Arsyakayla Azura Aurora Lawrence yang kerap di panggil oleh keluarga nya Arsya, atau kerap juga mereka memanggil nya sebagai princess, gadis itu hanya menatap malas perdebatan antara ayah dan kakak nya ini.
Arsya berdiri dari tempat duduk nya dan keluar meninggalkan rumah itu, tanpa menunggu berhenti nya perdebatan keduanya.
" Arsya kamu mau pergi kemana nak?" Tanya bunda Allegra
Pertanyaan dari bunda Allegra mengalihkan perhatian dua orang yang sedari tadi sedang berdebat.
" Princess kamu mau kemana.... Ayah hari ini harus pergi ke negara A untuk perjalanan bisnis, apa ada yang kamu inginkan hmm..." Tanya ayah Aziel
Mendengar pertanyaan bunda dan ayah nya Arsya pun menghentikan langkah nya dan berbalik menghadap ayah dan ibu nya itu.
" Belikan saja seperti biasa nya, aku akan pergi keluar kalian tidak perlu khawatir"
" Dek kakak akan menyiapkan para penjaga untuk mengikuti mu..."
" Tidak perlu"
" Tapi..."
" Aku akan menemui Heera" potong nya
" Apakah gadis itu datang ke negara ini, kenapa tidak memberi tahu dulu, dan kenapa harus bertemu di luar" ujar bunda Allegra
" aku memiliki urusan dengan nya" jawab nya singkat
" Baiklah hati hati di jalan" seru bunda Allegra
" Hmm"
" Kapan anak itu kembali ceria seperti dulu" ujar sang ayah
" Ayah benar, setelah peristiwa yang terjadi di masa itu sifat Arsya bukan hanya dingin pada orang asing namun juga pada kita keluarga nya" seru Arion sedih
" Kita berharap saja, agar princess kecil kita kembali ceria seperti dulu" ujar bunda Allegra penuh harap
***
Arsya keluar dari rumah di sambut para penjaga dan para pelayan di rumah yang begitu besar bak sebuah istana, ia hanya menganggukkan kepala nya membalas sapaan dari mereka.
" Nona apa saya perlu menyiapkan mobil, atau saya perlu menyuruh sopir untuk membawa mobil anda nona" ujar salah satu penjaga
" Tidak perlu, kamu kembalilah bekerja"
" Baik nona"
Drrtt ddrrt..
Suara handphone seseorang berbunyi, dengan malas gadis itu meronggoh tas nya dan mengambil handphone milik nya, di sana tertera sebuah nama Heera tanpa ragu dia pun mengangkat telepon nya.
" Katakan?" Ucap nya singkat
Terdengar suara seseorang di dalam handphone yang menjawab pertanyaan singkat gadis itu.
" Ck, apa tidak ada kata yang lebih panjang lagi... Sudahlah aku bicara panjang lebar pun kamu tidak akan menjawabnya, mengesalkan" gurutu seorang gadis di seberang sana
" Akan ku tutup..."
Saat gadis itu akan menutup telepon nya, orang itu dengan tergesa-gesa menghentikan nya.
" Hei hei tunggu dulu, aku belum selesai bicara.... Huh baiklah, mungkin aku akan datang terlambat, ada tugas dari mu yang belum ku selesaikan" sindir nya kesal
" Hmm..."
" Ck, berbicara dengan mu seperti sedang berbicara dengan patung saja, kalau begitu aku tutup telepon nya, apa ada hal yang ingin kau minta aku lakukan lagi?" Tanya nya bercanda, namun siapa sangka akan di tanggapi dengan baik.
Untuk beberapa saat Arsya terdiam sebelum ia berkata " cari tahu apa yang terjadi di negara A?"
Tut
Tanpa menunggu jawaban dari seberang sana, Arsya langsung menutup telepon nya.
" Tungg.... Hei! Apa-apaan dia ini, enak saja langsung menutup telepon nya begitu saja, huh.... Untung saja dia sahabat ku kalo tidak aku akan langsung menembak kepala nya"
Tiit
Sebuah pesan singkat terlihat dari handphone gadis itu.
" Jng mnjlkn k, cpt lkkn sj tgs m" itulah pesan yang Arsya kirimkan arti nya ( jangan menjelekkan ku, cepat lakukan saja tugas mu)
" Apa-apaan dia ini! apa jangan jangan dia cenayang, bagaimana mungkin dia tahu aku sedang menjelekkan nya... Ini juga pesan atau apa singkat amat dah"
Kembali pada Arsya
" Dek belum pergi?" Ujar Arion yang baru saja keluar
" Belum" jawab nya singkat
" Yaudah biar kakak antar aja...." Sebelum adik nya menolak ia kembali berbicara " tidak ada penolakan"
" Hmm"
" Tunggu di depan, kakak ambil mobil dulu" seru nya lagi
" Ayo masuk" ujar Arion di dalam mobil
Arsya membuka pintu mobil dan segera masuk kedalam.
" Berhenti di pertigaan!" Ucap Arsya singkat, tanpa mengalihkan perhatian nya dari jendela mobil
" Kenapa harus di pertigaan, kakak antar kamu sampai tempat tujuan"
" Tidak perlu"
" Baiklah"
Mobil berhenti di pertigaan jalan kediaman Lawrence.
" Kamu yakin tidak ingin kakak antar?" Tanya Arion kembali, meski dia tahu adik nya tidak akan berubah pikiran.
Arsya tidak menanggapi perkataan kakak nya ia membuka pintu mobilnya tidak jauh dari tempat mereka sebuah taksi telah terparkir dengan baik, Arsya pun memasuki taksi.
Melihat adik nya mengabaikan nya ia tidak marah karena itu sudah biasa, namun ia baru melanjutkan perjalanan nya setelah melihat adik nya masuk dalam taksi.
Di dalam taksi Arsya duduk dengan tenang sambil menutup matanya. Taksi pun mulai bergerak melaju dengan kecepatan sedang.
" Maaf nona, kita akan kemana?" Tanya sopir taksi itu dengan sopan
" Kota B, kafe x" singkat nya
" Baik"
Di tengah perjalanan tiba-tiba gadis itu membuka mata nya.
" Berhenti pak" ucap gadis itu
kreettttttt
" Ada apa nona?" Tanya sopir taksi itu, pasal nya gadis ini berhenti di depan sebuah gang sempit yang kumuh dan kotor
" Anda tunggu di sini" Arsya keluar dari mobil dan berlalu kedalam gang sempit itu
" Tunggu nona...." Namun gerakan gadis itu sangat cepat dan gesit hingga membuat sopir taksi itu terkejut.
Setiap langkah yang gadis itu ambil jalan yang ia lalui terlihat begitu tidak terurus, namun tidak ada keraguan sama sekali di setiap langkah nya.
Di sebuah gang yang begitu kotor dan dengan penerangan yang begitu redup gadis itu tiba-tiba berhenti melangkah.
Di depan gadis itu sekarang terlihat sebuah adegan berdarah, dimana terlihat seorang pemuda yang sedang berbaring tak berdaya dengan darah dan luka terlihat dimana mana, yang di kelilingi tiga orang yang mengarahkan pistol mereka pada pemuda itu.
" Hahahaha akhir nya kamu tertangkap juga...
kamu tidak bisa lari kemana mana lagi tuan muda" ejek orang pertama
" Menyerah saja maka kamu masih punya kesempatan untuk selamat" ucap orang kedua
" Cuihh... Menyerah, katakan pada tuan mu, mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan" ucap nya lirih sambil menahan darah yang terus keluar dari bagian perut nya, namun pemuda masih bersikap sombong.
" Kamu masih saja sombong dan arogan saat sudah terpojok seperti ini" ujar orang ketiga
" Kalian benar benar kasihan, hanya menjadi anjing dari sampah sampah itu" ujar pemuda itu menghina.
Doorr
Salah satu orang melepaskan pelatuk pistol nya dan tepat mengenai tangan atas pemuda itu. Namun tidak ada rasa sakit yang di perlihatkan oleh pemuda itu hanya wajah datar tanpa ekspresi, ia bahkan seperti menikmati rasa sakit yang di terima nya.
" Sampah? kamu lah anak sampah, berani sekali kamu menghina tuan kami, aku akan membunuh mu" saat orang ketiga ingin bergerak menghabisi pemuda itu kedua orang lainnya menghentikan nya.
" Bunuh? Cepat bunuh diri ku, jika kalian mampu" ucap pemuda itu sombong dan dingin
" Hentikan, kamu tahukan tuan muda masih membutuhkan pemuda itu hidup hidup, jika sampai dia mati, maka kita pun bisa ikut mati bersama nya" ujar orang pertama
" Ck, kamu harus berterima kasih pada tuan muda kami, jika tidak aku akan membunuh mu sekarang juga" ujar nya angkuh
" Berterima kasih? Aku bahkan tidak akan Sudi melihat wajah sampah sampah itu"
" kamu.... Tuan muda memang tidak meminta kita untuk membunuh nya, namun dia juga tidak meminta kita berlaku baik pada nya bukan?" Tanya orang kedua main main.
" Benar"
Salah satu orang itu mendekati pemuda itu, sambil mengarahkan pistol pada nya, namun ekspresi wajah pemuda itu masih tidak berubah tidak ada rasa takut sedikit pun di wajah nya.
Door
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments