"Dari mana kamu?" tanya Hendra melihat melati baru pulang
" aku habis.... itu anuu eee-"
" bicara yang jelas"ucap hendra membentak membuat melati takut
.
" aku habis kerja paruh waktu" ucap melati menunduk
" apa ? kau keeja paruh waktu? kau pikir aku tak sanggup menafkahi mu sebagai suami ?" jawab hendra memandang tak suka pada melati
"bu..bukan begituu ,aku hanya tak ingin bergantung pada mu" ucap melati menunduk
" ini kau bisa menggunakan ini " ucap hendra menyodorkan black card nya
" maaf tuan walau pun kau suamiku , aku taj ingin bergantung pada mu" ucap melati mengembalikan kartu hitam tersebut
hendra tersentak melihat tingkah melati , untuk pertama kalinya ia melihat seorang perempuan menolak kartu ajaib tersebut , bahkan luna saat pertama kali di berikan kartu tersebut langsung berjingkrak senang
"aku ini suami mu aku pantas menafkahimu" ucap hendra memberikan kembali kartu tersebut
"aku tau ini kartu apa, dan uang di sini tidak lah sedikit tuan ,jadi jika anda ingin menafkahi saya ,anda bisa memberikan saya uang untuk saya jajan saja ,karna saya mendapat beasiswa full dari kampus jadi saya tidak perlu membayar apa pun " ucap melati jujur
"ambil ini " ucap hendra meberikan uang seratus ribu sebanyak 20 lembar
" ini terlalu banyak tuan , segini saja sudah lebih dari cukup" ucap melati yang hanya mengambil 5 lembar uang tersebut
" apa ? apa yang bisa kau beli dengan uang segitu di jaman sekarang?" ucap hendra heran
"saya hanya butuh ini untuk makan siang dan untuk kendaraan saya setra buku-buku saja tuan , selebihnya tidak ada karna saya selalu sarapan di rumah ini ,bahkan saya biasa bawa bekal sendiri " ucap melati tersenyum manis
deg
'ya tuhan ternyata aku salah menilai gadis ini ,ternyta masih ada gadis seperti ini di dunia,
jika ini keberuntungan maka aku sangat bersyukur telah engkau pertemukan dengan nya ya tuhan , aku harap ia berbeda dengan gadis luar sana jaman sekarang yang rela menjual tubuh mereka demi uang 'batin hendra
" berapa gaji mu ?"
" 600 ribu perbulan tuan "
"apa itu cukup untuk mu ?"
" cukup tuan ,jika lebih saya akan beli oleh-oleh untuk adik-adik saya di panti''
ucapan melati membuat hendra merasa kagum.padanya , hendra menyadari bahwa melati berbeda dengan luna yang hanya menginginkan hartanya
"ambil ini ,aku tak ingin ada penolakan dan kau berhenti bekerja mulai dari sekarang " ucap hendra memberikan uang merah itu kembali
" baik tuan terima kasih"
" apa kau punya pacar? " tanya hendra tiba-tiba membuat melati mendongak kan kepalanya
"apa?"
" aku tanya apa kau punya pacar ,karna aku telah menikahi mu " ucap hendra menahan malu
" saya tidak pernah pacaran tuan , jangankan mikir pacar ,mikir hidup besok aja saya sudah ke bingingan " kekeh melati yang membuat hendra terheran-heran dengan gadis di depannya
'sungguh limited edition, pasti sangat berat menjalani hidup seperti itu ' batin Hendra
hendra mendekati melati dan
cupp
hendra mencium bibir melati dan sedikit melu mat nya ,membuat melati kaget dan mendorong Hendra
" tuan aoa yang anda lakukan ?" jawab melati kaget dan malu karena itu merupakan hal baru yang ia lakukan
" tentu saja mengambil ciuman pertama mu " ucap hendra tersenyum puas dan pergi meninggalkan melati yang masih berdiri malu
satu bulan berlalu hubungan melati dan hendra semakin baik bahkan tanpa mereka sadari tumbuh benih-benih cinta di antara mereka
pagi menjelang ,melati melakukan tugasnya ,mulai dari menyiapkan pakaian hendra , membantu pelayan menyiapkan sarapan, dan menyiapkan bekal
saat selesai memasang dasi untuk hendra melati hendak pergi namun Hendra menahannya
"berikan ponsel mu " ucap hendra menadahkan tangannya
"untuk apa tuan?" ucap melati mengeluarkan ponselnya, hendra yang melihat ponsel melati yang begitu kuno merasa prihatin
"kau ikut aku setelah inj " ucap hendra meninggal kan melati
setelah sarapan hendra mengajak melati pergi membeli ponsel baru , walaupun melati menolaknya namun hendra tetap memaksanya
" sungguh tuan itu tidak perlu " ucap melati yang masih berdebat dengan hendra perkara ponsel ,pak supir hanya mendengarkan majikannya yang sedang beradu argumen
" diam lah aku tak suka penolakan "
setelah membeli handphone untuk melati ,hendra menambahkan nomor ponselnya di handphone melati dan begitu pun melati menambahkan nomor hendra di ponselnya
saat sampai di dekat kampus ,melati pun turun dan di ikuti oleh hendra
" nanti siang aku akan menjemputmu, " ucap.hendra mengecup kening melati yang membuat melati terpaku atas perlakuan hendra yang begitu lembut padanya akhir- akhir ini
hendra kembali.masuk ke dalam mobilnya membiarkan melati yang masih terpaku
seperti yang di katakan hendra ,ia pun menjemput melati di depan kampusnya
melihat melati keluar dengan teman laki-lakinya walaupun ada teman perempuan juga di snaa
membuat hendra mendidih
melati yang melihat mobil hendra pun mendekat dan pak supir pun mempersilahkan melati masuk
"aku tak ingin melihat mu dengan teman laki-laki mu itu ,kau sekarang adalah istri dari direktur utama BS grup , kau harus terbiasa menjaga jarak" ucap hendra mencari alasan padahal ia cemburu melihat mentari tertawa bersama teman- teman laki-lakinya itu
" baik tuan "
tak ada percakapan di antar mereka ,hingga sampai di toko kue ,
saat keluar dari toko kue tersebut
melati melihat papan nama toko tersebut akan jatuh tepat di atas Hendra
"tuan awaassss " teriak melati mendorong tubuh hendra ,hingga melati lah yang tertimpa papan nama toko yang besar tersebut
hendra yang jatuh akibat di dorong melati pun langsung bangkit ketika melihat melati tertimpa
papan nama yang berat tersebut,
"MELATIII" teriak hendra , dapat hendra lihat darah keluar dari kepala melati
" melati , apa yang kau lakukan b*d*h
kenapa kau melakukan itu hah? kau menyakiti diri mu sendiri" ucap hendra panik dan sedih melihat melati tak terasa air matanya jatuh begitu saja
"saya tidak ingin anda terluka tuan " ucap melati lemah dan matanya pun tertutu membuat hendra panik
dan segera mengangkat tubuh melati
"kita kerumah sakit terdekat pak " perintah Hendra kepada pak supir
"baik tuan "
sampai di rumah sakit
hendra berteriak memanggil dokter
" dokter ,suster " teriak hendra membuat dokter dan suster segera menghampiri hendra setelah melihat pemilik rumah sakit tersebut datang dengan orang yang terluka
setelah melati selesai di obati dan di periksa
dokter mengatakan bahwa tangan kanan melati mengalami keretakan dan karna kehilangan banyak darah di kepalanya membuat melati tidak sadarkan diri untuk beberapa saat
" kapan dia akan sadar dok " ucap hendra dengan air mata bercucuran, jujur saat ini ia takut kehilangan melati
"jika pasien tidak sadarkan diri dalam 30 menit ,kita akan mengambil tindakan lebih lanjut tuan " ucap dokter tersebut dan meninggalkan hendra
hendra duduk di samping melati yang terbaring lemah , ia menggenggam tangan melati dengan berderai air mata
" kenapa kau melindungi ku ? lebih baik aku yang mengalami hal ini ,aku tak sanggup melihat mu begini melati "
" semua ini salah ku ,aku adalah suami yang bodoh " ucap hendra lirih
tak berselang lama
mama ida dan papa Bhaskara pun datang ke kamar tersebut
" apa yang terjadi dra? kenapa melati bisa terluka ?tanya mama ida menangis melihat menantunnya
"semua salah hendra maa , melati melindungi hendra saat papa nama toko kue tersebut jatuh dan membuatnya seperti ini " ucap.hendra yang masih dengan air mata
" aku suami yang bodoh ma ,aku suami bodohh "
" tidak sayangg ,ini sudah takdir tuhan ,kamu tidak bisa berbuat apa-apa, sekarang kita hanya bisa berdoa semoga melati baik-baik saja yaa " ucap mama ida memeluk dan menenangkan hendra
papa Bhaskara yang melihat hendra menangis , menyimpulkan bahwa hendra telah menaruh hati pada melati ,karna sebaik apa pun hendra ia tak akan menangis jika ada orang terluka ,kecuali itu orang yang ia cintai dan sayangi
'semoga ini merupakan awal yang baik untuk hubungan kaliann"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments