Michel yang melihat istrinya sibuk di dapur langsung menghampiri Sisil, dan meluk Sisil dari belakang. membuat Sisil langsung melepaskan pelukannya Michel
" Sayang kenapa? apa aku melakukan kesalahan lagi? Bunda kenapa tidur di kamar Eka, ayah menunggu bunda." Ucap Michel mengikuti Sisil mengambil bumbu
" Yakin menunggu Bunda? sudah lah sana, bunda males ngomong sama ayah. sana siap siap ke Makassar" Usir Sisil, Sisil muak bersandiwara seperti ini.
" Sil, maaf bangun kesiangan, kamu masak apa?" Tanya Viona baru masuk dapur
" Iyah enggak masalah Vi, masak seafood Lanjut Sisil.
" Sil, mata kamu bengkak habis nangis kenapa. apa lagi yang bikin kamu nangis." Lanjut Viona engga sengaja melihat matanya Sisil bengkak
" Sayang kenapa nangis?" Tanya Michel kwatir, Michel pegang wajahnya Sisil cemas
" Lepas tangan ayah, bunda lagi masak." Lanjut Sisil dengan tegas, Sisil semakin engga kuat nahan emosi
" Apa lagi yang kamu lakukan Michel, engga kasihan apa bikin Sisil nangis terus." Lanjut Viona semakin kesel masalah enggak selesai selesai
" Selamat pagi bos" Ucap Dion masuk seenaknya kedapur
" Pagi Dion, sarapan sama kita sebelum kamu ikut perjalanan dinas kan." Ucap Sisil mengalihkan pembicaraan
" Matanya bengkak, pasti bekas semalam pas nelefon. keterlaluan pak Michel" Batin Dion, Dion engga tega melihat bos nya nangis terus
" Dengan senang hati bos, oh ya berapa hari ke Kampus Cinta. saya sudah cek email email yang masuk dan beberapa sudah saya print." Lanjut Dion yang menikmati masakan Sisil
" Kita perjalanan dinas, seminggu disana dan tinggal di apartemen saya." Ucap Michel, Michel lupa minta Diana untuk pergi dari apartemen
" Dengan senang hati pak, masakan Bu bos enak." Lanjut Dion muji masakan Sisil
"Ah bisa saja, masakan saya biasa saja kok
" lanjut Sisil dengan terkekeh
" Pak Raka mana?" Tanya Dion dari tadi enggak ketemu sama Raka
" Raka masih mandi, sepertinya sebentar lagi turun." Ucap Viona sambil makan
" Sayang, apa yang bikin kamu nangis lagi sayang." Batin Michel penasaran
Dion, Sisil, Viona,dan Michel. melanjutkan sarapannya, sarapan yang hening tanpa ada obrolan lagi. Sisil enggak ingin berlama-lama didekat Michel, Sisil jadi keinget sama ucapan Michel. sesampainya di Makassar wanita selingkuhannya sudah menunggu kehadiran Michel, lagi lagi Sisil engga kuat menahan amarahnya. Sisil langsung jalan menuju kamarnya, Viona yang melihat Sisil jalan ke kamar tanpa mengantarkan Michel kedepan. menjadi curiga apa lagi Sisil nangis.
" Sayang, hati hati dijalan." Ucap Viona mencium bibirnya Raka
" Iyah sayang" Ucap Raka mencium keningnya Viona
" Loh Sisil mana?" Tanya Michel, perasaan tadi Sisil dibelakangnya
" sudah kalian bertiga cepetan berangkat kerja, hati hati dijalan semuanya." Lanjut Viona, Viona engga ingin Michel melihat Sisil yang nangis lagi
" ya sudah bos, kita jalan dulu." ucap Dion, Dion memasukan kopernya kedalam bagasi mobil
" Saya ingin pamitan dulu sama Sisil"Lanjut Michel, walaupun lagi marahan tapi Michel sebelum berangkat kerja ingin pamitan sama Sisil
" Masih bisa ketemu Minggu depan kan, sudah pada pergi sana." Lanjut Viona maksa
Michel akhirnya nurut keinginan Viona, Michel, Dion dan Raka. masuk kedalam mobil dan perlahan mobil meninggalkan rumah, Viona yang melihat mobil sudah jalan jauh. langsung menghampiri Sisil. Sisil lagi ngelamun didalam kamar.
" Vi, Michel keterlaluan Vi. pantas Michel mau ke Makassar Vi, selingkuhannya sudah menunggu Michel Vi." Ucap Sisil yang enggak sanggup menahan air matanya yang terus menerus membasahi wajahnya
" kamu kata siapa Sil, kok bisa seyakin itu?" tanya Viona yang kaget mendengar ucapan Sisil
" semalam Michel pengen terus enggak saya kasih, saya kasih pertanyaan sudah berapa kali merayu perempuan,. Michel cuma bisa diam Vi, saya ke kamar Eka males tidur bareng Michel, pas saya mau ambil minum dan cemilan di kamar saya dengerin obrolan Michel di telepon. Michel jadi ke Makassar dan ingin olahraga panas sepuasnya Vi, hati istri mana yang kuat suaminya selingkuh apa lagi ingin melakukan hal hal yang menjijikan. Vi saya ingin bercerai dari Michel Vi, Michel selingkuh" penjelasan Sisil panjang kali lebar, tangisnya Sisil semakin pecah
" Astaga, parahnya Michel, bener bener jahat kalo begitu Sil. kita tunggu hasil dari Dion, kalo selesai baru putus kan untuk bercerai Sil." Lanjut Viona engga menyangka Michel bisa setega ini
" Iyah Vi, laki laki selingkuh dengan kegiatan biasa saja bisa bercerai apa lagi ini melakukan olahraga panas selama kunjungan kerja, tega banget melakukan ini semua sama saya Vi" Lanjut Sisil yang terus nangis
Viona bener engga percaya sama kelakuan Michel, yang enggak memperbaiki dirinya, Viona. bener bener bingung harus bagaimana sekarang, engga tega melihat Sisil nangis terus menerus.
Dilain sisi, Michel tersenyum bahagia melihat Diana menyambut kedatangan di bandara, Michel dengan cueknya mencium Diana di Depan Dion. Dion yang melihat nya berusaha santai dan enggak percaya kalo Michel bener bener punya selingkuhan, Dion diam diam menyalakan handphone nya.
" Dion, kamu jaga rahasia ya, selama kita disini, kalo kamu mau olahraga panas sama perempuan ini boleh." Ucap Michel sambil merangkul pinggang nya Diana
" Pantas anda betah kunjungan kerja selama di sini, boleh pak, perempuan itu pasti tinggal di apartemen.?" Tanya Dion dengan sengaja
" Ya dong,laki laki dewasa membutuhkan olahraga panas, selama kunjungan kerja kan jauh dari istri. tapi tongkat sakti tetep membutuhkan olahraga panas." Lanjut Michel, Michel menggandeng tangan nya Diana.
" Ya sudah yuk sayang ke apartemen, kalian pasti cape kan. kamu apa mau olahraga panas juga." Ucap Diana melihat Dion
" Cukup pak Michel saja, saya enggak biasa." Lanjut Dion, Dion mematikan handphone.
" Maaf pak, saya cuman menjalankan tugas. bersiap siap mendapatkan amukan dari Bu Sisil." Batin Dion, Dion ragu mengirimkan rekaman tadi. tapi Sisil pasti menunggu
Dion dengan terpaksa mengirimkan hasil rekaman tadi, Dion enggak membayangkan Sisil semakin lama nangis karena masalah ini.
Dilain sisi, Raka dan Viona makan siang bareng, Raka mengeluarkan handphone nya dari dalam saku. betapa kagetnya Raka mendapatkan Vidio call dari Citra, Viona yang melihat ekspresi suaminya berusaha tenang, enggak ingin mengganggu kenikmatan makan dengan amarah. Viona berusaha cuek walaupun hatinya panas dan penasaran
" Sayang, Minggu depan giliran ayah yang kunjungan kerja yah?" Tanya Viona melihat Raka yang sibuk sama handphone nya
" Iyah sayang, aku akan ke sana dua atau tiga hari lagi, aku kesana dan Michel pulang." Ucap Raka senyum senyum sendiri sambil main handphone
" Ya enggak masalah sayang." Lanjut Viona hati Viona bener bener panas melihat kelakuan suaminya, lagi makan bisa bisanya chattingan sama orang lain.
" Apa aku siap menerima kenyataan kalo bener Raka punya selingkuhan, astaga Raka dan Michel sulit untuk setia amat." Batin Viona, Viona merasakan matanya yang panas
Viona berusaha memainkan handphone, Viona enggak mengganggu kesenangan Raka, tanpa Raka sadari Viona semakin curiga sama kelakuan Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments