" Sebenarnya untuk apa bos menculik banyak anak kecil" ujar orang pertama
" Ku dengar bos akan membuat pasukan robot pembunuh dari anak anak kecil ini" jawab orang kedua dengan acuh
" Benarkah, wah bos sangat kejam" ucap orang ketiga namun ekspresi nya tidak sama dengan apa yang di ucapkan nya.
" Ck, mereka berisik sekali, aku jadi ingin membunuh mereka" ujar orang pertama sambil menatap anak anak itu dengan tajam
" Diaamm, atau kalian ingin mati dengan cepat" seru orang ketiga yang ikut kesal
Anak anak itu mundur ke belakang di pojok ruangan karena ketakutan, anak perempuan yang tadi berbicara pun bersembunyi di belakang gadis kecil yang masih tidak bergeming di tempat nya bersama bocah laki-laki itu.
" Kamu yang akan mati jika sampai sesuatu terjadi pada kami semua" ujar gadis kecil itu sambil menatap tajam ketiga orang yang baru saja masuk.
" Hahahaha ternyata di antara banyak nya anak yang kita culik ada anak yang begitu berani di sini!" Seru orang kedua sambil tertawa kejam
" Apa yang kamu lakukan" bisik nya pada temannya yang begitu berani ini yang sama sekali tidak di tanggapi nya.
" Dimana cambuk ku, aku ingin sekali menyiksa anak ini supaya dia tahu dimana tempat nya berada" ujar orang kedua sambil menyeringai kejam
" Coba saja kamu lakukan jika kamu ingin mati" ujar nya kembali, sebelah tangan nya mengambil belati yang selalu ia sembunyikan di balik pakaian nya.
Namun saat orang itu mendekati nya, tanpa di sangka bocah laki-laki yang sedari tadi berada disampingnya, dengan gerakan cepat berada di hadapan nya dan menghadang orang itu.
" Jangan pernah kamu mencoba mendekati nya, atau kamu akan merasakan siksaan yang lebih menyakitkan di bandingkan kematian" ujar bocah laki-laki itu dengan tatapan dingin dan wajah datar nya.
" oohh, takuutt! Hahahaha... Lihatlah sekarang ada pahlawan kesiangan disini, bocah lebih baik kau menyingkir dari sini" seru orang itu berpura-pura ketakutan setelah itu dia tertawa, menertawakan kebodohan anak kecil itu.
" baiklah bocah jika itu yang kau inginkan..."
" Apa yang kamu lakukan, cepat pergi dari sana" seru gadis kecil khawatir untuk pertama kali nya dia menghawatirkan orang lain selain keluarga nya dan itupun ia lakukan untuk orang lain.
" Tenanglah, dia tidak akan mampu mengalahkan ku" ujar nya meremehkan namun juga menenangkan gadis kecil itu.
" Bocah kau banyak bicara juga.."
Cetarr
Wush
" Apaa!"
Ketiga orang itu begitu terkejut saat melihat cambukan dari salah satu teman nya tidak mengenai atau dapat di hindari oleh bocah laki-laki itu dengan sangat cepat.
Melihat itu membuat gadis kecil yang begitu menghawatirkan bocah laki-laki itu bernafas lega.
Cetarr
Cetaaar
Cambukan demi cambukan dapat di hindari oleh anak laki-laki itu dengan sangat cepat dan mudah, melihat itu membuat orang itu kesal dan membuang cambuknya, orang itu pun menyerang anak laki-laki itu dengan belati yang dia miliki dengan brutal.
Walaupun dengan tangan kosong tapi anak laki-laki itu masih bisa menghindari setiap serangan dari orang itu, melihat teman nya yang seperti kesulitan melawan anak kecil itu membuat orang pertama membantu nya.
Tidak ingin tinggal diam anak perempuan yang melihat teman dari orang yang menyerang bocah laki-laki itu membantu dia pun ikut membantu.
" Diam di sini, dan jangan kemana-mana" ujar gadis kecil itu pada teman nya
" Kamu mau kemana...."
Wush
Gadis kecil itu langsung menghilang dari tempat nya dan kembali terlihat di tempat pertarungan sedang melawan salah satu dari orang orang itu, dia bahkan sudah mengeluarkan belatinya yang selama ini dia sembunyikan.
" Untuk apa kamu kemari!" Seru bocah laki-laki itu
" Membantu. apa lagi" jawab gadis kecil itu acuh
Melihat pertarungan di depan mereka anak anak itu menangis dengan kencang karena ketakutan, namun ada beberapa anak juga yang langsung pingsan karena tidak kuat melihat pertarungan yang sedang terjadi.
Pertarungan antara dua anak kecil dengan dua orang pria dewasa terlihat seimbang, bagaimana tidak meski kedua orang pria dewasa itu hanya melawan dua orang anak kecil, namun ilmu dan cara bertarung dua anak kecil itu tidak bisa di remehkan mereka begitu brutal dan dapat menghindari serangan demi serangan dengan mudah dan cepat.
Meski tubuh mereka berdua kecil namun kecepatan mereka tidak dapat di ragukan lagi, mereka bergerak sangat gesit dan lincah, mereka juga bertarung dengan saling melindungi satu sama lain, membuat kedua pria dewasa itu bahkan tidak berkutik karena kewalahan menghadapi kedua bocah kecil ini.
" Berhenti!!! Jika kalian ingin teman kalian ini selamat, lemparkan senjata milik mu itu gadis kecil"
Mendengar itu mereka pun berhenti bertarung, kondisi kedua anak kecil itu masih baik baik saja hanya luka ringan, berbeda dengan kedua pria dewasa itu yang kondisinya cukup parah, mereka telah mendapatkan banyak luka dari kedua bocah kecil ini.
Prank
Belati yang di pegang oleh anak perempuan itu jatuh ke lantai, dia menatap tajam orang yang telah menyandra teman nya itu.
" Lepaskan dia!" Seru nya dingin dan tajam
" Ara jangan pedulikan aku..."
" Diaamm, atau bilah tajam belati ini akan melukai leher mu yang putih ini gadis kecil"
Meski takut tapi dia tidak ingin sampai teman satu satu nya, yang mau berteman dengan nya dengan tulus tanpa mempedulikan apa yang dimiliki nya ini sampai terluka hanya untuk melindungi nya, dia yang telah membuat teman nya sampai kesini, ini salah nya.
" Jika kamu sampai menyakiti nya, ku pastikan kamu akan mati dengan cara yang sangat menyakitkan" gadis kecil itu sedang menahan amarahnya, bahkan ia sampai menutup matanya karena hampir saja warna mata nya berubah di depan orang orang ini, karena emosinya yang tidak bisa di kendalikan matanya juga ikut berubah ubah warna, darah segar mulai kembali keluar dari mata nya.
" Pegang kedua bocah sialan itu, jangan sampai mereka berdua kabur"
" Baik"
Melihat ada darah yang keluar dari gadis kecil itu, anak laki-laki itu pun ingin mendekati nya, namun di tahan oleh orang orang itu.
" uhuk...." Bukan hanya itu, saat dia ingin melawan orang orang itu, tiba-tiba tenggorokan nya terasa manis, seteguk darah keluar dari mulut nya.
" Sial, kenapa harus hari ini" umpat nya kesal
Tubuh nya terasa lemas dan dingin, kedua tangan nya tidak dapat di gerakkan namun ia masih memaksakan diri untuk membantu gadis kecil yang sudah mencuri perhatian nya itu.
Cetarr
Cetaarr
" Tidak, jangan... Hentikan ku mohon hiks jangan siksa dia, aku saja, hiks jangan dia" ujar anak perempuan yang di Sandra itu.
" Diam atau belati ini akan menembus urat leher mu"
Ctaarr
" Aaarrrggghhh....."
Awal nya dia bisa menahan rasa sakit akibat cambukan dari orang orang itu, namun ia berteriak bukan karena rasa sakit akibat cambukan dan siksaan yang di berikan oleh orang orang itu, tetapi ia berteriak kesakitan karena rasa sakit yang menghantam mata nya, ia kembali tidak bisa mengendalikan kemampuan mata yang di miliki nya karena terlalu emosi, darah segar semakin banyak keluar dari matanya, bukan hanya itu luka luka akibat cambukan pun mengeluarkan darah namun tidak ia rasakan akibat rasa sakit di mata nya yang lebih dominan.
" Hahahaha.... Begitu gadis kecil, berteriak lah terus berteriak, kami sangat menyukai nya"
" Aaarrrrggghhhh" gadis kecil itu tiba-tiba membuka mata nya, warna bola mata nya telah berubah menjadi merah, dia menangkap cambuk itu, dan menariknya dengan sangat kuat hingga orang yang memegang cambuk terlempar cukup jauh.
" Aaarrrggghhh..." Saat ia ingin mendekati orang itu rasa sakit kembali menghantam mata nya, ia merasa seperti ribuan jarum menusuk mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments