Keesokan harinya Devon melihat Cindy sedang membeli bubur ayam tak jauh dari kos-kosannya. Laki-laki itu pun mendekati Cindy, dia berpura-pura membeli sarapan juga.
"Eh mas Devon, mau beli bubur ayam juga ya?" tanya Cindy.
"Iya, habis gak tahu mau beli sarapan dimana," jujur Devon. Selama ini ia tak perlu memikirkan mau beli sarapan dimana karena semua pekerjaan dikerjakan oleh asisten rumah tangga.
"Duh kasian banget," Cindy memandang iba pada Devon.
"Ni non buburnya sudah jadi," kata tukang bubur ayam tersebut.
"Ini pak uangnya, sekalian punya mas Devon ya," kata Cindy membuat Devon tidak enak hati. Andai saja ia tidak sedang berpura-pura membeli bubur ayam segerobaknya pun ia mampu.
"Terima kasih," ucap Devon lirih.
"Iya, saya berangkat dulu ya mas Devon," pamit Cindy.
Devon salah sangka kemaren.Ternyata Cindy orang yang sangat baik. Devon mengulas senyum. Baru kali ini ia ditraktir oleh seorang wanita.
...***...
"Ren, masih belum nemu orang juga buat jadi OB?" tanya Cindy pada Irene saat Irene dan Alan membersihkan kantornya.
"Belum mam," jawab Irene.
Cindy ingat kalau Devon sekarang tidak memiliki pekerjaan tapi ia sungkan apabila harus menawarkan pekerjaan kepadanya. Apalagi posisi yang ditawarkan pasti tidak sesuai dengan kemampuannya yang hebat dalam berbisnis.
Hari ini Dio datang ke kantor biro jodoh milik Cindy. Ia ingin membatalkan pertemuan yang sudah dijadwalkan untuknya.
"Boleh ya non?" tanya Dio.
Cindy menghela nafas panjang. "Gak bisa gitu Dio, itu namanya kamu melanggar perjanjian, setidaknya kamu temui calon pasangan kamu itu sekali aja. Kalau kalian emang gak cocok ya jangan diterusin. Ngomong baik-baik jangan menghindar sebelum bertemu," Cindy menasehati Dio panjang lebar. Wanita itu sedikit kesal dengan sikap Dio.
Kalau ada klien seperti Dio lagi, biro jodoh yang Cindy bangun pasti akan bangkrut. "Alasan kamu apa sampai ingin membatalkan pertemuannya?" selidik Cindy.
"Saya...saya menyukai seorang wanita," jawabnya sedikit ragu.
"Oke kamu boleh menyukai wanita manapun, asal urusan kita sudah selesai, kamu cukup temui calon pasangan kamu lalu pulang, sisanya aku yang urus, bagaimana?" Cindy memberikan pilihan pada Dio.
Dio tampak berpikir. "Baik, saya akan menurut," jawabnya. Cindy merasa lega dengan keputusan Dio.
"Irene akan kasih tahu dimana tempat ketemuan kamu, terima kasih Dio atas kerjasamanya," kata Cindy sambil mengembangkan senyum di wajah cantiknya.
Dio tersipu malu melihat senyuman Cindy. Jantungnya berdegup kencang. Ia pun segera mengalihkan pandangannya.
Usai kedatangan Dio. Cindy pergi ke kampus lagi untuk menyerahkan tugasnya. "Wah Cindy ide kamu memang brilian. Kamu menolak KKN di manapun tapi kamu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri untuk riset kerjamu, good job," puji dosennya.
"Makasih banyak Pak, sambil menyelam minum air, asal jangan sampai tenggelam," kata-kata Cindy yang sulit diartikan oleh sang dosen.
...***...
Sementara itu Bayu menghubungi Devon lewat sambungan telepon. Ia menyampaikan bahwa kantor Cindy membuka lowongan pekerjaan. Bayu meminta Devon melamar kerja di kantornya.
"Kamu gila Yu, mana bisa aku beres-beres, kamu tahu sendiri kalau aku tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah," teriak Devon pada Bayu melalui sambungan telepon.
"Ini kesempatan anda untuk mendekati nona Cindy Pak, jangan anda sia-siakan," kata Bayu.
"Sial, kenapa aku harus menurut padamu," Devon merasa Bayu telah mempermainkannya.
Lalu terdengar suara kikikan dari sambungan telepon."Saya ingin yang terbaik untuk anda Pak," kata Bayu.
Lalu Devon menutup teleponnya setelah melihat kedatangan Cindy. Gadis itu baru saja turun dari boncengan driver ojol.
Ketika Cindy akan masuk ke dalam rumah kos-kosannya, Devon memanggil namanya. "Cindy." Seketika Cindy mengentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.
"Mas Devon, ada apa?" tanya Cindy dengan suara lembut.
"Apa kamu tahu tentang informasi lowongan pekerjaan? Aku sangat membutuhkannya," bohong Devon.
"Kalau kerja di kantoran aku tidak tahu mas, tapi..." Cindy menjeda omongannya.
"Tapi apa?" tanya Devon pura-pura penasaran. Sungguh akting yang bagus untuk seorang CEO sepertinya. Sedangkan kalau boleh menyamakan Bayu bak seorang sutradara yang suka mengatur peran aktornya.
"Di tempatku ada lowongan pekerjaan tali tidak sesuai dengan passionmu," kata Cindy.
"Memangnya jadi apa?" tanya Devon lebih lanjut.
"Jadi OB mas, emm mas aku tidak bermaksud..." Devon menyela lagi. "Aku bersedia jadi OB asalkan diterima," kata Devon secara langsung.
"Asalkan bisa dekat sama kamu aku rela jadi OB," batin Devon.
"Apa mas Devon yakin? Aku kamu tidak takut kalau orang menganggapmu remeh?" tanya Cindy memastikan.
"Orang sudah menganggapku remeh setelah mereka tahu aku tidak memiliki harta lagi, aku jadi tahu mana orang yang baik dan mana orang yang berpura-pura baik" katanya dengan bijak.
Cindy tersenyum mendengar kata-kata Devon. Sungguh kata-kata yang berbobot. Pantas saja ia menjadi seorang pimpinan perusahaan besar, pikir Cindy.
"Baiklah kalau mas Devon yakin bekerja di kantorku datanglah besok pagi jam tujuh," perintah Cindy pada laki-laki yang pura-pura kehilangan hartanya itu. Devon mengangguk setuju.
"Oh iya apa mas Devon sudah makan?" tanya Cindy yang antusias menunggu jawaban Devon.
"Belum."
"Yes," batin Cindy girang. "Mau makan bareng gak di ujung jalan sana ada lesehan menunya lumayan enak lho," tunjuk Cindy pada sebuah tenda dadakan yang dibangun oleh seorang penjual.
"Boleh, tapi aku ambil uang aku dulu ya," kata Devon.
"Eh nggak usah, aku aja yang bayar," Devon jadi mengerutkan keningnya mendengar omongan Cindy.
Cindy yang melihat ekspresi wajah Devon berubah kemudian mencoba memberikan alasan yang tepat agar laki-laki itu tidak salah paham dengan maksud baiknya.
"Anggap saja sebagai acara penyambutan karyawan," Cindy geli sendiri dengan alasan yang ia buat.
"Baiklah ayo aku sudah sangat lapar, nanti apa boleh aku menambah satu porsi lagi?" godanya pada Cindy sehingga membuat gadis berambut pendek itu tertawa.
Cocok nggak nih jadi visualnya Cindy? Masih muda dan energik.
Jangan lupa tinggalin jejak ya dears.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Tati Prabowo
cocok ...imut
2022-12-20
0
olive
cantik
2022-08-25
0
qian maulana
cocok👍
2022-08-20
0