"Kamu yakin? Tempat makan mana?"
Tanya Satria mendapat telfon dari Nania begitu pulang dari tempat makan dengan Dani untuk mendatangi kurir yang biasa mengantar makan siang entah dari siapa untuk Windi.
Nania menyebutkan satu nama tempat makan yang cukup ternama, tempat makan yang tentu cukup digemari anak-anak muda.
"Apa perlu aku ke sana Na?"
Tanya satria masih lewat sambungan telfon.
"Kayaknya percuma deh Sat, kata pelayan yang tadi aku tanya, si kurir bernama Tora itu sudah tiga hari tidak berangkat, yang itu berarti dia menghilang di hari kejadian Windi malamnya dilecehkan."
Ujar Nania.
Satria tampak mondar-mandir di kamarnya sambil tangan kanannya mengurut kening, sedangkan tangan kirinya untuk memegang hp.
"Oh media sosial, coba Na, kamu cek media sosial Windi, berteman tidak dia sama Tora itu. Aku juga ada kepentingan ke tempat seseorang."
Kata Satria.
"Lho, ke mana?"
Nania jelas saja kepo.
Satria diam sejenak, mempertimbangkan baik dan buruk, akhirnya Satria memilih tak memberitahu Nania lebih dulu.
Biarlah ini jadi rahasianya sampai nanti semuanya benar terbukti, baru ia akan bicara dengan orang lain.
"Sori Na, nanti saja kalau sudah pasti baru aku akan bilang ke kamu siapa."
Kata Satria akhirnya, yang pastinya langsung membuat Nania kecewa.
"Yaaah... Kita kan lagi dalam perjuangan yang sama demi Windi."
Kata Nania protes,
"Iya Na, aku tahu, aku juga sebetulnya ingin membagi informasi sekecil apapun dengan mu, tapi untuk saat ini aku benar-benar tidak ingin kamu terlibat dulu, okay?"
Satria pada Nania yang berbicara dengannya di seberang sana.
Fiuuuuh...
Nania berusaha untuk tidak protes lagi, meski sebetulnya ia masih ingin, tapi ia coba tahan.
"Kamu tolong lihat media sosial Windi, kira-kira Windi berteman apa tidak dengan Tora itu, atau barangkali ada teman media sosial nya yang mencurigakan, kasih tahu aku kalau kamu menemukan apapun yang janggal ya Na, janji Na?"
Tanya Satria,
Nania menghela nafas, lalu...
"Ayolah Na, ini bukan hanya tentang Windi, tapi akan bisa melibatkan banyak orang."
Ujar Satria lagi, membuat Windi jadi bertanya-tanya.
Apa maksudnya bisa melibatkan banyak orang?
Memangnya siapa saja yang terlibat?
Batin Nania jadi berpikir ke mana-mana.
Satria memutuskan sambungan telfonnya dengan Nania, lalu setelah itu ia menyambar kunci mobilnya dan segera keluar kamar.
Mamanya yang sedang duduk di ruang depan dengan teman sekaligus tetangganya menyempatkan diri bertanya pada Satria mau ke mana, tapi Satria hanya menjawab sekenanya saja.
"Mau ke sana."
Sungguh jawaban tidak niat.
Satria menuju mobilnya yang terparkir depan garasi, lalu masuk mobil tanpa mendengar Mamanya bicara apa lagi.
Pikiran Satria terlalu ruwet sekarang, sejak ia sampai rumah lalu tidur sebentar, bangun-bangun Satria langsung ingat flashdisk di mana ia menyimpan rekaman CCTV yang sengaja ia save di sana karena ingin bertanya langsung pada orang yang terekam di sana.
Tapi...
Satria sungguh tak menyangka, jika rekaman yang sebelumnya ia save hanya untuk bertanya biasa saja, kini malah jadi lebih serius.
Satria menyalakan mesin mobilnya, dan sesaat berikutnya ia sudah membawa mobilnya keluar dari halaman rumahnya.
Tujuan jelas, menuju rumah sang atasan.
Rumah Andra. Bos sekaligus juga temannya sejak lama.
Meski...
Satria tahu segila apapun Andra, kemungkinan tak melakukannya, tapi...
Satria sungguh tak bisa tenang jika belum memastikannya sendiri.
**-----------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
༺❥ⁿᵃᵃꨄ۵᭄
klu andre pelaku nya kya nya gk mungkin dehh...
enth knp aq ngerasa diantara tmn dani psti ad yg trlibat mngkin kch dia org nya inisial nya V
2022-06-10
1
Resti Restiani Nasa
apa sebetulnya isi flasdisk itu yg sebenarnya hingga membuat Satria mencurigai Andra,krn kalau cuma tau Andra suka sama Windi aja kayanya ga akan sampai segitunya deh
2022-06-09
1
Mucharomah
aku kok lebih kelaiin orang... kayaknya gak cuma seorang deh....
2022-06-09
1