*Tante beli di mana dedek bayi yang seperti ini ?" tanya eren membuat mama rio terkekeh
" tante tidak beli sayang ,tante bikin sendiri sama papa nya rio "
" oooooo" ucap si lembar bersamaan tak berselang lama melati pun datang
" sayang " ucap melati melambaikan tangan
" bunda!!" ucap si kembar bersamaan
" sayang maafin bunda terlambat jemput kalian" ucap melati memeluk si kembar
" nggak pa - pa bunda , dedek sama kakak lagi lihat dedek bayi tadi ,iya kan kak ? "
"iyah "
" wah mana dedek bayinya bunda juga mau lihat " ucap melati senang
"di situ bunda ,yuk lihat lagi " aran dan eren menarik tangan melati menuju mama rio
"itu bunda ,dedek bayinya " ucap aran menunjuk ke arah klarisa
"permisi ,maaf mengganggu saya mau lihat bayinya boleh ?" tanya melati sopan
" ooh iya tentu boleh , anda bundanya aran dan eren ya ?" melati melihat klarisa ia tersenyum melihat gadis mungil yang cantik itu
sore menjelang malam hendra memarkirkan mobilnya di bagasi
" ayahhhhh" teriak eren
" hupp , anakk ayah gimana sekolah nya ? "
"seru ada dedek bayi juga " ucap eren senang
" dedek bayi? '' tanya hendra menatap aran yang berada di bawah
" iya yah" jawab aran mengangguk
" ya udah masuk yuk " hendra mengangkat tubuh aran dan membawa kedua putranya masuk ke dalam rumah
"kakak mau jadi apa sih ? kok ayah gak pernah lihat kakak main? " tanya hendra melihat aran membaca buku di ruang keluarga setelah sarapan
"memang gak pernah yah ,kakak kalau gak baca buku ,ya main mainan yang bikin dedek pusing " kesal eren membuat seluruh keluarga tertawa
" kakak mau jadi ilmuan dan profesor hebat seperti cerita yang opa bacain sama kakak dulu" ucap aran melihat opanya
"waah , cita citanya kakak bagus sekali ,sayang kalau dedek gimana ? " tanya mama ida
" kalo.dedek mau jadi orang yang bawa - bawa pesawat oma " ucap eren antusias
"gak ada orang yang bisa bawa besawat dek " ucap aran geleng geleng
"dedek mau jadi pilot , yabg mengendarai pesawat itu ? " tanya melati di angguki oleh eren
" iyahh ,bagus kan ? tapi katanya temen dedek bayarnya mahal ''
"trus dedek gimana bayar nya ?" goda hendra
" dedek kerja dong " " ucao eren mantap
"kerja apa?" tanya keluarga bersamaan
"kerjanya gesekin kartu ajaibnya ayahh"
************
Di tengah kamar si kembar menatap langit-langit kamar mereka dengan pikiran masing masing
" kak "
" hmmm"
" dedek mau punya dedek bayi" ucap eren kemudian merubah posisinya menjadi duduk
" kakak juga " jawab aran yang ikut mendudukkan dirinya
"gimana cara buatnya ya kak ?"
" kalau buat robot kakak pernah baca ,tapi kalau buat dedek bayi belum pernah"
"kita lihat di perpustakaan opa aja kak " ajak eren di jawab gelengan kepala oleh aran
" gak ada dek ,kakak sudah baca semua judul bukunya " aran memang gemar membaca di usia yang masih di bilang muda ,bahkan eren saja belum bisa membaca seperti anak seusianya
"kakak ajarin dedek baca juga dong "
"ya udah sini kakak ajarin " ucap aran mengambil buku nya
" besok aja ya kak'' ucap eren nyengir kuda
"haaahhh" aran mengehela nafas panjang nya
" ooo iya besok kita gak usah jalan jalan aja ,kita ke toko buku cari buku cara buat dedeknya gimana ? nanti kakak yang buat dedek bantu kakak " ucap aran membuat eren kegirangan
Hari minggu seperti biasa hendra akan mengajak anak anaknya pergi ke tempat yang mereka ingin kan untuk menghabiskan waktu bersama mengingat ia hanya ada saat sarapan dan makan malam selebihnya ia habiskan di kantor
"anak anak ayah mau kemana hari ini ?" tanya hendra melirik si kembar yang sedang makan buah
"ke toko buku " jawab si kembar bersamaan
membuat seluruh keluarga menoleh
" tumben sehati " kekeh papa Bhaskara
" beneran dedek mau ke toko buku ?" tanya melati memastikan dan di jawab anggukan oleh eren
"ya udah kalian siap - siap " ucap hendra
sampai di toko buku si kembar dan kedua orang tuanya langsung memilih buku , kedua orang tuanya mengawasi dari kursi membaca .
si kembar dengan sigap mencari buku yang ia cari saat mereka tidak menemukan nya mereka menghampiri seorang wanita penjaga toko
"kakak cantikk , bantuin dedek cari buku dong " ucao eren membuat aran menepuk jidatnya
" dedek manis mau cari buku apa ?" kekeh wanita tersebut melihat tingkah eren
"dedek mau cari buku ,yang ada cara buat dedek bayinya " ucap eren membuat penjaga toko wanita tersebut bingung
" adek adek gak boleh baca buku yang seperti itu ya ,kalian masih kecil " ucap penjaga toko buku ramah
"kakak mau buat dedek bayi yang imut " ucap aran bersuara
" kalian belum boleh ya adek adek ," ucap penjaga toko buku tersebut sedikit bingung menjalaskannya
" kakak cantik jahat ihh , dedek gak suka , dedek mau nya cari buku cara buat dedek bayi " kekeh eren
mendengar keributan membuat hendra fan melati yang sedang melihat buku masakan menoleh
" loh kakak sama dedek kenapa mas " tanya melati ,hendra hanya menggeleng kepalanya dan mereka pun menghampiri si kembar yang sedang ribut
"pokoknya dedek mau buku itu ihh " ucap eren kesal
" kakak juga " ucao aran ikut ikutan kesal dan melipat tangan di dadanya
" sayang ,kalian kenapa ribut - ribut ? gak boleh ya , harus sopan sama kakak " ucap melati menasehati
" kita mau cari buku cara buat dedek bayi " jawab si kembar bersamaan membuat melati malu dan tersenyum kikuk
"kalian gak boleh baca buku seperti itu sayang kalian masih kecil ,cari buku yang lain ya" tawar melati
"nggak " jawab si kembar bersamaan
" nanti ayah cariin ya di toko lain " ucap hendra membuat melati menatap tajam ke arahnya
"mas apaan sih " ucap melati dengan nada penuh penekanan dan berbisik
" tenang aja ,kita bawa pulang dulu nanti kita tanya di rumah ,kalau di sini gak enak di dengar sayang " bisik hendra membuat melati mengangguk
'' kalian mau cari buku lain gak? kalau ndk kita pulang ya ,nanti ayah yang cariin bukunya "
" beneran yah ?" tanya eren senang
" iya sayang "
" ya udah kita pulang aja yuk dek " eren hanya mengangguk dan tersenyum si kembar berjalan menuju pintu keluar dengan menggenggam tangan satu sama lain
sampai di rumah mereka berkumpul di ruang keluarga di sana sudah ada papa dan mama ida yang sedang menunggu
"oma opa dedek pulang lohh" eren langsung memeluk oma dan opanya tak lupa ia mencium kedua pipi oma dan opanya , kemudian di susul oleh aran yang melakukan hal yang sama
"sayang nya ayah duduk sini dulu ya " ucap hendra menepuk sofa di sampingnya
"kakak sama dedek kenapa cari buku yang tadi ?" tanya hendra
"kakak sama dedek mau buat dedek bayi kayak punya rio " jawab aran
" dedek tanya mamanya rio beli di mana , tapi mamanya rio bilang gak beli trus bikin sendiri sama papa nya rio ,jadi dedek mau bantu kakak buat dedek bayi , kan kakak bisa bikin robot kecil " aran mengangguk anggukkan kepalanya mendengar kata adiknya
seluruh keluarga menggeleng gelengkan kepalanya mendengar penuturan si kembar
"kakak sama dedek pinter banget ya " ucap papa Bhaskara tertawa
." iya dong ,kan anak ayah sama bunda ,jadi harus ganteng dan pinter " ucao eren percaya diri
"narsis banget sih dek " ucao hendra menepuk jidatnya
" mirip siapa sih mas ?" goda Melati
" aku dong " jawab hendra
" pinter " ucap melati tertawa bersama mertuanya
" ayah yang beliin buku buat dedek bayinya ya " ucap eren menegaskan di dalam kamar ayah bundanya
" nanti ayah sama bunda buatin dedek bayinya ya " jawab hendra di balas cubitan oleh melati
" nggak kakak sama adek mau bikin sendiri" ucap aran kekeh
" kalian belum bisa bikin sayang " kekeh hendra
" tapi kita mau bikin yaah '' rengek eren
"nanti kalau sudah besar kalian buat sendiri yang banyak ya " kekeh hendra membuat melati melayangkan cubitan di perut nya
" aduhh ,sakit sayang " bisik hendra
"biarin ,mas mau ajarin si kembar yang bukan bukan " kesal melati
"ya udah kalian bobo dulu ya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments