19. Sama-sama Terluka

Kenzo yang melihat dari CCTV entah mengapa ia merasa puas, melihat Zizi menjadi lebih berani sekarang.

"Niko, susul dia jangan sampai dia membuat keributan di kantor."

Niko juga tidak percaya melihat Zizi yang dulu gadis lemah lembut sekarang jadi gadis bar-bar. [Apa mungkin karena nyonya Zizi mengandung anak Tuan Kenzo, jiwa brutalnya jadi ikut mengalir.]

"Baik Tuan, saya akan menyusul nyonya Zizi."

Tapi Zizi telah berdiri di depan pintu sambil membawa secangkir kopi, dengan wajah cemberut.

"Tidak usah menyusul ku, aku lebih baik pulang saja disini hanya membuat mood ku berantakan."

Kenzo melihat tangan Zizi memerah karena bekas di siram tadi.

"Obati tangan mu, ini kotak P3K." Kenzo menyerahkan itu kepada Zizi ia merasa bersalah.

"Tidak perlu, ini hanya kecelakaan kecil. Di banding kan dengan apa yang kamu lakukan kepada ku."

Niko berdehem karena suasana menjadi sangat tegang, di tambah mulut Zizi yang semakin hari semakin lancang.

"Hmmm…Biar saya yang mengobati tangan Anda nyonya."

Zizi yang terlanjur Kesal pergi begitu saja.

"Biarkan saja Niko, sampai di mana dia berani menentangku,"

"Tapi Tuan bagaimana kalau nyonya Zizi berniat kabur lagi??"

"Dia akan pulang, kita lihat saja."

Zizi menyetop taksi ia menunjukkan kepada sopir taksi tempat tujuannya.

"Antar ke tempat ini ya Pak!"

Sopir itu heran melihat alamat yang Zizi tunjuk-kan. Namun, ia tetap mengantar Zizi.

......................

"Ini Pak, kembaliannya Bapak ambil saja."

Sopir taksi itu juga ikut kagum, sama seperti Zizi yang baru pertama kali datang ke mansion.

"Pak, ini ambil!" Zizi tahu sopir taksi itu kagum.

"Timaksasih Non, saya pergi dulu, rumah Anda seperti istana di negeri dongeng."

"Ini rumah suami saya Pak. Saya masuk dulu."

Zizi masuk ke mansion para pelayan menyambut Zizi.

"Jesi, kemana dia kenapa tidak pernah kelihatan dari kemarin."

"Nyonya, Jesi sedang sakit ia sekarang sedang terbaring lemah di kamarnya."

[Kenapa aku tidak tahu, sakit apa dia??]

Zizi menghampiri Jesi. Benar kata para pelayan tadi Jesi sedang terbaring lemah.

"Jesi… " Suara Zizi membuat Jesi membuka matanya.

"Nyonya, saya…Sedang tidak enak badan." Jesi berusaha untuk duduk tapi ia tidak bisa. Zizi mendekati Jesi ia merasa ada sesuatu yang aneh.

"Sudah Jesi. Kamu istirahat saja,"

Jesi memegang perutnya yang terasa sangat sakit. "Nyonya bisa pergi, biarkan saya sendiri."

Jesi tidak ada pilihan lain selain mengusir Zizi dengan halus. Ia tidak mau Zizi tahu yang sebenarnya.

"Kamu mengusir aku??" Zizi menatap Jesi dengan tatapan menyelidik sebelum ia melihat bercak darah di selimut Jesi.

"Jesi…kamu berdarah, apa yang terjadi?"

Zizi memekik karena Jesi mengeluarkan darah.

"Kita harus pergi ke rumah sakit secepatnya!" Zizi memapah Jesi, meski Jesi menolaknya. "Saya hanya datang bulan nyonya."

Alasan Jesi tidak di tanggapi Zizi ia tidak percaya darah orang datang bulan tidak mungkin sebanyak itu.

"Keselamatan mu lebih penting Jesi. Aku akan tetap membawa mu kerumah sakit."

......................

Zizi terus saja menatap ruangan dimana Jesi sekarang sedang ditangani.

[Semoga Jesi tidak apa-apa tuhan]

Zizi lalu berdiri setelah melihat Dokter itu keluar.

"Dok, apa yang terjadi kepada teman saya?"

"Kita bisa bicara di ruangan saya nyonya, mari!"

Zizi lalu mengikuti Dokter itu.

"Silahkan duduk dulu nyonya!!"

"Bisa jelaskan sekarang Dok?" Zizi tidak sabar mendengar penjelasan Dokter tersebut.

"Apa teman Anda sudah melakukan aborsi secara ilegal?" Zizi melongo, karena selama ini Jesi hamil pun ia tidak tahu.

Lalu kenapa sekarang menjadi membahas aborsi.

"Saya tidak salah dengar kan Dok??"

Dokter itu kemudian menyerahkan hasil USG pada Zizi.

"Ada bisa melihatnya sendiri nyonya, ini hasil USG pasien atas nama Jesi mengalami pendarahan yang hebat."

Zizi masih belum percaya.

[Mana mungkin Jesi hamil, laki-laki mana yang sudah tega berbuat begitu kepada Jesi.]

"Nyonya apa masih ada lagi yang ingin Anda tanyakan?"

Zizi tidak habis pikir Jesi bisa merahasiakan kehamilannya dengan sangat sempurna. Hingga Zizi yang selalu bersama nya pun tidak tahu.

"Tidak ada Dokter, saya mau menemani teman saya dulu permisi."

"Tunggu dulu nyonya, teman Anda juga tidak bisa lagi memiliki anak."

Zizi berhasil meneteskan kristal bening dari matanya.

[Jesi aku rasa kamu harus kuat menerima semuanya.]

Zizi melangkah gontai, ia tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya Jesi setelah tahu semuanya.

"Tuhan, aku percaya rencanamu jauh lebih baik."

Zizi masuk keruangan Jesi. Jesi ternyata sudah sadar setelah tadi sempat pingsan.

"Nyonya…." Mata Jesi berembun yang akan sebentar lagi menumpahkan air matanya.

"Jesi aku sudah tahu semuanya, kenapa kamu tega Jesi!!"

"Nyonya, maafkan saya."

"Siapa laki-laki itu Jesi katakanlah?"

Jesi menggeleng, ia tidak mau Niko akan mendapat masalah.

"Aku mohon, hanya kita berdua!" Pinta Zizi.

Akhirnya Jesi mau jujur.

......................

Jesi kemudian mengingat kejadian dua hari yang lalu.

"Niko, sama siapa dia?"

Jesi melihat Niko sedang berduaan dengan wanita yang terlihat begitu seksi. Ia terus mengikuti kemana saja Niko pergi meski ia sempat kehilangan jejak Niko. Ia melihat Niko masuk ke sebuah kamar hotel dengan membawa wanita itu. Dari sanalah Jesi marah ia tidak menyangka Niko selingkuh di belangkang nya setelah Niko menghamilinya. Dan sekarang malah berduan dengan wanita lain.

"Dasar penghianat, ternyata kamu mempunyai selingkuhan Niko. Pantas saja kamu tidak betah di mansion."

Jesi menghapus lelehan air matanya ia tidak sanggup lagi. Jesi kemudian menuju apotik terdekat untuk membeli pil lalu meminumnya agar bayi yang ada di perutnya mati tapi tidak berhasil, sebelum ia memutuskan untuk melakukan aborsi secara ilegal.

"Apa Anda yakin?"

Pertanyaan dokter gadungan itu membuat Jesi langsung mengangguk tanpa ragu.

"Lakukanlah, aku tidak mau menampung anak laki-laki yang sudah menghianati cinta ku." Jesi sudah terlanjur cemburu buta tanpa tahu kebenarannya.

"Nyonya lihat dulu wajah anak Anda begitu tampan, pasti Ayahnya juga tam…."

"Cepat…Aku masih ada urusan." Jesi sama sekali tidak mau melihat anaknya untuk yang terakhir kalinya. Meski air mata membanjiri pipinya ia berusaha tetap teguh dengan pendiriannya.

Meski ia mengalami pendarahan yang hebat, karena tanpa ia duga dokter itu membuka praktek secara ilegal.

......................

Kedua lutut Zizi merasa lemas, setelah mendengar penuturan Jesi.

"Nyonya saya mohon jangan memberitahu Tuan Kenzo."

Zizi mengusap air mata Jesi. Jujur Ia tidak tega melihat Jesi begini.

"Tenang saja, aku tidak akan memberitahu siapa-siapa."

Niko yang diam-diam mendengar obrolan Jesi dan Zizi mengeraskan rahangnya.

Ia tidak bisa tinggal diam. Niko masuk tanpa permisi.

"Ibu macam apa kamu Jesi yang tega membunuh anaknya sendiri!!"

Serentak Zizi dan Jesi menatap Niko.

"Kenapa Jesi…." Niko begitu terpukul setelah tahu anaknya sudah tidak ada.

"Kembalikan anakku Jesi, ia tidak bersalah."

Niko duduk lemas, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Selama ini yang selalu membuatnya bersemangat untuk kerja karena ia yakin suatu hari nanti bisa hidup bahagia bersama istri dan anak-anaknya. Tapi sekarang harapan itu sirna begitu saja.

"Kamu pembunuh Jesi!!"

Zizi berpikir, tidak mungkin Niko akan terlihat begitu terluka seperti ini jika memang benar Niko selingkuh.

"Jangan katakan ini hanya karena sebuah kesalah paham-an."

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

thorr kok ceritanya jadi .....

2023-04-20

3

Novi Wati

Novi Wati

ya

2022-08-26

1

Rice Btamban

Rice Btamban

tega nya Jesi mengugurkan kandungan nya

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 1.Hari Pernikahan
2 2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3 3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4 4. Di Mansion
5 5.Ketakutan
6 6. Di Pesta
7 7. Cemburu
8 8.Marah
9 9. Bertemu Darel
10 10.Berhasil Kabur
11 11. Lombok
12 12. Sembalun
13 13. Ternoda
14 14. Panik
15 15. Hamil
16 16. Bertengkar
17 17. Berani
18 18. Mulai Luluh
19 19. Sama-sama Terluka
20 20. Bayi Kembar
21 21. Melawan
22 22. Tahu Kebenaran
23 23. Zizi Merasa Bahagia
24 24. Balas Dendam
25 25. Kecelakaan
26 26. Berduka Di Hari Bahagia
27 27. Keajaiban
28 28. Sakit
29 29. Lumpuh
30 30. Saat Terakhir
31 31. Nekat Melukai Dirinya
32 32. Masih Hidup
33 33. Kalang Kabut
34 34. Baby Er
35 35. Siuman Dari Koma
36 36. Kebohongan
37 37. Bertemu
38 38. Berhalusinasi Atau Nyata
39 39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40 40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41 41. Al Atau Kenzo
42 42. Visual
43 43. Positif Bucin Akut
44 44. Di Kediaman Tuan Hercules
45 45. Menyekap Niko
46 46. Di Prusahaan
47 47. Membawa Polisi
48 48. Kembali Ke Sang Pencipta
49 49. Bertemu Wanita Lugu
50 50. Bawa Briana Pulang
51 51. Di Jodokan
52 52. Niko Masih Hidup
53 53. Menikah Dengan Erlon
54 54. Erlan Mabuk
55 55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56 56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57 57. Kembaran
58 58. Ternyata Darel
59 59. Aurora Sadar
60 60. Niko Bunuh Diri
61 61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62 62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63 63. Happy Ending
64 Promosi
65 Promosi
66 Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67 Promosi
68 Promosi Novel Baru netes
69 Promosi
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1.Hari Pernikahan
2
2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3
3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4
4. Di Mansion
5
5.Ketakutan
6
6. Di Pesta
7
7. Cemburu
8
8.Marah
9
9. Bertemu Darel
10
10.Berhasil Kabur
11
11. Lombok
12
12. Sembalun
13
13. Ternoda
14
14. Panik
15
15. Hamil
16
16. Bertengkar
17
17. Berani
18
18. Mulai Luluh
19
19. Sama-sama Terluka
20
20. Bayi Kembar
21
21. Melawan
22
22. Tahu Kebenaran
23
23. Zizi Merasa Bahagia
24
24. Balas Dendam
25
25. Kecelakaan
26
26. Berduka Di Hari Bahagia
27
27. Keajaiban
28
28. Sakit
29
29. Lumpuh
30
30. Saat Terakhir
31
31. Nekat Melukai Dirinya
32
32. Masih Hidup
33
33. Kalang Kabut
34
34. Baby Er
35
35. Siuman Dari Koma
36
36. Kebohongan
37
37. Bertemu
38
38. Berhalusinasi Atau Nyata
39
39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40
40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41
41. Al Atau Kenzo
42
42. Visual
43
43. Positif Bucin Akut
44
44. Di Kediaman Tuan Hercules
45
45. Menyekap Niko
46
46. Di Prusahaan
47
47. Membawa Polisi
48
48. Kembali Ke Sang Pencipta
49
49. Bertemu Wanita Lugu
50
50. Bawa Briana Pulang
51
51. Di Jodokan
52
52. Niko Masih Hidup
53
53. Menikah Dengan Erlon
54
54. Erlan Mabuk
55
55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56
56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57
57. Kembaran
58
58. Ternyata Darel
59
59. Aurora Sadar
60
60. Niko Bunuh Diri
61
61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62
62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63
63. Happy Ending
64
Promosi
65
Promosi
66
Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67
Promosi
68
Promosi Novel Baru netes
69
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!