...Chapter 10. Misi pertama (Rev I)...
Tingkatan penyihir ada tiga yaitu penyihir pemula, penyihir terlatih dan penyihir diakui. Setelah itu, naik ke tingkatan lanjut yaitu Master, Grand Master, Epik, Legend dan tertinggi berada di Mystic.
Tidak hanya penyihir, tingkatan lanjut juga ada di Asosiasi Petualang.
Dan, saat ini Eulalia masih berada di tingkat pemula yang mana sedang mencari misi yang cocok dan pasti nya Eulalia memilih misi ke luar kota lantaran tujuannya menjadi penyihir Pengembara.
"Ehmm ... Misi keluar kota ..." gumam Eulalia seraya menepuk pelan dagu dengan jarinya.
Lalu, Brigitta memberikan saran salah satu misi.
"Kak Eulalia, bagaimana dengan misi ini?"
Mendengar itu, Eulalia sempat terkejut lantaran Brigitta masih didekat nya.
"Brigitta, kamu masih ada di sini?"
Mendengar itu, Brigitta melihat Eulalia dengan tawa kecil. "Tentu saja. Aku juga ada urusan disini."
"Urusan apa?"
Brigitta tidak menjawab, dia mengembalikan pandangan kearah papan dan mengambil salah satu kertas dan menunjukkan nya kepada Eulalia.
"Jreng! Jreng! aku menaruh misi di asosiasi penyihir. Apa kak Eulalia tertarik?" ucap pamer Brigitta.
Eulalia pun sontak mengambil kertas yang dipegang Brigitta yang mana kertas itu berisi misi untuk pengawalan Priest mencari Kristal putih sampai ke Kota Alexandria.
"Mungkin kah Priest itu, kamu?"
"Iya," jawab Brigitta dengan anggukan kepala dan senyuman.
"Sungguh kebetulan yang aneh," ucap Eulalia yang menggarukkan kepala belakang nya.
Dan, Eulalia pun menerima misi itu dan dia pun pergi bersama Brigitta meninggalkan gedung Asosiasi Penyihir. Lalu, mereka pun pergi ke lokasi kristal putih yang mana menurut Brigitta, kristal putih berada di goa air terjun dekat kota Tito.
Setibanya disana, Eulalia dan Brigitta disungguhi oleh gelap nya goa dan dingin nya udara dari dalam. Melihat itu, Eulalia pun sontak mengeluarkan tongkat sihir dan merapalkan sihirnya.
"System Call. Light Sphere."
Sihir yang berupa besar bola seukuran bola basket yang melayang dengan cahaya terang dan Eulalia membuat nya dengan harga 30 poin.
"Sistem Call. Warm."
Sihir untuk menghangatkan tubuh dan Eulalia membuat nya dengan harga 40 Poin.
Sesudah merapalkan kedua sihir itu, Brigitta pun memberikan respon nya. "Wuahh ... Hangatnya!" Lalu, Brigitta menatap heran Eulalia. "Tapi, sihir mu aneh?"
Eulalia tertawa kecil, "Hehehe ... itu sihir ciptaan ku sendiri."
"Wahh ... kak Eulalia luar biasa," ucap kagum Brigitta.
Eulalia hanya memberikan senyuman lalu, mereka pun masuk kedalam Goa.
Didalam sana, langkah Eulalia dan Brigitta dihadang oleh beberapa monster serigala bertanduk namun, Eulalia dengan mudah mengalahkan nya.
Setelah Serigala terkapar di tanah dan tidak bernyawa lagi. Brigitta sontak menghampiri dan mengulitinya.
Melihat itu Eulalia mengerutkan keningnya, "Brigitta, apa yang sedang kamu lakukan?"
"Kak Eulalia, kita harus cepat mengulitinya sebelum membusuk karena jika sudah membusuk kulit, batu sihir dan daging nya akan turun harga.
Mendengar itu, Eulalia memasang wajah aneh. "Eh? Daging Serigala? Memang enak untuk dimakan?"
"Tentu saja," jawab semangat Brigitta.
Melihat respon itu, Eulalia pun menghela nafas panjang.
Setelah berhasil mengulitinya, Brigitta pun memasukan nya kedalam tas sihir yang mana tas itu memiliki kemampuan sihir penyimpanan seberat 100 kg. Seusai itu, mereka pun melanjutkan perjalanan nya.
Selama berjam-jam mereka terus berputar-putar di dalam Goa hingga membuat Brigitta kelelahan.
"Kak Eulalia, kita bisa beristirahat sebentar?!" pinta Brigitta dengan nafas yang berat dan memegang kedua lututnya.
Mendengar itu, Eulalia menghentikan langkah dan melihat sekeliling nya.
"Aneh? Aku harus rasa kita berputar-putar ditempat yang sama."
Brigitta yang mendengar itu, dia pun terkejut. "Eh?! Seriusan!"
Eulalia tidak menanggapi nya dan sepintas dia melihat ada yang aneh pada dinding Goa yang mana dinding Goa bukanlah batu melainkan es.
Menyadari itu, Eulalia pun menghampiri nya lalu, menodongkan tongkat sihirnya dan merapalkan sihirnya.
"Sistem Call. Unlock."
Sebuah sihir yang mampu membuka apapun yang terkunci seperti pintu, peti dan sebagainya. Dalam pembuatan, Eulalia menghabiskan 100 poin.
Sesaat merapalkan itu, salah satu batu di dekat dinding es bergerak yang diikuti oleh dinding es yang bergeser kedalam dan terlihat lah koridor yang lain.
Melihat itu, Eulalia tersenyum. "Bingo!"
Setelah pintu terbuka seutuhnya, Eulalia pun melangkah kedalam Goa rahasia itu dan saat Brigitta ingin mengikuti nya, tiba-tiba pintu es tertutup sendiri hingga membuat Brigitta tidak bisa masuk dan membuat nya panik.
"Eh? kenapa tertutup?!" Lalu, Brigitta mencoba mengunakan sihir Unlock kembali namun tidak berhasil. "Aishh ... Sial!"
Dan, dari sisi luar Brigitta menggedor dinding dengan bersuara keras. "Kak Eulalia, kamu tidak apa-apa?"
Mendengar itu, Eulalia menenangkan Brigitta yang sedang panik.
"Aku baik-baik saja. Kamu tunggu saja disana! Aku akan segera kembali dan mungkin saja kristal putih berada di ruang ini."
Mendengar itu, Brigitta tenang kembali. "Iya, kak Eulalia. Berhati-hatilah!"
Setelah itu, Eulalia pun membalikkan badannya dan melangkah kedalam koridor rahasia.
Setelah melangkah beberapa lama di koridor rahasia, Eulalia pun tiba di ujung koridor yang mana koridor itu memiliki ruang batu yang sangat luas. Tidak hanya itu saja, Eulalia dikejutkan dengan segunung emas, perhiasan dan senjata yang mengkilap.
"Wow ... seperti nya aku mendapat Jackpot!"
Sesaat kemudian, gunung harta itu pun bergerak dan muncul sosok kerangka berbentuk naga dihadapan Eulalia.
"Gwaaaaa!" geraman Naga.
Sesaat melihat itu, Exoma memberikan saran.
Kling!
[Nona, Saya sarankan anda mengalahkan naga tengkorak itu dan sistem akan memberikan 150 poin untuk anda.]
Eulalia pun tersenyum, "Naga tengkorak. Menarik! Mari kita bersenang-senang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
John Singgih
beneran jacpot nih
2022-07-17
0
Fachri Cui
uh, legenda seluler 🗿
2022-06-22
0
phAntom
knapa gak d baca lagi mantra unlock nya... cuma 1 kata doang ribet amat
2022-05-17
1