***
" Aahhhkk..... Hosh hosh"
" Mimpi itu lagi" terlihat seorang gadis remaja yang baru saja bangun dari mimpi buruk nya.
Akhir akhir ini ia selalu memimpikan hal yang sama berulang-ulang, namun saat ia ingin mengingat wajah wajah anak kecil itu, ia tidak dapat mengingat nya dengan jelas.
Gadis itu mengambil segelas air minum dari meja samping tempat tidur nya, dan meminum nya dengan cepat, ia sudah biasa bermimpi seperti sekarang, sehingga ia tidak menanggapi nya dengan serius.
Setelah selesai minum dia pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya, sebelum ia keluar dari kamar nya.
Sedangkan di meja makan telah duduk tiga orang yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing, ada yang membaca koran, menikmati kopi dan menyiapkan sarapan di sana.
" Rion dimana adik mu?" Tanya seorang wanita paruh baya namun masih terlihat muda dan cantik.
Seorang pemuda berparas tampan menoleh pada orang yang bertanya pada nya setelah ia menikmati teh di depan nya.
" Arsya sebentar lagi mungkin akan turun, Bun" jawab pemuda yang di panggil Rion.
Pemuda itu bernama lengkap Arion Melviano Lawrence anak pertama Aziel Deon Lawrence dengan Allegra Lilian Florence, Arion adalah pewaris tahta keluarga Lawrence.
Keluarga Lawrence sendiri berada pada urutan kedua keluarga bangsawan paling berpengaruh dari sepuluh keluarga besar, masing-masing keluarga memimpin satu negara, dan negara M adalah wilayah kepemimpinan keluarga Lawrence.
Di setiap negara pun ada banyak keluarga bangsawan masing-masing di tentukan dari tingkatan nya, keluarga bangsawan tingkat rendah, menengah, dan tinggi, sedangkan pemimpin dari negara itu sendiri di pimpin oleh keluarga bangsawan utama yaitu lima keluarga bangsawan.
Tap
Tap
Tap
Suara dari tangga menarik perhatian ketiga orang itu, namun yang menjadi pusat perhatian tetap berjalan dengan santai dan acuh tak acuh.
" Pagi princess, apa tidur mu nyenyak sayang" ucap seorang pria paruh baya sambil menatap anak gadis nya, wajah anak nya terlihat pucat hingga membuat nya khawatir.
Perkataan dari nya mengalihkan perhatian kedua orang lain nya yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing.
" Sayang apa kamu baik-baik saja!" Ujar Wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah Allegra Lilian Florence, dan pria paruh baya itu adalah Aziel Deon Lawrence.
" De Kenapa wajah mu pucat sekali, apa perlu kakak panggilkan dokter, atau...." Ujar Arion dengan cemas ia langsung berdiri dari duduk nya.
Ekspresi dingin dan wajah datar nya saat menuruni tangga langsung berubah menjadi sedikit hangat dengan senyum tipis di bibir nya.
" Tenanglah, apa kalian tidak bosan membuat keributan di pagi hari begini, aku baik baik saja ayah, bunda juga tidak perlu khawatir, dan kakak ku sayang kamu tidak perlu memanggil dokter hmm..."
" kamu sungguh tidak apa apa princess" tanya kembali ayah Aziel yang juga di angguki oleh kedua orang lain nya.
" Aku baik baik saja, kalian bertiga terlalu berlebihan aku hanya ingin sarapan, apa kalian tidak akan membiarkan ku sarapan?" Tanya nya malas, ia sudah biasa seperti ini keluarga nya akan langsung membuat keributan jika sampai terjadi sesuatu pada nya.
Bahkan dulu saat dia sedang latihan berpedang tanpa sengaja tangan nya tergores pedang dan mengeluarkan darah namun luka itu hanya luka kecil, tetapi keluarga nya langsung membuat keributan, ayah nya memanggil langsung ambulans, ibu nya sendiri memarahi pelatih yang mengajarkan nya berpedang, kakak nya juga memanggil setiap dokter yang menangani penyakit yang berbeda, dulu bahkan kakak nya sampai memanggil dokter kandungan.
Bagaimana itu tidak terjadi kakak nya mengatakan " panggil semua dokter yang ada di rumah sakit itu ke rumah keluarga Lawrence dalam sepuluh menit, ingat harus semua nya"
Semua dokter segera bergegas menuju rumah keluarga Lawrence, entah dokter spesialis anak, dokter spesialis jantung, bahkan dokter spesialis kandungan juga datang, dan yang lebih parah nya mereka hanya di beri waktu sepuluh menit saja untuk sampai di kediaman keluarga Lawrence, dimana perjalanan rumah sakit ke kediaman keluarga Lawrence membutuhkan waktu paling lambat tiga puluh menit.
Gadis itu masih ingat bagaimana ekspresi para pelayan dan para dokter saat begitu banyak dokter yang datang dari masing-masing bidang nya dan hanya untuk menangani luka goresan kecil saja.
Gadis itu dulu dengan malas bertanya pada kakak nya " kakak tangan ku hanya tergores, dan luka goresan nya juga kecil, lalu kenapa kamu sampai memanggil dokter spesialis jantung, kulit, anak, dan apa ini dokter spesialis kandungan, aku masih kecil dan belum menikah untuk apa kau memanggil mereka kesini"
Pemuda itu hanya menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal, ia juga tidak tahu akan jadi seperti ini.
" Ck, ck, ck Arion... Arion untuk apa kamu memanggil semua dokter ini kemari hah, kau ini benar benar bodoh yah, princess ayah itu tangan nya yang terluka...."
" Ayah kamu pun sama saja, untuk apa kamu memanggil ambulans tangan ku yang terluka bukan seluruh tubuh ku" kesal nya
" Maaf" seru kedua pria itu serentak, selama ini hanya ada dua perempuan yang dapat meluluhkan dan membuat mereka berdua tunduk yaitu kedua orang di hadapan nya ini yang satu istri/ibu dan satu nya lagi anak perempuan/ adik.
Semua orang waktu itu sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi, melihat dua pria yang sulit di dekati bahkan sangat dingin langsung tunduk dan meminta maaf di hadapan bocah berusia tujuh tahun itu.
" De kamu benar baik baik saja"
" Princess apa ayah perlu...."
" Tidak perlu, aku hanya membutuhkan makanan saja, oke" ujar gadis itu malas, ia baru saja mengingat masa kecil nya itu.
" Baiklah kalian duduk, bunda telah menyiapkan makanan kesukaan putri kesayangan bunda ini"
" Biar kakak mengambilkan nya de"
" Tidak biarkan ayah yang mengambilkan nya"
Yah inilah yang akan terjadi jika ayah dan kakak nya bersama, mereka akan memperebutkan nya.
" Biarkan aku mengambil sarapan ku sendiri" ujar gadis itu dingin karena tidak mau di bantah kedua orang itu.
Dengan pasrah kedua nya pun membiarkan saja yang di inginkan gadis itu, karena jika dia sudah berkata dengan nada yang dingin dan wajah datar nya artinya ia tidak ingin di bantah.
Mereka pun sarapan dengan tenang, hanya suara sendok yang terdengar.
Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Aziel ayah nya menatap gadis itu dengan lekat.
" Princess untuk tahun ini kamu harus masuk ke academy Blue Ocean, kamu telah menolak nya di tahun tahun lalu, sekarang kau tidak bisa menolaknya lagi, karena setiap keluarga bangsawan di wajibkan untuk berlatih dan bersekolah di sana, kau mengerti"
" Akan ku pikirkan" jawab gadis itu acuh
" Baiklah ayah akan menunggu keputusan mu, dua hari lagi pendaftaran masuk ke academy akan di mulai, ayah harap sebelum hari itu kau sudah memutuskan nya"
" Hmm"
" Arion jika adik mu belajar di sana kamu harus menjaga nya, jika sampai terjadi sesuatu bahkan jika putri kesayangan ku terluka sedikit saja, bunda akan menghukum mu ya..."
" Ck, ck, sebenarnya aku juga anak bunda bukan sih, atau jangan jangan hanya Arsya yang anak bunda dan ayah"
" Yah kamu memang bukan anak ayah dan bunda.... Kamu itu selalu saja tidak ingin kalah dari ayah" ujar Aziel
" Harus nya ayah yang harus mengalah pada anak nya, ini ayah bahkan tidak ingin kalah memperebutkan perhatian adik ku"
" Hei adik mu itu putri kesayangan ku yah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments