18. Aksa Raymond Vincent Knight

" Lah Na gak ada makanan lain apa selain mie instan" ujar Heera mengeluh

" Gak ada... Setiap murid hanya di berikan uang bulanan terbatas, dan uang itu hanya cukup untuk membeli mie, telur sama sayuran saja, serta pelataran tugas academy. uang yang kami miliki tidak mampu membeli daging. Jika ingin uang tambahan harus melakukan misi sedangkan kami belum cukup mahir mengendalikan kekuatan kami... Jadi makan seadanya saja" ujar Naura tegas

" Lalu apa tidak ada sayuran?" Tanya Heera kembali

" Tidak ada sudah habis, kami pun belum membeli bahan makanan lagi, uang bulanan untuk bulan sekarang belum di berikan" ujar Kyra malas

" Jangan manja, tempat ini bukan rumah kalian" lanjut Kyra pedas

" Aku tidak apa makan mie, mie pun sudah cukup yang penting bisa memuaskan perut lapar ku ini" ujar Elvira memecah ketegangan.

" Apakah ada toko bahan makanan yang masih buka?" tanya Heera

" Tidak ada, semua nya sudah tutup pada jam begini" jawab Naura

" Tidak apa, kau makanlah!" ucap Arsya singkat

" Tapi, kau bagaimana?" Tanya Heera

" Kenapa, apa teman mu itu tidak bisa makan makanan seperti ini, cih dia terlalu manja" sinis Kyra

" Jaga ucapan mu" seru Heera kesal

" Hei! kita ini teman sekamar tidak baik berantem" ujar Valencia yang di angguki Naura

" Heera hentikan!" ucap Arsya sarkas

" Tapi Ra dia..."

" Aku lelah... kau makan lah" seru Arsya sebelum memasuki kamar nya.

" Hmm... Maaf Clara kalo aku boleh tahu kenapa Arsya tidak ingin makan mie?" Tanya Valencia hati hati

" Dia memiliki penyakit mag, sehingga dokter melarang nya untuk makan makanan yang instan, dia akan mudah sekali sakit, bahkan dulu dia pernah koma hanya karena tanpa sengaja makan makanan instan" ujar Heera terlihat begitu serius

" Meskipun sebenarnya dia koma karena hal lain sih" lanjut Heera dalam hati, sambil menahan tawa nya.

" Separah itu?" Tanya Naura serius

" Ya sangat parah" seru Heera semakin mendramatisir peran nya

Kyra yang mendengar itu pun merasa bersalah karena telah berpikiran buruk tentang Arsya, ia kira dia sama saja dengan gadis manja yang lain nya, karena itu ia sangat tidak suka gadis yang manja.

" Penampilan Arsya terlihat cupu namun ekspresi nya begitu sangat datar, aku bingung harus berinteraksi dengan nya bagaimana?" Ujar Naura sambil menopang dagu nya, yang juga di angguki oleh yang lain nya.

Sebenarnya Arsya bukan tidak boleh makan mie, hanya saja mie instan itu mengandung bahan yang akan membuat alergi nya kambuh bukan hanya karena mag nya saja. Heera sengaja mengatakan itu hanya untuk menjahili teman teman baru nya saja, apa lagi Kyra yang bicara nya sebelas dua belas dengan Arsya, dia sangat senang menjahili mereka.

***

Di sebuah ruangan yang terlihat mewah dan elegan juga di dominasi oleh cat berwarna abu-abu, terdapat seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran nya.

Tok

" Masuk!" ujar pria itu singkat dan dingin

" Tuan, ini informasi yang kami dapat tentang gadis itu" ujar seseorang yang baru sambil memberikan sebuah berkas pada tuan nya

Brak

Pria itu membanting berkas yang ada di tangan nya dengan kasar.

" Apakah hanya ini yang bisa kalian dapatkan" marah nya

Bagaimana dia tidak marah, di dalam berkas itu hanya tertera nama dan umur gadis itu saja, tidak ada hal lain nya.

Sebegitu tidak becus nya kah bawahan nya sekarang, pikir nya

" Maaf tuan, kami sudah berusaha mencoba mencari tahu identitas nya, namun identitas nya sangat terlindungi hingga kami tidak dapat membobol keamanan nya dengan mudah tuan" ujar orang itu yang tidak lain adalah Liam

" Seperti nya aku harus mengirim mu ke kutub Utara, untuk mendinginkan otak mu itu" ujar nya dengan nada yang begitu dingin dan ekspresi yang sangat datar.

Aksa Raymond Vincent Knight nama lain nya adalah Aksa Raymond Davies, nama Vincent di berikan oleh kakek nya begitu pun Knight adalah nama marga dari ibu nya.

Ia mengikuti marga ibu nya karena sedari kecil keluarga Davies tidak pernah menganggap keberadaan nya, saat ia berumur lima tahun ia dan ibu nya di usir oleh ayah nya sendiri, namun ayah nya tidak tahu bahwa ibu nya adalah keturunan keluarga Knight. yang selama ini ayah nya ketahui tentang ibu nya hanya lah rakyat biasa bukan dari kalangan bangsawan, ibu nya pun tidak pernah memberitahukan hal ini pada ayah nya.

Violet Cordelia Knight itulah nama ibu nya setelah satu tahun di usir dari kediaman Davies, ibu nya pun menghembuskan nafas terakhir nya.

Aksa Raymond Vincent Knight kerap di panggil Aksa atau Raymond, namun orang-orang lebih mengenal nya dengan sebutan tuan muda Knight. sifat nya berdarah dingin dan sangat kejam pada musuh musuh nya, ia tidak akan segan membunuh anak anak, orang tua, pria atau pun wanita yang berani ingin bermain-main dengan nya.

Dia pun tidak akan peduli jika itu keluarga nya sendiri jika ada yang mengkhianati nya maka kematian yang akan mereka dapatkan. Aksa atau Raymond memiliki OCD akut ia sangat gila akan kebersihan, ia pun tidak suka bersentuhan dengan orang lain.

" Tuan saya siap mendapatkan hukuman, namun saya mendapatkan informasi lain tentang gadis itu, gadis itu terlihat memasuki academy Blue Ocean" ujar Liam dengan cepat

" Academy itu?" Tanya Aksa memastikan

" Iya tuan"

" Hmm"

" Tuan saya juga mendapatkan informasi tentang saudara tiri anda Harraz Edzard Davies yang juga ikut masuk ke academy Blue Ocean tahun ini" ucap nya lagi

" Bagus bagus, permainan akan semakin seru jika ia ikut masuk dalam alur permainan ini" ucap Ray sambil menyeringai dengan kejam

" Tuan selalu saja menyeramkan... aku heran Apakah akan ada yang bisa menjinakkan singa ini!" Batin nya

" Keluarlah"

" Baik Tuan"

Ray mengambil berkas informasi Arsya, di sana tertera nama Arsyakayla Azura, umur 19 tahun.

" Arsyakayla Azura, aku yakin ada sesuatu yang masih kau sembunyikan dari ku gadis kecil, kau tidak sesederhana yang terlihat... Lagi pula jika bawahan ku mudah menemukan mu, sudah lama aku sudah menemukan mu terlebih dahulu" ujar Aksa, untuk pertama kali nya dia tersenyum tulus saat menyebut nama Arsya.

Jika saja Liam mendengar perkataan nya, dia akan langsung muntah darah. jika tuan nya sudah tahu akan sulit menemukan identitas gadis yang di cari nya mengapa melampiaskan amarah nya pada ku, itulah yang akan dia pikirkan.