9. Bertemu Darel

Zizi memejamkan matanya. "Tuan maaf, saya tadi tidak melihat semuanya sumpah."

Kenzo menghembuskan nafas di depan wajah Zizi.bb"Mau lari kemana lagi gadis bodoh, tidak melihat lantas kenapa kamu berlari??"

Kenzo memperhatikan bibir mungil Zizi yang berdarah. "Saya…akh….!!"

Kenzo mengusap bibir Zizi yang berdarah dengan kasar.

"Niko! Bawa dia kembali ke mansion!!" Niko mendekati mereka. "Mari nyonya saya antar Anda pulang!"

Zizi mengira bahwa dirinya akan di habisi waktu tiba di mansion, berlari lagi seperti yang tadi ia lakukan.

"Nyonya… Anda mau lari kemana lagi tunggu!!" Kenzo tersenyum sinis. "Apa urus gadis bodoh itu saja kamu tidak becus Niko."

Zizi yang sudah tidak memiliki tenaga untuk berlari, tubuhnya terasa lemas akhirnya terjatuh di pinggir jalan raya yang sepi, kakinya juga terasa sangat sakit.

"Ibu, harus kemana lagi aku akan berlari, kakiku sakit." Zizi menangis terisak. Tapi tidak lama mobil hitam mewah berhenti tepat di depan Zizi. "Zi…."

......................

"Kenapa sampai larut malam begini Kenzo belum pulang??" Salah satu pelayan mansion mendekati Tuan Hercules.

"Tuan, Tuan muda Kenzo sebentar lagi pasti akan pulang."

Tuan Hercules berdecak pinggang. "Anak itu kapan dia akan menikah di usianya yang sudah matang begini." Suara langkah kaki membuat Tuan Hercules menoleh.

"Untuk apa Papa kesini?" Kenzo berada di belakang Tuan Hercules. "Papa kesini hanya mau mengatakan besok kamu harus bertunangan."

"Kenzo tidak mau, dijodohkan dengan gadis-gadis yang hanya gila harta."

"Kenzo, mau sampai kapan kamu begini?"

Kenzo berlalu meninggalkan Tuan Hercules.

"Suruh Papa untuk pergi dari sini, kalau hanya ingin membahas tentang wanita-wanita yang rela tubuhnya dinikmati oleh laki-laki hidung belang."

Niko yang dari tadi bersama Kenzo melangkah keluar. Namun, Jesi menarik tangan Niko. "Nik, mana nyonya Zizi kenapa tidak ikut pulang?" Niko mendekap mulut Jesi.

"Jangan keras-keras, Tuan besar ada di sini, nanti dia bisa tahu semua nya."

Jesi melihat kiri kanan. "Aman, gak ada orang. Sekarang jawab Nik?"

"Nyonya Zizi, kabur setelah melihat Tuan Kenzo melakukan aksi gilanya lagi."

"Serius Nik?" Jesi tampak nya masih ragu untuk percaya. "Dua rius mah aku Jes." Niko meraih tangan Jesi. "Kamu gak usah khawatir, Tuan Kenzo akan menemukan nyonya Zizi dengan sangat mudah."

"Maksud kamu apa Nik?" Jesi belum mengerti. "Cincin yang dipakai nyonya Zizi memiliki GPS." Jelas Niko.

......................

"Zi.…"

Zizi menatap Darel dengan tatapan mengiba. "Rel, tolong aku."

Darel berjongkok di depan Zizi. "Kamu kenapa? Kaki kamu terluka."

Zizi yang merasa kepalanya pusing karena terlalu banyak darah yang keluar dari telapak kaki nya. "Bawa aku pergi sejauh mungkin Rel!!" Setelah mengatakan itu Zizi pingsan.

"Zi…Zi bangun! dia pingsan gawat. Tapi ngapain dia di tempat sepi begini. Kakinya mengeluarkan banyak darah aku harus cepat membawanya."

"Cepat lu kesini!! gua butuh bantuan, posisi gua di apartemen." Darel menggendong Zizi menuju mobil setelah menelpon seseorang tadi. "Apa mungkin kak Kenzo yang melakukan ini semua."

Di perjalanan menuju apartemen Darel terus saja menatap wajah Zizi yang pucat, ia terlihat sangat cemas.

"Sial, macet lagi." Darel beberapa kali membunyikan klakson. "Jangan sampai Zizi kehabisan darah." Darel memutar arah mobilnya menuju jalan tikus yang sempit jalan satu-satunya supaya cepat sampai.

......................

Sesampainya di apartemen Darel merebahkan Zizi dengan sangat hati-hati.

"Meskipun kamu sedang pingsan kamu tetap cantik dimataku."

Darel terus saja memandang wajah Zizi. "Aku akan merebutmu dari Kak Kenzo, bila kamu tidak bahagia bersamanya." Ketukan pintu membuat Darel menoleh.

"Dapat dari mana lu cewek cakep begini?" tanya Dokter Divya. "Nanti gua ceritain cepat periksa dia!"

Divya menuruti perintah Darel, dada nya terasa nyeri, karena selama ini Divya diam-diam menyukai Darel.

"Lu keluar dulu deh, gua mau ganti pakian nya."

Darel mengangguk. "Baiklah, gue tunggu di luar, nanti kalau sudah selesai panggil gua!" Divya membentuk huruf O pada jempol dan jari telunjuk nya.

"Pantesan Darel suka kamu cantik." Sambil mengusap badan Zizi dengan handuk Divya tersenyum getir. "Bunga di hati ku sudah layu, sebelum bermekaran." Divya memasangkan kemeja Darel untuk Zizi karena tidak ada baju yang lain. "Akankah aku kubur dalam-dalam perasaan ini."

Divya mengobati kaki Zizi yang tadi terluka, lalu membalutnya dengan perban. ia sedih cinta nya selama ini sia-sia. "Aku terlalu berharap, mana mungkin Darel tampan kaya mau dengan aku yang hanya seorang Dokter." Divya berjalan ke arah pintu setelah selesai. "Sudah selesai, lu bisa masuk sekarang." "Apa luka di kakinya tidak terlalu dalam?" Divya melihat raut wajah Darel yang begitu panik. "Tenang aja. Lukanya tidak terlalu dalam." Darel belum puas dengan jawaban Divya. "Lu gak usah ngadi-ngadi Div, tadi gua lihat darahnya begitu banyak."

Divya duduk di sebelah Darel. "Gua serius, karena dia memaksakan kakinya yang terluka untuk berlari, makanya tekanan menyuruh kakinya mengeluarkan banyak darah."

"Dia tidak apa-apa kan?

"Lu apain emanya anak orang? sampai bisa kayak gini?"

"Mana gua tau, gua nemuin dia di pinggir jalan."

"Cerita sama gua sekarang! lu masih berhutang penjelasan."

Darel membuang nafas kasar sebelum menceritakan kejadian yang sebenarnya.

......................

Tuan Hercules sudah duduk untuk menikmati sarapannya ia masih berada di mansion.

"Kenzo, Papa tidak mau melihat kamu terus-terusan begini, menikahlah Nak supaya kamu punya keturunan, untuk mewarisi harta yang kamu miliki."

Kenzo tidak menghiraukan ucapan Papanya, masih mengunyah sarapannya dengan santai.

"Papa tahu kamu tidak punya kekasih, biar Papa yang akan mencarikannya untukmu." Tuan Harcules sengaja menekan Kenzo. "Tinggal sebut bagaimana kriteria calon istri yang kamu mau?"

Kenzo berdiri karena tidak tahan mendengar ucapan Papanya yang semakin nyeleneh saja. "Jangan membuat pagi ku yang cerah ini menjadi buruk Pa." Kenzo pergi tanpa berpamitan. "Anak itu keras kepala seperti almarhum Mamanya." Tuan Hercules mengikuti langkah Kenzo. "Kenzo untuk kali ini turuti keinginan Papa!"

Kenzo berbalik. "Pa, lebih baik Papa gak usah kesini, kalau hanya untuk membahas hal yang tidak penting."

"Kamu sudah cukup dewasa, Papa hanya ingin memiliki cucu dari kamu. Sebelum Papa tidak ada." Kenzo yang mendengar itu semua kembali mendekati Tuan Hercules.

"Kenzo sudah menikah Pa."

Niko dan Jesi yang sedang mengintip membuka mulut mereka bersamaan karena tidak menyangka Tuan Kenzo mereka akan mengatakan nya sekarang.

Mata Tuan Hercules berkaca-kaca tidak percaya dengan ucapan putra semata wayangnya itu. "Jangan coba-coba membohongi Papa Kenzo, hanya untuk menolak tawaran Papa."

Kenzo memperlihatkan cincin yang dipakainya. "Ini Pa, hari ini akan ku bawa pulang menantu Papa." Tuan Hercules memeluk Kenzo. "Kenapa kamu tidak memberitahu Papa? dasar anak kurang ajar." Kenzo melepaskan pelukan nya dari Tuan Hercules. "Bukankah Papa yang selalu menyuruh Kenzo untuk menikah, jadi jangan salahkan aku."

"Cepat bawa istrimu ke sini, Papa mau melihat wanita mana yang telah beruntung itu, bisa meluluhkan es kutub utara seperti kamu."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo emang kamu tulus pd Zizi,Tolong bawak Zizi kabur yg jauh,Tempat yg Kenzo tdk bisa lacak,Satu lg tanggalkan cincin ditangan Zizi,Biar Kenzo tdk dapat melacak keberadaanya nya..

2025-03-19

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Emang kenapa profesi mu sebagai Dokter,Biasanya CEO2 tampan itu suka ngejar2 Dokter lho..

2025-03-20

0

Susi Susiyati

Susi Susiyati

sellu semngat thor
berkarya itu tidaklah mudah bnyk rintangn .udh ssh2 mikir nulis jg eh di tolak blm dr pr pmbaca yg ldng seenknya mengagap karya g msuk akal lah lebay lah.jngn di ambil pusing kak ters semngt bikin karya karya yg lbih keren dan keren

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 1.Hari Pernikahan
2 2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3 3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4 4. Di Mansion
5 5.Ketakutan
6 6. Di Pesta
7 7. Cemburu
8 8.Marah
9 9. Bertemu Darel
10 10.Berhasil Kabur
11 11. Lombok
12 12. Sembalun
13 13. Ternoda
14 14. Panik
15 15. Hamil
16 16. Bertengkar
17 17. Berani
18 18. Mulai Luluh
19 19. Sama-sama Terluka
20 20. Bayi Kembar
21 21. Melawan
22 22. Tahu Kebenaran
23 23. Zizi Merasa Bahagia
24 24. Balas Dendam
25 25. Kecelakaan
26 26. Berduka Di Hari Bahagia
27 27. Keajaiban
28 28. Sakit
29 29. Lumpuh
30 30. Saat Terakhir
31 31. Nekat Melukai Dirinya
32 32. Masih Hidup
33 33. Kalang Kabut
34 34. Baby Er
35 35. Siuman Dari Koma
36 36. Kebohongan
37 37. Bertemu
38 38. Berhalusinasi Atau Nyata
39 39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40 40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41 41. Al Atau Kenzo
42 42. Visual
43 43. Positif Bucin Akut
44 44. Di Kediaman Tuan Hercules
45 45. Menyekap Niko
46 46. Di Prusahaan
47 47. Membawa Polisi
48 48. Kembali Ke Sang Pencipta
49 49. Bertemu Wanita Lugu
50 50. Bawa Briana Pulang
51 51. Di Jodokan
52 52. Niko Masih Hidup
53 53. Menikah Dengan Erlon
54 54. Erlan Mabuk
55 55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56 56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57 57. Kembaran
58 58. Ternyata Darel
59 59. Aurora Sadar
60 60. Niko Bunuh Diri
61 61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62 62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63 63. Happy Ending
64 Promosi
65 Promosi
66 Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67 Promosi
68 Promosi Novel Baru netes
69 Promosi
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1.Hari Pernikahan
2
2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3
3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4
4. Di Mansion
5
5.Ketakutan
6
6. Di Pesta
7
7. Cemburu
8
8.Marah
9
9. Bertemu Darel
10
10.Berhasil Kabur
11
11. Lombok
12
12. Sembalun
13
13. Ternoda
14
14. Panik
15
15. Hamil
16
16. Bertengkar
17
17. Berani
18
18. Mulai Luluh
19
19. Sama-sama Terluka
20
20. Bayi Kembar
21
21. Melawan
22
22. Tahu Kebenaran
23
23. Zizi Merasa Bahagia
24
24. Balas Dendam
25
25. Kecelakaan
26
26. Berduka Di Hari Bahagia
27
27. Keajaiban
28
28. Sakit
29
29. Lumpuh
30
30. Saat Terakhir
31
31. Nekat Melukai Dirinya
32
32. Masih Hidup
33
33. Kalang Kabut
34
34. Baby Er
35
35. Siuman Dari Koma
36
36. Kebohongan
37
37. Bertemu
38
38. Berhalusinasi Atau Nyata
39
39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40
40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41
41. Al Atau Kenzo
42
42. Visual
43
43. Positif Bucin Akut
44
44. Di Kediaman Tuan Hercules
45
45. Menyekap Niko
46
46. Di Prusahaan
47
47. Membawa Polisi
48
48. Kembali Ke Sang Pencipta
49
49. Bertemu Wanita Lugu
50
50. Bawa Briana Pulang
51
51. Di Jodokan
52
52. Niko Masih Hidup
53
53. Menikah Dengan Erlon
54
54. Erlan Mabuk
55
55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56
56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57
57. Kembaran
58
58. Ternyata Darel
59
59. Aurora Sadar
60
60. Niko Bunuh Diri
61
61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62
62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63
63. Happy Ending
64
Promosi
65
Promosi
66
Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67
Promosi
68
Promosi Novel Baru netes
69
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!