Cindy sedang berada di kampus untuk menyerahkan tugas kuliahnya.Lumayan lama karena dia menunggu dosen yang belum datang.
"Gila nih dosen ditunggu sejam gak nyampe-nyampe," gerutu Cindy sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.Ia sudah mulai resah karena hari ini Cindy punya janji dengan Dio.
"Gue telepon Dio dulu deh,barangkali dia belum sampai," gumam Cindy. Kemudian ia merogoh hpnya yang ada di dalam tas.
Ia pun menggeser layar lalu mencari kontak Dio."Etdah nyusahin aja nomor gak bisa di wa," gerutunya lagi saat ia menelpon nomor Dio pakai kuota internet.
Lalu ia mencoba meneleponnya memakai pulsa biasa.Sambungan telepon darinya pun diangkat oleh Dio.
"Dio apa kamu sudah sampai?" tanya Cindy.
"Iya sudah setengah jam yang lalu," jawab Dio melalui sambungan telepon.
"Syukur deh, aku lagi di kampus, kamu nggak papa kan nunggu aku bentar lagi, ini masih nunggu dosennya yang belum dateng soalnya," terang Cindy yang merasa tidak enak pada Dio karena sudah menunggunya.
"Baik, saya akan tunggu di sini," jawab Dio.
Setelah itu Cindy mematikan sambungan teleponnya.Ia kembali menunggu dosen.
Setelah urusan dengan dosen selesai,Cindy menuju ke kantornya.Ia naik ojek online untuk menghindari macet.
"Nih pak, makasih banyak ya," ucap Cindy menyerahkan uang pada driver ojek online tersebut saat gadis itu tiba di depan kantornya.
Cindy masuk ke dalam kantor.Ia melihat Irene sedang mengeringkan rambut seseorang tapi Cindy tidak tahu siapa laki-laki itu.
"Eh pasien baru Ren?" Cindy tiba-tiba datang dan menyela obrolan mereka.
Irene memutar bola matanya."Kenalin nama lo siapa?" perintah Irene pada Dio karena Cindy tak mengenali dirinya.
Dio mendongak."Kenalin aku Dio," Dio mengulurkan tangannya pada Cindy.Mulut Cindy jadi menganga kala melihat penampilan Dio dengan wajah tampannya itu.
"Daebak," ucapnya saat terkejut sambil menggelengkan kepalanya saking tidak percaya.
"Ganteng banget lho kamu Dio," puji Cindy saat mengetahui laki-laki itu Dio.
Wajahnya memerah saat Cindy memujinya.Pertama kalinya dia dipuji oleh seorang wanita."Terima kasih," ucapnya lirih.
"Oke habis ini kamu temenin Dio beli baju ya Ren," perintah Cindy lalu ia memberikan uang pada Irene.
"Lah kok gue sih mam, ogah ah malu dikira pacar aku lagi dia," gerutu Irene sambil mengerucutkan bibirnya.
"Bagus dong Ren kamu jadi punya gandengan,"goda Cindy sambil terkikik.
"Dih,ogah," tolak Irene.
"Ih jangan gitu bedanya benci sama cinta itu tipis lho Ren, benci itu singkatan dari benar-benar cinta," ledek Cindy sambil menyenggol bahu Irene.
"Ya udah mami aja yang temenin dia," tantang Irene.
"Ya udah ayo Dio kita berangkat," ajak Cindy seraya menarik tangan Dio.
Dio memberikan helm pada Cindy tapi gadis itu menolaknya."Emm gimana kalau kita naik taxi aja,cuaca lagi panas banget nanti kulit kita item," tolak Cindy secara halus.Ia merasa malu menaiki motor Vespa butut milik Dio.Tak mau menyakiti hati Dio,Cindy pun beralasan cuaca panas.
"Aku pakai jaket ko," sahut Dio.
"Tapi aku gak pakai jaket, lagian polusi gak bagus buat pernafasan," kata Cindy beralasan.
"Kamu jangan khawatir ongkor taxinya biar aku yang bayar," ucap Cindy dengan senyum mengembang di wajahnya.
Cantik, satu kata yang terlintas di benak Dio saat melihat senyuman Cindy.Jantungnya jadi berdebar merasakan sesuatu yang aneh.
Cindy menyetop taxi yang lewat di depannya."Ayo Dio naik kita hunting baju," kata Cindy bersemangat.
Setengah jam perjalanan mereka habiskan tanpa berbicara satu sama lain di dalam taxi.Cindy sibuk sendiri dengan ponselnya.Sedangkan Dio diam-diam memperhatikan wajah cantik Cindy.
"Ini pak uangnya," Cindy menyerahkan uang enam puluh ribu kepada supir taxi tersebut.
Dio mengernyit heran.Baginya uang enam puluh ribu itu bisa membeli makan selama empat hari tapi Cindy sepertinya tidak sayang dengan uangnya,pikir Dio.
Cindy memasuki mall lalu ketika langkahnya terhenti ketika namanya disebut.
"Nona Cindy," panggil Bayu, asisten Devon.
"Oh tuan, asistennya pak Devon ya?" tanya Cindy memastikan.Bayu mengangguk.
Cindy clingak-clinguk melihat ke sekitar tapi ia tak menemukan Devon."Anda sendirian?" tanya Cindy.
"Iya, Pak Devon masih di kantor saya sedang membelikan pesanan kopi untuknya," terang Bayu.
"Siapa dia nona Cindy?" tanya Bayu kala melihat ke arah Dio.
"Oh ini Dio, klien saya, kami akan membeli baju untuk merubah penampilannya," jawab Cindy.Semoga Bayu tidak salah paham pikirnya.
"Oh baiklah, saya permisi dulu nona," pamit Bayu kemudian mengangguk pada Dio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
AdindaRa
Jangan jangan DEVON cemburu ntar sama Dio. Alamaaaak 😂
2022-08-14
2
Nirwana Asri
Othor masih dalam proses belajar ya apabila bnyk typo mohon dimaafkan
2022-08-10
1