Michel yang bingung sama sikap istrinya berusaha untuk memfokuskan diri pada pekerjaan, Michel mendengar suara Elma dan Eriko diruang tamu ngobrol santai bareng Viona, nyusul untuk melihat kedatangan mertuanya. Elma yang melihat kedatangan Michel langsung bingung dan langsung melihat Viona dan minta penjelasan antara ucapan dan kenyataan berbeda.
" bodohnya Michel, kenapa kesini coba." batin Viona kesal melihat Michel
" istri dan anak kamu mana?" tanya Elma melihat menantu nya
" kata Viona kalian lagi jalan jalan? kok enggak bareng sama Sisil dan Eka?, kalo ada kebohongan harusnya kompak jangan seperti ini." ledek Eriko curiga
" Sisil dan Eka ke Mall ayah, sebentar lagi Michel nyusul mereka bareng Viona dan Raka kok." ucap Michel berusaha santai
" bunda mau ikut dong, jalan jalan bareng cucu cucu bunda" lanjut Elma yang rindu sama anak, menantu,dan cucunya.
" boleh bunda, yah sudah saya ganti baju dulu, Vi kamu ke Mall enggak ganti baju." lanjut Michel yang bersemangat akhirnya ada alasan ketemu sama Sisil
" dasar modus" batin Viona kesal
" ya sudah bunda, Viona ganti baju juga yaah. ayah dan bunda sama Linda dulu yah." ucap Viona
Michel langsung jalan ke kamar untuk ganti baju begitu juga dengan Viona, Viona mencubit pinggang nya Michel yang modus untuk bisa ketemu sama Sisil memanfaatkan orang tuanya.
" au sakit Vi, kok dicubit sih. mending bermesraan saja dari pada disakitin begini." protes Michel karena di cubit dan modusin adik iparnya
" ogah, dasar modus dan curang, memanfaatkan bunda dan ayah buat ketemu sama Sisil. males berjuang sendiri." protes Viona kesal sama Michel
" loh siapa yang memanfaatkan orang tua, ini cara saya ngajak Sisil jalan jalan keluarga memangnya salah." lanjut Michel, Michel yang melihat gunung kembarnya Viona langsung nafsong, ada kerinduan saat sebelum komitmen berempat, selalu ada saja kesempatan untuk bermesraan dan memainkan gunung kembarnya Viona.
" alah alasan saja, saya tahu kamu Michel, jangan begitu melihat gunung kembar saya, ini sudah milik Raka sepenuhnya walaupun dia cuek. tapi saya mau berusaha setia." protes Viona kesel,malu dan rindu saat bermesraan bareng.
" sekali sekali boleh kali Vi" bujuk Michel pegang tangannya Viona.
" jangan melebihi batas Michel, walaupun kita sepakat masih boleh memberikan perhatian tapi enggak melebihi batas. cepet lah ganti baju saya akan ajak Sisil." lanjut Viona berusaha tegas, enggak membiarkan kebebasan dilakukan lagi.
" baik baik Vi." lanjut Michel, Michel mencium keningnya Viona dan langsung pergi sebelum Viona semakin marah
Viona yang mendapatkan ciuman dari Michel merasa bahagia dan ada kerinduan, tapi Viona harus menjaga diri untuk melakukan kemesraan.
dilain Sisi, Sisil yang membaca WhatsApp dari Viona langsung kesel sama Michel, bisa bisanya memanfaatkan orang tuanya untuk ketemu enggak mau berjuang sendiri. dengan malasnya Sisil membawa Eka dan baby sister langsung jalan ke Mall duluan.
" dasar menyebalkan sekali" batin Sisil kesel
dilain sisi, Michel, Raka, Viona, Elma, dan Eriko. mencari Sisil yang sampai duluan di Mall. Sisil yang melihat Michel langsung buang muka, Sisil berusaha bersikap biasa saja, Sisil enggak ingin orang tuanya tahu kalo Sisil lagi marahan sama Michel.
" sayang, kenapa ke Mall enggak bareng sama Michel, sesibuk apapun suami pasti meluangkan waktu untuk kamu sayang" ucap Elma
" Iyah bunda, lagi pengen sendiri saja, tadi enggak ajak Viona juga kok." ucap Sisil, Sisil bener bener males melihat wajah suaminya.
" ya sudah yuk kata nya mau makan" ajak Michel, Michel meluk pinggang Sisil
" maafkan aku sayang" bisik Michel, Michel mempererat pelukannya merasakan tangan Sisil berusaha melepaskan pelukannya
" dasar modus modus" batin Raka, Raka bisa melihat kalo Sisil enggak nyaman dipeluk
" kita makan di restoran Jepang saja yuk" ajakan Eriko
" ya sudah yuk" lanjut Elma, Sisil, Viona, Raka,dan Viona. bersamaan
Michel bener bener enggak melepaskan tangannya di pinggang nya Sisil, membuat Sisil bener bener kesel sama tingkahnya Michel.
" bunda dan ayah nginep di rumah kalian yah dua hari, ayah.kangen sama kalian semua" ucap Eriko, Eriko dengan santai sambil makan
" apa dua hari, duh masih ngambek dan masih jijik sama Michel." batin Sisil, Sisil enggak kuat untuk nahan emosinya
" Sil, kenapa melamun nak." ucap Elma ngelus rambutnya Sisil
" enggak kok bunda, Sisil juga kangen sama bunda dan ayah." lanjut Sisil berusaha tersenyum
Elma, Sisil, Eriko, Viona, Raka,dan Michel. melanjutkan jalan jalannya, Michel selalu berusaha ajak ngobrol Sisil tapi dijawab singkat membuat Michel sedikit sedih melihat sikap istrinya yang masih marah.
" sayang, mau sampai kapan marahnya." bisik Michel berusaha pegang tangannya Sisil
" entahlah, aku jijik sama kamu dan kecewa sama kamu." ucap Sisil kesel, Michel masih saja membahas masalah keluarga
" tapi malam ini tidur sama aku kan, jangan sampai ayah dan bunda curiga." lanjut Michel
" modus, lihat saja nanti." lanjut Sisil, Sisil nyusul Viona dan Raka yang lagi asik main Timezone
Eriko mengajak anak anaknya untuk pulang, Michel gendong Eka. sesampainya dikamar Sisil bener bener lebih banyak diam, Michel yang melihat istrinya polos langsung meluk Sisil dari belakang.
" sayang aku rindu, maafkan aku, aku menyesal sayang." ucap Michel sambil memainkan gunung kembarnya Sisil
" sudah berapa perempuan yang kamu pegang, dan kamu rayu. kamu tidur di sofa jangan modus dan jangan maksa, aku enggak ingin disentuh sama kamu selama ngambek" ucap Sisil kesel, Sisil berusaha melepaskan pelukannya Michel.
Michel bingung menjawab pertanyaan Sisil, Michel mundur saking bingungnya. Sisil yang lihat langsung kesal, Sisil berusaha untuk cuek dan nahan air mata kekecewaannya, Sisil enggak ingin banyak tanya melihat sikapnya Michel sudah memberikan jawabannya.
" sayang, maafkan aku sayang. aku enggak sanggup menjawabnya." batin Michel
Michel mendengar isakan tangisannya Sisil, cuman bisa mendengarkan suara istrinya nangis. setelah puas nangis Sisil keluar dari kamar mandi, Sisil langsung jalan menuju kasur. Sisil bener bener enggak ingin bicara dan melihat Michel, Michel yang melihat istrinya jadi enggak tega dan enggak sanggup berkata jujur.
" selamat tidur sayang, selamat mimpi indah." ucap Michel melihat Sisil rebahan memakai selimut dan membalikan badannya. Sisil semakin mengeluarkan air matanya, Sisil enggak sanggup tidur dalam sekamar seperti ini.
dilain Sisi, Raka yang mendapatkan WhatsApp dari Diana langsung kaget, Raka yang sibuk sama handphone nya membuat Viona kepo sampai Raka mengabaikannya. Viona yang kesal langsung menyusui Linda dan enggak melihat Raka yang sibuk sendiri.
" sayang, cepet besar yah, supaya kita bisa jalan jalan bareng dan temani bunda."ucap Viona menahan emosi nya.
Viona langsung taro anaknya di box bayi dan rebahan di kasur, Viona yang melihat Raka masih sibuk dengan handphone nya lebih memilih tidur duluan mengabaikan Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments