aku ikut bahagia

Michel mengajak Sisil, dan viona jalan jalan ke mall, Michel menemani istrinya belanja sesuka hati begitu juga dengan viona. Michel melihat istrinya sama seperti awal bertemu, Sisil bener bener belanja sesuai kebutuhan bukan karena tergiur dengan barang barang mahal dan bagus. Michel pegangin Eka sambil melihat mainan sambil menunggu Sisil, Viona, dan baby sister. belanja kebutuhan dapur, cemilan, dan beberapa minuman segar.

" sayang, maafkan ayah yah, yang jarang dirumah, selalu sibuk bekerja bahkan punya selingkuhan. ayah kesel sekali sama bunda yang enggak bisa membagi waktu mengurus kamu dan kebutuhan ayah, maafkan ayah yang jarang menggendong Eka dan ajak jalan jalan seperti ini." batin Michel kesel, dan rindu saat saat romantis sama Sisil.

" mereka sering ke mall mbak?" tanya Michel ke baby sister nya Sisil

" enggak sama sekali tuan, nyonya Sisil dan nyonya Viona selalu di rumah tuan, kalo engga menyusui atau mandiin den Eka dan nona Linda. mereka tidur tuan bareng anak anak kadang tidur sendiri, anak anak dititipkan ke saya." ucap baby sister jujur

" serius sama sekali enggak kemana mana?" tanya Michel enggak percaya.

" bener tuan, apa lagi umur segini setiap dua jam sekali minum ASI, nyonya kebanyakan makan dan tidur tuan. kalo tuan Michel dan tuan Raka enggak pulang, saya temani nyonya tidur di kamar tuan. jagain den Eka, kasihan nyonya lebih banyak bergadang sendiri tuan sambil kasih ASI dan sambil makan tuan." lanjut baby sister melihat sekeliling Mall

Michel yang mendengar cerita baby sister nya, ngerasa egois bersikap seenaknya cuman karena engga dikasih olahraga sepuasnya dan kebutuhan berangkat kerja pun enggak disiapkan sama Sisil, Sisil kebanyakan tidur setiap kali Michel pulang kerja.

" jangan kasih tahu nyonya saya tanya seperti ini." tegas Michel, tanpa terasa matanya basah karena menyesal.

" baik tuan, saya akan jaga rahasia tuan." lanjut baby sister memaklumi pertanyaan majikannya

dilain Sisi, Viona, Sisil,dan baby sister. ngantri untuk bayar belanjaannya. Sisil gendong Linda, Karena Viona mendadak laper. sedangkan baby sister melanjutkan antrian.

" Linda dan Eka enggak akan saling mencintai Sil" ucap Viona melihat Sisil

" Iyah Vi, karena kita kan gantian memberikan ASI kan. kamu kadang kasih ASI ke Eka sedangkan saya ke Linda. biarlah mereka menjadi saudara sepupuh walaupun engga kandung, mereka satu air susu dari kita. niat menjodohkan mereka sudah engga ada Vi, mereka masih bisa bersama dengan status sepupuh kan." ucap Sisil mencium Linda yang tidur pules dalam gendongan nya

" saya lega mendengar nya Sil, syukurlah kamu engga maksa." lanjut Viona lega

" nyonya maaf, belanjaannya Sudah dibayar. mau kemana lagi kita." ucap baby sister melihat kedua majikannya

" pulang saja mbak, kasihan anak anak juga." ucap Sisil langsung jalan diikuti Viona dan baby sister

dilain sisi, Michel memainkan handphone nya, membalas chat yang dikirim sama Natalia. Michel mengirimkan foto Viona yang lagi belanja ke Raka. tapi engga ada balasan sama sekali.

" perempuan itu, walaupun jauh selalu saja bisa menggoda astaga." batin Michel langsung menghapus chat yang dikirimkan sama Natalia

Michel yang melihat Sisil, Viona,dan baby sister. jalan menghampiri nyaa membuat Michel membantu membawakan belanjaannya Sisil

" sayang pulang yuk, kasihan Eka kelamaan diluar." ucap Michel sambil mencium keningnya Sisil

" Iyah sayang hayo' ucap Sisil bahagia

Viona yang melihat Sisil dan Michel bermesraan menjadi iri,dan rindu sama Raka suami yang sama sekali memberikan kabar atau tanya kabar. Michel yang melihat Viona nangis langsung merangkul bahunya Viona dan Sisil bersamaan.viona yang dirangkul sama Michel engga nolak sama sekali, Viona menghapus air matanya. sesampainya di dalam mobil, Michel, Sisil,dan Viona. sibuk sama perasaannya masing-masing.

" apa aku tega yah melihat Viona nangis seperti ini, pasti rindu sama Raka sedangkan Raka disana lagi bersenang senang. Raka juga keterlaluan engga memberikan kabar sama sekali sudah dua hari." batin Michel yang enggak tega membuat Viona sedih

" terimakasih yah sayang, ajak kita belanja dan jalan jalan. aku sangat bahagia sekali sayang." ucap Sisil merebahkan kepalanya di bahunya Michel

" aku ikut bahagia kalo kamu bahagia sayang" ucap Michel mencium keningnya Sisil

" kamu nangis kenapa Vi" sambung Michel melihat Viona, menghapus air matanya Viona

" saya kangen sama Raka, sesibuk itu kah dia sampai enggak memberikan kabar seperti ini. saya cape" ucap Viona merebahkan kepalanya di bahunya Michel

" kita kasih batas waktu Vi, tiga hari lagi engga pulang. kita susul ke Makassar Vi. biar jelas semuanya." lanjut Sisil yang sebenarnya kesal sama kebiasaan Michel dan Raka, hobi mematikan handphone kalo lagi keluar kota

" apa nyusul, bisa bahaya ini." batin Michel kwartir

" saya setuju, ya sudah jangan sedih lagi." lanjut Michel pelan

Michel yang enggak ingin perselingkuhan nya ketahuan, merencanakan untuk gantian sama Raka ke kampus cinta.

dilain Sisi, Raka mengecek pengeluaran nya, bener bener Yulis dan Natalia perempuan matre. Raka enggak bisa begini terus bisa bisa bangkrut dan ketahuan sama Viona. saat lagi frustasi, Raka mendapatkan telefon dari Michel, mendengar ucapan Michel merasa bersalah sama Viona. memutuskan besok akan pulang ke Jakarta dan gantian sama Michel.

" sayang, besok aku pulang, nanti gantian Michel yang kesini sayang." ucap Raka m3r3m45 p4h4 Natalia dan Yulis bersamaan

" aaahh, padahal aku masih rindu sayang, aaahh jangan keatas sayang." desa han Yulis engga bisa diem menahan geli

" kita engga bisa dua duanya disini sayang, bagaimana pun dua perusahaan tetep membutuhkan aku daan Michel." ucap Raka menikmati pergerakan tangannya sendiri

" aaahh, kamu bener sayang. aku akan membuat Michel betah sayang" desa han Natalia, Natalia menahan sakit di gunung kembarnya begitu kasar di r3m45 sama Raka

" kalian kenapa boros sekali, setiap kali belanja." protes Raka kesal

" perempuan boros buat menjaga penampilan sayang,. aaahh" desa han Yulis semakin cetar membahana

" alasan saja." protes Raka kesal

Raka menyelesaikan aksinya, melanjutkan didalam kamar.

dilain Sisi, Michel bersiap bersiap untuk ke Makassar, dengan alasan suruh Raka pulang dan gantian mengurus kampus cinta, Sisil yang sudah cape marah membiarkan Michel pergi.

" sayang, kamu enggak marah kan aku gantian sama Raka." ucap Michel merapihkan bajunya

" enggak sayang, berapa hari." ucap Sisil berusaha santai

" seminggu sayang" lanjut Michel mencium keningnya Sisil

" jaga kesehatan yah" lanjut Sisil, yang males berkomentar.

" pasti sayang, yah sudah aku jalan ya sayang, besok Raka langsung ke kantor." lanjut Michel mencium bibirnya Sisil

Sisil enggak menjawab ucapan Michel, Sisil mengantarkan Michel sampai depan rumah. Michel langsung masuk mobil dan perlahan meninggalkan rumah

" suatu saat kita tahu kebohongan mereka, kita tinggalkan mereka Sil,apa lagi Raka yang akan kehilangan jabatannya. saya cape dibohongi begini terus Sil." ucap Viona dibelakang Sisil

" sama Vi, kita biarkan mereka bermain-main Vi, perlahan kita kita bangkit dan meninggalkan mereka. memangnya semuanya perempuan lemah dan mudah dibohongi seperti ini. nyusul Raka jam segini segini dengan jet pribadi bener bener tega." ucap Sisil, air mata tanpa terasa membasahi kedua pipinya.

" Awas saja waktu pembalasan dari kita"sambung Sisil emosi

" lebih baik kita istirahat" ajak Viona

Sisil dan Viona kembali ke kamar masing-masing dengan perasaan yang sedih dan kecewa kerena kelakuan suami suaminya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!