...Chapter 18. Perdebatan, waktu Reinkarnasi dan Bertemu Brigitta kembali....
Beberapa saat seusai pertandingan ujian, Han Seong memutuskan dan mengakui untuk mengangkat Eulalia sebagai penyihir diakui dengan kelas Mytic.
Namun, Eulalia menolaknya lantaran dia merasa tidak adil jika Eulalia langsung berada di tingkat Mytic dan memilih untuk berada di tingkat Master. Han Seong pun menolaknya dan saling debat pun terjadi sampai pada keputusan bahwa Eulalia berada di tingkat Penyihir Epik.
Satu tingkat dibawah Han Seong dan Eulalia pun menyetujui.
Setelah itu, Eulalia dan Han Seong pun berbincang ke topik yang lain sambil menikmati teh dan kue diatas meja.
"Lalu, sudah berapa lama kamu berada di dunia ini?" tanya Han Seong.
"Aku baru sebulan," jawab santai Eulalia.
Mendengar itu Han Seong mengusap-usap dagu nya. "Jadi, begitu. Sistem kehidupan melakukan pemilihan untuk reinkarnasi tidak menentu."
Mendengar itu, Eulalia menatap heran. "Apa maksud nya, Kak Han Seong?"
Han Seong pun melihat tajam Eulalia, "Kamu tahu Nona Eulalia. Aku sudah 10 tahun di Dunia ini."
Mendengar itu, Eulalia menurun mata nya dan melihat Han Seong dengan tatapan meledek.
"Tunggu, 10 tahun ... mungkin kamu sudah punya keluarga dan berapa Istri kakak?"
Han Seong tertawa kecil. Setelah itu menjawab nya. "Aku hanya memiliki satu istri dan satu putra."
"Eh ... seperti dugaan ku. Apakah istri kakak cantik?" sambung pertanyaan Eulalia.
"Dia seseorang yang kamu kenal," jawab Han Seong.
Mendengar itu, Eulalia menatap heran. "Siapa memang?"
"Jenderal Yoana," jawab bangga Han Seong.
"Eh?! ... serius," kaget Eulalia.
Lalu, Han Seong pun tersenyum lebar.
Setelah perbincangan itu, mereka pun berpisah dan Eulalia pergi ke kota yang mana dia terkagum-kagum melihat kota yang lebih ramai dibandingkan kota Tito.
Selain itu, Eulalia melihat berbagai jenis ras tinggal bersamaan seperti Dwarf, Elf, Demi Human dan sebagainya.
"Yaaaa ... suasana fantasi nya sungguh kental dan mempesona," gumam Eulalia seraya melihat sekeliling nya.
Sesudah itu, Eulalia mencari tahu tentang keberadaan gereja Ares yang mana gereja pun merupakan tempat Brigitta tumbuh besar dan bekerja disana.
Sesaat kemudian, Eulalia pun tiba di sebuah gereja yang cukup besar lalu, dia pun melihat Brigitta sedang menyapu halaman dengan wajah ceria. Melihat nya, Eulalia pun ikut tersenyum.
Setelah itu, Eulalia menyapa nya. "Hei, apa ingin aku bantu?"
Brigitta yang mendengar suara Eulalia, dia pun menghentikan aktifitas nya dan menoleh kesamping yang mana dia terkejut melihat Eulalia. Lalu, dia pun membuang sapu nya lalu, berlari kearah Eulalia dan berhenti didekat nya.
"Hei, bagaimana urusan nya sudah selesai?" tanya Brigitta.
Eulalia mengangguk kepalanya dengan wajah tersenyum lalu, dia memamerkan emblem penyihir Epik kepada Brigitta. "Lihatlah!"
"Wuahh ... hebat!" seru senang Brigitta.
"Hehehe ..." tawa bangga Eulalia.
Beberapa saat kemudian, sosok pendeta paruh baya menghampiri mereka.
"Selamat sore, Nona Penyihir!" sapa pendeta paruh baya.
Mendengar itu, Eulalia dan Brigitta menghentikan perbincangan nya dan melihat kearah pendeta paruh baya lalu, memberikan hormat dengan menundukkan kepala.
"Bu Kepala Gereja," sapa Brigitta.
"Saya Zena, kepala Gereja di Alexandria ini. Apakah Nona penyihir ingin mampir sejenak untuk meminum teh didalam?" ajak Kepala Zena.
"Aku Eulalia, aku dengan senang hati menerima penawaran Bu Kepala," jawab ramah Eulalia.
"Mari masuk!" ucap Kepala Zena.
Eulalia tersenyum dan mengangguk kepalanya. Setelah itu, mereka pun masuk kedalam gereja yang mana Eulalia terkagum kagum meski di nama kan gereja tapi Eulalia berpikir mirip seperti katedral di bumi namun bahkan beberapa lukisan terlihat hampir sama terkecuali sosok patung yang ada ditengah, sosok pria berjanggut dengan baju zirah lengkap dan memegang pedang.
Eulalia yang penasaran dengan patung itu, dia pun menghampiri dan memandang nya dari dekat.
Melihat Eulalia yang berubah arah, Brigitta dan kepala Zena pun menghentikan langkahnya dan mereka pun menghampiri Eulalia yang sedang berada didekat patung.
"Nona Eulalia, beliau adalah Dewa Odin. Pelindung dari tanah benua ini," ucap Kepala Zena yang memperkenalkan patung didepannya.
Mendengar itu, Eulalia terkejut dan tersenyum. "Oh, begitu. Aku mengerti."
"Aku tidak menyangka. Dewa di bumi akan sama dengan dewa di dunia lain ini," sambung di batin Eulalia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
John Singgih
bertemu birgitta lagi...
2022-07-17
0
Sebut saja Kia
tier badak
2022-05-20
3
ℓιgнт『ᴹᵛᴸ』
oh habis yaa tinggal tunggu besok
2022-05-19
1