...Chapter 13. Kapten yang mabuk...
Hari ini, Eulalia sedang mempersiapkan dan merapihkan barang-barang nya untuk pergi ke kota selanjutnya yang mana dia akan mengawal Brigitta pergi ke kota Alexandria.
Setelah rapih, Eulalia pun pergi meninggalkan kamar nya dan saat pintu terbuka, Eulalia dikejutkan dengan Brigitta yang sudah berada didepan pintu kamar nya.
"Kak Eulalia, kamu sudah siap?" tanya Brigitta.
Eulalia pun menjawab dengan anggukan kepala dan mereka pun pergi meninggalkan penginapan dan pergi menuju pelabuhan.
Setibanya disana, Eulalia dan Brigitta melihat beberapa pelaut sedang resah lantaran ocehan dan Omelan dari para penumpang.
"Oi, kapan kita berangkat?!"
"Saya sudah lama disini!"
"Kembali uang kami!"
Seruan beberapa penumpang yang sudah menaiki kapal sedangkan seorang pelaut terdiam dan mengusap keringatnya berkali-kali.
Melihat itu, Eulalia dan Brigitta penasaran yang terjadi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Entahlah, lebih baik kita bertanya sendiri," jawab Eulalia.
Setelah itu mereka pun menghampiri pelaut.
"Pak, apa yang sedang terjadi?" tanya Brigitta.
"Kapten belum juga kembali dan kami tidak bisa meninggalkan kapal," jawab pelaut.
"Kemana dia pergi nya?" tanya Eulalia.
"Kami juga tidak tahu," jawab pelaut.
Mendengar itu, Eulalia dan Brigitta saling melihat dan Eulalia mengangguk kepalanya. Lalu, Eulalia mengembalikan pandangan kearah pelaut.
"Baiklah, kami akan Cari kan," jawab Eulalia.
"Terimakasih dan tolong ya!" jawab pelaut.
Sesudah itu, Eulalia dan Brigitta membalikan badan lalu, meninggalkan pelaut kembali ke dalam kota.
"Kemana kita harus mencarinya?" ucap Brigitta seraya melihat sekeliling nya.
Mendengar itu, Eulalia hanya memberikan senyuman. "Tenang saja. Aku yang akan mencari nya."
Setelah itu, Eulalia menutup matanya dan berbicara di batin nya, "Exoma, dimana lokasi kapten kapal?"
Kling!
[Kapten kapal berada di bar jam tiga sisi kota.]
"Terimakasih," jawab batin Eulalia.
Setelah mendengar jawaban itu, Eulalia membuka matanya dan melihat kearah Brigitta.
"Aku sudah tahu dimana kapten kapal?"
"Benarkah, ayo cepat kita bergegas sebelum pelaut merugi!" ucap Brigitta.
Eulalia pun mengangguk kepalanya dan mereka sontak pergi ke bar yang berlokasi di tempat yang disampaikan oleh Petapa Agung.
Setibanya disana, Eulalia dan Brigitta disambut oleh pelayan bar.
"Maaf, Nona-nona. Kami belum buka!" ucap pelayan.
"Kami kesini untuk mencari kapten kapal?" jawab Brigitta.
"Ah, syukurlah! Kalian datang, kami tidak tega untuk mengusiknya. Mari ikut dengan saya!" jawab pelayan.
Setelah itu, Eulalia dan Brigitta pergi bersama pelayan kedalam bar dan terlihat di meja panjang sosok pria dewasa yang sedang tidur dan badannya berbau alkohol.
"Wuahh ... bau nya!" respon Eulalia.
"Bau nya sungguh menyengat!" sambung Brigitta.
Sesaat kemudian, wanita tinggi dan cantik dari balik meja panjang menghampiri Eulalia dan Brigitta.
"Nona-nona, apakah kalian ingin menjemput kapten kapal?"
"Iya, para penumpang sudah banyak yang menunggu dan mengeluh," jawab Brigitta.
Mendengar itu, wanita bar melihat kearah kapten. "Semalam dia selalu bergumam tentang kematian istri dan anaknya yang telah tiada lantaran badai saat pulang ke kota Alexandria dan dia tidak ada disana." Lalu, saat wanita bar melihat Eulalia seorang penyihir, dia pun memiliki ide. "Maaf, apakah nona seorang penyihir?" ucap wanita bar seraya melihat Eulalia.
"Iya, Aku penyihir," jawab Eulalia.
"Bisakah kamu membantunya untuk menghilangkan mabuk nya dan menenangkan pikiran nya?" ucap wanita bar.
Mendengar itu, Brigitta sontak senang. "Benarkah?! Kak Eulalia memiliki mantra seperti itu."
Eulalia pun menghela nafas panjang, "Meski belum tahu. Tapi, aku akan mencoba nya."
Setelah itu, Eulalia pun merapal sistem sihir nya.
"Sistem Call. Refresh."
Sebuah sihir yang mampu menyegarkan dan memulihkan mental dan efek tertentu yang mana Eulalia mengunakan 50 poin dalam pembuatan nya.
Sesudah itu, kapten kapal terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling nya dengan "Jam berapa ini?!"
"Sudah pagi, Kapten," jawab wanita bar.
"Dan, kapal anda sudah ditunggu oleh penumpang," sambung Eulalia.
"Aa .. iya, hari ini saya harus berlayar. Ayo kita pergi dan Nona, masukan minuman ku ke utang!" ucap kapten seraya beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan bar.
Lalu, wanita bar itu memberikan nasihat untuk kapten. "Kapten, Apapun yang terjadi kamu harus melangkah maju kedepan."
Mendengar nasihat itu, sang kapten menoleh kebelakang dan tersenyum melihat wanita bar. "Terimakasih."
Dan, Eulalia dan Brigitta tersenyum melihat nya.
Setelah itu mereka pun pergi ke pelabuhan. Setibanya disana, sang kapten pun berseru.
"Hei! Anak-anak bentang kan layar dan kita berangkat!"
Para pelaut yang lain sontak menaiki kapal dan membentangkan layarnya.
Langkah kapten pun berhenti dan melihat kearah Eulalia, "Terimakasih, Nona Penyihir. Anda telah menyembuhkan dan menjemput saya."
"Tidak perlu sungkan," jawab Eulalia dengan senyuman lebar.
Setelah itu, mereka bertiga pun menaiki kapal.
Sedangkan, di kapal seorang wanita yang menutupi wajahnya dengan jubah disertai tudung serta pedang di pinggang nya sedang berjalan ke sisi kapal dan dia menemui sosok wanita yang lain dengan penampilan yang sama.
"Tuan Putri, kita akan segera berangkat!" ucap wanita tertutup yang memiliki pedang.
"Iya, mendengar nya," jawab wanita yang lain.
Disisi lain, Eulalia pun tidak menyadari kehadiran dua wanita tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
John Singgih
penumpang misterius
2022-07-17
0