Selesai acara tujuh bulanan melati kembali ke kamar ,saat memasuki kamar melati melihat hendra sedang bersandar di ranjang memainkan ponselnya
Saat melati duduk di ranjang hendra pergi ke kamar mandi , selesai mandi hendra kaget melihat melati berdiri di depan pintu
"mass" hendra berjalan melewati melati begitu saja dan memakai pakaian nya
" mass " melati yang duduk di ranjang memanggil hendra namun hendra melewatinya lagi dan duduk di sofa
melati merasa kesal dan menyusul hendra ke sofa ,saat melati duduk hendra berdiri dan hendak pergi tapi melati memegang tangan hendra membuat langkah hendra terhenti
" masss kamu kenapa sih ? "
" kamu marah sama aku?'' tanya melati yang sudah kesal dengan tingkah laku suaminya
"tanpa aku jelaskan kamu juga sudah tau kan ? " melati menghela nafas panjang
" jadi mas masih mempermasalahkan masalah tadi ? "
"hmmm " Jawab hendra
" astaga mass pandu cuma anak kecil mass ,mungkin saja dia merindukan sosok ibu ,kamu ngerti dong mass "
" tapi dia itu laki - laki , aku gak mau dan gak suka kamu di sentuh oleh laki - laki lain "
Flashback on
"sayang kamu jangan peluk peluk ihh " kesal hendra melihat melati dan pandu berpelukan
" mas apa an sih "
" sayang nama kamu siapa ? " tanya melati lembut ,membuat hendra membulatkan matanya mendengar kata sayang keluar dari mulut melati untuk laki - laki lain
"andu " melati melirik ibu panti
" namanya pandu " ucap ibu panti
"pandu udah makan belum ?" ucap melati membuat hendra kesal karna ia di abaikan
"dah , akan nyak anyak " melati gemas mendengar pandu berbicara ,ia pun mengecup seluruh wajah pandu membuat pandu ketawa ke gelian
"sayangg " ucap hendra manja menyandarkan kepalanya di pundak sang istri
" apa sih mass , aku lagi sama pandu kamu ganggu aja dehh" kesal melati kepada suaminya ,hendra yang mendengar hal tersebut langsung mengumpat dalam hati dan berkalan menaiki tangga menuju kamar nya
flashback off
" tau ah aku.kesel sama mas " ucap melati meninggal kan hendra
" loh kok jadi kamu yang marah sih ,kan aku yang jadi korban" melati tak menghiraukan ucapan hendra ia berjalan menuju kamar kosong di sebalah kamarnya
pukul sembilan malam ,hendra menunggu melati tak kunjung datang ia pun pergi ke ruang keluarga,dapur dan tempat lainnya namun tidak menemukan melati ,sampai ia teringat dengan kamar kosong di sebuah kamarnya
dan benar saja saat membuka pintu ia melihat melati sedang video call dengan lala
" sayang ,kenapa belum tidur sih , gak baik loh ibu hamil tidur malam banget " hendra berjalan mendekati ranjang namun melati mengentikan nya
" STOPP disitu aku gak mau kamu deket - deket sama aku , aku kesel lihat kamu ,pergi gak " ucap melati ingin melempari hendra dengan bantal setelah mematikan panggilannya
" kok kamu gitu sihh , marah - marah gitu ,kan aku yang jadi korban " ucqp Hendra kesal karena melati masih saja mempermasalahkan hal tadi
"aku bilang pergi ,pergi gak ?" hendra menangkap bantal yang di lemparkan oleh melati dan melemparnya kelantai lalu pergi meninggalkan melati
pagi ini suasana saat sarapan begitu hening
papa dan mama ida saling pandang dan mengkode seperti bertanya 'mereka kenapa?'
papa Bhaskara yang mengerti hanya mengangkat bahunya
melati tetap melayani hendra walaupun ia sedang marah ,ia tau kewajibannya saat ini sampai mengantar suaminya ke depan pintu namun tanpa drama kecup mengecup
melati menghabiskan waktunya dengan menonton video seputar kehamilan , ia berjalan jalan dan memakan makanan yang di saran kan untuk ibu hamil
setelah makan malam melati dan hendra pergi menuju kamar ,saat hendra melihat melati masuk ke kamar kosong itu lagi , sebenarnya hendra tak ingin seperti ini namun ia juga masih kesal dengan sikap melati ,ia pun masuk ke kamarnya sendiri
hendra yang tidak bisa tidur pergi ke ruang keluarga dan menonton film saat sedang menonton tiba - tiba melati terlihat menuruni tangga , hendra merasa senang ia mengira melati akan pergi ke arahnya namun setelah menuruni tangga melati berbelok menuju dapur ,membuat hendra menjadi kesal
hendra lanjut menonton film sesaat melirik melati yang sedang menaiki tangga
hari hari berlalu sudah satu minggu melati dan hendra diam diaman seperti itu membuat mama ida pusing melihatnya
" sayang kalian kenapa ? bertengkar ? " tanya mama ida pada hendra yang sedang menonton film malam ini , menonton film malam hari sudah jadi rutinitas hendra semenjak bertengkar dengan melati
" iya ma ,hendra cemburu melihat pandu berpelukan dengan melati " mama ida menggeleng kepalanya mendengar hal tersebut
" astaga sayang , sikap kamu ini nurun siapa sih , dia itu hanya anak kecil nak , mungkin saja dia rindu sosok seorang ibu "
" tapi mah dia laki - laki hendra gak suka , trus melati juga kan aku yang jadi korban kenapa dia yang marah sih ,trus dia ngusir hendra dia bilang benci lihat hendra " ucap hendra memeluk mamanya
" sayang kalau anak kamu laki - laki dan memeluk istri kamu gimana ? seperti sekarang kamu peluk mama ,nyaman gak ? "
" nyaman maa " hendra mengeratkan pelukannya dan mama ida mengelus kepala hendra
" sayang inget ya ,ibu hamil itu perasaannya lebih sensitif dari biasanya , jadi kamu harus sabar , seperti dulu teman mama bahkan sampai pisah rumah karna istrinya tidak mau dengan suaminya , hal itu biasa terjadi dalam masa kehamilan ,jafi kamu harus banyak-banyak bersabar ya sayang" hendra mengangguk ia merasa bersalah telah mengabaikan istrinya
hendra berjalan menuju kamar nya namun langkahnya terhenti di depan kamar yang di gunakan melati , hendra bergidik ngeri membayangkan ia dan melati pisah rumah ,'pisah kamar aja tersiksa gini , apalagi pisah rumah ,ihh ngeri' ucap hendra dalam hati
siang ini melati berdiri di dekat kolam renang di rumah utama , sampai saat ini ia dan hendra belum saling bicara
saat melati hendak berjalan menuju dapur ,tiba tiba saja melati pingsan ,para pekerja di rumah tersebut panik
drrrrt drtt drtt
suara ponsel mengalihkan perhatian hendra yang sedang menatap komputer
"halo ,kenapa pak amin ? ''
" halo.tuan ,maaf menganggu , nyonya muda pingsan tuan "
"APA?, aku pulang sekarang" hendra melangkahkan kakinya dan mengendarai mobil nya sendiri dengan kecepatan tinggi hingga samapi di rumah utama hendra berlari mencari istrinya
"pak amin di mana istri saya ?"
" di kamar bawah tuan '' hendra segera mengunjungi dokter dan berjalan menuju kamar tersebut
hendra langsung memeluk melati ,ia merasa bersalah karena telah mengabaikan istrinya serta meninggikan egonya
tak berselang lama dokter pun datang dan memeriksa melati
" ada apa dengan istri saya dok?"
" istri bapak baik baik saja ,hanya kelelahan dan juga mohon di jaga perasaannya agar tidak terjadi stress karna hal tersebut bisa mempengaruhi janinnya
hendra menatap wajah melati setelah kepergian dokter ,ia merasa bersalah telah berlaku tidak baik kepada istrinya
" sayang maaf kan mass ,mas blum bisa jadi suami yang baik untuk kamu " hendra menumpahkan air matanya yang tak dapat ia tahan
melati mengerjapkan matanya dan melihat suaminya menatapnya dengan mata memerah
" mass " ucap melati lemah
'' iya sayang, maaf ,, maaf kan mas , mas blum bisa jadi suami yang baik buat kamu ,maaf mas mengabaikan kalian " hendra menangis di pelukan melati
mama ida dan papa Bhaskara yang panik dan langsung masuk saat mendengar menantunya pingsan merasa lega karna anak dan menantunya saling berpelukan , mereka pun memilih meninggalkan mereka agar lebih leluasa berbicara
" mas gak perlu minta maaf, aku yang salah mass " ucap melati ia pun ikut menangis
" tidak sayang itu karna pengaruh masa kehamilan mu ,dan maaf mass tidak memahaminya"
" sudah lah mas ,kita sama - sama salah , jadi kita sadar diri ,jadikan pelajaran dan jangan mengulangi tindakan yang sama " hendra mengangguk
" iya sekarang kamu gak boleh sedih sedih lagi , gak boleh stress ,karna itu akan mempengaruhi mereka " ucap hendra mengelus perut melati
Aduhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments