Beberapa hari berlalu kini hendra sudah kembali berangkat ke kantor ,ia masih merasa mual namun tak separah beberapa hari lalu
"jov... jovii .. " jovi yang mendengar panggilan boss nya langsung masuk keruangan
" ada apa tuan ? "
" belikan aku rujak buah , kendondong ,sate ,gado - gado, somay , cilor ,kue putu ayu , dodol , pisang goreng sama mangga muda jangan lupa" ucap hendra memberikan uang merah kepada jovi
" baik tuan " jovi tak lagi merasa kaget mendengar permintaan boss nya , karena belakangan ini sang boss selalu membuatnya bolak- balik kantor untuk membeli sesuatu ia ingin kan
lima puluh menit berlalu kini jovi datang membawa plastik yang berisi pesanan bosnya
ia membutuhkan waktu yang lama karna tempat membelinya berbeda beda
semua pegawai kantor tak heran lagi melihat jovi membawa plastik berisi makanan yang banyak
cklek
saat jovi masuk ia melihat bosnya sedang duduk bersama nyonya mudanya
" tuan ,ini pesanan anda " ucap jovi memberikan plastik berisi makanan tersebut
" terima kasih jov , kamu mau yang mana ? " tanya hendra ke pada jovi
" tidak usah tuan saya masih kenyang " hendra mengangguk Setelah itu jovi pamit keluar
" mass kamu jajan lagi ? " hendra hanya mengangguk
" hu'um , aku pengen makan ini sayang ,kamu mau juga ? " melati hanya menggeleng
" aku mau minum jus buah aja mas "
" ya udah aku pesenin dulu "
lima belas menit berlalu kini seorang pekerja membawa jus buah dan pamit keluar
" mass kok tiga sih ? aku kan gak minta banyak "
" satu untuk kamu ,dua untuk aku " jawab hendra tertawa membuat Melati menggeleng- gelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang suami
sepuluh menit melati setelah kepergian melati yang pamit pulang tiba - tiba hendra mendengar bahwa sang istri tiba - tiba pingsan di parkiran
hendra berlari keluar kantor nya dan melihat beberapa karyawan nya mencoba membangun kan sang istri
" sayang , hei bangun , sayang bangun " hendra menepuk lembut pipi melati mencoba membangunkannya
semua kariawan di tempat tersebut kaget melihat perubahan boss mereka yang dingin dan tegas bersikap begitu lembut pada istrinya
" jov jovii" teriak hendra
" iya tuan "
" antar aku ke rumah sakit ,cepat "
" siap tuan "
hendra mengangkat tubuh melati menuju mobil , tiga puluh menit berlalu kini mereka sampai di rumah sakit keluarga Bhaskara
hendra menunggu di luar ruangan sementara dokter sedang memeriksa melati, saat itu mama dan papa Bhaskara datang setelah hendra memberi tahu melati masuk rumah sakit
" ndra ,melati kenapa ? " ucao mama ida cemas
" aku gak tau ma ,tadi dia pamit pulang ,lalu tiba - tiba pingsan di parkiran padahal waktu pamit baik baik aja " ucap hendra tak kalaah cemas
ceklek
pintu terbuka memperlihatkan dokter yang memeriksa melati keluar
" dokter bagaimana keadaan istri saya dok ? " tanya hendra cemas
" begini tuan , istri anda baik - baik saja " ucap dokter terpotong saat hendra membentak nya
" istri saya pingsan tiba - tiba dan dokter bilang baik - baik saja ? " geram hendra membuat papa Bhaskara heran dengan tingkah lakunya anaknya
" ndraa jaga sikap kamu " tegas papa Bhaskara
" dokter bagaimana keadaan menantu saya ,apa dia baik - baik saja ? " tanya mama ida lembut
"menantu anda baik - baik saja nyonya , pasien sedang mengandung sekarang kondisinya lemah , setelah pasien sadar saya akan memeriksa kembali ,saya permisi dulu " ucap dokter meninggalkan ruangan tersebut
" ma.. mama denger kan tadi maa ? ak aku gak salah dengar kan ma ? " ucap hendra dengab mata berkaca-kaca
" nnggak sayang ,selamat ya " ucap mama ida memeluk hendra
" maa aku akan jadi papa ma ,aku jadi papa" ucap hendra menangis di pelukan mamanya
" iya sayang " ucap mama ida mengelus punggung hendra
" selamat ya nak ,papa bangga sama kamu " hendra pun memeluk papanya
" terima kasih pa"
melati membuka matanya ,ia hanya melihat dinding putih di sekitar, lalu ia melihat seseorang memandangnya di sampingnya
"ma..mass " ucap melati lemah
" iya sayang " ucap.hendra dengan senyuman dan mata berkaca-kaca memegang tangan melati
"kenapa mas menangis? ,aku kenapa mas " hendra hanya menggeleng kepalanya
" kamu gak pa - pa sayang , tadi kamu pingsan di parkiran" Hendra tak dapat menahan air matanya yang mengalir
" ahh iya aku ingat, kepala ku tiba- tiba pusing, tapi kenapa mas menangis mass ,mas enggak nutupin sesuatu dari aku kan ? aku kena penyakit serius? iya mas?" melati mulai takut ia terkena penyakit berbahaya
" enggak sayaangg , kamu baik- baik aja, nanti dokter akan periksa kamu lagi untuk memastikan, percaya deh sama aku " melati hanya mengangguk tersenyum
Tak berselang lama dokter perempuan pun masuk di ikuti oleh papa Bhaskara dan mama ida
dokter memberikan gel di perut melati dan mulai memeriksanya
" papa tutup matanya !! ,aku gak mau ada laki - laki lain yang melihat tubuh istriku" ucap hendra menghalangi pandangan papa Bhaskara
" astaga ndraa ,iya ini papa gak meratiin kok ,nih
papa liat layar nih " dokter hanya tersenyum menanggapi hal tersebut
"tuan dan nyonya sekalian bisa melihat pada layar ,disini terdapat titik kecil ,itu adalah janin yang sedang di kandungan nyonya " melati mulai berkaca-kaca
" masss .. aku " melati tak sanggup meneruskan ucapannya ntah kenapa ia serasa susah untuk bicara
" iya sayang kamu hamill ," Melati tidak dapat menahan air matanya ia begitu bahagia saat ini
"karna titiknya ada dua , kemungkinan anak kalian kembar tuan" semua orang menatap ke arah dokter
dokter yang di tatap hanya tersenyum ramah
" mass.."
" iya sayang " melati dan hendra tak dapat berkata- kata mereka merasa sangat bahagia saat ini begitu juga mama ida dan papa Bhaskara yang kerap beberapa kali menghapus cairan bening di ujung matanya
" tapi dokter menantu saya tidak ada tanda-tanda kehamilan seperti mual saat saya hamil dulu " tanya mama ida bingung
" apa ada anggota keluarga yang lain yang mengalami mual , muntah, atau ciri orang hamil lainnya?" tanya dokter
" aah saya dokter, akhir-akhir ini saya merasa mual , nafsu makan saya semakin besar, dan mudah lelah serta mengantuk " ucap hendra yang di angguki oleh dokter
" itu adalah kehamilan simpatik tuan atau disebut juga sindrom Couvade itu terjadi ketika suami ikut merasakan tanda-tanda kehamilan yang dialami oleh sang istri. Umumnya faktor pemicunya adalah stres dan rasa empati suami kepada istri yang sedang mengandung"
beberapa bulan berlalu,kini usia kandungan melati sudah menginjak usia lima bulan , perut melati nampak lebih besar dari hamil lima bulan lainnya , karena ia mengandung dua anak sekaligus
melati berdiri di depan cermin dan memperlihatkan tubuhnya dengan perut yang semakin membesar
" sayang nya bunda , jangan nakal di dalam yaa " melati mengelus perutnya dengan lembut sampai sebuah tangan kekar melingkar di pinggang nya
"sayaangg , dedek twins nya rewel gak ?" tanya hendra memeluk melati dari belakang dan sesekali mengelusnya
" nggak mass dedek twins nya gak rewel kok"
" mm mas ? "
" iya sayang " jawab hendra yang masih memeluk melati dari belakang
" aku gak **** lagi loh mas " ucap melati tiba - tiba membuat hendra bingung
"memangnya kenapa? kan kamu lagi hamil sayang "
"mas gak malu punya istri kaya aku ?"
" ngapain mas malu , kamu adalah istri terbaik untuk mass "
"tapi aku malu mass ,aku takut mas di katain sama orang punya istri kaya aku ,melar gini loh mass " hendra memutar tubuh melati hingga kini mereka berhadapan
" sayang dengerin mas , mau kamu bagaimana pun mas akan tetap cinta sama kamu ,karna di hati mas cuma ada kamu , dan lagi ,kamu itu gak melar ,cuma perut kamu sama pipi kamu aja yang cubby sayang ,itu juga karna kamu hamil anak mass , jadi mas gak masalah kamu gendut atau kurus ,mas gak masalah , mas malah berterima kasih sama kamu udah mau mengandung anak mas ,kamu udah mau nerima mas yang banyak kekurangan ini , jadi stop bicara seperti itu ,karna mas hanya mencintaimu dan cinta mass akan selamanya untuk kamu " melati menitikkan air matanya terharu dengan ucapan suaminya ,kini tak ada lagi hal.yang di takutkannya
hari ini mereka sarapan bersama tanpa hadirnya suci karna ia pergi kuliah di kota D
"sayang hari ini kamu gak mau kemana gitu? " tanya mama ida melirik melati
"aku mau jalan - jalan ke danau dekat taman indah ma , boleh gak ? "
" tentu boleh dong sayang ,kamu jangan izin ke mama tapi izin ke suami kamu , kalau mama sih setuju kita juga sedang libur sekeluarga "
melati menatap hendra menunggu persetujuan suaminya, hendra yang tau maksud tatapan tersebut langsung tersenyum
'' boleh sayang , kita pergi sama - sama ya sama papa sama mama juga " ucap hendra mengelus kepala melati
sampai di taman melati dan hendra duduk di bangku taman ,sedangkan papa dan mama ida duduk di bawah pohon yang berjarak lima langkah dari tempat melati
papa dan mama ida tersenyum melihat hendra dan melati begitu bahagia tak jarang juga hendra mencium perut besar melati
saat papa Bhaskara pergi untuk mengambil sesuatu di mobil mama ida melihat seseorang di balik pohon dekat hendra ,mama ida terus menatap orang tersebut yang sesaat kemudian mengarahkan pistol nya ke arah melati
" SAYANG AWAASSSSS"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments