...Chapter 14. Monster Badai, Hydra....
Angin yang berhembus kencang dan suara burung camar menemani perjalanan laut Eulalia yang saat ini berada di haluan kapal melihat laut yang terbentang luas dihadapan nya.
Hal itu membuat Eulalia tersenyum.
"Di dunia mana pun laut itu sama saja," gumam Eulalia seraya menghirup udara laut dengan senyuman dan sesaat kemudian, Eulalia terpikir sesuatu.
"Ah, iya. Aku ingin tahu bagaimana cuaca dalam perjalanan ku ini," batin Eulalia.
Seusai itu, Eulalia pun mengembalikan tangan dalam kondisi mata yang masih tertutup.
"Exoma, Bagaimana cuaca hari ini?"
Kling!
[Cuaca hujan badai akan menerjang perjalanan anda beberapa waktu kedepan.]
Mendengar itu, Eulalia sontak membuka matanya dan menoleh kearah belakang yang mana ada kapten di belakang nya.
"Kapten, sebentar lagi akan turun hujan badai!" ucap Eulalia.
Mendengar itu, Brigitta yang berada disampingnya terheran, "Hujan badai?" Brigitta pun melihat kearah langit yang cerah. "Cuaca cerah seperti ini?!"
Disisi lain, Sang kapten melihat tatapan Eulalia yang menyakinkan. Dia pun mempercayai nya.
"Anak-anak tarik layar dan bersiap untuk menghadapi badai!" seru sang kapten.
"Baik!" jawab serempak para anak buahnya.
Beberapa saat kemudian, badai pun datang. Hujan dan petir disertai ombak yang besar menerjang kapal mereka.
Disaat itu, para penumpang berkumpul di kabin untuk berlindung.
Melihat hal itu, Brigitta terkejut dan terkagum. "Kak Eulalia memang hebat."
"Aku seorang pengembara jadi hal itu diharuskan," jawab bangga Eulalia.
Disudut yang lain, wanita yang menutupi wajahnya ikut terkagum juga. "Prediksinya luar biasa."
"Benar sekali, Tuan putri," jawab wanita bertudung yang memegang senjata.
Beberapa saat kemudian, kapal pun miring seakan-akan tertabrak oleh sesuatu hingga membuat seluruh penumpang terjatuh.
"Apa yang itu tadi?" tanya Brigitta.
Eulalia pun bergegas bangkit berdiri, "Aku tidak tahu yang jelas aku memiliki firasat yang buruk."
Seusai mengatakan itu, Eulalia pun pergi meninggalkan kabin menuju geladak kapal dan dia langsung disambut hujan disertai dengan angin kencang dan petir.
"Ada monster!" seru salah satu anak buah kapal.
"Cepat, kalian berlindung! Saya akan membalikan arah kemudi!" ucap sang kapten. Lalu, dia pun memutar kemudi.
Eulalia yang mendengar itu, dia pun sontak melihat kesamping dan melihat sosok monster yang besar berbentuk seperti naga yang memiliki kepala tiga.
Eulalia pun mengambil inisiatif, "Aku tidak mau mati lagi."
Sesaat kemudian, Eulalia pun menerjang hujan badan dan berjalan ke sisi samping kapal untuk menghadapi monster tersebut.
Sang Kapten pun melihat hal itu dan memberikan peringatan. "Nona, Monster itu Hydra. Monster kelas Legenda. Nona, mungkin akan mati! Pergilah dan berlindung!" seru keras sang kapten.
Eulalia pun melihat kearah kapten dan memberikan senyuman, "Tidak apa-apa, kapten. Aku bisa menghadapi nya!"
Sang Kapten pun tertawa keras. "Hahaha ... baiklah, Nona. Aku mengandalkan mu!"
Eulalia pun menjawab dengan anggukan kepala.
Disisi yang berbeda, Brigitta pun mendatangi Geladak kapal bersama dengan beberapa penumpang lainnya termasuk dua wanita yang bertudung.
Ada juga beberapa petualang yang memberanikan diri membantu Eulalia dari belakang.
"Nona, Biarkan kami membantu mu!" seru salah satu petualang yang memegang tombak.
Mendengar itu, Eulalia menoleh kebelakang dan terlihat beberapa petualang yang lain nya. Lalu, Eulalia pun tersenyum dan mengangguk kepalanya.
Sesaat kemudian, muncullah dari laut sosok monster raksasa yang memiliki tiga kepala naga.
Menyadari sosok itu, Eulalia mengembalikan pandangan kearah monster. "Dia Hydra kah," gumam Eulalia.
"Groarrrrr!"
Geraman Hydra pun dilontarkan hingga angin kencang menghembus angin kencang kearah Eulalia dan Petualang lainnya.
Eulalia pun tidak gentar melainkan tersenyum, "Sungguh menarik!" Lalu, Eulalia melihat ke langit yang mana petir sedang menyambar-nyambar. "Ah, benar juga. Aku akan mencoba nya!"
Sesaat kemudian, Eulalia pun menodongkan tongkat sihirnya kearah Hydra. Sedangkan, Hydra pun menyemburkan tembakan air dari ketiga kepalanya.
Menyadari itu, Eulalia sontak mengeluarkan sihir dinding sihir. Namun, tenaga semburan yang begitu kuat membuat dinding sihir pecah. Lalu, Eulalia pun membuat lapisan keduanya.
Semua petualang dan orang disana terkagum melihat kemampuan sihir pertahan dari Eulalia.
Saat berhasil menahan serangan. Eulalia pun menodongkan tongkat sihirnya ke langit.
"Sistem Call. Power Gift."
Sebuah sihir yang mana penguna nya mampu meminjam kekuatan sihir alam dan dalam pembuatan ini Eulalia mengunakan 100 poin.
Sesaat kemudian, Eulalia pun tersambar petir dan membuat Brigitta juga lainnya terkejut.
"Kak Eulalia!" seru Brigitta seraya menerjang badai dan menghampiri Eulalia.
Tidak lama kemudian, petir yang menyelimuti Eulalia terhisap oleh Eulalia sehingga tubuhnya diselimuti oleh percikan listrik. Tidak hanya itu saja, kedua mata Eulalia pun berubah menjadi cahaya biru dengan percikan listrik.
Melihat itu, Brigitta pun menghentikan langkahnya di dekat Eulalia, "Kak Eulalia, kakak baik-baik saja?"
"Sangat baik," jawab Eulalia.
Lalu, Eulalia pun menodongkan tongkat sihirnya ke arah Hydra dan merapalkan sihirnya.
"System Call. Railgun. Launch!"
Serangan sihir berbentuk meriam laser besar pun diluncurkan hingga membuat salah satu kepala Hydra terputus.
Tidak hanya itu, Eulalia pun menggeser arah tembakan ke kepala yang lain hingga kedua kepalanya pun terputus dan Hydra pun mati seketika.
Lalu, dalam pembuatan nya. Eulalia memakai 150 poin.
Para petualang yang berada di belakang Eulalia menarik senjata dan tersenyum.
"Seperti nya kita tidak harus ikut campur."
"Penyihir yang kuat."
Brigitta yang melihat itu juga memberikan senyuman. Lalu, dia terpikir sesuatu.
"Kak Eulalia, cepat ambil jasad nya! Itu bisa di jual!"
Eulalia yang mendengar itu, dia pun sontak merapalkan sihir telekinetik nya dan memasukkan jasad Hydra ke Menu Penyimpanan nya.
Setelah itu, tubuh Eulalia pun kembali seperti semula dan berlahan badai pun mulai reda.
Lalu, Exoma pun memberitahu poin yang didapatkan Eulalia.
Kling!
[Selamat, Nona! Anda mendapatkan 500 poin dari mengalahkan Hydra.]
Dan, Eulalia tersenyum senang mendengar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
John Singgih
kalahkan hydra dan dapat poin
2022-07-17
0
phAntom
again
2022-05-20
1