02. Pertemuan Pertama

Hiks...hikss..hikss

Terdengar tangisan banyak anak-anak di sebuah ruangan berukuran sedang, kotor, kumuh, dan tidak terawat. Ada lebih dari sepuluh orang anak anak yang ada di tempat itu, mereka ada yang menangis, menjerit, histeris, ketakutan semua bercampur satu.

Namun yang paling menarik perhatian di antara banyak nya anak-anak terdapat dua orang anak yang terlihat diam saja tanpa merasakan ketakutan di mata nya, ekspresi kedua anak itu terlihat datar dan dingin, mereka berdua bahkan tidak perduli dengan tangisan anak anak lain nya.

" Diamlah! kau berisik!" Seru seorang anak perempuan yang sangat kesal karena seorang anak perempuan yang berada di dekat nya sangat berisik karena tangisan nya.

" Hiks....hiks apa kamu tidak takut, aku saja sangat takut hiks kamu..." Ujar seorang anak kecil yang dekat dengan gadis kecil

" Diam!" mata kecil itu menatap tajam bocah perempuan yang ada di dekat nya, mata nya yang berwarna biru cerah seperti permata tiba-tiba berubah menjadi merah darah, hal itu tentu membuat bocah perempuan itu langsung terdiam dari tangisan nya.

Tanpa kedua anak perempuan itu sadari di pojok lain ruangan itu terdapat seorang anak laki-laki yang terus memperhatikan interaksi mereka berdua, lebih tepat nya memperhatikan anak perempuan yang terlihat begitu tenang tanpa rasa takut sedikitpun di wajah nya, ia tidak menyangka ada anak kecil yang sifat dan sikap nya hampir sama dengan nya.

Tanpa anak laki-laki itu sadari ekspresi nya yang sedari tadi datar dan dingin juga tidak begitu peduli dengan tangisan anak anak lain nya, dari bibir nya terdapat lengkungan yang begitu tipis, dia tersenyum karena melihat wajah dan cara anak perempuan itu berbicara sungguh dia seperti melihat diri nya sendiri pada anak perempuan itu.

Selama ini dia tidak pernah tersenyum setelah kejadian besar menimpa nya, ia dulu hanya tersenyum pada ibu nya namun senyum itu hilang setelah ibu nya tiada, tidak ada senyuman lagi dari diri nya hanya ada ekspresi datar, dingin dan acuh tak acuh. Kakek nya bahkan sangat khawatir dengan kondisi nya karena dia masih kecil namun telah memiliki banyak beban di pundak nya.

Sedari awal dia terus memperhatikan anak perempuan itu yang entah kenapa sampai membuat nya tertarik, untuk pertama kali nya ada yang dapat membuat nya tertarik selain latihan nya selama ini. Namun dia sempat tersentak kaget saat melihat mata biru yang terlihat indah dan cerah seperti permata tiba-tiba berubah menjadi berwarna merah darah sampai mata itu kembali berwarna biru.

" Mata mu hiks kamu baik baik saja kan, ak-aku takut... Kamu..."

" Diamlah.... Aaarrrggghhh" tiba-tiba anak perempuan itu menjerit kesakitan sambil memegang mata nya

Darah mulai keluar dari kedua bola mata nya, bukan hanya itu warna mata nya pun terus berubah-ubah setiap saat nya kadang biru, merah, hitam, hijau, ungu dan juga putih.

" Kamu... Kamu baik-baik saja, Bagaimana ini aku harus minta tolong pada siapa? Aku harus apa!" Anak kecil yang sedari tadi menangis sekarang tak ada lagi tangisan dari wajah nya, ia terlihat sangat panik dan khawatir akan keadaan teman nya yang terus menjerit kesakitan dan dari mata nya pun terus keluar darah tanpa henti, dia berjalan mondar-mandir tanpa tahu apa yang harus dia lakukan untuk membantu teman nya.

" Te-nang-lah" sambil menahan rasa sakit yang ada di mata nya, anak perempuan itu menenangkan teman nya yang terlihat begitu panik.

" Bagaimana aku bisa hiks tenang tidak ada yang bisa kita minta pertolongan, ini semua karena aku hiks jika aku tidak mengajak mu keluar mungkin sekarang kau tidak akan jadi seperti ini hiks...."

" Aku baik baik saja, kamu malah akan membuat ku tambah sakit dengan suara tangisan mu itu!" Ucap nya datar, ia mencoba menenangkan diri nya sendiri dan menahan rasa sakit yang terus menghantam mata nya, ia tidak ingin teman nya menjadi tambah ketakutan, namun rasa sakit itu tidak berhenti karena darah terus mengalir keluar dari kedua mata nya.

Bahkan keadaan nya sekarang tambah parah setiap warna matanya yang berubah berbeda dengan sebelah mata nya yang lain seperti jika sebelah mata nya berwarna merah sebelah lagi berwarna hitam, mata nya terus berubah bahkan darah yang keluar dari mata nya lebih banyak lagi, rasa sakit nya pun lebih besar dibandingkan yang tadi.

Namun dia terus menahan nya agar teman nya tidak merasa khawatir pada nya, ia bahkan menutup mata nya agar teman nya tidak melihat perubahan yang terjadi pada mata nya, ia juga menutupi mata nya dengan telapak tangan nya agar bocah perempuan itu tidak melihat darah yang keluar dari mata nya, namun darah itu semakin banyak dan memenuhi tangan nya hingga tangan nya telah berubah berwarna merah karena darah, hal itu menambah kepanikan pada teman nya.

" Bagaimana aku bisa tenang, mata mu terus mengeluarkan darah...."

" Aku baik baik saja" jawab nya santai sambil menahan rasa sakit yang di rasakan nya

Bagaimana dia tidak merasa takut, seorang bocah berusia 8-9 tahun berada di ruangan yang begitu kotor, kecil, pengap dengan anak anak lain nya yang kira kira ada yang berusia 9-11 tahun, mereka di kurung tanpa di beri makan dan hanya di beri minum secukupnya.

" Dari pada kau menangis lebih baik kau cari jalan keluar dari tempat ini" ucap nya mencoba tetap tenang.

" Kamu benar" bocah perempuan itu mengikuti apa yang di katakan teman nya, dia berkeliling melihat ke atas, ke bawah, ke samping dia terus berkeliling mengelilingi ruangan itu dengan kaki kecil nya.

Gadis kecil yang telah di tinggalkan teman nya pun menghela nafas lega, sebenarnya dia tahu tidak ada jalan keluar dari tempat ini, meski tempat ini terlihat kotor, kumuh dan tidak terawat nyatanya bangunan nya masih kokoh dan kuat, namun dia melakukan itu hanya untuk mengalihkan perhatian teman nya itu, agar tidak melihat keadaan nya sekarang.

Dia membuka telapak tangan nya, banyak darah yang ada di telapak tangan nya, penglihatan nya bahkan terlihat kabur akibat darah dan juga warna mata yang terus berganti.

" Gunakan ini" seseorang tiba-tiba menyodorkan sebuah sapu tangan pada nya.

Anak perempuan itu mengikuti arah dimana orang yang memberikan nya sapu tangan, meski kabur ia masih bisa melihat nya, terlihat seorang anak laki-laki berusia 10 tahun sedang berdiri dan memberikan sapu tangan pada nya.

Ia kira tidak ada anak lain nya, maksud nya tidak ada anak yang begitu berani dalam situasi seperti ini, masih banyak anak anak lain nya di sana, namun tidak ada yang mempedulikan bahkan memperhatikan nya mereka hanya terus menangis dan menangis.

" Ambillah" ucap bocah laki-laki itu

Gadis kecil itu masih tidak bergeming sama sekali, melihat nya hanya diam saja membuat bocah laki-laki itu gemas namun melihat keadaan nya entah kenapa ia merasa sangat sakit.

Awal nya ia ingin sekali untuk tidak memperdulikan kondisi anak perempuan ini, namun saat ia melihat nya di pojok ruangan tempat nya tadi berada keadaan gadis kecil ini semakin parah. Namun yang lebih membuat nya tertarik bagaimana dia masih begitu tenang nya dengan darah yang memenuhi tangan nya, dia bahkan masih bisa menghibur teman nya itu.

Dan entah kenapa dia merasakan hati nya ingin sekali mendekati nya dan membantu bocah perempuan ini, dia seperti merasakan kekhawatiran dan takut bila sesuatu yang buruk sampai terjadi pada bocah perempuan ini. Rasa takut dan khawatir yang dulu sudah menghilang semenjak kematian ibu nya sekarang kembali terjadi ia rasakan saat melihat begitu menderita nya bocah perempuan ini.

Tanpa berpikir panjang dia pun mulai mendekati tempat di mana bocah ini berada bersamaan dengan teman nya itu yang pergi entah untuk apa ia pun tidak peduli, namun setelah ia mendekati gadis kecil ini hal lain nya membuat ia begitu terkejut, bagaimana tidak bola mata bocah perempuan ini kembali berubah warna, hal ini tidak pernah ia lihat dan dengar sebelum nya, namun meski begitu mata kecil itu membuat nya begitu terpesona.

" Arrgghhhh" anak perempuan itu kembali berteriak kesakitan meski masih ia tahan agar teman nya tidak mendekati nya setelah mendengar suara teriakan nya.

Suara teriakan dari gadis kecil itu mampu membangunkan nya dari lamunan nya, dengan segera tangan mungil nya menghapus setiap darah yang memenuhi wajah anak perempuan itu.

Terlihat anak perempuan itu tersentak kaget saat ada tangan kecil yang yang mengelap darah dari wajah nya menggunakan sapu tanga yang di miliki nya, saat ia melihat ternyata tangan itu milik anak laki-laki yang memberikan sapu tangan pada nya.

Anak perempuan itu dengan cepat menangkap tangan bocah laki-laki itu dengan tangan nya untuk menghentikan apa yang sedang bocah laki-laki itu lakukan.

Bocah laki-laki itu terlihat tersentak kaget saat dia memegang tangan nya, melihat itu dia melihat ke arah tangan nya di mana darah masih memenuhi tangan nya sampai membuat tangan bocah laki-laki itu juga terkena darah nya, dengan cepat ia melepaskan genggaman nya.

" Ah... Maaf maaf, aku tidak sengaja" ia pikir bocah laki-laki itu merasa jijik karena ia sentuh dengan tangannya yang berlumuran darah hingga mengotori tangan nya.

" Tidak apa-apa" sebenarnya bukan hal itu yang membuat nya terkejut, namun ia terkejut karena saat tangan mungil dari gadis kecil itu menggenggam tangan nya ia tidak merasakan perasaan jijik pada nya, ia pun tidak merasakan jijik sama sekali pada tangan yang telah gadis itu sentuh.

Bukan apa, hanya saja dia memiliki penyakit OCD akut dimana ia sangat gila akan kebersihan, bukan hanya itu dia sangat tidak suka ada yang memegang bahkan menyentuh nya walau seujung kuku pun entah itu oleh keluarga nya, atau orang lain perempuan maupun laki-laki, dia akan selalu menjaga jarak nya dari mereka atau tidak membiarkan mereka menyentuh nya sama sekali.

ia akan langsung mengelap jejak di mana anggota tubuh nya yang di sentuh dengan cara yang begitu kasar agar tidak ada sedikitpun jejak yang tertinggal dari orang yang baru saja menyentuh nya.

Dulu bahkan kulit di tangan nya langsung mengelupas dan mengeluarkan darah akibat dia menggosok nya terlalu keras, dan hal itu membuat ibu nya khawatir, ia langsung di larikan ke rumah sakit karena kejadian itu, dan saat itu ia mulai menjauhi dunia luar dan tidak membiarkan satupun orang menyentuh nya.

Namun sekarang gadis kecil itu telah memegang tangan nya, tapi tidak ada reaksi apapun yang terjadi pada diri nya, rasa jijik, tidak nyaman tidak ada hal yang seperti itu, ia malah merasakan perasaan nyaman dan tenang saat dia menggenggam tangan nya. Hal ini sangat aneh ia berpikir apa penyakit nya telah sembuh, namun hal itu tidak mungkin sebelum kejadian ini terjadi anak buah kakek nya pernah menyentuh nya sedikit dan hal itu membuat reaksi besar pada diri nya.

" Aku akan membantu mu membersihkan wajah mu" ujar bocah laki-laki itu dingin, namun bola mata nya menatap gadis kecil itu dengan lembut.

" Terima kasih"

Setelah membersihkan wajah dan tangan gadis kecil di hadapan nya, gadis kecil ini sekarang terlihat sangat cantik dengan wajah nya yang terlihat begitu lucu, imut membuat semua orang yang melihat nya ingin mencubit pipi nya karena gemas.

" Boleh aku melihat mata mu?" Tanya bocah laki-laki itu, ia melihat meski ia membersihkan wajahnya, Namun darah tidak berhenti keluar dari kedua mata nya hal ini membuat nya khawatir.

Sejenak gadis kecil itu menatap bola mata bocah laki-laki itu, sebelum dia menganggukkan kepala nya, entah mengapa dia memiliki kepercayaan pada bocah laki-laki itu.

Tangan kecil dari anak laki-laki itu mengusap pelan kelopak mata miliki gadis kecil itu, sambil terus memperhatikan perubahan yang terjadi pada nya. entah mengapa rasa sakit yang di rasakan nya berangsur angsur membaik setelah tangan anak laki-laki itu menyentuh wajah nya, ia juga mulai bisa mengendalikan warna mata yang di miliki hingga kembali ke warna nya yang berwarna biru cerah, dia juga merasakan ada sebuah energi yang halus dan hangat mengalir di dalam tubuh nya.

Melihat setiap perubahan yang terjadi pada gadis kecil di hadapan nya tanpa sadar dia menghela nafas lega saat melihat kondisi nya berangsur angsur membaik, sebenarnya dia memberikan sedikit energi spiritual miliki nya dan ia sangat lega saat tahu tidak ada pertentangan dari tubuh gadis kecil ini saat dia memberikan energi nya.

" Ahkk.. gak ada satupun jalan keluar dari tempat ini!" keluh seorang anak perempuan yang baru saja tiba, dia tidak menyadari ada orang lain di sana.

" Aku tahu" ketus gadis kecil itu menanggapi keluhan dari teman nya itu.

" Kamu tahu, lalu mengapa.... Ahk siapa kamu?" Awal nya ia kesal karena teman nya membodohi nya, namun ia terkejut saat melihat di sana ada orang lain, tetapi seperti nya bocah laki-laki yang ia ajak bicara tidak mempedulikan nya sama sekali, terbukti saat mata nya hanya menatap pada gadis kecil di hadapan nya saja.

" Ouh ya... Bagaimana keadaan mu?" Tanya nya saat mengingat kondisi teman nya yang sangat menghawatirkan

" Aku baik baik saja"

" Syukurlah"

" Terima kasih" ujar gadis kecil itu pada bocah laki-laki itu, yang di balas anggukan kepala dari nya.

" Hei hei ada apa ini, apa ada sesuatu yang terjadi yang tidak ku ketahui, atau...."

BRAAKK

Sebelum dia menyelesaikan ucapan nya terdengar suara pintu yang di buka begitu keras, ada tiga orang pria dewasa yang masuk ke dalam ruangan tersebut.

Episodes
1 01. Prolog
2 02. Pertemuan Pertama
3 03. Menahan Rasa Sakit
4 O4. Ayah Dan Anak
5 05. Arsyakayla Azura Aurora Lawrence
6 06. Seorang Pemuda
7 07. Terkejut?
8 08. Pertolongan Pertama
9 09. Keluarga Bangsawan
10 10. Siapa Sahabat mu!
11 11. Keluarga Davies
12 12. Keluarga Lawrence
13 13. Penampilan Baru
14 14. Siapa kau?
15 15. Membuat Masalah
16 16. Tiba Di Pulau Terbang
17 17. Teman Baru
18 18. Aksa Raymond Vincent Knight
19 19. Maaf
20 20. Mall
21 21. Dalam Kelas
22 22. Elemen Dasar
23 23. Perburuan
24 24. Tercengang
25 25. Terluka
26 26. Satu Bulan Kemudian
27 27. Alvan
28 28. Apakah Penting!
29 29. Kantin
30 30. Masih Dikantin
31 31. Perhatian
32 32. Pertunjukan?
33 33. Terkejut
34 34. Penurut Vs Perhatian
35 35. Sebuah Pengakuan?
36 36. Kesal
37 37. Pembicaraan
38 38. Arion?
39 39. Pengkhianat
40 40. Perdebatan
41 41. Drama
42 42. Tempat Rahasia
43 43. Racun Dingin
44 44. Kisah Aksa
45 45. Momen Arsya Dan Aksa
46 46. Keluar Dari Tempat Rahasia
47 47. Bermain
48 48. Tranding Topic
49 49. Aku Tidak Tertarik
50 50. Masalah Datang
51 51. Bukti
52 52. Dari Keluarga Lawrence?
53 53. Harraz Edzard Davies
54 54. Pengganggu
55 55. Identitas Yang Mengerikan
56 56. Apakah Hanya Teman?
57 57. Pelatihan
58 58. Kedatangan Five Prince
59 59. Ada Apa Dengan Arsya!
60 60. Arsya Pingsan
61 61. Trauma
62 62. Kepingan Ingatan
63 63. Nevan
64 64. Kerja Sama
65 65. Penolakan Arion dan Aksa
66 66. Pemilihan
67 67. Jadilah Rekan Ku!
68 68. Perjanjian
69 69. Perjanjian II
70 70. Kelas Tata Krama
71 71. Berkunjung
72 72. Tuan Besar Knight
73 73. Klub
74 74. Pelelangan
75 75. Akhir Pelelangan
76 76. Nona Azura Dan Tuan Vincent
77 77. Organisasi Black Angels
78 78. Duel
79 79. Kemarahan Heera
80 80. Senjata Sihir
81 81. Hukuman
82 82. Senjata Sihir
83 83. Sebuah Misi
84 84. Rencana
85 85. Apa Bicaramu Gagap?
86 86. Kesalahpahaman
87 87. Rumor Yang Beredar
88 88. Nyonya Besar Evans
89 89. Perjalanan
90 90. Kesalahpahaman
91 91. Memasuki Desa
92 92. Peraturan Desa Reine
93 93. Monster Air
94 94. Jebakan
95 95. Jebakan II
96 96. Pernikahan Kilat
97 97. Keributan
98 98. Semua Karena Harraz
99 99. Negara D
100 100. Masuk Kedalam Hutan
101 101. Pertarungan
102 102. Melawan Monster Ular
103 103. Kekalahan Monster Ular
104 104. Tragedi
105 105. Tragedi II
106 106. Tragedi III
107 107. Rumor
108 108. Mencari Clara
109 109. Kembalinya Clara
110 110. Penyerangan
111 111. Masuk Jurang
112 112. Menginap Bersama
113 113. Menyelesaikan Masalah
114 114. Arti Bunga Higanbana
115 115. Meminjam Buku
116 116. Sikap Heera Yang Berubah
117 117. Kelas Ramuan
118 118. Masalah
119 119. Mengobati
120 120. Mengobati II
121 121. Harraz Berulah
122 122. Teratai Putih
123 123. Kesalahpahaman
124 124. Kemarahan Arion
125 125. Pertengkaran
126 126. Rencana
127 127. Keluarga Evans
128 128. Nyonya Tua Evans Berulah
129 129. Aksa Vs Arion
130 130. Terbongkarnya Identitas Arsya
131 131. Identitas Clara
132 132. Pembicaraan Arsya Dan Heera
133 133. Flashback
134 134. Flashback End
135 135. " Kakak Ipar?"
136 136. Latihan Dansa
137 137. Negara A
138 138. Apapun Yang Terjadi Kamu Hanya Cukup Untuk Percaya Padaku Saja
139 139. Kesepakatan Dan Kediaman Knight
140 140. Kedatangan Pengganggu
141 141. Perintahnya Sama Seperti Perintahku
142 142. Hewan Roh
143 143. Jangan Sampai Mengotori Mata Istriku
144 144. Mungkin Hanya Aksa Dan Teman-Temannya Yang Waras
145 145. Rencana Kenan
146 146. Rencana Kenan II
147 147. Kau Pikir Priaku Sama Seperti Priamu
148 148. Dia Adalah Dia
149 149. Aku Selalu Membalas Kebaikan Seseorang Dengan Apa Yang Orang Itu Berikan
150 150. Racun
151 151. Serangan Makhluk Aneh
152 152. Keributan
153 153. Ini Adalah Aku Apa Adanya
154 154. Valencia Terluka Parah
155 155. Diskusi
156 156. Hutan penyihir
157 157. Serangan Dari Belakang
158 158. Kabar Arsya
159 159. Kembalinya Arsya
160 160. Perjodohan
161 161. Sandera
162 162. Kesembuhan Valencia
163 163. Mimpi Buruk
164 164. Senjata sihir milik Arsya
165 165. Taktik Alvan Dan Clara
166 166. Ruang Rahasia
167 167. Mesin Pembunuh
168 168. Awal Acara Perburuan
169 169. Perburuan I
170 170. Perburuan II
171 171. Percakapan Heera Dan Alvan
172 172. Dendam
173 173. Perburuan III
174 174. Keluarga Bangsawan Nelson
175 175. Perburuan IV
176 176. Kawanan Serigala
177 177. Melawan Para Monster Serigala
178 178. Kemenangan
179 179. Bukan Manusia
180 180. Robot?
181 181. Hari Terakhir Perburuan
182 182. Kedatangan dua pemuda
183 183. Beradu Kekuatan
184 184. Mengalahkan Monster Kalajengking
185 185. Perburuan Selesai
186 186. Pesta Dansa
187 187. Pesta Dansa II
188 188. Teman Baru
189 189. Berdansa
190 190. Hanya Aksa
191 191. Kenan Dan Keysa
192 192. Pembicaraan Serius
193 193. Kemarahan Harraz
194 194. David
195 195. Keanehan Aksa
196 196. Kebersamaan
197 197. Setelah menghabiskan malam bersama
198 198. Perekrutan Anggota Baru
199 199. Fraksi
200 200. Wanita Gila
201 201. Wanita Bermulut Besar
202 202. Fraksi Black Rose
203 203. Tawaran
204 204. Berkumpul
205 205. Taruhan
206 206. Bergosip
207 207. Diusir Dari Rumahnya Sendiri!
208 208. Pulang Kerumah
209 209. Pengganggu
210 210. Kemarahan Arsya
211 211. Ayah?
212 212. Menyelesaikan Masalah
213 213. Reaksi Aneh Orang-Orang
214 214. Kau Benar-benar Arsya!
215 215. Rencana Liburan
216 216. Liburan I
217 217. Rencana Perjodohan
218 218. Pengenalan Dua keluarga
219 219. Pertemuan Keluarga
220 220. Berduel
221 221. Menyusul Arion
222 222. Berlibur Bersama
223 223. Keysa Yang Penuh Ingin Tahu
224 224. Monster Laut
Episodes

Updated 224 Episodes

1
01. Prolog
2
02. Pertemuan Pertama
3
03. Menahan Rasa Sakit
4
O4. Ayah Dan Anak
5
05. Arsyakayla Azura Aurora Lawrence
6
06. Seorang Pemuda
7
07. Terkejut?
8
08. Pertolongan Pertama
9
09. Keluarga Bangsawan
10
10. Siapa Sahabat mu!
11
11. Keluarga Davies
12
12. Keluarga Lawrence
13
13. Penampilan Baru
14
14. Siapa kau?
15
15. Membuat Masalah
16
16. Tiba Di Pulau Terbang
17
17. Teman Baru
18
18. Aksa Raymond Vincent Knight
19
19. Maaf
20
20. Mall
21
21. Dalam Kelas
22
22. Elemen Dasar
23
23. Perburuan
24
24. Tercengang
25
25. Terluka
26
26. Satu Bulan Kemudian
27
27. Alvan
28
28. Apakah Penting!
29
29. Kantin
30
30. Masih Dikantin
31
31. Perhatian
32
32. Pertunjukan?
33
33. Terkejut
34
34. Penurut Vs Perhatian
35
35. Sebuah Pengakuan?
36
36. Kesal
37
37. Pembicaraan
38
38. Arion?
39
39. Pengkhianat
40
40. Perdebatan
41
41. Drama
42
42. Tempat Rahasia
43
43. Racun Dingin
44
44. Kisah Aksa
45
45. Momen Arsya Dan Aksa
46
46. Keluar Dari Tempat Rahasia
47
47. Bermain
48
48. Tranding Topic
49
49. Aku Tidak Tertarik
50
50. Masalah Datang
51
51. Bukti
52
52. Dari Keluarga Lawrence?
53
53. Harraz Edzard Davies
54
54. Pengganggu
55
55. Identitas Yang Mengerikan
56
56. Apakah Hanya Teman?
57
57. Pelatihan
58
58. Kedatangan Five Prince
59
59. Ada Apa Dengan Arsya!
60
60. Arsya Pingsan
61
61. Trauma
62
62. Kepingan Ingatan
63
63. Nevan
64
64. Kerja Sama
65
65. Penolakan Arion dan Aksa
66
66. Pemilihan
67
67. Jadilah Rekan Ku!
68
68. Perjanjian
69
69. Perjanjian II
70
70. Kelas Tata Krama
71
71. Berkunjung
72
72. Tuan Besar Knight
73
73. Klub
74
74. Pelelangan
75
75. Akhir Pelelangan
76
76. Nona Azura Dan Tuan Vincent
77
77. Organisasi Black Angels
78
78. Duel
79
79. Kemarahan Heera
80
80. Senjata Sihir
81
81. Hukuman
82
82. Senjata Sihir
83
83. Sebuah Misi
84
84. Rencana
85
85. Apa Bicaramu Gagap?
86
86. Kesalahpahaman
87
87. Rumor Yang Beredar
88
88. Nyonya Besar Evans
89
89. Perjalanan
90
90. Kesalahpahaman
91
91. Memasuki Desa
92
92. Peraturan Desa Reine
93
93. Monster Air
94
94. Jebakan
95
95. Jebakan II
96
96. Pernikahan Kilat
97
97. Keributan
98
98. Semua Karena Harraz
99
99. Negara D
100
100. Masuk Kedalam Hutan
101
101. Pertarungan
102
102. Melawan Monster Ular
103
103. Kekalahan Monster Ular
104
104. Tragedi
105
105. Tragedi II
106
106. Tragedi III
107
107. Rumor
108
108. Mencari Clara
109
109. Kembalinya Clara
110
110. Penyerangan
111
111. Masuk Jurang
112
112. Menginap Bersama
113
113. Menyelesaikan Masalah
114
114. Arti Bunga Higanbana
115
115. Meminjam Buku
116
116. Sikap Heera Yang Berubah
117
117. Kelas Ramuan
118
118. Masalah
119
119. Mengobati
120
120. Mengobati II
121
121. Harraz Berulah
122
122. Teratai Putih
123
123. Kesalahpahaman
124
124. Kemarahan Arion
125
125. Pertengkaran
126
126. Rencana
127
127. Keluarga Evans
128
128. Nyonya Tua Evans Berulah
129
129. Aksa Vs Arion
130
130. Terbongkarnya Identitas Arsya
131
131. Identitas Clara
132
132. Pembicaraan Arsya Dan Heera
133
133. Flashback
134
134. Flashback End
135
135. " Kakak Ipar?"
136
136. Latihan Dansa
137
137. Negara A
138
138. Apapun Yang Terjadi Kamu Hanya Cukup Untuk Percaya Padaku Saja
139
139. Kesepakatan Dan Kediaman Knight
140
140. Kedatangan Pengganggu
141
141. Perintahnya Sama Seperti Perintahku
142
142. Hewan Roh
143
143. Jangan Sampai Mengotori Mata Istriku
144
144. Mungkin Hanya Aksa Dan Teman-Temannya Yang Waras
145
145. Rencana Kenan
146
146. Rencana Kenan II
147
147. Kau Pikir Priaku Sama Seperti Priamu
148
148. Dia Adalah Dia
149
149. Aku Selalu Membalas Kebaikan Seseorang Dengan Apa Yang Orang Itu Berikan
150
150. Racun
151
151. Serangan Makhluk Aneh
152
152. Keributan
153
153. Ini Adalah Aku Apa Adanya
154
154. Valencia Terluka Parah
155
155. Diskusi
156
156. Hutan penyihir
157
157. Serangan Dari Belakang
158
158. Kabar Arsya
159
159. Kembalinya Arsya
160
160. Perjodohan
161
161. Sandera
162
162. Kesembuhan Valencia
163
163. Mimpi Buruk
164
164. Senjata sihir milik Arsya
165
165. Taktik Alvan Dan Clara
166
166. Ruang Rahasia
167
167. Mesin Pembunuh
168
168. Awal Acara Perburuan
169
169. Perburuan I
170
170. Perburuan II
171
171. Percakapan Heera Dan Alvan
172
172. Dendam
173
173. Perburuan III
174
174. Keluarga Bangsawan Nelson
175
175. Perburuan IV
176
176. Kawanan Serigala
177
177. Melawan Para Monster Serigala
178
178. Kemenangan
179
179. Bukan Manusia
180
180. Robot?
181
181. Hari Terakhir Perburuan
182
182. Kedatangan dua pemuda
183
183. Beradu Kekuatan
184
184. Mengalahkan Monster Kalajengking
185
185. Perburuan Selesai
186
186. Pesta Dansa
187
187. Pesta Dansa II
188
188. Teman Baru
189
189. Berdansa
190
190. Hanya Aksa
191
191. Kenan Dan Keysa
192
192. Pembicaraan Serius
193
193. Kemarahan Harraz
194
194. David
195
195. Keanehan Aksa
196
196. Kebersamaan
197
197. Setelah menghabiskan malam bersama
198
198. Perekrutan Anggota Baru
199
199. Fraksi
200
200. Wanita Gila
201
201. Wanita Bermulut Besar
202
202. Fraksi Black Rose
203
203. Tawaran
204
204. Berkumpul
205
205. Taruhan
206
206. Bergosip
207
207. Diusir Dari Rumahnya Sendiri!
208
208. Pulang Kerumah
209
209. Pengganggu
210
210. Kemarahan Arsya
211
211. Ayah?
212
212. Menyelesaikan Masalah
213
213. Reaksi Aneh Orang-Orang
214
214. Kau Benar-benar Arsya!
215
215. Rencana Liburan
216
216. Liburan I
217
217. Rencana Perjodohan
218
218. Pengenalan Dua keluarga
219
219. Pertemuan Keluarga
220
220. Berduel
221
221. Menyusul Arion
222
222. Berlibur Bersama
223
223. Keysa Yang Penuh Ingin Tahu
224
224. Monster Laut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!