Flashback on
Saat Arsya menuruni tangga dengan santai, namun Arion yang melihat Arsya berada di tangga memuntahkan minuman yang baru saja dia minum karena melihat penampilan adik nya yang sangat berbeda.
Rambut kepang dua, warna kulit yang diberi pewarna coklat, baju dari kalangan bawah, kaca mata bulat dan terlihat tebal.
" Ada apa dengan mu Rion, jangan membuang buang minuman!" Tegur ayah Aziel, ia duduk membelakangi tangga sehingga tidak melihat Arsya yang sedang menuruni tangga.
Tanpa mempedulikan teguran ayah nya, Arion berdiri dan menatap Arsya tajam.
" Siapa kau?.... Bagaimana bisa kau turun dari atas tangga?" tanya Arion
Ayah Aziel pun menoleh kebelakang, ia pun melihat Arsya yang sudah menuruni tangga namun penampilan nya sangat jauh berbeda dengan penampilan sehari-hari Arsya.
" Princess...." Seru ayah Aziel
" Ayah, kamu mungkin sudah tua hingga tidak mengenali putri mu sendiri, bagaimana mungkin adik ku yang cantik itu diri nya.... Apa mata ayah perlu periksa ke dokter mata" ujar Arion sambil mengejek ayah nya.
" Mata mu katarak Rion, dia itu adik mu!" sengit ayah Aziel dengan marah.
" Ada apa kalian ribut ribut sampai terdengar ke dapur..... Arsya ada apa dengan penampilan mu sekarang ini sayang" ujar bunda Allegra terkejut
" Bunda kamu yakin dia Arsya?" Tanya Arion ragu
" Apa maksud mu, bunda tidak akan mengenali putri nya sendiri!" Sengit bunda Allegra
" Hehehe.... Bukan begitu maksud Rion bunda....sensi amat dah punya bunda" ucap terakhir nya pelan.
" Aku akan masuk ke academy dengan penampilan ku sekarang" seru Arsya menghentikan perdebatan
" Lah de kau yakin ke sana seperti ini, yang ada kau akan selalu di bully oleh keturunan para bangsawan yang manja itu" protes Arion
" Maksud mu termasuk kau kak, kau pun keturunan dari salah satu keluarga bangsawan" sinis Arsya
" Hehehe... Mana mungkin kakak berani, yang ada pawang mu akan memotong uang jajan ku" ujar Arion sambil melirik ayah nya dengan sinis.
" Bagus kalau kamu sadar" balas ayah Aziel yang tahu putra nya sedang melirik nya.
" Berjanda kali yah, sensi amat nanti tuh gigi rontok baru tahu rasa loh!" Seru Arion asal
" Bercanda Rion, bukan berjanda" ucap bunda Allegra memutar bola mata nya malas
" Memang nya sudah ganti ya?" Tanya Arion polos
" Otak mu yang ganti kak" seru Arsya skakmat membuat Arion langsung terdiam
Flashback off
Saat Heera masih menunggu jawaban Arsya, sebuah kendaraan terbang mendarat di atas danau, kendaraan itu berupa sebuah bus berwarna merah yang terlihat kuno namun dengan gaya yang elegan, saat pintu bus terbuka tiba tiba muncul sebuah jalan yang menghubungkan ke pinggir danau untuk memudahkan orang orang memasuki bus itu, dari sana keluar lah seorang pria paruh baya dengan sebuah tongkat di tangan nya, umur pria paruh itu sekisar 60-61 tahunan.
Semua orang ribut dan ricuh membicarakan tentang kedatangan bus yang tiba-tiba muncul di depan mereka, hal itu wajar saja karena kebanyakan orang orang di sini dari kalangan rendah sampai menengah, ada juga beberapa orang yang mencibir ekspresi terkejut orang orang, mereka yang mencibir kebanyakan dari kalangan bangsawan tingkat rendah sampai atas yang memang tahu dan sudah di beritahu tentang hal ini terlebih dahulu.
Memang keluarga bangsawan Tingkat rendah sampai tinggi kadang hanya akan ada satu atau dua orang saja yang memiliki kemampuan istimewa, dan hal itu juga sebagai penentu keluarga mereka akan masih bertahan atau tidak, pendaftaran bagi keluarga bangsawan tingkat rendah sampai tinggi akan di lakukan sama seperti pada mereka yang bukan dari keluarga bangsawan. Hanya keturunan keluarga bangsawan utama yang di berikan perlakuan istimewa, tanpa perlu bersusah payah menunggu pihak academy merekrut mereka.
" Selamat bagi kalian semua yang telah terpilih masuk ke academy kami, selanjutnya akan di jelaskan oleh pihak academy setelah kalian sampai di tempat itu!" ujar pria paruh baya itu
Namun seperti nya tidak ada yang mendengarkan ucapan nya, semua nya hanya fokus pada perbincangan mereka.
Tuk
Pria paruh baya itu mengangkat tongkat nya dan menghantam kan nya ke tanah, seketika terjadi gempa kecil setelah hentakan tongkat itu, membuat orang orang di sana tidak lagi berani mengeluarkan suara.
" Baiklah saya akan memanggil nama kalian satu persatu, nama yang di panggil silahkan memasuki bus, mengerti!" ucap nya
" Baik" serentak semua orang
" Pengendalian elemen tanah yang sangat baik, hanya dengan sebuah tongkat biasa dapat membuat guncangan yang sangat besar" ucap Heera pelan
" Perhatikan tongkat itu" ucap Arsya tanpa membuka mata nya.
" Tongkat? Tongkat itu hanya tongkat bias.... Apa senjata sihir tingkat menengah" pekik Heera cukup keras hingga membuat orang orang langsung mengalihkan perhatian mereka pada nya.
" Anak muda apakah ada yang salah" ujar pria paruh baya itu yang juga mendengar pekikan nya, ia sebenarnya tidak percaya dengan pendengaran nya, bagaimana mungkin gadis itu bisa mengetahui tongkat nya adalah senjata sihir tingkat menengah hanya dengan sekali lihat.
Apa lagi yang ia tahu mereka hanya murid yang baru saja di rekrut jadi mustahil mengetahui tentang senjata sihir, bahkan untuk membedakan tingkatan senjata sihir harus memperhatikan beberapa hal dan pelajaran itu hanya akan di dapat setelah masuk ke dalam academy saja.
" Ekhm... Tidak ada, maaf paman dapat melanjutkan nya" ucap Heera meminta maaf
" Baiklah.... Aubrey, Elvira, Keysa, Cody" dan seterusnya.....
" Clara, Joe, zalfa...." Semua orang mengantri satu persatu sampai nama Arsya pun di panggil yang terakhir
" terakhir Arsyakayla"
Arsya yang sedang bersandar di pohon membuka mata nya perlahan saat mendengar nama nya di panggil ia pun berjalan pelan pada kerumunan yang masih belum masuk kedalam bus.
Semua orang orang ini berjumlah dua puluh orang yang terpilih, namun belum ada satu pun yang memasuki bus, entah karena apa.
" Petugas bagaimana kami bisa masuk, pintu bus ini saja tidak bisa di buka" ujar seorang gadis dengan kesal
" Pintu itu mungkin telah tua sehingga tidak bisa di buka" cibir seseorang yang bernama zalfa
" Cih kau pikir bus ini kendaraan biasa" cibir Heera ikut kesal
" Heh memang nya kau bisa membuka pintu nya" tantang zalfa
" Jika aku bisa bagaimana!" Heera ikut menantang
" Aku Zalfa Teodora Taylor keluarga bangsawan tingkat tinggi akan memberikan mu kesempatan untuk menjadi teman ku" ujar zalfa dengan bangga nya.
Semua orang yang mengetahui status zalfa pun sebagian menatap nya penuh penghormatan dan ada juga yang tidak peduli dengan nya.
Pria paruh baya itu tidak sama sekali melerai anak anak muda ini untuk berhenti berdebat, atau memberi tahu cara memasuki bus itu.
Mereka yang terpilih harus tahu bagaimana cara memulai perjalanan, pikir nya
" Cih, teman mu? lebih baik aku tidak pernah membuka pintu bus ini jika hanya untuk menjadi teman mu" cibir Heera
" Berani sekali rakyat jelata seperti mu menghina ku, aku telah memberikan mu kehormatan untuk menjadi teman ku namun kau telah membuang kesempatan itu"
" Nona zalfa tenanglah mereka dari keluarga kalangan bawah mana tahu betapa agung nya para keluarga bangsawan" ucap seorang gadis menjilat
" Siapa kau?" Tanya Zalfa acuh
" Perkenalkan nama ku Aubrey Fathia dari keluarga bangsawan tingkat menengah, masih jauh dengan diri mu nona zalfa" ucap Aubrey
" Cih penjilat" cibir Heera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Cilla
masih belum ngerti sama alurnya tapi selalu menunggu up
2022-06-01
3
Annishi
laaaahhh kapan ketemu sama orang yg ditolong itu thor?
2022-05-31
1