'semoga ini merupakan awal yang baik untuk hubungan kaliann' batin tuan Bhaskara
10 menit kemudian melati pun sadar
"eugh " melati membuka matanya
" melati kamu sudah sadar " hendra pun memencet tombol yang berada di sisi tempat tidur melati
" sayang ,kamu sudah sadar nak " ucap mama ida mengelus kepala melati lembut
" ma..ma " lirih melati
tak lama dokter pun sampai dan memeriksa melati ,dokter mengatakan bahwa keadaan melati baik-baik saja hanya saja melati masih lemah akibat kekurangan darah ,dan juga tentang tangan melati dokter menyarankan untuk melakukan rawat jalan dan melati sudah di perbolehkan pulang besok
menjelang malam hendra menyuruh kedua orang tuanya untuk pulang dan istirahat,ia akan menemani melati di rumah sakit malam ini
Hendra mengantar orang tuanya sampai depan gerbang rumah sakit ,ia pun pergi membeli makanan untuk makan malam bersama melati
Cklek
Suara pintu terbuka dan memperlihatkan hendra datang dengan membawa bungkusan plastik
" hei bangun lah ,ayo makan " ucap hendra lembut mengusap kelapa melati
"ah maaf aku ketiduran tuan " ucap melati membuka matanya
hendra mengatur tempat tiidur melati hingga pada posisi setengah tidur
"buka mulut mu " titah hendra dan melati pun menurut
" tuan anda kenapa tidak makann?" tanya melati yang melihat hendra hanya menyuapinya
" aku akan makan nanti " ucap hendra menyuapi melati
" anda sebaiknya makan juga tuan ,biar saya makan sendiri " melati hendak mengambil sendok yang di pegang hendra ,namun hendra melarangnya
"aku akan menyuapi mu sampai selesai,aku tak ingin ada penolakan " jawab hendra. melati pun menurut
siang ini melati sudah di perbolehkan pulang ,
saat sampai di rumah ,melati di sambut hangar oleh papa Bhaskara,mama ida dan para pekerja di rumah itu
melati di bawa masuk dengan menggunakan kursi roda , awalnya ia menolak namun hendra tetap memaksa untuk menggunakan kursi roda dan melati pun lagi - lagi menurut
sampai di kamar melati akan bangun dari kursi rodanya , Tiba - tiba hendra menggendong nya
"eh eh tuan apa yang anda lakukan ,saya bisa jalan sendiri tuan ,yang sakit tangan saya buka kaki saya " ucap melati berada di gendongan hendra
"diam lah" hendra pun membaringkan melati di tempat tidur
" apa ada yang kau butuhkan? " tanya hendra hendak bangun dari tempat tidur
" tidak ada tuan "
" jika ada panggil saja aku atau para pelayan" ucap hendra meninggal melati di kamar dan pergi ke ruang kerjanya karna pasti pekerjaan nya sangat menumpuk karna ia tak pergi ke kantor setelah melati masuk rumah sakit hingga sekarang
saat waktu sudah mulai sore , hendra pun kembali ke kamarnya
saat memasuki kamar hendra melihat melati hendak pergi ke kamar mandi " eh kau mau apa ? " tanya hendra
" aku mau mandi tuan sekarang sudah sore " jawab melati
" apa kau bisa mandi dengan kondisi seperti itu? atau kau ingin aku memandikan mu ?" goda hendra
" ahh tidak tuan , saya akan mandi sendiri " ucap melati segera menolak ,namun wajahnya merah menahan malu
" ahahahaha ,hei aku hanya bercanda , kau diam di sini aku akan panggilkan pelayan untuk membantu mu " tak lama pelayan pun datang dan membantu melati mandi dan menggunakan pakaian
hendra yang baru masuk ke kamar pun langsung membersihkan diri
setelah berpakaian ala rumahan
hendra menyuruh melati duduk di meja rias
'' kau kemari lah " ucap hendra memanggil melati , melati pun mendekat ke sana
" duduk" titah hendra dan melati pun menuruti nya
hendra menyisir rambut panjang sepunggung melati dengan lembut ,hingga beberapa kali pandangan mereka bertemu di cermin namun dengan cepat mereka menghindar
"besok aku akan membantu mu keramas
aku yakin kau merasa tidak nyaman setelah peristiwa tersebut dan aku minta maaf " ucap Hendra lirih
"tidak apa tuan anda tidak perlu minta maaf,saya iklas melakukan nya " jawab melati tersenyum
"hei apa tidak sebaiknya kita mengubah nama panggilan kita , kau terus menyebut ku tuan , padahal kita sudah menikah tapi aku merasa kau seperti pembantu ku jika kau memanggilku seperti itu" ucap hendra yang fokus menyisir rambut melati
"tapi saya hanya orang dari kalangan bawah tuan bahkan saya yatim piatu ,saya merasa tidak cocok jika bersama tuan " ucap melati jujur
hati hendra merasa sakit mendengar kata-kata melati
"aku tidak perduli kau dari kalangan mana , bahkan keluarga ku sudah menerima mu , dan kau sekarang sudah menjadi istri ku ,jadi aku ingin kau dan aku menjalankan peran suami istri yang sesungguhnya dan aku tak ingin ada penolakan" melati tersipu malu mendengar hendra menyebutnya sebagai istri
"hufft selalu saja tidak enak di akhir" ucap melati sedikit kesal
"terserah aku , istri yang baik itu selalu menurut apa kata suami ,jadi cepat tentukan nama panggilan mu untuk ku " ucap hendra
"tapi aku tidak tahu tuan ,aku tak pernah pacaran " ucap melati bingung
"ahahhahah itu urusan mu " ucap hendra tertawa
" kenaoa akhir akhir ini anda sering sekali tertawa ? " ucap melati mengerucut kan bibir nya
"karna kau sangat lucu hahahaha ,cepat tentukan , sebentar lagi jam makan malam ''ucap hendra melirik jam tangannya
''bagaimana kalau kakak ? anda lebih tua dari saya ''saran melati
''tidak aku tidak setuju , jika nanti kita melakukan hubungan suami istri ,masa kau akan men de sah kakak kakak ,kan serasa sama adik sendiri ,iii aku geli membayangkan nya ,aku tidak mau itu ,ganti'' ucap hendra membuat melati malu
"bagaimana dengan mas , aku rasa itu cocok " ucap melati
" mas ya ,oke aku setuju dan aku akan memanggil mu dengan sebutan 'sayang' '' ucap hendra membuat melati malu dan senang karna panggilan tersebut
sampai di meja makan mama ida dan papa Bhaskara melihat hendra dan melati berjalan beriingan , bahkan hendra membukakan kursi untuk melati bahkan menyuapi melati di depan kedua orang tuanya
mama ida dan papa Bhaskara saling pandang dan melempar senyum melihat anak dan menantunya seperti itu
"kakak ihh bikin jiwa jomblo ku meronta-ronta" sungut suci melihat kemesraan kakaknya itu dan di jawab gelak tawa seluruh keluarga di meja makan
beberapa bulan berlalu kini melati sudah sembuh dan akan melangsungkan wisuda dalam 1 minggu kedepan
hubungan melati dan hendra semakin membaiik bahkan mereka seakan semakin mesra ,namun hendra tetaplah menjadi direktur yang tegas dan dingin di luar sana ,
ia hanya manja saat bersama sang istri dan keluarganya
pagi ini hendra hendak berangkat kerja dengan sang papa, seperti biasa seblum berangkat ia akan mengecup kening melati dan melati pun menyalimi tangan suaminya
"jaga diri mu baik-baik, aku akan pulang sebelum makan malam " ucap hendra sebelum pergi
setelah kepergian suaminya dan kedua mertuanya ,kini melati siap-siap pergi ke kampus dan mengurus semua nya sebelum wisuda
setelah urusannya selesai, melati pergi jalan-jalan ke taman ,saat di taman melati bertabrakan dengan seorang gadis
Brugh
"akhh" pekik melati dan gadis tersebut
" ah maaf nona ,saya tidak sengaja" ucap gadis tersebut membantu melati bangun
" tidak pa pa ,saya juga kurang hati-hati" ucap melati tersenyum ramah
"ah iya perkenalkan saya lala " ucap gadis itu mengulurkan tangannya
" aku melati " ucap melati menjabat tangan lala
" bolehkah kita menjadi teman ?" tanya lala
" tentu " melati tersenyum
sejak hari itu lala dan melati menjadi teman dekat
sore hari ini melati bersiap-siap untuk pergi dengan hendra ,hendra melarang melati makan malam di rumah karna ia akan mengajak melati makan malam di luar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments