4. Ke Mana Windi?

"Sat, dipanggil Bos Andra tuh."

Seorang gadis menghampiri Satria yang tengah sibuk di mejanya mempersiapkan berkas untuk pergi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau biasa orang suka menyingkatnya dengan singkatan DPMPTSP.

"Haiish, ada apa lagi sih si boss nih,"

Kesal Satria, yang malas benar jika sedang sibuk beres-beres berkas harus ditunda.

Gadis teman kerjanya itu mengedikkan bahu,

"Mana aku tahu, datang dan tanyakan lah sendiri."

Sahut Nania, teman gadisnya itu.

Satria pun mendengus, meski akhirnya berdiri juga dengan wajah ditekuk.

"Si Windi juga, lagi banyak kerjaan malah bolos."

Satria menggerutu lagi.

Nania cekikikan lalu berjalan ke mejanya sendiri untuk kembali mengurus beberapa orang yang mengajukan kredit rumah.

Sejenak, gadis itu melirik meja Windi yang kosong, sejak pagi hp Windi tidak aktif, entah di mana dia.

Satria berjalan malas menuju ruangan si bos nya.

Tok Tok...

Satria mengetuk pintu ruangan si bos dua kali untuk penanda saja ia akan masuk, terdengar kemudian suara bos nya menyuruhnya masuk ke dalam ruangan.

"Panggil saya bos?"

Tanya Satria sambil masuk ke dalam ruangan bos nya.

Andra, laki-laki muda berwajah tampan berusia tiga puluh tujuh tahunan itu terlihat duduk di balik meja kerjanya.

"Saya, saya..."

Terdengar si bos mengomel,

"Hadeh, makanya kalau aku lagi kerja nggak usah ganggu lah, pake nyuruh aku masuk ruangan begini, kerjaanku numpuk tuh, gara-gara karyawan kesayanganmu bolos lagi."

Kesal Satria.

"Cari orang lain lah."

Sahut Andra enteng.

"Jiaah, kamu pikir nyari orang yang bisa kerja itu gampang? Kalo yang mau kerja tuh banyak, yang bisa kerja tuh sedikit!"

Satria mengomel sambil duduk di kursi depan meja Andra dengan tidak ikhlas.

"Lama-lama resign juga nih aku kalau begini caranya."

Kata Satria.

"Nanti aku yang cari lah, kau ini berisik macam ceret panas."

Ujar Andra lagi pada Satria, yang bukan hanya pegawai kepercayaannya, tapi juga mereka memang telah sahabatan sejak lama.

"Bodo amatlah,"

Sahut Satria akhirnya,

"Tanah yang dekat Rumah Sakit Umum Daerah, cobalah kamu seriusi ketemu pemiliknya, supaya bisa deal Sat, kalo kita bisa buka perumahan di situ kan bakal rame tuh Sat."

Ujar Andra mengalihkan pembicaraan,

Satria menghela nafas,

"Kamu mah enak saja, tinggal tunjuk sana sini tanah yang kamu mau, dipikirkan dulu itu tanah belum lama jadi tegalan."

"Halah, kamu ini cerewetlah, urus saja."

Kata Andra.

Satria geleng-geleng kepala,

"Nanti lah, ini ngurus nambah lahan di sini saja belum kelar."

"Ya bisalah di urus bareng."

Sahut Andra seenaknya,

"Niat banget kamu nyiksa aku Ndra?"

Satria meraih pulpen di meja Andra dan melemparnya ke arah Andra, membuat bos muda itu tertawa.

"Kau itu harusnya belajar ngurus bisnismu juga, dikasih modal milyaran sama orangtua, bukannya belajar ngurus malah duduk doang."

Omel Satria lagi macam emak-emak.

"Ya kan ada kamu Sat, nyatanya semuanya selesai dan sukses diurus kamu."

Kata Andra yang kemudian tampak nyengir saat Satria melirik ke arahnya.

"Parah kau, dasar kutu kupret!"

Kata Satria pula, yang lantas disambut tawa saja oleh Andra.

Satria tampak geleng-geleng kepala, kesal tapi mau apa? Nyatanya sahabatnya yang satu ini memang agak kurang se ons.

Dari jaman sekolah, sampai kuliah dan sekarang bangun usaha sendiri, semuanya selalu Satria yang urus.

Mentang-mentang dia anak orang kaya, dan Satria anak orang miskin yang sekolah sampai kuliah dibiayai orangtua Andra.

"Udahlah, aku mau terusin kerja. Sialan kamu emang, cuma ngomongin hal nggak penting sampai harus manggil aku,"

Andra tertawa.

"Lagian, kamu diajak ngopi saja tidak ada waktu, sok sibuk banget."

"Haiish, sok sibuk gundulnya, wong memang aku sibuk, ini kan karena aku harus ngurus semuanya buat kamu foya-foya, pe a lah."

Kesal Satria.

Andra terpingkal-pingkal mendengar Satria terus menggerutu.

"Oke oke... Baiklah, nih...

Tiba-tiba Andra ikut berdiri, lalu meletakkan kunci mobil di atas meja.

"Apa nih?"

Tanya Satria.

"Buat kamu saja mobilnya."

Kata Andra.

"Heh?"

Satria menatap Andra bingung,

"Ya, kamu kan selama ini sudah banyak bantu banget aku, udah bikin usaha ini juga mulai kelihatan hasilnya, jadi ya itu pakai saja, mobil buat kamu."

Kata Andra dengan wajah yang tampak terlihat serius,

"Aduh, kelewatan kamu becandanya Ndra."

Ujar Satria.

"Jiaaah ini bukan becanda dodol, udah pakai saja."

Kata Andra meraih kunci mobil di atas meja lagi, dan melemparnya ke arah Satria, yang mau tidak mau akhirnya menangkap kunci mobil itu.

"Trus satu lagi, besok aku mau ke Bali, mungkin satu minggu, nanti sambil aku carikan pengganti Windi."

Kata Andra pula.

"Windi itu kerjanya bagus, kita tunggu dia masuk lagi saja, nanti gampang aku datengin rumahnya."

Kata Satria.

Bersamaan dengan itu, tampak hp milik Andra ada panggilan masuk.

Cepat Andra mengangkat panggilan masuk itu,

"Oh sudah di depan? Oke sayang, sebentar."

Andra lantas memutus panggilan pacarnya, dan bersiap pergi.

"Aku pergi ya Sat,"

Pamitnya kemudian.

"Rachel? Kamu masih hubungan sama dia?"

Tanya Satria mengikuti Andra keluar dari ruangan Andra,

"Kamu dari dulu benci amat sama Rachel."

Kata Andra.

"Ortu kamu yang benci, aku malah ditanya-tanya, dodol!"

Ujar Satria.

Andra mendengar dikata dodol tampak tertawa lagi.

Ah dasar gila tak tertolong. Batin Satria.

"Aku ke Bali dengan Rachel, kalau Papa atau Mama tanya, bilang saja ada urusan sama teman di sana ngajak bisnis perumahan."

Ujar Andra enteng,

Satria geleng-geleng kepala memandangi Andra yang makin menjauh.

Si gila itu, kapan mau insaf sebetulnya? Batin Satria kesal.

**--------------**

Terpopuler

Comments

Diana Dwiari

Diana Dwiari

andra ya pelakunya....

2022-07-30

2

Sis Fauzi

Sis Fauzi

Mantap 👍

2022-07-05

1

👑

👑

Hai kak, aku datang.
udh like, rate 5 Vote n mawar yaak.
semangat

2022-07-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!