6. Di Pesta

Sejak kejadian malam itu Zizi tidak pernah melihat Kenzo, membuat Zizi tidak menjadi Ketakutan lagi. Hingga pada suatu hari suara ketukan pintu membuat Zizi yang sedang duduk langsung berjalan menuju pintu. "Selamat pagi, menjelang siang Nyonya," Jesi sudah berdiri di depan pintu tersenyum manis membawa beberapa gaun indah di tangan nya.

"Gaun buat siapa ini Jesi?"

Jesi memperlihatkan gaun itu satu per satu. "Ini akan menjadi gaun Anda nyonya silahkan di pilih!"

Zizi menyengitkan dahi. "Untuk apa gaun sebanyak ini Jesi, aku tidak membutuhkan nya."

Jesi mengajak Zizi untuk masuk ke dalam. "Nyonya ini perintah Tuan Kenzo, jangan membuat nya kesal karena sikap Anda."

Zizi menghela nafas [Apa setelah dia ingin membunuhku sekarang ingin menjual ku kepada pria berhidung belang dengan cara memakai gaun yang indah ini.] pikiran Zizi sudah terlalu jauh.

"Malam ini Tuan mengajak Anda nyonya, untuk menghadiri acara rekan kerja nya." Zizi yang sudah berpikir yang tidak-tidak merasa malu.

"Kamu saja yang memilihnya untuk ku Jesi mana yang terlihat cocok!"

"Baiklah nyonya."

......................

Malam pun tiba namun, Zizi masih belum bersiap-siap. Dia masih memikirkan cara supaya bisa kabur dari mansion yang seperti penjara bagi dirinya. Jesi masuk begitu saja setelah beberapa kali mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari dalam.

"Nyonya, Tuan Kenzo menunggu Anda di bawah." Zizi kaget karena mendengar suara Jesi ia langsung berdiri.

"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu Jesi!! aku jadi kaget."

"Nyonya dari tadi saya sudah mengetuk pintu kamar Anda tapi tidak ada jawaban. Saya pikir terjadi sesuatu jadi saya langsung masuk." Zizi melihat gaun yang tadi siang sempat Jesi bawa.

"Seleramu tidak terlalu buruk Jesi, gaun ini sangat cocok dengan ku."

Jesi langsung memberikan gaun yang berwarna putih itu kepada Zizi. "Ini Tuan sendiri yang memilihnya untuk Anda byonya."

[Pria mengerikan itu bisa juga memilih gaun yang pas untukku.] Jesi kemudian membantu Zizi untuk segera bersiap-siap.

......................

"Niko mana gadis bodoh itu kenapa belum keluar juga?" Niko yang dari tadi berdiri menoleh.

"Apa saya harus menyusul nyonya Zizi ke atas Tuan?" Kenzo mendesis. "Katakan pada nya aku tidak suka menunggu terlalu lama."

Baru saja Niko akan pergi, Zizi dengan santainya berjalan menuruni anak tangga. "Saya sudah siap mari kita berangkat!"

Kenzo menatap Zizi sekilas memperhatikan nya dari atas sampai bawah [Cantik juga gadis ini.]

Kenzo berjalan menuju mobil tanpa mengajak Zizi "Niko ayo jangan diam saja kita berangkat sekarang!!"

Zizi menghentak kan kaki nya karena kesal. [Pokok nya aku harus bisa kabur dari sini malam ini juga.] Jesi yang melihat Zizi diam saja langsung menyenggol sikunya

"Nyonya mari saya antar sampai ke depan." "Apa aku terlihat jelek Jesi? Kenapa Tuan yang sombong kejam itu tidak melirik ku sedikit pun." Jesi menggelang.

"Tidak nyonya Anda begitu cantik malam ini, siapa pun yang melihat Anda pasti akan mengatakan hal yang sama."

Zizi tersenyum memperlihatkan dua lesung pipi nya. "Kamu bisa aja Jesi aku pergi dulu ya. Zizi akan duduk di depan tetapi Niko bersuara. "Silahkan nyonya duduk di belakang!" Niko sudah membuka pintu mobil. "Aku mau duduk di depan saja, di belakang kepala sering pusing."

Itu hanya alasan Zizi saja supaya tidak duduk di belakang bersama Kenzo. Akhirnya Zizi bisa duduk di depan tapi Kenzo malah menyuruh Niko yang duduk di belakang. "Kamu pindah Niko, biar saya yang menyetir." Niko tanpa penolakan langsung pindah. Sekarang Zizi tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Zizi terus saja menghadap luar jendela meski Kenzo mengemudi dengan kecepatan yang tinggi. [Aku belum mau mati tuhan tolong kuatkan jantung ku ini yang mau copot.]

......................

Semua mata tertuju kepada pasangan yang baru datang itu bisik-bisik mulai kedengaran.

"Wah itu Tuan muda Kenzo tapi gadis yang di samping nya siapa."

"Mungkin kekasih nya terlihat cocok."

"Beruntung sekali gadis itu bisa berjalan di sebelah nya Tuan muda Kenzo."

"Kurasa dia bukan kekasih Tuan muda Kenzo, mungkin hanya sahabat ataupun keluarga dekatnya."

Ucapan para tamu undangan tidak dihiraukan Kenzo dia tetap saja berjalan angkuh, sedangkan Zizi tetap berusaha tenang meski telapak tangan nya mengeluarkan keringat.

"Selamat datang Tuan Kenzo saya pikir Anda tidak akan datang ke acara saya ini." Pak Alan pemilik acara sangat antusias menyambut kedatangan Kenzo.

"Saya pasti datang Pak Alan." Pak Alan melihat gadis cantik di sebelah Kenzo heran karena baru kali ini Kenzo membawa seorang gadis.

"Kekasih Anda sanggat cantik Tuan kalau boleh tahu namanya siapa?" Zizi yang diam dari tadi ingin menjawab. "Kenalkan saya Zifana Pak saya ini tem...."

"Ini istri saya Pak Alan, saya baru menikah beberapa hari yang lalu." Zizi cemberut. [Aku pikir dia tidak akan mengakuiku dasar arogan. "Kenapa tidak mengundang saya Tuan Kenzo? ternyata di sini ada pengantin baru selamat ya Tuan."

"Kami belum mengadakan pesta Pak Alan. Kalau begitu saya kesana dulu."

Kenzo duduk di bangku paling ujung. Zizi pun mengikuti Kenzo belum lama Zizi duduk ia lantas berdiri. "Saya ke toilet sebentar."

Zizi kemudian pergi tanpa bertanya terlebih dahulu di mana toilet di gedung itu.

Zizi terus saja mondar mandir salah satu pelayan menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Zizi melihat pelayan itu "Saya tidak tahu toilet berada di mana." Pelayan itu langsung menunjukkan nya "Anda cukup lurus saja dari sini nyonya di ujung sana belok kiri."

Zizi mengangguk tanda mengerti. "Baiklah terimakasih."

Zizi berjalan sambil memastikan tidak ada yang mengikuti nya.

Setelah keluar dari toilet Zizi berjalan keluar dari gedung itu.

[Saat nya aku kabur dari sini pergi sejauh mungkin.] Namun, saat akan pergi dari gedung itu Zizi malah menabrak seseorang. "Kalau punya mata di pakai, Saya jadi jatuh begini." Zizi marah padahal dirinya yang menabrak pemuda itu tadi, pemuda itu kemudian ingin membantu Zizi untuk berdiri. "Saya bisa sendiri Anda lebih baik pergi."

Zizi belum menatap pemuda itu. "Zifana Roselin kenapa kamu bisa berada di sini?" Zizi mengenal suara itu suara yang dulu selalu membuat jantung nya berdetak lebih kencang. "Kamu masih saja seperti dulu Zi sekarang malah semakin cantik." Zizi langsung berdiri. [Darel, apa dia mau membantuku untuk kabur dari sini.]

"Malah bengong ngapain di sini dan sama siapa?" Zizi baru akan menjawab tiba-tiba.

Terpopuler

Comments

Rhenii RA

Rhenii RA

Katanya penikahannya sengaja ditutupi supaya gak jadi incaran para musuh. Kok ini dia malah terang2an ngaku kalo udah nikah?

2023-05-24

2

Neneng Neneng

Neneng Neneng

saya suka ceritanya seru

2022-08-03

1

Vita Zhao

Vita Zhao

semoga zizi bisa kabur dg aman

2022-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 1.Hari Pernikahan
2 2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3 3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4 4. Di Mansion
5 5.Ketakutan
6 6. Di Pesta
7 7. Cemburu
8 8.Marah
9 9. Bertemu Darel
10 10.Berhasil Kabur
11 11. Lombok
12 12. Sembalun
13 13. Ternoda
14 14. Panik
15 15. Hamil
16 16. Bertengkar
17 17. Berani
18 18. Mulai Luluh
19 19. Sama-sama Terluka
20 20. Bayi Kembar
21 21. Melawan
22 22. Tahu Kebenaran
23 23. Zizi Merasa Bahagia
24 24. Balas Dendam
25 25. Kecelakaan
26 26. Berduka Di Hari Bahagia
27 27. Keajaiban
28 28. Sakit
29 29. Lumpuh
30 30. Saat Terakhir
31 31. Nekat Melukai Dirinya
32 32. Masih Hidup
33 33. Kalang Kabut
34 34. Baby Er
35 35. Siuman Dari Koma
36 36. Kebohongan
37 37. Bertemu
38 38. Berhalusinasi Atau Nyata
39 39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40 40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41 41. Al Atau Kenzo
42 42. Visual
43 43. Positif Bucin Akut
44 44. Di Kediaman Tuan Hercules
45 45. Menyekap Niko
46 46. Di Prusahaan
47 47. Membawa Polisi
48 48. Kembali Ke Sang Pencipta
49 49. Bertemu Wanita Lugu
50 50. Bawa Briana Pulang
51 51. Di Jodokan
52 52. Niko Masih Hidup
53 53. Menikah Dengan Erlon
54 54. Erlan Mabuk
55 55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56 56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57 57. Kembaran
58 58. Ternyata Darel
59 59. Aurora Sadar
60 60. Niko Bunuh Diri
61 61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62 62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63 63. Happy Ending
64 Promosi
65 Promosi
66 Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67 Promosi
68 Promosi Novel Baru netes
69 Promosi
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1.Hari Pernikahan
2
2. Menjadi Pasangan Suami Istri
3
3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
4
4. Di Mansion
5
5.Ketakutan
6
6. Di Pesta
7
7. Cemburu
8
8.Marah
9
9. Bertemu Darel
10
10.Berhasil Kabur
11
11. Lombok
12
12. Sembalun
13
13. Ternoda
14
14. Panik
15
15. Hamil
16
16. Bertengkar
17
17. Berani
18
18. Mulai Luluh
19
19. Sama-sama Terluka
20
20. Bayi Kembar
21
21. Melawan
22
22. Tahu Kebenaran
23
23. Zizi Merasa Bahagia
24
24. Balas Dendam
25
25. Kecelakaan
26
26. Berduka Di Hari Bahagia
27
27. Keajaiban
28
28. Sakit
29
29. Lumpuh
30
30. Saat Terakhir
31
31. Nekat Melukai Dirinya
32
32. Masih Hidup
33
33. Kalang Kabut
34
34. Baby Er
35
35. Siuman Dari Koma
36
36. Kebohongan
37
37. Bertemu
38
38. Berhalusinasi Atau Nyata
39
39. Kembalinya Ingatan Kenzo
40
40. Bergerak Menjadi Pencabut Nyawa
41
41. Al Atau Kenzo
42
42. Visual
43
43. Positif Bucin Akut
44
44. Di Kediaman Tuan Hercules
45
45. Menyekap Niko
46
46. Di Prusahaan
47
47. Membawa Polisi
48
48. Kembali Ke Sang Pencipta
49
49. Bertemu Wanita Lugu
50
50. Bawa Briana Pulang
51
51. Di Jodokan
52
52. Niko Masih Hidup
53
53. Menikah Dengan Erlon
54
54. Erlan Mabuk
55
55. Apakah Briana Punya Kembaran?
56
56. Siapa Sebenarnya Aurora?
57
57. Kembaran
58
58. Ternyata Darel
59
59. Aurora Sadar
60
60. Niko Bunuh Diri
61
61. Erlon Tidak Mau Kalah.
62
62. Aurora Akhirnya Bertemu Dengan Briana
63
63. Happy Ending
64
Promosi
65
Promosi
66
Cinta Seorang Pycho (Promosi, lanjutan dari cerita ini).
67
Promosi
68
Promosi Novel Baru netes
69
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!