapa kau ada disini?! Mau apa kau?! " Tanya Ibu angkat yang langsung terbawa emosi begitu melihat Lora karena teringat beberapa hari lalu Lora kedapatan ingin menggoda suaminya.

Resa yang baru saja tiba setelah Ibu angkat kini malah tersentak melihat Hanzel yang begitu tampan, bahkan tubuhnya sangat bidang dan tinggi. Dibandingkan orang-orang kampung yang berdiri di sana, Hanzel lah yang paling tinggi.

" Istriku hanya ingin mengambil ijazahnya, tapi suamimu malah ingin melecehkan istriku, jadi aku sedikit memukulinya. " Jawab Hanzel dengan tatapan dingin.

" Istrimu? " Ibu angkat nampak begitu terkejut, begitu juga dengan Resa. Kan yang dia tahu Lora akan menikah dengan Tuan Haris yang tua dan sudah punya banyak istri.

" Tidak mungkin! Suamiku tidak mungkin seperti itu! Kau juga tidak boleh berbohong, suaminya Lora adalah Tuan Haris, bukan kau! "

Hanzel membuang nafas kasarnya berharap bisa sabar kalau menghadapi Ibu-ibu yang memiliki seratus mulut untuk berdebat.

" Tuan Haris adalah Ayahku, kalau tidak percaya tanyakan saja kepada pekerja kebun teh. Masalah suamimu benar atau tidak, kita bicarakan saja di kantor polisi. Sekarang biarkan kami lewat, istriku sudah harus di obati." Hanzel membawa Lora keluar dari rumah itu dan menuntunnya untuk menuju mobil. Sementara Resa yang terus menatapnya menjadi kesal, kesal karena Lora yang dijodohkan dengan pria itu dan bukan dia.

" Mas, apa benar yang di ucapkan pria tadi? " Tanya Ibu angkat.

" Tidak, itu tidak benar! " Ucap Ayah angkat sembari memegangi wajahnya yang sakit.

" Ayah, Ibu, kenapa tidak aku saja yang kalian jodohkan dengan pria itu?! "

Bersambung.

Terpopuler

Comments

naviah

naviah

semangat thor💪
astaga keluarga yang serakah bermuka tebal, udh ketahuan kejahatannya masih aja,ngelak😡 gx tau malu banget

2022-06-15

0

ifa rahmania

ifa rahmania

lanjuutt thor💪👍👍

2022-06-15

1

rosediana

rosediana

cepet up lagi thor 😭😭😭😭

2022-06-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!