Vino, Lukman dan yang lainnya. masuk kedalam bus dan kembali pulang. Vino melihat Angel bahagia karena diajak jalan jalan ikutan bahagia melihatnya, Vino enggak sabar melihat baju dan celana yang dibeli Angel dipakai nya.
" Budi besok kamu gajian yah, enggak kerasa yah sudah sebulan kerja di perkebunan." Ucap Angel melihat Vino
" Iyah saya betah kerja di perkebunan milik pak Vino, oh yah biasanya kamu kalo gajian uangnya dipakai buat apa?" Tanya Vino penasaran, Vino tahu gaji diperkebunan enggak banyak tergantung dari jabatannya masing-masing.
" Buat makan, bayar listrik dan sebagainya, paling banyak sih ditabung Budi. soalnya bapak selalu bilang berapapun pengeluaran saya harus bisa nabung setiap bulannya." Lanjut Angel, Angel engga pernah belanja kalo enggak terlalu penting.
" Kalo kamu buat apa?" Tanya Angel penasaran Melihat Budi
" Saya enggak tahu buat apa selain buat makan" Lanjut Vino jujur, bagaimana bisa Angel menanyakan gaji yang enggak ada apa apanya buat Vino.
" Menurut Angel gaji segitu kurang atau cukup atau terlalu banyak?" Tanya Vino dengan serius, karena jawaban Angel mempengaruhi semua karyawan yang menikmati kenaikan gaji."
" karena gaya hidup saya apa adanya ya cukup, memangnya kenapa Budi. memangnya kamu merasa kurang?" Tanya Angel penasaran
" Kurang banyak manis, ah gadis ini bener bener apa adanya. tunggu waktunya untuk mengutarakan isi hati ini." Batin Vino gemes melihat Angel.
" Karena saya bekerja buat diri sendiri yah cukup Angel" Lanjut Vino, bagaimana Vino bisa bilang kurang, Vino tinggal memerintahkan Lukman membawa apapun semuanya sudah tersedia.
Bus pariwisata pun akhirnya sampai di perkebunan, Vino dan rombongan turun dari bus enggak lupa membawa kantong belanjaan masing-masing. Lukman memberikan arahan yang sebenarnya bisa bisanya Lukman saja, Vino yang mendengarnya males sekali.
" Terimakasih pak Lukman, tolong sampaikan ke pak Vino terimakasih banyak atas jalan jalan hari ini sungguh luar biasa kita semua dimanjakan. saya usahakan akan bekerja lebih giat supaya perkebunan ini selalu lancar dan banyak pembelinya." Sambutan Jaka melihat Lukman
" Sama sama pak Jaka, Nanti saya sampaikan ke pak Vino. yah sudah selamat istirahat semuanya, semangat bekerja semuanya." Ucap Lukman
" Pak Lukman, kalo pak Vino sudah pulang tolong bilang saya Masakin makanan enak buat pak Vino, karena sudah berbaik hati neraktir kita semua." Ucap Ratna centil melihat Lukman
" Baik nanti saya sampaikan, yah sudah semuanya saya duluan masuk kedalam rumah permisi." Lanjut Lukman, Lukman, supirnya Vino, dan bodyguard jalan masuk kedalam rumah singgah nya Vino
Jaka dan semua karyawan kembali ke rumah masing-masing, Vino membuka penyamaran setelah masuk kedalam rumahnya. Vino memeriksa email perusahaan dari handphone nya,Vino keingat obrolan santai didalam bus tadi bareng Angel.
" Lukman gaji karyawan tolong naikan tambah dua ratus ribu, besok Jaka pasti membagikan gaji karyawan. bilang sama Jaka yah." Perintah Vino, lagi lagi Vino ingin memanjakan Angel, Vino merasa gaji segitu enggak banyak buat gadis cantik seperti Angel.
" Memangnya kenapa minta naikin gaji? memangnya kamu pakai uang gajian besok? biasanya tinggal telepon saya bawakan segala kebutuhan kamu? Kenapa memikirkan nambah gaji karyawan?" Tanya Lukman heran melihat Vino, perasaan enggak ada pembahasan sebelumnya.
" Tadi saya dan Angel bahas soal gajian besok, dan saya rasa gaji segitu kurang. Angel lebih banyak buat nabung pantesan kurang memperhatikan makeup, makannya saya mau memanjakan Angel dan besok saya mau ajak Angel belanja di pasar." Lanjut Vino, Vino tersenyum pemasukan perusahaan dan pemasukan penjualan buah buahan nya meningkatkan.
" Dasar selalu bisa memanjakan Angel, baiklah saya akan telepon pak Jaka sekarang. dasar bucin." Protes Lukman, Lukman langsung nelefon Jaka untuk menambahkan gaji karyawan dua ratus ribu, mulai besok gaji karyawan sudah naik. awalnya Jaka bingung sama perintah Lukman akhirnya nurut saja apapun perintah atasannya.
" Sudah beres perintah nya pak Budi pekerti, saya dan yang lain pamit pulang yah. dua hari sekali Bodyguard akan kesini sesuai perintah pak Budi pekerti." Ledek Lukman sambil terkekeh
" Bagus bagus, saya enggak sabar besok jalan jalan lagi sama ayang Beb." Lanjut Vino enggak sabar nunggu hari esok
" Pak Vino, rumahnya sudah bersih semuanya." Ucap Bodyguard tiba tiba datang.
" Kerja bagus, ya sudah hati hati dijalan, saya titip perusahaan yah Lukman. kerja bagus selama sebulan ini." Lanjut Vino nepuk pelan pundaknya Lukman
" Sama sama bro, perusahaan berkembang kan bonus saya juga berkembang." Lanjut Lukman santai
Lukman, bodyguard dan supir. masuk kedalam mobil dan meninggalkan Vino seorang diri di rumah sederhana nya, Lukman langsung menyalakan monitor CCTV nya mengawasi kegiatannya Vino.
" Bos manja gaya gayaan hidup mandiri, kenyataan enggak bisa lepas dari kemewahan." Protes Lukman melihat aktivitas Vino.
" Bener pak Lukman, mana ada orang nyamar seperti pak Vino, tampak depan sederhana faktanya dibelakang tetap saja kemewahan enggak bisa ditinggal kan. ada saja modus memanjakan pujaan hatinya." Protes bodyguard melihat layar handphone Lukman.
" Saya enggak bayangin, marahnya pak Vino kita awasi seperti ini kegiatan dia. dan kadang jadi bahan ledekan." Ucap Bodyguard melihat Lukman
" Wajah ganteng saya, seketika berubah jadi memar." Lanjut Lukman, Lukman enggak ingin membayangkan hal buruk itu.
Lukman berusaha memejamkan matanya untuk tidur, monitor CCTV-nya tetep nyala.
Dilain Sisi, Angel dan Teguh merapihkan barang barang belanjaan nya, Teguh yang curiga Budi mencintai Angel membuat Teguh merasa enggak setuju. Teguh enggak ingin mempunyai menantu yang culun seperti Budi.
" Angel bapak lihat lihat, Budi menyukai kamu." Ucap Teguh melihat anaknya merapihkan kantong belanjaan
" Bapak kok bisa bicara seperti itu? Budi kan temen Angel dan kerja bareng di perkebunan?" Tanya Angel bingung melihat bapaknya
" Tatapan dan tingkahnya Budi yang selalu deket deket sama kamu, bapak enggak masalah siapapun temen kamu. tapi kalo untuk pacar apa lagi jadi suami, bapak enggak mau punya menantu yang culun seperti Budi, bapak mau kamu punya pacar yang cakep dan pekerjaan nya bagus yah contohnya pak Jaka. dia duda beranak dua istrinya baru meninggal dunia,dan jabatannya bagus, jangan Budi kuli gajinya. enggak akan cukup membiayai kebutuhan hidup kita." Penjelasan Teguh menilai Budi alias Vino, andaikan Vino ada dirumahnya Angel sudah dipastikan ayahnya Angel menguji kesabaran nya sebagai atasannya. Vino paling enggak suka mendengar bawahannya sombong merendahkan orang lain, apa lagi pekerjaan nya enggak diatas Vino. dengan hitungan menit status karyawan sombong akan berganti menjadi pengangguran yang menyesal.
" Astaghfirullah bapak, kok merendahkan orang begitu saja pak. Angel sih belum suka siapapun pak, tapi kita enggak baik merendahkan orang lain karena culun ataupun pekerjaan nya pak." Lanjut Angel, Angel enggak menyangka bapaknya akan bicara seperti itu.
" Demi kebaikan kamu Angel, ya sudahlah jangan bahas Budi terus." Lanjut Bapaknya Angel kesel
Teguh langsung masuk kedalam kamarnya meninggalkan Angel yang masih duduk diruang tamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments